Anda di halaman 1dari 9

COVER

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia adalah sebuah Negara hukum. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa
Indonesia memiliki aturan/norma hukum yang berfungsi untuk mengatur seluruh masyarakat di
Indonesia agar mentaati segala aturan yang ditetapkan dengan tujuan agar masyarakat tersebut
tertib. Aturan/norma hukum yang dimiliki Indonesia ini berbentuk Peraturan Perundang-
Undangan. Patut kita sadari dalam pembentukan peraturan Perundang-Undangan ini dibutuhkan
suatu konsep yang baik agar melahirkan peraturan Perundang Undang yang baik pula. Berkaitan
peraturan Perundang-Undangan yang baik harus memiliki landasan atau dasar yang disebut
dengan Grundnorm. Grundnorm ini merupakan dasar dalam pembentukan hukum yang adil.
Bangsa Indonesia sebagai Negara hukum juga memiliki Grundnorm sebagai pijakan dalam
pembentukan Peraturan Perundang-Undangan. Grundnorm yang dimiliki Indonesia adalah
Pancasila, pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum. Segala peraturan Perundang-
Undangan yang dibentuk harus bertumpu pancasila. Jika suatu Perundang-Undangan tidak
bertumpu pada pancasila maka Peraturan Perundang-Undangan tersebut belum memiliki konsep
dalam pembentukan peraturan Perundang-Undangan sehingga belum memiliki dasar yang kuat
untuk diundangkan. Perlu diketahui bahwa dalam pembentukan peraturan Perundang-Undangan
memerlukan rencana yang terarah untuk menentukan kearah mana peraturan tersebut dibentuk.

Dalam pembentukan Peraturan Perundang-Undangan harus diperhatikan disegala sisi


agar peraturan Perundang-Undangan tersebut tidak bertentangan dan tidak melanggar nilai nilai
dari pancasila. Tujuan dari pembentukan Peraturan Perundang Undangan harus selaras dengan
tujuan Negara. Negara merupakan suatu wadah daripada suatu bangsa yang diciptakan oleh
negara untuk batas wilayah dalam suatu mencapai cita-cita atau tujuan bangsanya atau dapat
dikatakan bahwa tujuan negara berkaitan dengan hakekat suatu Negara. 1 Menurut Emmanuel
Kant, tujuan negara adalah membentuk dan mempertahankan hukum, yang menjamin kedudukan
1
Soehino, Ilmu Negara, Liberty, Yogyakarta, 1980, hlm. 146
hukum dari individu-individu didalam masyarakat dan berarti pula bahwa setiap warga negara
mempunyai kedudukan hukumsama dan tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang oleh pihak
penguasa.2 Dapat diketahui bahwa tata urutan Peraturan Perundang-Undangan tertinggi di
Indonesia adalah UUD 1945, di dalam pembukaan UUD 1945 ditegaskan bahwa tujuan
didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.

Diperlukan adanya rencana yang matang dan ditinjau dari segala aspek agar
pembentukan Undang Undang tersebut sesuai dengan cita hukum bangsa Indonesia yaitu
Pancasila. Maka dari itu pada makalah ini kami akan membahas dan mengulas mengenai
“Konsep Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia”

1.2 Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat Identiikasi masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana konsep pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang sesuai dengan
Pancasila, Hak Asasi Manusia, Asas Equality Before The Law?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan identikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka tujuan dari
pembahasan ini adalah :

1. Untuk mengetahui konsep pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang sesuai dengan


Pancasila, Hak Asasi Manusia, dan asas Equality Before The Law

BAB II

2
Ni’matul Huda, Ilmu Negara, Rajawali Press, Jakarta, 2013, hlm. 56
PEMBAHASAN

2.1 Konsep pembentukan Peraturan Perundang-Undangan yang sesuai dengan


Pancasila, Hak Asasi Manusia, dan asas Equality Before The Law
Konsep dapat diartikan sebagai rencana. Kaitannya dengan pembentukan peraturan
Perundang- Undangan, peraturan Perundang Undangan merupakan sekumpulan perwujudan dari
norma hukum. Adanya peraturan Perundang Undangan dibuat untuk mewujudkan keadilan di
dalam masyarakat. Namun persoalan dilapangan suatu Undang Undang tidak akan pernah
sempurna mengatur segala persoalan yang terjadi di masyarakat apabila pada saat proses
pembuatannya tidak diimbangi dengan pancasila. Sebagai landasan hukum bangsa Indonesia,
pancasila merupakan Staatfundamentalnorm. Pembentukan peraturan Perundang-Undangan
harus mengadopsi nilai nilai yang terkandung dalam pancasila agar keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia dapat terwujud. Dengan begitu akan menghasilkan noma hukum yang memiliki
kepastian, keadilan, dan manfaat yang sesuai dengan cita hukum bangsa Indonesia.
Selain itu dalam pembentukan Peraturan Perundang Undangan harus mengedepankan
Hak Asasi Manusia. Perlu kita ketahui banyak sekali Undang Undang yang dilakukan judicial
review, hal ini dikarenakan selain melanggar nilai nilai pancasila namun Undang Undang yang
bermasalah tersebut jika diberlakukan akan menimbulkan pelanggaran hak atas sebagian
masyarakat. Maka dari itu dalam pembentukan Peraturan Perundang Undangan harus
mengedepankan nilai hak asasi manusia sebab hukum dibentuk untuk melindungi segala hak
manusia dalam memperoleh keadilan. Selain itu Hak Asasi Manusia juga tercantum dalam
pancasila pada sila ketiga yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab.
Dalam pembentukan Peraturan Perundang Undangan juga harus mengedepankan asas
Equality Before The Law atau asas persamaan di depan hukum. Di dalam UUD 1945 telah
ditegaskan bahwa setiap warga negara indonesia mempunyai kedudukan yang sama dimuka
hukum dan pemerintahan.3 Sebuah Undang Undang dibuat tidak boleh berat sebelah sebab
hukum tidak memandang lapisan sosial seseorang di dalam hukum, hukum harus memberikan
persamaan untuk semua orang dalam mencapai keadilan. Dalam pembuatan peraturan Perundang
Undangan harus mengedepankan nilai nilai pada asas Equality Before The Law untuk
menghindari segala kesewenang wenangan dalam mencapai kepastian hukum dan keadilan.
3
Lihat, Pasal 27 ayat 1 UUD 1945
Undang Undang yang dibentuk ditujukan untuk semua masyarakat Indonesia artinya pada saat
pembuatan Undang Undang tersebut tidak boleh ditujukan untuk mencapai kemanfaatan pada
segelintir masyarakat saja. Karena sekali lagi harus ditegaskan bahwa hukum tidak memandang
lapisan sosial dalam memberikan perlindungan dan keadilan kepada masyarakat, semua
masyarakat sama di mata hukum dalam mendapatkan kepastian, keadilan dan perlindungan.
Yang perlu kita perhatikan dalam proses pembentukan peraturan Perundang-Undangan
hendaknya Peraturan Perundang-Undangan tersebut harus dibuat oleh lembaga yang berwenang.
Namun, hukum yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang dengan mengikutsertakan rakyat
berlaku pada siapapun tanpa kecuali.4 Menurut pasal 3 ayat 1 UUD 1945, Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan lembaga yang berwenang untuk mengubah dan
menetapkan Undang-Undang Dasar. Selain itu, MPR terdiri dari anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Selain MPR terdapat pula
Presiden sebagai lembaga yang juga berperan dalam pembentukan Rancangan Undang-Undang,,
bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hal ini ditegaskan dalam pasal 5 ayat 1 UUD
1945. Lembaga yang berwenang dalam pembentukan Peraturan Perundang Undangan ini
merupakan lembaga yang dipilih langsung secara demokrasi oleh rakyat Indonesia dan dengan
mandat yang sah dari rakyat, sehingga peraturan Perundang-Undangan ini memiliki kekuatan
hukum yang sah dalam memberikan kepastian, manfaat, dan keadilan.

4
S.Toto Pandoyo, Ulasan Terhadap Beberapa Ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 – Sistem
Politik dan Perkembangan Kehidupan Demokrasi, Liberty, Yogyakarta, 1992, hlm. 164
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai