Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-1

EKSI4205/BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK /3 SKS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank


Kode Mata Kuliah : EKSI 4205
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Christina Natalia, SE.Ak., M.Ak., CA
Nama Penelaah : Nindya Farah Dwi Puspitasari, S.Akun., M.Ak
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2021
Edisi Ke- : 3

Skor
No Tugas Tutorial Sumber Tugas Tutorial
Maksimal
1 Apa yang dimaksud dengan klaim atas asset keuangan 20 Modul 1
dan bentuknya? BMP EKSI4205 Bank dan
Lembaga Keuangan Non Bank
Edisi 3 Karangan Dr. Murti
Lestari, M.Si
2 Menurut IMF, apa yang dimaksud dengan sistem 30 Modul 1
keuangan? BMP EKSI4205 Bank dan
Sebutkan dan jelaskan system keuangan dalam Lembaga Keuangan Non Bank
perekonomian menurut Peter S. Rose (Siamat, 2005)! Edisi 3 Karangan Dr. Murti
Lestari, M.Si
3. Apakah yang dimaksud dengan inovasi keuangan? 30 Modul 2
Sebutkan dan jelaskanlah inovasi keuangan menurut BMP EKSI4205 Bank dan
Bank for International Settlement (BIS)! Lembaga Keuangan Non Bank
Edisi 3 Karangan Dr. Murti
Lestari, M.Si
4. Sebutkan dan jelaskan fungsi utama Bank Indonesia 20 Modul 2
dalam perekonomian! BMP EKSI4205 Bank dan
Lembaga Keuangan Non Bank
Edisi 3 Karangan Dr. Murti
Lestari, M.Si

* coret yang tidak sesuai


1. Arus kas bagi aset keuangan sering disebut klaim atas aset keuangan. Klaim yang
dimiliki oleh pemegang aset keuangan dapat berupa klaim tetap, yaitu sejumlah
pendapatan yang tetap atas aset keuangan yang dimiliki. Jika aset keuangan memiliki
klaim pendapatan tetap, maka aset keuangan ini dinamakan instrumen utang. Contoh:
kredit. Aset keuangan kredit akan memberikan arus kas tetap berupa bunga. Pada
umumnya bunga kredit ditentukan pada awal masa kredit, dan pembayaran bunga
bersifat tetap dan pasti. Contoh lain adalah obligasi. Seperti diuraikan didepan, obligasi
dapat diterbitkan baik oleh pemerintah ataupun oleh swasta. Dalam obligasi, besarnya
kupon atau yield pada umumnya ditentukan didepan dan dibayarkan saat jatuh tempo,
atau waktu tertentu sesuai kesepakatan.

2. menurut detinisi IMF (2004), sistem keuangan merupakan sebuah sistem yang terdiri
dari unitinstitusional dan pasar yang berinteraksi dengan cara tertentu untuk
memobilisasi dana gunamemenuhi kebutuhan investasi, dan menyediakan fasilitas,
termasuk sistem pembayaran, untuk pembiayaan aktivitas komersial. Dalam kasus ini,
peran lembaga keuangan adalah menjadi lembaga perantara antara pihak yang
kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Di samping itu,lembaga
keuangan jugaberfungsi mengelola dan mengubah risiko.
Peter S. Rose dalam Siamat (2005) menyatakan bahwa sistem keuangan dapat
diartikan sebagai kumpulan institusi, pasar, ketentuan perundangan, peraturan dan
teknik-teknik dimana surat-surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditetapkan
dan jasa-jasa keuangan (financial services) dihasilkan serta ditawarkan ke seluruh
bagian dunia.

3. Inovasi keuangan adalah sebuah tindakan menciptakan instrumen keuangan baru


serta teknologi, lembaga, dan pasar keuangan baru. Singkatnya, inovasi keuangan
adalah suatu perubahan atau perkembangan baru dalam hal finansial atau keuangan.
Inovasi keuangan terkini termasuk dana lindung nilai, ekuitas swasta, derivatif cuaca,
produk berstruktur ritel, dana yang diperdagangkan di bursa, kantor multi-keluarga,
dan obligasi Islam (Sukuk). Sistem perbankan bayangan telah melahirkan berbagai
inovasi keuangan termasuk produk sekuritas berbasis hipotek dan kewajiban hutang
yang dijaminkan (CDO)
Bank for International Settlement (BIS)!
untuk melayani bank sentral dalam mengejar stabilitas moneter dan keuangan, untuk
mendorong kerjasama internasional di bidang tersebut dan bertindak sebagai bank
untuk bank sentral.” Adapun, secara spesifik, tujuan Bank for International Settlements:
Meningkatkan stabilitas moneter dan keuangan Bertindak sebagai forum untuk diskusi
dan kerja sama antar bank sentral dan komunitas keuangan Bertindak sebagai bank-
nya bank sentral dan organisasi internasional.

4. Bank Indonesia merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam


perekonomian terutama dibidang moneter, keuangan, dan perbankan. Bank Indonesia
dibentuk dengan tujuan sosial ekonomi tertentu yang menyangkut kepentingan
nasional atau kesejahteraan umum, seperti stabilitas harga dan perkembangan
ekonomi, dan disisi lain dalam suatu sistem perbankan, ketiadaan kordinator dan
regulator yang tidak berpihak akan mengakibatkan bank-bank tidak dapat
melaksanakan operasinya secara efisien. Peran Bank Indonesia akan tercermin dari
tugas utama yang diembannya, yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, mengatur dan mengawasi bank, serta menjaga kelancaran sisitem
pembayaran.

Pentingnya keberadaan suatu sistem pembayaran yang efisien, aman, dan handal bagi
suatu perekonomian maka sejak awal tahun 1990 an isu mengenai sistem pembayaran
ini telah mulai menjadi perhatian serius bank-bank sentral karena mempunyai
keterkaitan yang sangat erat dengan efektivitas tugas pokok bank sentral. Saat ini
hampir semua bank sentral menempatkan sistem pembayaran sebagai salah satu
bidang dalam tugas pokoknya.

Sasaran dari fungsi mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran oleh
bank sentral adalah terciptanya sistem pembayaran yang aman dan efisien. Pengertian
sistem pembayaran adalah suatu sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga,
dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna
memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, sistem
pembayaran yang aman dan efisien sangat mendukung keberhasilan suatu negara
dalam menjaga dan meningkatkan stabilitas sistem keuangan dan stabilitas moneter.
Sistem pembayaran merupakan salah satu komponen utama dalam mendukung
aktivitas perekonomian di suatu negara dan oleh karena itu sistem pembayaran harus
senantiasa dijaga agar dapat berjalan secara aman dan efisien. Keaman dalam kegiatan
sistem pembayaran dapat dilihat dari berbagai indikator antara lain sebagai berikut:
1. Tersedianya lembaga, mekanisme, alat pembayaran, dan infrastruktur dalam
kegiatan sistem pembayaran yang handal dan aman dari segala bentuk fraud.

2. Tersedianya aturan hukum yang memberikan pengaturan yang jelas dan adil untuk
seluruh pihak dalam penyelenggaraan sistem pembayaran.
Pengawasan sistem pembayaran sebagai salah satu fungsi Bank Sentral yang
bertujuan untuk mewujudkan keamanan dan efisiensi dalam sistem pembayaran yang
dilakukan melalui monitoring, melakukan penilaian terhadap penyelenggara
berdasarkan kesesuaian dengan tujuan keamanan dan efisiensi serta mendorong
terjadinya perubahan-perubahan yang diperlukan dalam sistem pembayaran.
Pengawasan sistem pembayaran diperlukan untuk menghindari kemungkinan
kegagalan keberlangsungan sistem pembayaran yang dapat ditimbulkan dari pihak
internal, eksternal, pengaruh jaringan atau praktek monopoli.

Anda mungkin juga menyukai