Anda di halaman 1dari 18

Program Studi Teknik Sipil

0401007 – STATIKA II
The introduction of precast
Three-Hinged Archconcrete

Budiman, S.T., M.T.

2023
Pokok Bahasan
Sebelum UTS

Pertemuan 1 dan 2 Pertemuan 5


Portal 3 sendi. Struktur Rangka.
a. Portal simetris dan non simetris a. Jenis-jenis rangka, dan asumsi pada analisa
b. Portal yang dikenai beban terpusat rangka
c. Portal menahan beban terbagi rata b. Idealisasi rangka
d. Portal simetris dan non simetris yang dikenai c. Determinasi statis
beban kombinasi d. Analisa rangka dengan the method of joint.

Pertemuan 3 dan 4 Pertemuan 6 dan 7


Pelengkung 3 sendi. Struktur Rangka.
a. Pengenalan awal pelengkung a. Analisa rangka dengan the method of joint.
b. Pelengkung 3 sendi semicircular akibat beban b. Analisa rangka dengan the method of sections.
terpusat dan/ beban terbagi rata/ kombinasi.
c. Pelengkung 3 sendi parabolic akibat beban
Pertemuan 8
terpusat dan/ beban terbagi rata/ kombinasi.
Ujian Tengah Semester.
Kontrak Kuliah

Referensi
1. Hibbeler, R.C., Structural Analysis Ninth Edition, Prentice Hall Int, 2015
2. Megson, T.H.G., Structural and Stress Analysis Third Edition, Butterwort & Heinemann, 2019
3. Kassimali, A., Structural Analysis Sixth Edition, Cengage, 2018
4. Khalfallah, S., Structural Analysis 1: Statically Determinate Structures, John Wiley & Sons, Inc, 2018
Arches
• Struktur lengkung digunakan untuk mengurangi
efek bending dan perannya benar-benar identik
dengan kabel terbalik.
• Pelengkung sangat tahan terhadap tegangan
lentur dan geser dan cekungan geometrisnya
berperan penting dalam mengurangi efek aksi
eksternal. • Jika lengkungan memiliki bentuk parabolic dan

• Struktur lengkung dapat digunakan untuk dikenai beban terbagi rata horizontal, maka

mengurangi momen lentur pada struktur hanya gaya tekan yang akan ditahan oleh

bentang panjang. lengkungan.

• Pelengkung menerima bebann terutama tekan, • Pada kondisi diatas bentuk lengkungan disebut

karena kekakuannya, pelengkung juga harus funicular arch karena tidak ada gaya lentur atau

menahan beberapa lentur dan geser tergantung geser yang terjadi di dalam lengkungan.

pada bagaimana beban dan bentuknya.


Arches
• Struktur lengkung terbagi dalam berbagai
• Fixed arch
bentuk dan klasifikasi tergantung pada tumpuan
ke lingkungan eksternal.
• Pelengkung yang ditumpu oleh tumpuan jepit
(fixed arch), biasanya terbuat dari beton
bertulang.
• fixed arch harus memiliki fondasi yang kokoh
karena indeterminate hingga derajat ketiga.
• Two-hinged arch
• Pelengkung yang ditumpu oleh 2 tumpuan sendi
(two-hinge arch), terbuat dari baja atau kayu.
• two-hinged arch memiliki indeterminate derajat
pertama. Pelengkung jenis ini tahan terhadap
settlement.
Arches
• two-hinged arch dapat diubah menjadi struktur • Three-hinged arch
statis tertentu dengan mengganti salah satu
tumpuannya menjadi rol. Namun dapat merubah
jenis struktur dari pelengkung menjadi balok
lengkung (curved beam).
• Pelengkung yang ditumpu oleh 3 tumpuan sendi
(three-hinged arch), biasanya terbuat dari baja
dan kayu.
• Tied arch
• Three-hinged arch tidak terpengaruh oleh
settlement atau perubahan suhu.
• Jika two-hinged arch dan three-hinged arch
dibangun tanpa memerlukan pondasi yang lebih
besar dan jika clearance tidak menjadi masalah,
tumpuan dapat dihubungkan dengan tie rod.
Three-Hinged Arch
• Ketika semua gaya dalam suatu struktur dapat
ditentukan dari persamaan ekuilibrium, struktur S

tersebut dinamakan statically determinate.


• Struktur yang memiliki lebih banyak gaya yang
tidak diketahui dibanding persamaan
kesetimbangan yang tersedia disebut statically R AH R BH
A B
indeterminate.
• Struktur yang stabil dapat diidentifikasi sebagai R AV R BV

statically determinate dan statically


indeterminate dengan menggambar free-body
diagrams dari semua komponennya dan
membandingkan jumlah total gaya reaktif yang
tidak diketahui dan komponen momen dengan
jumlah persamaan ekuilibrium yang tersedia. n = jumlah bagian komponenen
 H = 0 ; V = 0 ;  M = 0  MS = 0 r = komponen reaksi gaya dan momen
Three-Hinged Arch
Three-Hinged Arch
• Reaksi tumpuan pada pelengkung dapat dicari
dengan membuat free body diagram.
• Persamaan kesetimbangan momen di titik A dan
B digunakan untuk mendapatkan nilai reaksi
tumpuan.
• Gaya normal, geser, dan momen pada setiap titik
di sepanjang lengkungan dapat dicari dengan
menggunakan metode penampang (the method
of section).
Three-Hinged Arch
1. Tentukan reaksi perletakan untuk pelengkung 3 sendi berikut!
1. Tentukan reaksi perletakan untuk pelengkung 3 sendi berikut!

Reaksi perletakan

 MC = 0
Ay .60 + 1. ( 30 ) . (15 )  −  2,5. ( 60 ) . ( 30 )  = 0
4050
Ay = = 67,5 k
60
MA = 0
−C y .60 +  2,5. ( 60 ) . ( 30 )  + 1. ( 30 ) . (15 )  = 0
4950
Cy = = 82,5 k
60
MB = 0 MB = 0
Ay .30 − Ax .( 30 ) − 1.( 30 ) .(15 )  −  2,5.( 30 ). (15 )  = 0 −C y .30 + −C x .( 30 ) +  2,5.( 30 ) .(15 )  = 0

67,5.( 30 ) − Ax .( 30 ) − 450 − 1125 = 0 −82,5.( 30 ) − C x .( 30 ) + 1125 = 0


1350
450 Cx = = −45 k
Ax = = 15 k 30
30
2. Hitung gaya normal, geser dan momen dari konstruksi dibawah ini, q = 2 t/m, L = 20 m, H = 6 m

Persamaan parabola untuk kasus di bawah


q
4Hx ( L − x )
y=
C  S L2

Reaksi perletakan
6 m
 MB = 0
RAV .20 −  2. ( 20 ) . (10 )  = 0
R AH R BH RAV .20 − 400 = 0
A B
400
RAV = = 20 t
xc = 5 m
20

10 m 10 m
 MA = 0
V = 0
R AV R BV − RBV .20 +  2. ( 20 ) . (10 )  = 0 RAV + RBV = q.L
− RBV .20 + 400 = 0 20 + 20 = 2. ( 20 )
400
RBV = = 20 t 40 t = 40 t
20
2. Hitung gaya normal, geser dan momen dari konstruksi dibawah ini, q = 2 t/m, L = 20 m, H = 6 m

Persamaan parabola untuk kasus di bawah


q
Reaksi perletakan 4Hx ( L − x )
y=
C  S L2
 MS = 0
RAV . (10 ) − RAH . ( 6 ) −  2. (10 ) .5 = 0
6 m
20. (10 ) − RAH . ( 6 ) − 100 = 0
100
RAH = = 16, 67 t
R AH R BH 6
A B

 MS = 0 H = 0
xc = 5 m
− RBV . (10 ) + RBH . ( 6 ) +  2. (10 ) .5 = 0 RAH − RBH = 0
10 m 10 m
−20. (10 ) + RBH . ( 6 ) + 100 = 0 16, 67 − 16, 67 = 0
100 0 t=0 t
R BV RBH = = 16, 67 t
R AV 6
2. Hitung gaya normal, geser dan momen dari konstruksi dibawah ini, q = 2 t/m, L = 20 m, H = 6 m

Persamaan parabola untuk kasus di bawah


q
4Hx ( L − x )
y=
C  S L2

Mencari ordinat C
6 m

4 Hx ( L − x ) 4. ( 6 ) .5. ( 20 − 5 )
y= = = 4,5 m
R AH R BH L2 ( 20 ) 2

A B

Mencari momen di C
xc = 5 m
xc
10 m 10 m M c = RAV .xc − RAH . yc − q.xc .
2
R BV
M c = 20. ( 5 ) . − 16, 67. ( 4,5 ) − 2. ( 5 ) . ( 2,5 ) = 0 tm
R AV
2. Hitung gaya normal, geser dan momen dari konstruksi dibawah ini, q = 2 t/m, L = 20 m, H = 6 m

Persamaan parabola untuk kasus di bawah


q
4Hx ( L − x )
y=
R CH C  S L2

R CV Menentukan Nilai αc

4 Hx ( L − x ) 4. ( 6 ) .5. ( 20 − 5 )
6 m
y= = = 4,5 m
L2 ( 20 ) 2

R AH R BH 4 Hx ( L − x )
A B y=
L2
xc = 5 m dyc 4H ( L − 2x )
= 2
= tan  c
10 m 10 m dx L

dyc 4. ( 6 ) . ( 20 − 2 ( 5 ) )
R AV R BV = = 0, 6
dx ( 20 ) 2

RCV = RAV − q.xc RCH = RAH tan  c = 0, 6


= 20 − ( 2 ) .5 = 10 t = 16, 67 t
arc tan  c = arc tan 0, 6 = 30,96
N C = − ( RCV .sin ac + RCH .cos ac )
xc
DC = RCV .cos ac − RCH .sin a M C = RAV .xc − RAH . yc − q.xc .
2
=0
M C = 20. ( 5 ) . − 16, 67. ( 4,5 ) − 2. ( 5 ) . ( 2,5 ) = 0 tm = − ( 5,14 + 8,56 ) = −13, 7 t

R CH sin  c
RCV cos  = 10.cos 30,96 RCH cos  = 16, 67.cos 30,96
R CH C  R CH C 
= 8,56 t = 14, 29 t
R CV sin  c
R CH cos  c
R CV cos  c RCV sin  = 10.sin 30,96
R CV
6 m
R CV
RCH sin  = 16, 67.sin 30,96
= 5,14 t = 8,56 t

R AH R AH
A A

xc = 5 m xc = 5 m

10 m 10 m 10 m 10 m

R BV R BV
R AV R AV

RCV = RAV − q.xc RCH = RAH RCV = RAV − q.xc RCH = RAH
= 20 − ( 2 ) .5 = 10 t = 16, 67 t = 20 − ( 2 ) .5 = 10 t = 16, 67 t
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai