Anda di halaman 1dari 12

PERUNDUNGAN

Pancasila
dalam perspektif
NORMA
Pengertian Norma
Broom dan Selznic mengatakan bahwa norma adalah
sebuah rancangan yang sifatnya ideal serta berasal dari
perilaku manusia yang memberikan batasan bagi suatu
anggota masyarakatnya dengan tujuan agar bisa mencapai
tujuah hidup yang lebih sejahtera.

Menurut John J. Macionis yang merupakan profesor sosiologi


menyatakan(1997), norma merupakan segala aturan dan
harapan yang ada di masyarakat yang memandu segala
perilaku yang dilakukan anggota masyarakat.

Fakultas Hukum Universitas Indonesia juga menyatakan


bahwa norma sosial adalah sebuah perangkat yang di mana
norma tersebut dibuat agar hubungan yang ada di dalam
suatu lingkungan masyarakat dapat berjalan sesuai dengan
yang diinginkan atau diharapkan.

Secara umum norma dapat diartikan sebagai suatu ukuran


yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam hubungannya
dengan sesamanya ataupun dengan lingkungannya.
FUNGSI NORMA

Norma merupakan suatu hal yang penting bagi


masyarakat untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian
bersama.
Berikut beberapa fungsi norma yang ada di masyarakat:

1. Membantu masyarakat dalam mencapai tujuan atau


kesepakatan bersama.
2. Digunakan sebagai petunjuk maupun pedoman yang
dapat digunakan untuk menjalani hidup di
lingkungan masyarakat sebagai individu.
3. Norma digunakan agar dapat mengatur perilaku
masyarakat.
4. Norma digunakan agar adanya suatu batasan untuk
tidak dilanggar.
5. Norma digunakan untuk mendorong individu untuk
dapat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat
yang ada berdasarkan nilai-nilai yang berlaku.
JENIS NORMA
AGAMA KESOPANAN

aturan-aturan yang
dijalankan oleh masyarakat aturan-aturan yang
yang sumbernya berasal dari menekankan pada
Tuhan Yang Maha Esa. Norma perbuatan seseorang untuk
ini biasanya berisi akan menjaga kesopan santunan,
perintah yang harus tata krama mereka, dan juga
dijalankan oleh seseorang, ada istiadat setiap individu.
ajaran yang merupakan Hal tersebut dikarenakan
segala ilmu ataupun Indonesia merupakan negara
pedoman bagi para dengan beragam suku,
penganut agama tersebut, budaya, dan adat istiadat
maupun larangan yang yang berbeda-beda dan
berarti tidak melakukan hidup berdampingan satu
suatu perbuatan yang sama lain.
seharusnya dihindari.

KESUSILAAN HUKUM
aturan-aturan yang
dijalankan oleh masyarakat
yang sumbernya berasal dari
hati nurani seseorang. Norma
ini merupakan sesuatu yang
kita jalani dan rasakan setiap aturan-aturan yang dibuat
harinya, dimana seseorang oleh badan yang
didorong untuk melakukan bertanggung jawab seperti
tindakan yang baik dan pemerintah yang dikemas
menghindari tindakan yang dalam bentuk Undang-
buruk. Intinya, norma ini Undang. Norma ini memiliki
memiliki tujuan untuk sifat yang memaksa guna
mengatur perbuatan atau menjaga dan melindungi
tingkah laku yang dilakukan kepentingan masyarakat.
seseorang.
PANCASILA
Pancasila sebagai ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, melainkan
reformatif, dinamis, dan terbuka. Dalam hal ini, ideologi Pancasila bersifat
aktual dan dinamis. Ideologi Pancasila juga antisipatif, sesuai perkembangan
zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan dinamika aspirasi
masyarakat. Secara umum, nilai dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi
terbuka dikelompokkan menjadi tiga, antara lain:

NILAI DASAR
Merupakan hakikat dari kelima sila yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Nilai pancasila termasuk nilai dasar yang
bersifat universal. Sehingga, dalam nilai dasar tersebut
terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-nilai yang baik
dan benar.

NILAI INSTRUMENTAL

Merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran, serta


lembaga pelaksanaannya. Nilai ini merupakan penjabaran
lebih lanjut dari nilai-nilai dasar Pancasila. Sebagai
contoh perubahan pada peraturan perundang-undangan
yang disesuaikan dengan perkembangan zaman dan
aspirasi masyarakat.

NILAI PRAKSIS
Merupakan perwujudan dari nilai instrumental yang
bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sama
seperti halnya nilai instrumental, nilai praksis juga
berkembang dan disesuaikan dengan perkembangan
zaman serta aspirasi masyarakat.
PANCASILA
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang menjadi fondasi awal
kelahiran negara Indonesia. Sementara itu, Undang-Undang Dasar (UUD)
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi panduan arah jalannya
negara. Pancasila telah ditetapkan sebagai dasar filsafat negara Republik
Indonesia. Dengan demikian, Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 memiliki
hubungan timbal balik, yaitu secara formal dan material.

FORMAL

1. Rumusan Pancasila sebagai Dasar Negara RI


tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, terutama
pada alinea 4 yang merupakan inti dari Pembukaan
UUD 1945.
2. Pembukaan UUD 1945 merupakan Pokok Kaedah
Negara yang Fundamental dan punya 2 kedudukan,
yaitu sebagai dasar tertib hukum Indonesia sekaligus
sebagai tertib hukum tertinggi.
3. Selain sebagai Mukadimah, Pembukaan UUD 1945
memiliki fungsi dan kedudukan yang berbeda dengan
pasal-pasalnya. Pembukaan UUD 1945 dengan
Pancasila sebagai intinya, nyatanya tidak bergantung
pada batang tubuh UUD 1945, tapi justru menjadi
sumbernya.
4. Pancasila sebagai Pokok Kaedah Negara yang
Fundamental juga menjadi dasar kelangsungan hidup
negara Indonesia.
5. Pancasila adalah inti dari Pembukaan UUD 1945 yang
memiliki kedudukan kuat, tetap, tidak dapat diubah-
ubah, dan melekat pada kehidupan negara Republik
Indonesia.
PANCASILA
MATERIIL

1. Berdasarkan kronologi sejarahnya, materi Pancasila


dirumuskan terlebih dulu sebagai dasar negara dalam
rapat BPUPKI. Setelah itu, baru disusul dengan
Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian,
Pembukaan UUD 1945 adalah tertib hukum tertinggi
di Indonesia, sedangkan Pancasila merupakan
sumber dari tertib hukum itu sendiri.
2. Pembukaan UUD 1945 adalah Pokok Kaedah Negara
yang Fundamental dengan Pancasila sebagai inti
sarinya.

Undang-undang dan hukum merupakan dua istilah yang tak


bisa dilepaskan. Meski begitu keduanya tidak sama, ada
perbedaan jelas di antara undang-undang dan hukum itu sendiri.
Secara umum, hukum bertujuan untuk menjamin kelangsungan
keseimbangan dalam perhubungan antara anggota masyarakat.

Undang-undang Dasar 1945 merupakan konstitusi dan sumber


hukum tertinggi yang ada di Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku
bersumber dari UUD 1945 ini.
KEDUDUKAN UUD 1945

Menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang sumber


hukum dan tata urutan peraturan perundang-undangan,
berikut kedudukan Undang Undang Dasar 1945 dari
perundang-undangan yang ada:

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
3. Undang-Undang (UU) /Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perpu)
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah, terdiri dari:
- Peraturan Daerah Provinsi
- Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
- Peraturan Desa atau Peraturan yang Setingkat
KEDUDUKAN UUD 1945

PENGERTIAN
Undang-undang

Menurut Tami Rusli dalam buku Pengantar Ilmu Hukum, undang-


undang adalah peraturan negara yang memiliki kekuatan hukum yang
mengikat. Undang undang diadakan dan dipelihara oleh negara.

Adapun menurut Buys, undang-undang memiliki dua arti:


Undang-undang dalam arti formal yaitu keputusan pemerintah yang
merupakan undang-undang karena cara pembuatannya (dibuat
pemerintah bersama dengan DPR).
Undang-undang dalam arti materil yaitu setiap putusan pemerintah
yang menurut isinya mengikat setiap penduduk atau orang.

SYARAT BERLAKUNYA
Undang-undang
Sudah diundangkan dalam lembaran negara oleh menteri/sekretaris
negara.
Adapun tanggal berlakunya disesuaikan dengan tanggal yang ada dalam
undang undang
Jika tidak ditentukan maka tanggal berlakunya mulai 30 hari sejak
diundangkan dalam LN (untuk Jawa dan Madura) dan 100 hari (untuk
luar Jawa dan Madura).
KEDUDUKAN UUD 1945

Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi, maka berlaku suatu fictie


hukum, yaitu setiap orang dianggap telah mengetahui adanya suatu
undang undang atau peraturan hukum.
Dalam kaitan dengan hukum, perundungan adalah tindakan yang tidak
sesuai dengan UUD NRI Tahun 1945 pasal 28B Ayat (2) yang berbunyi
setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang
serta memperoleh perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Dalam kaitan dengan undang-undang, perundungan


bertentangan dengan:

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan


anak yang mengacu kepada perundungan secara verbal dengan
hukuman maksimal tiga tahun enam bulan dana tau denda
paling banyak 72.000.000,00. Perundungan ini bisa berupa
intimidasi korban dengan memberi julukan buruk,
meneriakkan celaan, membicarakannya di belakang bahkan
melakukan peneroran.
Pasal 311 KUHP tentang perundungan yang dilakukan di
tempat umum dan mempermalukan harkat dan martabat
seseorang.
Perundungan juga melanggar norma yang ada di dalam
masyarakat. Silakan amati materi di bawah ini:

Norma Sumber Sifat Sanksi


Agama Tuhan Universal Dosa

Kesusilaan Hati Nurani Universal Perasaan Bersalah

Tata Pergaulan
Kesopanan Lokal Pengucilan oleh Masyarakat
Masyarakat

Hukum Undang-undang Universal/ Tidak Penjara untuk Pidana, Denda

Secara norma kesusilaan, perundungan


sangat bertentangan dengan hati nurani.
Hati nurani merupakan sumber dari
norma kesusilaan, sehingga orang yang
melakukan perundungan akan sangat
bertentangan dengan hati nurani ketika
melihat korban perundungan menderita
secara psikis maupun fisik. Pelaku
perundungan akan dikejar rasa bersalah
karena pada dasarnya, setiap orang
dibekali hati nurani.
NILAI-NILAI PANCASILA
UUD NRI TAHUN 1945
IMPLEMENTASI

Anda mungkin juga menyukai