Kelompok 2 :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah yang berjudul “Tipe Data, Peubah,
Operator dan Ekspresi” dengan baik. Makalah “Tipe Data, Peubah, Operator dan Ekspresi” ini
sendiri berisikan tentang Pengenal (identifer) bahasa C, Tipe data dasar bahasa C, Peubah dan
Pendeklarasian bahasa c, Operator Bahasa C, Kata Kunci/Cadangan Bahasa C, PreProcessor.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih, Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala
usaha kita. Amin.
Kelompok 2
BAB I
PENGENAL (IDENTIFER) BAHASA C
Pada Bahasa C, identifikasi (identifier) adalah nama yang diberikan kepada berbagai
elemen program, seperti variabel, fungsi, dan tipe data. Identifikasi digunakan untuk
mengidentifikasi dan merujuk ke elemen-elemen ini dalam kode program. Beberapa aturan
yang berlaku untuk pengenalan identifier dalam Bahasa C adalah sebagai berikut:
1.1 Karakter yang Diperbolehkan: Identifier dalam Bahasa C dapat terdiri dari huruf (a-z,
A-Z), angka (0-9), dan tanda garis bawah (_) sebagai karakter. Namun, identifier tidak
boleh dimulai dengan angka.
1.2 Panjang Identifier: Panjang identifier dapat bervariasi tergantung pada kompilernya,
tetapi biasanya panjang identifier adalah 31 karakter.
1.3 Case Sensitive: Bahasa C bersifat case-sensitive, artinya huruf besar dan huruf kecil
dianggap berbeda. Jadi, "namaVariabel" dan "namavariabel" dianggap sebagai dua
identifier yang berbeda.
1.4 Tidak Boleh Menggunakan Kata Kunci: Identifier tidak boleh menggunakan kata
kunci yang telah ditentukan dalam Bahasa C sebagai nama mereka. Misalnya, Anda
tidak dapat menggunakan "int" atau "for" sebagai identifier.
1.5 Conventional Naming Conventions: Ada konvensi tertentu yang biasanya diikuti
dalam pemberian nama identifier. Ini mencakup penggunaan huruf kecil untuk nama
variabel, menggunakan huruf kapital untuk nama tipe data, dan pemisahan kata
dengan tanda garis bawah (underscores) jika nama identifier terdiri dari lebih dari satu
kata (contoh: nama_variabel).
Berikut adalah beberapa contoh identifier yang sah dalam Bahasa C:
1. ‘umur’
2. ‘NilaiAkhir’
3. ‘NamaDepan’
4. ‘bilangan_1’
5. ‘HitungLuas’
int main(void)
{
int a;
a = 5 == 5;
printf("Isi variabel a: %d \n",a);
a = 5 > 5;
printf("Isi variabel a: %d \n",a);
return 0;
}
BAB III
PRUBAH DAN PENDEKLARASIAN BAHASA C
Variabel atau peubah adalah ‘penanda’ identitas yang digunakan untuk menampung suatu nilai.
Nilai tersebut dapat diubah sepanjang kode program. Secara teknis, variabel merujuk kepada suatu
alamat di memory komputer. Setiap variabel memiliki nama yang sebagai identitas untuk variabel
tersebut.
ATURAN PENAMAAN VARIABEL DALAM BAHASA C
Variabel bisa terdiri dari huruf, angka dan karakter underscore / garis bawah ( _ ).
Karakter pertama dari variabel hanya boleh berupa huruf dan underscore ( _ ), tidak bisa berupa angka.
Meskipun dibolehkan, sebaiknya tidak menggunakan karakter underscore sebagai awal dari variabel
karena bisa bentrok dengan beberapa variabel settingan program.
Variabel harus selain dari keyword. Sebagai contoh, kita tidak bisa memakai kata int sebagai nama
variabel, karena int merupakan keyword untuk menandakan tipe data integer.
Beberapa compiler bahasa C ada yang membatasi panjang variabel maksimal 31 karakter. Agar lebih
aman, sebaiknya tidak menulis nama variabel yang lebih dari 31 karakter.
CARA PENULISAN VARIABEL DI DALAM BAHASA C
Ketika akan menulis variabel, dalam hampir semua bahasa pemrograman terdapat 2 proses: deklarasi
dan inisialisasi.
Deklarasi adalah proses untuk memberitahukan compiler bahasa C bahwa kita akan membuat sebuah
variabel. Bahasa C termasuk bahasa pemrograman yang menggunakan konsep strongly typed
programming language, yang artinya untuk setiap variabel harus ditulis akan berisi tipe data apa.
Apakah itu angka bulat (integer), angka pecahan (float), huruf (char), atau yang lain.
berikut tipe data yang sering dipakai:
1. Tipe data integer, yakni tipe data angka bulat seperti 1, 5 atau 1000. Tipe data integer ditulis dengan
keyword int.
2. Tipe data float, yakni tipe data angka pecahan seperti 1.33, 5.90 atau 1000.99. Tipe data float ditulis
dengan keyword float.
3. Tipe data character, yakni tipe data huruf seperti ‘A’, ‘a’, atau ‘Z’. Tipe data character ditulis dengan
keyword char.
BAB IV
OPERATOR BAHASA C
Bahasa C memiliki berbagai jenis operator yang digunakan untuk melakukan operasi
matematika, perbandingan, logika, dan lainnya dalam program. Berikut adalah beberapa
operator yang umum digunakan dalam bahasa C:
1. Operator Aritmatika:
i. ‘+’ (Penjumlahan)
ii. ‘-‘ (Pengurangan)
iii. ‘*’ (Perkalian)
iv. ‘/‘(Pembagian)
v. ‘%’ (Modulus, sisa pembagian)
2. Operator Perbandingan:
i. ‘==’ (Sama dengan)
ii. ‘!=’ (Tidak sama dengan)
iii. ‘<’ (Kurang dari)
iv. ‘>’ (Lebih dari)
v. ‘<=’ (Kurang dari atau sama dengan)
vi. ‘>=’ (Lebih dari atau sama dengan)
3. Operator Logika:
i. ‘&&’ (AND logika, digunakan untuk menggabungkan dua kondisi yang harus
benar)
ii. ‘||’ (OR logika, digunakan untuk menggabungkan dua kondisi di mana salah
satunya harus benar)
iii. ‘!’ (NOT logika, digunakan untuk membalikkan nilai kondisi)
4. Operator Penugasan:
i. ‘=’ (Operator penugasan, digunakan untuk memberikan nilai ke variabel)
ii. ‘+=’ (Penugasan penjumlahan, misalnya ‘x += y’ sama dengan ‘x = x + y’)
iii. ‘-=’ (Penugasan pengurangan, misalnya ‘x -= y’ sama dengan ‘x = x – y’)
iv. ‘*=’ (Penugasan perkalian, misalnya ‘x *= y’ sama dengan ‘x = x * y’)
v. ‘/=’ (Penugasan pembagian, misalnya ‘x /= y’ sama dengan ‘x = x / y’)
vi. ‘%=’ (Penugasan modulus, misalnya ‘x %= y’ sama dengan ‘x = x % y’)
5. Operator Inkrementasi/Dekrementasi:
i. ‘++’ (Inkrementasi, digunakan untuk menambahkan 1 ke variabel)
ii. ‘—‘ (Dekrementasi, digunakan untuk mengurangkan 1 dari variabel)
6. Operator Bitwise:
i. ‘&’ (AND bitwise)
ii. ‘|’ (OR bitwise)
iii. ‘^’ (XOR bitwise)
iv. ‘~’ (NOT bitwise)
v. ‘<<’ (Shift kiri)
vi. ‘>>’ (Shift kanan)
7. Operator Ternary (Kondisional):
i. ‘? :’ (Operator ternary, digunakan untuk membuat ekspresi bersyarat)
8. Operator Ukuran:
i. ‘sizeof’ (Digunakan untuk menghitung ukuran tipe data atau variabel dalam byte)
Penting untuk diingat bahwa kata kunci ini memiliki peran dan makna yang telah ditentukan dalam
bahasa C, dan Anda tidak dapat menggunakannya sebagai nama variabel atau fungsi dalam kode Anda.
Jika Anda melakukannya, ini akan menyebabkan kesalahan saat mengompilasi kode Anda. Jadi,
penggunaan yang benar dari kata kunci ini adalah kunci dalam menulis kode C yang efektif dan benar.
BAB VI
PREPROCESSOR
1. Preprocessor #define
Direktif pre-prosesor ini digunakan untuk mendefinisikan konstanta atau makro. Ini bisa
digunakan untuk memberi nama pada nilai konstan atau untuk membuat makro yang bisa digunakan
di seluruh kode.
contoh :
Dalam contoh ini, #define PI 3.14 digunakan untuk mendefinisikan konstanta PI dengan nilai
3.14. Kemudian, dalam program, PI dapat digunakan sebagai konstanta untuk menghitung luas
lingkaran.
2. Preprocessor #include
Perintah ini digunakan untuk memasukkan file header ke dalam file kode sumber. Ini dapat
digunakan dengan tanda kurung siku (< >) atau tanda kutip ganda (" ") untuk menentukan lokasi file
header.
contoh :
Dalam contoh di atas, #include <stdio.h> digunakan untuk menyertakan file header
<stdio.h>. File header ini berisi definisi fungsi-fungsi standar seperti printf yang digunakan
dalam program. Dengan memasukkan stdio.h, program dapat menggunakan fungsi-fungsi
tersebut.
Beberapa file header
1. stdio.h (Standard Input and Output):
Header ini menyediakan fungsi-fungsi dasar untuk input dan output, seperti printf, scanf,
fgets, dan fopen.