MATA KULIAH :
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK
OLEH :
NAMA : REFKY ARDI PRATAMA
NIM : 043103808
TUGAS TUTORIAL KE-1
PROGRAM STUDI STUDI AKUNTANSI
Dan Peranan aset keuangan dalam perekonomian juga adalah sebagai media untuk membagi
resiko arus kas dari aset fisik yang tak terhindarkan. Bagi seorang pengusaha, resiko
ketidakpastian pendapatan usahanya adalah sesuatu yang pasti ada. Apabila usahanya dibiayai
dengan menjual saham kepada beberapa pihak, maka resiko ketidakpastian tersebut tidak akan
ditanggung sendiri melainkan ditanggung oleh banyak pihak yang memegang saham tersebut.
Adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui pengumpulan
premi asuransi, memberikan perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi
terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap
hidup atau meninggalnya seseorang, dan usaha penunjang usaha jasa asuransi yang
menyelenggarakan jasa ke perantaraan, penilaian kerugian asuransi dan jasa keaktuariaan. Usaha
asuransi terdiri dari:
a) Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas
kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga, yang
timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
b) Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan
dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
c) Usaha asuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap risiko yang
dihadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dan/ atau Perusahaan Asuransi Jiwa.
3. Sesuai dengan situasi saat ini, inovasi sangat diperlukan untuk memunculkan ide-ide
baru terutama dalam hal inovasi keuangan. Sesuai dengan yang anda pelajari silahkan
uraikan pemicu terjadinya invoasi keuangan dan factor-faktor utama yang mendorong
munculnya inovasi keuangan
Pemicu timbulnya inovasi keuangan, mengklasifikasikan ada dua kelompok besar pemicu
munculnya inovasi keuangan, yaitu dari sisi internal dan dari sisi eksternal. Faktor internal
muncul dari kebutuhan dan tujuan pengelola usaha, baik usaha di bidang keuangan, maupun
entitas bisnis yang lain. Faktor ini sering disebut faktor permintaan (demand driven innovation).
Sedangkan faktor eksternal muncul karena adanya pasar yang tidak sempurna, adanya
perubahan lingkungan bisnis, dan adanya tantangan perkembangan ekonomi baru. Faktor
eksternal ini sering disebut faktor suplai (supply driven innovation). Inovasi keuangan muncul
karena adanya pihak-pihak yang ingin menyiasati dari peraturan sehingga inovasi yang muncul
merupakan upaya untuk memanfaatkan celah dalam ketentuanketentuan, misalnya ketentuan
pajak. Selain itu ada pandangan yang menyatakan bahwa inovasi adalah munculnya instrumen-
instrumen baru yang lebih efisien dalam hal penyebaran risiko antar pelaku pasar.
4. Sesuai dengan situasi dunia saat ini, dalam mengatasi kondisi perekonomian Indonesia
khususnya sebagai dampak penyebaran COVID-19, sebutkanlah dan jelaskan tugas Bank
Indonesia yang dapat ditempuh dari aspek kemanusiaan dan ekonomi untuk mengatasi
dampak kepada masyarakat, UMKM, dan dunia usaha!
Salah satunya dengan melakukan koordinasi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor keuangan
dilakukan secara bersama dalam tataran global, sesuai kewenangan masing-masing negara. Peran
Lembaga internasional (IMF dan Bank Dunia) untuk meningkatkan pendanaan dalam upaya
mengatasi keketatan likuiditas dolar Amerika Serikat (AS) secara global. Selain itu, Gubernur BI
Perry Warjiyo juga mengatakan, BI, Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
terus melakukan koordinasi secara erat dari aspek stabilitas moneter, SSK, dan fiskal, dalam
mendorong ekonomi dan mengurangi beban kepada masyarakat dalam mengatasi dampak
COVID-19.
BI juga terus melakukan langkah-langkah memperkuat stabilisasi di pasar valas, pasar keuangan,
bersama Pemerintah dan OJK dalam penyediaan pembiayaan dari perbankan. Otoritas bank
sentral ini juga telah menempuh langkah-langkah kebijakan seperti penurunan suku bunga
kebijakan, stabilisasi nilai tukar rupiah, injeksi likuiditas dalam jumlah yang besar baik likuiditas
rupiah maupun valas, mempermudah bekerjanya pasar uang dan pasar valas di domestik maupun
luar negeri, relaksasi ketentuan bagi investor asing terkait lindung nilai dan posisi devisa neto,
pelonggaran makroprudensial agar tersedianya pendanaan bagi eksportir, importir dan UMKM.
Selanjutnya di Sistem Pembayaran, BI menjamin ketersediaan uang layak edar yang higienis,
dan mendorong penggunaan pembayaran non-tunai termasuk melalui perpanjangan masa
berlakunya MDR 0% untuk QRIS dari Mei menjadi September 2020, yang disepakati bersama
ASPI dan PJSP.