Perundungan Dalam Perspektif Pancasila
Perundungan Dalam Perspektif Pancasila
Pancasila
dalam perspektif
NORMA
Pengertian Norma
Broom dan Selznic mengatakan bahwa norma adalah
sebuah rancangan yang sifatnya ideal serta berasal dari
perilaku manusia yang memberikan batasan bagi suatu
anggota masyarakatnya dengan tujuan agar bisa mencapai
tujuah hidup yang lebih sejahtera.
aturan-aturan yang
dijalankan oleh masyarakat aturan-aturan yang
yang sumbernya berasal dari menekankan pada
Tuhan Yang Maha Esa. Norma perbuatan seseorang untuk
ini biasanya berisi akan menjaga kesopan santunan,
perintah yang harus tata krama mereka, dan juga
dijalankan oleh seseorang, ada istiadat setiap individu.
ajaran yang merupakan Hal tersebut dikarenakan
segala ilmu ataupun Indonesia merupakan negara
pedoman bagi para dengan beragam suku,
penganut agama tersebut, budaya, dan adat istiadat
maupun larangan yang yang berbeda-beda dan
berarti tidak melakukan hidup berdampingan satu
suatu perbuatan yang sama lain.
seharusnya dihindari.
KESUSILAAN HUKUM
aturan-aturan yang
dijalankan oleh masyarakat
yang sumbernya berasal dari
hati nurani seseorang. Norma
ini merupakan sesuatu yang
kita jalani dan rasakan setiap aturan-aturan yang dibuat
harinya, dimana seseorang oleh badan yang
didorong untuk melakukan bertanggung jawab seperti
tindakan yang baik dan pemerintah yang dikemas
menghindari tindakan yang dalam bentuk Undang-
buruk. Intinya, norma ini Undang. Norma ini memiliki
memiliki tujuan untuk sifat yang memaksa guna
mengatur perbuatan atau menjaga dan melindungi
tingkah laku yang dilakukan kepentingan masyarakat.
seseorang.
PANCASILA
Pancasila sebagai ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, melainkan
reformatif, dinamis, dan terbuka. Dalam hal ini, ideologi Pancasila bersifat
aktual dan dinamis. Ideologi Pancasila juga antisipatif, sesuai perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan dinamika aspirasi
masyarakat. Secara umum, nilai dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi
terbuka dikelompokkan menjadi tiga, antara lain:
NILAI DASAR
Merupakan hakikat dari kelima sila yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Nilai pancasila termasuk nilai dasar yang
bersifat universal. Sehingga, dalam nilai dasar tersebut
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik
dan benar.
NILAI INSTRUMENTAL
NILAI PRAKSIS
Merupakan perwujudan dari nilai instrumental yang
bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sama
seperti halnya nilai instrumental, nilai praksis juga
berkembang dan disesuaikan dengan perkembangan
zaman serta aspirasi masyarakat.
PANCASILA
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi fondasi awal
kelahiran negara Indonesia. Sementara itu, Undang-Undang Dasar (UUD)
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi panduan arah jalannya
negara. Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar filsafat negara Republik
Indonesia. Dengan demikian, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 memiliki
hubungan timbal balik, yaitu secara formal dan material.
FORMAL
PENGERTIAN
Undang-undang
SYARAT BERLAKUNYA
Undang-undang
Sudah diundangkan dalam lembaran negara oleh menteri/sekretaris
negara.
Adapun tanggal berlakunya disesuaikan dengan tanggal yang ada dalam
undang undang
Jika tidak ditentukan maka tanggal berlakunya mulai 30 hari sejak
diundangkan dalam LN (untuk Jawa dan Madura) dan 100 hari (untuk
luar Jawa dan Madura).
KEDUDUKAN UUD 1945
Tata Pergaulan
Kesopanan Lokal Pengucilan oleh Masyarakat
Masyarakat