UPBJJ : Batam
Soal 1.
Jika Anda ingin memberikan dana sebagai investor, ada beberapa jenis aset yang dapat Anda kelola.
Beberapa contoh di antaranya adalah:
A. Saham: Saham adalah bagian kecil dari kepemilikan suatu perusahaan. Jika Anda membeli saham,
maka Anda memiliki sebagian kecil kepemilikan pada perusahaan tersebut dan dapat mengambil
keuntungan dari pertumbuhan perusahaan atau mendapatkan dividen dari laba perusahaan.
B. Obligasi: Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk
memperoleh pendanaan. Jika Anda membeli obligasi, maka Anda akan meminjamkan uang kepada
perusahaan atau pemerintah dan menerima bunga sesuai dengan tingkat suku bunga yang ditetapkan.
C. Reksa Dana: Reksa dana adalah produk investasi yang dikelola oleh manajer investasi dan terdiri dari
berbagai jenis aset seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Anda dapat membeli reksa dana
dengan jumlah investasi yang kecil dan memperoleh keuntungan dari pertumbuhan nilai aset reksa dana
tersebut.
D. Properti: Properti seperti rumah atau gedung dapat menjadi aset investasi yang baik karena harganya
cenderung meningkat dari waktu ke waktu. Anda dapat membeli properti dan memperoleh keuntungan
dari pertumbuhan harga properti atau memperoleh pendapatan dari sewa properti tersebut.
E. Emas dan Logam Mulia: Investasi emas dan logam mulia dapat menjadi alternatif bagi investor yang
ingin ber-investasi dalam aset yang stabil dan memiliki nilai jangka panjang. Anda dapat membeli emas
atau logam mulia dalam bentuk fisik atau melalui produk investasi seperti reksa dana logam mulia.
Soal 2.
Berikut adalah pengertian perusahaan asuransi dan usaha-usaha dari perusahaan asuransi menurut
undang-undang tersebut:
1. Perusahaan Asuransi
Perusahaan asuransi adalah badan hukum yang bergerak dalam bidang usaha perasuransian. Tujuan dari
perusahaan asuransi adalah memberikan perlindungan atau jaminan atas risiko kejadian yang tidak pasti
dan tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian bagi nasabahnya. Perusahaan asuransi
menerima premi dari nasabahnya dan bertanggung jawab untuk membayar ganti rugi atau klaim jika
risiko terjadi.
a. Asuransi Jiwa: Perusahaan asuransi dapat menawarkan produk asuransi jiwa, yang memberikan
perlindungan atau jaminan atas risiko meninggal dunia atau cacat tetap yang dialami oleh nasabahnya.
b. Asuransi Umum: Perusahaan asuransi dapat menawarkan produk asuransi umum, yang memberikan
perlindungan atau jaminan atas risiko kejadian yang tidak pasti dan tidak diinginkan, seperti kebakaran,
kecelakaan, dan pencurian.
c. Reasuransi: Perusahaan asuransi dapat melakukan reasuransi, yaitu transfer risiko asuransi ke
perusahaan asuransi lain.
d. Penasehat Asuransi: Perusahaan asuransi dapat memberikan jasa konsultasi atau penasehat
mengenai asuransi kepada masyarakat atau nasabahnya.
e. Usaha lain yang berkaitan dengan asuransi: Perusahaan asuransi juga dapat melakukan usaha lain
yang berkaitan dengan bidang asuransi, seperti menyelenggarakan penelitian atau mengadakan
pelatihan untuk tenaga penjualan atau pemasaran.
Soal 3.
Saat ini, inovasi di bidang keuangan sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan yang semakin
kompleks dan cepat berubah dalam dunia keuangan. Beberapa pemicu terjadinya inovasi keuangan dan
faktor-faktor utama yang mendorong munculnya inovasi keuangan adalah sebagai berikut:
1. Perkembangan Teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat seperti internet, mobile banking, dan blockchain
memberikan peluang bagi para inovator keuangan untuk mengembangkan produk dan layanan
keuangan baru yang lebih efisien, cepat, dan terjangkau.
Perubahan kebutuhan konsumen juga menjadi pemicu terjadinya inovasi keuangan. Konsumen saat ini
membutuhkan layanan keuangan yang lebih mudah, cepat, dan terjangkau. Sebagai contoh, kemudahan
dalam pengiriman uang secara internasional dan pembayaran online menjadi kebutuhan yang semakin
penting bagi konsumen.
Peraturan yang mendukung inovasi keuangan seperti sandbox atau lingkungan uji coba untuk inovasi
keuangan dan regulasi yang memperbolehkan perusahaan fintech untuk memperoleh lisensi keuangan
dapat mendorong inovasi keuangan.
5. Globalisasi
Globalisasi dan interkoneksi antar negara dan pasar keuangan juga mendorong inovasi keuangan.
Perusahaan-perusahaan keuangan dapat mengembangkan produk dan layanan keuangan baru yang
mengatasi masalah yang timbul akibat globalisasi, seperti risiko mata uang dan risiko geopolitik.
Kebutuhan akses keuangan yang semakin penting di negara-negara berkembang juga menjadi faktor
pendorong inovasi keuangan. Inovasi keuangan dapat membantu meningkatkan inklusi keuangan dan
memberikan akses keuangan kepada masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani oleh sektor keuangan.
7. Krisis Keuangan
Krisis keuangan yang terjadi di masa lalu juga menjadi pemicu terjadinya inovasi keuangan. Krisis
keuangan dapat memicu inovasi keuangan yang dapat mengatasi masalah yang muncul selama krisis,
seperti risiko kredit dan risiko likuiditas.
Soal 4.
Sebagai bank sentral Indonesia, Bank Indonesia memiliki peran penting dalam mengatasi dampak
penyebaran COVID-19 terhadap perekonomian Indonesia. Dalam mengatasi dampak COVID-19, Bank
Indonesia dapat menempuh tugas dari aspek kemanusiaan dan ekonomi sebagai berikut:
Bank Indonesia dapat menempuh tugas dari aspek kemanusiaan dengan memberikan dukungan kepada
masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19. Salah satu tugas yang dapat dilakukan oleh Bank
Indonesia adalah memfasilitasi program-program bantuan sosial yang dikeluarkan oleh pemerintah,
seperti program kartu pra-kerja dan program bantuan sosial tunai. Bank Indonesia juga dapat
memfasilitasi pembiayaan kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat yang terdampak pandemi COVID-
19.
Dari aspek ekonomi, Bank Indonesia dapat menempuh beberapa tugas untuk mengatasi dampak COVID-
19 terhadap perekonomian Indonesia, yaitu:
Bank Indonesia dapat menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dengan
mengintervensi pasar valuta asing jika diperlukan. Hal ini dilakukan agar harga-harga barang tetap stabil
dan inflasi tetap terkendali.
Bank Indonesia dapat menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia dengan menyiapkan dan
melaksanakan berbagai kebijakan yang diperlukan, seperti menjaga likuiditas perbankan dan
memperketat pengawasan terhadap risiko kredit dan risiko likuiditas.
Bank Indonesia dapat mendorong kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM) agar masyarakat dan dunia usaha dapat mengakses pembiayaan yang lebih mudah
dan terjangkau. Hal ini diharapkan dapat membantu UMKM dan dunia usaha untuk mempertahankan
operasionalnya selama pandemi COVID-19.