Anda di halaman 1dari 3

Ahli gizi Seseorang ahli gizi (sarjana atau sarjana muda gizi) harus mampu menerapkan

pengetahuan gizi dalam mengelola makanan sekelompok orang. Secara umum, maka tugas
dan tanggung jawab seorang ahli gizi dalam penyelenggaraan makanan banyak adalah:
a. Merencanakan, mengembangkan, membina, mengawasi, dan menilaikan
penyelenggaraan makanan dengan yang tersedia berdasarkan prinsip gizi dalam usaha
menunjang pelayanan Rumah Sakit terhadap pasien.
b. Mencapai standar kualitas penyelenggaraan makanan yang tinggi, dengan menggunakan
tenaga dan bahan makanan secara efisien dan efektif.
c. Merencanakan menu makanan biasa dan makanan khusus sesuai dengan pola menu yang
ditetapkan.
d. Membuat standardisasi pelaporan untuk pengawasan dan perencanaan instalasi gizi.
e. Membantu melaksanakan pelaporan untuk pengawasan dan perencanaan instalasi gizi.
f. Membantu melaksanakan pelaporan manajemen keuangan.
g. Menjaga dan mengawasi sanitasi penyelenggaraan makanan dan keselamatan kerja
pegawai.
h. Merencanakan , mengembangkan, membina, menilaikan kegiatan pelayanan gizi ruang
rawat inap. Penyuluhan dan rujukan gizi. Kegiatan penelitian pengembangan gizi terapan.
i. Mengatur pembagian tugas sesuai dengan spesifikasi tugas seseorang.
j. Menelaah seluruh kegiatan instalasi gizi termasuk perencanaan dan koordinasi pelayanan
gizi.
k. Memberikan bimbingan dan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap calon sarjana
muda gizi. Tenaga menengah gizi, pegawai kesehatan atau pegawai lain yang mengikuti
latihan kursus di instalasi gizi.

Tenaga Menengah Gizi


Perencanaan tenaga gizi menengah semakin berkembang. Dengan berkembangnya kegiatan
pelayanan gizi di rumah sakit tugas dan tanggung jawab seorang pengatur atau pembantu
ahli gizi meliputi:
a. Berkonsultasi dengan sarjana/sarjana muda gizi dalam melaksanakan kegiatan
pengadaan/penyediaan makanan, kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap,
penyuluhan/konsultasi dan rujukan gizi serta penelitian pengembangan gizi terapan.
b. Mengawasi dan menilaikan pegawai dan pegawai baru.
c. Memberi pengarahan pada pegawai dalam menggunakan dan memelihara peralatan.
d. Memberikan pengarahan, bimbingan pada pegawai dalam menyelenggarakan makanan.
e. Mempersiapkan jadwal waktu dan kerja bagi seluruh pegawai dapur.
f. Mengawasi pelaksanaan dan memelihara sanitasi dan kebersihan seluruh instalasi gizi dan
pegawai dapur.
g. Mengawasi pelaksanaan dan memelihara sanitasi dan kebersihan seluruh instalasi gizi dan
pegawainya.
h. Membantu dalam melaksanakan usaha-usaha keselamatan kerja sesuai dengan yang
ditetapkan.
Pada instalasi yang memiliki kapasitas tempat tidur lebih kecil dari 50 tempat tidur, maka
tugas dan tanggung jawab tenaga pembantu ahli gizi adalah memimpin pelaksanaan tugas
dan fungsi instalasi gizi. Terapi pada Rumah Sakit yang berkapasitas lebih dari 50 tempat
tidur, dan ada tenaga sarjana/sarjana muda gizi, maka tugas pembantu ahli gizi sudah lebih
khusus. Ia dapat bertugas pada bagian khusus seperti memimpin produksi makanan,
memimpin bagian penyuluhan dan konsultasi gizi ataupun ruangan penyimpanan, dapur,
diit, persiapan bahan makanan dan sebagainya.
3. Pemasak
Di Indonesia tenaga pemasak belum termasuk golongan tenaga asli bahkan dalam kategori
tenaga kesehatan tidak tercantum tenaga pemasak karena itu kedudukan tenaga pemasak
dan keahlian memasak ini perlu betul-betul diperhatikan dan dihargai sebagaimana
mestinya.
Pengelompokan tenaga pemasak hingga saat ini didasarkan atas keterampilan yang
dimiliki dalam melakukan kegiatan memasak karena itu tugas pemasak baik ia sebagai
kepala
pemasak tidak banyak berbeda. Tugas dan tanggung jawab pemasak makanan adalah:
a. Merencanakan cara kerja, memasak, waktu agar sesuai dengan menu dan jadwal
pembagian makanan yang ditentukan.
b. Mengkonsultasikan cara pemasakan bahan makanan sebelum memulai memasak
dengan kepala pemasak ataupun pembantu ahli gizi.
c. Membantu dalam mengawasi, melatih pemasak baru.
d. Mempersiapkan contoh makanan yang dimasak.
e. Membersihkan peralatan, melaporkan kegiatan yang telah dilakukan kepada kepala
pemasak.
f. Melakukan penilaian terhadap resep baru serta melaporkannya kepada kepala
pemasak.
g. Mengembangkan buku resep.
4. Pelaksana Gizi Ruangan
Di samping tenaga pemasak, di instalasi gizi juga bekerja tenaga pelaksana ruangan yang
melakukan kegiatan pelayanan makanan di ruangan pasien. Tugas tenaga pelaksana ruangan
adalah sebagai berikut:
a. Mengambil makanan dari dapur untuk dibawa ke ruangan.
b. Membuat daftar permintaan makanan ruangan.
c. Membagi makanan untuk pasien dan karyawan.
d. Membersihkan peralatan dan dapur ruangan.
e. Melaporkan pasien masuk dan pulang kepada pembantu ahli gizi/sarjana muda gizi yang
bertanggung jawab.
f. Bekerja sama dengan tenaga di ruangan secara baik.

Catatan:
Pedoman di atas merupakan garis besar kegiatan yang harus dilakukan oleh berbagai macam
tenaga yang bekerja di instalasi gizi. Tugas-tugas tersebut dapat disesuaikan dengan tenaga,
kebutuhan dan keadaan.

Tipe Dapur klinik Aurel


Tipe U (U shape) Bentuk dapur U biasanya menempati tiga dinding dan dapat digabungkan dengan
bar. Dapur U bisa dimanfaatkan untuk penyimpanan yang cukup luas. Salah satu tipe dapur yang
dapat menciptakan tempat penyimpanan peralatan yang cukup banyak dan efektif. Penataan
zonanya lebih fleksibel, tergantung kebutuhan penggunanya. Cocok untuk ruangan dapur kecil
dengan sedikit pekerja. Kerugiannya ruang gerak pekerja terbatas dan bila peralatan terlalu banyak
terkesan tidak rapi.

Anda mungkin juga menyukai