Anda di halaman 1dari 10

PAPER MATA KULIAH ILMU NEGARA

“Dasar Negara dan Konstitusi Negara”


Dosem Pengampu : Chusni Mubarak, S.H., M.H

DISUSUN OLEH
RACHEL ANGELITA DEBORA NADAPDAP
23110410049

FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN HUMANIORA


UNIVERSITAS TANGERANG RAYA
ABSTRAK
Konstitusi merupakan hukum tertinggi dari suatu negara, Indonesia
mempunyai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sebagai konstitusi tertulis negara. Berdasarkan teori jenjang norma peraturan yang
berada dibawah konstitusi (sebagai hukum tertinggi) tidak boleh bertentangan
dengan konstitusi tersebut, maka dari itu untuk menjaga agar konstitusi tetap
terjaga sebagaimana mestinya maka dibentuklah sebuah Mahkamah Konstitusi
salah satu yang menjadi kewenangan lembaga tersebut adalah pengujian undang-
undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
dalam kewenangannya Mahkamah Konatitusi hanya berwenang untuk
menyatakan sebuah undang-undang bertentangan atau tidak dengan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, namun dalam
perkembangannya putusan Mahkamah Konstitusi perihal pengujian udang-undang
terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut,
Mahkamah Konstitusi memberikan sebuah rumusan norma baru yang berbeda
dengan norma sebelumnya serta putusan yang memberikan syarat agar undang-
undang yang bersangkutan dipandang konstitusional ataupun tidak konstitusional,
putusan tersebut dikenal dengan putusan konstitusional bersyarat (Conditionally
constitutional) dan putusan tidak konstitusional bersyarat (Conditionally
Uncostitutional) yang menyebabkan sebuah rumusan norma dalam pasal yang
diberi syarat tersebut rumusannya berbeda dengan rumusan pasal yang
sebelumnya, sementara kewenangan perumusan norma sebuah undang-undang
melekat pada badan pembentuk undang-undang yaitu legislatif. Hal ini dianggap
sebagai pintu masuk bagi Mahkamah Konstitusi untuk “melangkahi” kewenangan
badan legislative.

Kata Kunci : Perumusan Norma, Konstitusional bersyarat, Tidak


Konstitusional bersyarat.

I. PENDAHULUAN
Konstitusi sebagai norma hukum dibawah dasar Negara
harus bersumber dan berdasar Dasar Negara menjadi sumber bagi
pembentukan konstitusi. Dasar Negara menempati kedudukan
sebagai norma hukum tertinggi suatu Negara. Sebagai norma
tertinggi, dasar Negara menjadi sumber bagi pembentukan norma-
norma hukum dibawahnya. Konstitusi adalah salah satu norma
hukum dibawah dasar Negara. Dalam arti yang luas : konstitusi
adalah hukum tata negara, yaitu keseluruhan aturan dan ketentuan
(hukum) yang menggambarkan sistem ketatanegaraan suatu
negara. Dalam arti tengah : konstitusi adalah hukum dasar, yaitu
keseluruhan aturan dasar, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis
Dalam arti sempit : konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu
satu atau beberapa dokumen yang memuat aturan-aturan yang
bersifat pokok. Dengan demikian, konstitusi bersumber dari dasar
Negara.norma hukum dibawah dasar Negara isinya tidak boleh
bertentangan dengan norma dasar. Isi norma tersebut bertujuan
mencapai cita-cita yang terkandung dalam dasar Negara. Dasar
Negara merupakan cita hukum dar Negara. Jadi kaitan antara dasar
Negara dengan konstitusi adalah dasar Negara menjadi sumber
bagi penyusunan pada dasar Negara.

II. PEMBAHASAN

I. Pengertian Dasar Negara dan Konstitusi Negara

1. Dasar Negara
Dasar Negara adalah sumber dari segala sumber hukum di Negara
tersebut. Dasar Negara menjadi norma hukum tertinggi dalam suatu
Negara. Sehingga dasar Negara dapat diartikan yaitu dasar, fundamen,
asas, norma dasar atau kaidah yang fundamental sekaligus sebagai
sumber hukum negara untuk mendirikan atau menyelenggarakan
pemerintahan suatu negara dan dalam rangka mewujudkan tujuan
negara.

Jadi Dasar negara berarti pondasi bagi berdirinya suatu negara,


sumber pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan atau sumber segala
peraturan yang ada dalam suatu Negara. Di Indonesia pancasila
berkedudukan sebagai dasar Negara. Ini berarti bahwa segala sesuatu
yang berhubungan dengan kehidupan ketatanegaraan Negara Indonesia
harus berdasarkan pancasila. Pancasila adalah sumber dari segala
sumber hukum di Indonesia.
Dasar negara Pancasila merupakan pandangan bangsa Indonesia
yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa dalam menentukan konsep
dasar dari cita-cita bangsa. Dengan demikian secara tidak langsung
Pancasila mengikat bangsa Indonesia dalam praktik kenegaraan. Jadi,
pancasila sebagai dasar Negara dapat disebut :
• Norma hukum tertinggi
• Staat fundamental norm / norma fundamental Negara
• Norma pertama
• Cita hukum
• Pokok kaidah Negara yang fundamental

2. Makna Sila-Sila Pancasila


• Arti dan Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Manusia sebagai
makhluk yang ada di dunia ini seperti halnya makhluk lain diciptakan
oleh penciptanya. Pencipta itu adalah kausa prima yang mempunyai
hubungan dengan yang diciptakannya. Manusia sebagai makhluk yang
dicipta wajib melaksanakan perintah Tuhan dan menjauhi larangan-
Nya.
• Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Manusia
ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa manusia
mempunyai derajat yang sama di hadapan hukum. Sejalan dengan sifat
universal bahwa kemanusiaan itu dimiliki oleh semua bangsa, maka
hal itupun juga kita terapkan dalam kehidupan bangsa Indonesia.
Sesuai dengan hal itu, hak kebebasan dan kemerdekaan dijunjung
tinggi.

• Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia Makna persatuan


hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah. Jika
persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini,
maka disebut nasionalisme. Oleh karena rasa satu yang sedemikian
kuatnya, maka timbulah rasa cinta bangsa dan tanah air.
• Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Perbedaan secara
umum demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu terletak pada
permusyawarata. Permusyawaratan diusahakan agar dapat
menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara bulat.
Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu
memang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.

• Arti dan Makna Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang
lain. Jadi seseorang bertindak adil apabila dia memberikan sesuatu
kepada orang lain sesuai dengan haknya. Kemakmuran yang merata
bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat.
3. Fungsi Dasar Negara
 Dasar berdiri dan tegaknya Negara
 Dasar kegiatan penyelenggara Negara
 Dasar partisipasi warga Negara
 Dasar dan sumber hukum nasional

4. Proses Perumusan Dasar Negara


BPUPKI mengadakan sidang pada 29 mei 1945 sampai 1 juni 1945
• M.Yamin:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan atau peradilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
• Soepomo:
1. Paham negara kesatuan
2. Perhubungan negara dan agama
3. Sistem badan permusyawaratan
4. Sosialisme negara
5. Hubungan antarbangsa.
• Soekarno:
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan social
5. Ketuhanan yang berkebudayaan.
• Piagam Jakarta:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Konstitusi Negara
Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari bahasa perancis
yaitu “constituer” yang artinya membentuk. Yang dibentuk adalah negara, dengan
demikian konstitusi mengandung makna awal dari segala peraturan perundang-
undangan tentang Negara. Konstitusi memiliki dua pengertian :
1. Dalam arti yang luas konstitusi adalah keseluruhan aturan sistem
ketatanegaraan suatu negara baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
2. Dalam arti sempit : konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu satu
atau beberapa dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat pokok.
Konstitusi pada umumnya bersifat kondifaksi yaitu sebuah dokumen yang
berisian aturan-aturan untuk menjalankan suatu organisasi pemerintahan negara,
namun dalam pengertian ini, konstitusi harus diartikan dalam artian tidak
semuanya berupa dokumen tertulis (formal). Di Indonesia konstitusinya adalah
UUD. Konstitusi Indonesia merupakan alat untuk melaksanakan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan kenegaraan.

II. 2. Tujuan dan Nilai konstitusi


1. Tujuan Konstitusi

Semua negara di dunia memiliki konstitusi,khususnya yang terbentuk


tertulis atau UUD konstitusi negara secara umum terdiri atas dua bagian,yaitu
bagian pembukaan atau mukadimah(preambul) dan bagian-bagian pasal.Tujuan
dibuatnya Konstitusi adalah untuk mengatur jalannya kekuasaan dengan jalan
membatasinya melalui aturan untuk menghindari terjadinya kesewenangan yang
dilakukan penguasa terhadap rakyatnya serta memberikan arahan kepada
penguasa untuk mewujudkan tujuan Negara. Jadi, pada hakikatnya Konstitusi
Indonesia bertujuan sebagai alat untuk mencapai tujuan negara dengan
berdasarkan kepada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.
• Untuk mengatur organisasi negara dan lembaga-lembaga pemerintahan
• Untuk membatasi dan mengontrol tindakan pemerintahan agar tidak
berlaku
sewenang-wenang, atau dengan kata lain konstitusi itu dibuat untuk
membatasi perilaku pemerintahan secara efektif
• Membagi kekuasaan dalam berbagai lembaga Negara
• Menentukan lembaga Negara yang satu bekerjasama dengan lembaga
lainnya
• Menentukan hubungan diantara lembaga Negara
• Menentukan pembagian hukum dalam Negara
2. Nilai – Nilai Konstitusi dan Penerapannya dalam UUD 1945
Konstitusi adalah hukum tertinggi suatu Negara. Sebab tanpa konstitusi
negara tidak mungkin terbentuk. Dengan demikian konstitusi menempati posisi
yang sangat vital dalam kehidupan ketatanegaraan suatu Negara. Dengan kata
lain, konstitusi membuat suatu peraturan pokok mengenai sendi-sendi pertama
untuk menegakkan Negara.
Menurut Prof. Pujosewodjo, S.H., Undang-Undang Dasar sebagai suatu
bentuk konstitusi tertulis adalah induk dari segala perundang-undangan dalam
negara yang bersangkutan, yang memberikan landasan hukum untuk pembuatan
segala peraturan dan berlakunya peraturan-peraturan itu.
UUD 1945 sebagai bentuk konstitusi tertulis (arti sempit) di Indonesia
memiliki sistematika yang terdiri dari :
1. Pembukaan
2. Batang Tubuh
3. Penjelasan
Kedudukan dan Hubungan Pembukaan UUD 1945 Dengan Batang Tubuh
UUD 45 yaitu Pembukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan Lebih tinggi
dibanding Batang tubuh, alasannya Dalam Pembukaan terdapat Dasar Negara
(Pancasila), Fungsi dan Tujuan Bangsa Indonesia, Bentuk Negara Indonesia.
Pembukaan UU atau pasal 1 ayat 1 tidak bisa diubah(tidak dapat
diamandemen), jika mengubah semua konstitusi yang lainnya akan berubah,
sedangkan Batang Tubuh bisa diubah(diamandeman). Dalam sistem tata hukum
RI, Pembukaan UUD 45 memenuhi kedudukan sebagai pokok kaidah negara
yang fundamental, alasannya karena dibuat oleh pendiri negara(PPKI),pernyataan
lahirnya sebagai bangsa yang mandiri,memuat asas rohani(pancasila),asas politik
negara, tujuan negara,dan memuat ketentuan yang menetapkan adanya suatu
UUD.
Mirriam Budiardjo memiliki pendapat bahwa Isi Konstitusi itu sendiri
memuat tentang :
• Organisasi Negara
• HAM
• Prosedur penyelesaian masalah pelanggaran hokum
• Cara perubahan konstitusi dan larangan mengubah konstitusi.
3. Isi dan Kedudukan Pembukaan UUD 1945
Pembukaan UUD 1945 memuat pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, segala bentuk penjajahan harus
dihapuskan, dan bangsa Indonesia perlu membantu bangsa-bangsa lain yang ingin
merdeka.
Perjuangan bangsa Indonesia telah sampai kepada saat yang tepat untuk
memproklamasikan kemerdekaan, kemerdekaan bukanlah akhir perjuangan, perlu
upaya mengisi kemerdekaan.
Kemerdekaan yang yang diperoleh oleh bangsa Indonesia diyakini sebagai
Rahmat Allah YMK, bahwa kemerdekaan Indonesia dimotivasi juga oleh
keinginan luhur untuk menjadi bangsa yang bebas dari penjajahan terdapat tujuan
negara, mengatur kehidupan negara, bentuk pemerintahan dan dasar negara.
4. Kegunaan Konstitusi
Alat bagi penguasa untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan negara yang
sesuai dengan nilai-nilai dan kaedah negara yang termuat dalam dasar negara.
Oleh karena itu suatu negara harus mempunyai konstitusi.
5. Nilai – Nilai Konstitusi
• Nilai Normatif yaitu Suatu konstitusi yang telah resmi diterima oleh
suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi tersebut bukan hanya berlaku dalam arti
hukum, akan tetapi juga merupakan suatu kenyataan yang hidup dalam arti
sepenuhnya diperlukan dan efektif. Dengan kata lain, konstitusi itu dilaksanakn
secara murni dan konsekuen.
• Nilai Nominal yaitu secara hukum konstitusi itu berlaku, tetapi
kenyataannya kurang sempurna, sebab pasal-pasal tertentu dari konstitusi tersebut
dalam kenyataannya tidak berlaku.
• Nilai Semantik yaitu jika konstitusi tersebut secara hukum tetap berlaku,
namun dalam kenyataannya adalah sekedar untuk memberikan bentuk dari
temapat yang telah ada, dan dipergunakan untuk melaksanakan kekuasaan politik.
Jadi, konstitusi hanyalah sekedar istilah saja sedangkan pelaksanaannya hanya
dimaksudkan untuk kepentingan pihak penguasa.

II. 3. Keterkaitan Dasar Negara dan Konstitusi

Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Dasar negara Pancasila


merupakan pandangan bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur
bangsa dalam menentukan konsep dasar dari cita-cita bangsa. Dengan demikian
secara tidak langsung Pancasila mengikat bangsa Indonesia dalam praktik
kenegaraan. Berbeda dengan konstitusi. Konstitusi memuat bangunan negara dan
sendi-sendi pemerintahan negara. Konstitusi bisa tertulis dan tidak tertulis.
Konstitusi tertulis disebut Undang-Undang Dasar (UUD). Oleh karena itu
konstitusi negara RI adalah UUD 1945.
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, hubungan antar dasar negara dan
konstitusi memiliki keterkaitan yang sangat erat sekali. Keterkaitan itu memiliki
sifat Filosofis, Yuridis, dan Sosiologi.
• Keterkaitan Secara Filosofis
Secara filosofis, konstitusi bangsa Indonesia selalu didasarkan pada
filosofi-filosofi bangsa. Para pendiri negara Republik Indonesia yang arif dan
bijaksana telah berhasil meletakkan dasar negara yang kokoh dan kuat, yaitu
Pancasila. Pancasila digali dari bumi Indonesia sendiri dan mewariskan landasan
konstitusional kepada bangsanya. Kemudian, pada tanggal 18 Agustus 1945
dalam siding Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

• Keterkaitan Secara Yuridis


Secara Yuridis, konstitusi negara RI mengandung pokok-pokok pikiran
dasar negara yang diwujudkan dalam bentuk pasal-pasal konstitusi negara RI.

• Keterkaitan Secara Sosiologi


Secara sosiologis, konstitusi hendaknya dapat menampung seluruh nilai-
nilai yang berkembang dalam masyarakat karena dasar negara merupakan prinsip-
prinsip dasar dalam menjalankan kehidupan bernegara karena mengandung nilai-
nilai luhur bangsa di suatu negara.

3 UUD yang pernah berlaku di Indonesia, yaitu UUD 1945, Konstitusi


RIS 1949, dan UUDS 1950. semua pembukaan atau mukadimahnya
mencantumkan Pancasila. Tidak semua bangsa di suatu negara dapat merumuskan
dasar negaranya secara jelas dan tegas dalam bagian pembukaan konstitusi seperti
bangsa Indonesia. Nilai-nilai Pancasila menjiwai Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945 yang diuraikan secara terperinci dalam pembukaan UUD 1945 dan
dijabarkan dalam pasal-pasal UUD 1945. Oleh karena itu, UUD 1945 yang
memuat nilai dasar Pancasila dijadikan landasan konstitusi rakyat, dan merupakan
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Hal tersebut harus diketahui dan
dipahami serta dihayati oleh bangsa Indonesia.

III. KESIMPULAN

Dasar Negara adalah sumber dari segala sumber hukum di Negara


tersebut. Dasar Negara menjadi norma hukum tertinggi dalam suatu Negara.
Sehingga dasar Negara dapat diartikan yaitu dasar, fundamen, asas, norma
dasar atau kaidah yang fundamental sekaligus sebagai sumber hukum negara
untuk mendirikan atau menyelenggarakan pemerintahan suatu negara dan
dalam rangka mewujudkan tujuan Negara.

Kata “Konstitusi” berarti “pembentukan”, berasal dari bahasa perancis


yaitu “constituer” yang artinya membentuk. Yang dibentuk adalah negara,
dengan demikian konstitusi mengandung makna awal dari segala peraturan
perundang-undangan tentang Negara. Konstitusi memiliki dua pengertian :
• Dalam arti yang luas konstitusi adalah keseluruhan aturan sistem
ketatanegaraan suatu negara baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.
• Dalam arti sempit : konstitusi adalah Undang-Undang Dasar, yaitu satu
atau beberapa dokumen yang memuat aturan-aturan yang bersifat pokok.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.asmakmalaikat.com/go/artikel/filsafat/index.htm
http:// www.google.co.id
http://www.goodgovernance-bappenas.go.id/artikel_148.htm
http:// www.teoma.com
http:// www.kumpulblogger.com
http://kewarganegaraan1.blogspot.com/2009/01/hubungan-dasar-negara-dengan-
konstitusi.html

Anda mungkin juga menyukai