Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

Artikel ini disusun untuk melengkapi nilai UTS

MATA KULIAH : TEORI ADMINISTRASI NEGARA

DOSEN PENGUJI : KALVIN EDO WAHYUDI, S.SOS.,M.KP.

INDIRA ARUNDINASARI, SAP, MAP

DISUSUN OLEH:

NAMA : GRACE YOHANA SIMANJUNTAK

NPM : 21041010169

KELAS : E

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UPN “VETERAN” JAWA TIMUR

2022
NEW PUBLIC SERVICE: REFORMASI KEBIJAKAN PELAYANAN PUBLIK
YANG BERORIENTASI PADA KEPUASAN MASYARAKAT INDONESIA

oleh

Grace Yohana Simanjuntak

A. Pendahuluan

Reformasi adalah suatu perubahahan yang terjadi pada sistem dalam keadaan
tertentu. Pada umumnya, reformasi dilakukan jika terdapat aspek yang dirasa tidak cocok
dan perlunya dilakukan perubahan menuju hal yang lebih baik. Menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), reformasi adalah perubahan yang secara dratis untuk perbaikan
dalam bidang sosial, politik atau agama dalam suatu masyarakat atau negara. Reformasi
bertujuan untuk melakukan pembaharuan pada tatanan hidup dalam suatu masyarakat.
Reformasi kebijakan publik adalah suatu perubahan yang dilakukan oleh birokrat dalam
mengubah suatu sistem yang dianggap tidak relevan dan tidak diperlukan lagi dalam
menata masyarakat. Kebijakan merupakan salah satu polemik yang tidak pernah berhenti
untuk dipermasalahkan, seperti kebijakan pemerintah yang selalu dibahas oleh masyarakat
tentang bagaimana keberhasilannya dalam mengendalikan masalah publik dan masalah
administrasi di Indonesia. Seperti yang tertulis di KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia),
kebijakan dapat diartikan sebagai suatu rangkaian konsep dan asas yang menjadi dasar
rencana dalam melaksanakan suatu pekerjaan, kepemimpinan, serta cara bertindak
mengenai pemerintahan dan organisasi; pernyataan cita-cita, tujuan, dan pedoman dalam
mencapai suatu sasaran. Kebijakan publik bertujuan untuk mengatur masyarakat sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan dan didasari oleh hukum. Menurut Harold D.
Laswell dan Abraham Kaplan, kebijakan merupakan sebagai suatu program dalam
pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek-praktek yang terarah. Selain itu, Carl J. Friedrick
juga mengemukakan bahwa kebijakan sebagai serangkaian tindakan yang diusulkan oleh
individu, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dengan
memperlihatkan hambatan dan kesempatan terhadap pelaksanaan usulan kebijakan tersebut
dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

Maka dari definisi tersebut, dapat diartikan bahwa kebijakan pelayanan publik
adalah suatu program yang dilaksanakan oleh pemerintah yang mana program ini berfokus
untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan masyarakat melalui pelayanan yang disediakan
oleh pemerintah kepada publik/masyarakat. Dalam pengimplementasian kebijakan
pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan masyarakat, maka hal ini tidak bisa lepas
dari teori administrasi publik yaitu NPS (New Public Service). Teori ini bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik dengan implementasinya dalam mereformasi
kebijakan pelayanan publik yang sebelumnya pemerintah menganggap masyarakat sebagai
customer menjadi citizens dan pemerintah yang sebelumnya steering menjadi serving.
Penerapan teori NPS dalam pembuatan kebijakan mengutamakan pelayanan publik dengan
keinginan untuk melayani masyarakat. Oleh sebab itu, dalam artikel ini penulis mencoba
menghubungkan dan menganalisis bagaimana implementasi NPS dalam reformasi
kebijakan pelayanan publik untuk mengatasi masalah kepuasan masyarakat dalam
kebijakan kenaikan iuran BPJS Kesehatan pada masa pandemi melalui sumber berita yang
kredibel (CNN Indonesia).

B. Tinjauan Literatur
Teori yang digunakan dalam pembuatan artikel ini adalah teori administrasi
publik yaitu NPS (New Public Service). Teori ini merupakan konsep pelayanan publik yang
ditulis oleh Janet V. Denhardt dan Robert B. Denhardt dalam bukunya yang berjudul “The
New Pubic Service: Serving, Not Steering” yang diterbitkan pada tahun 2003. Denhardt
Denhardt mengemukakan bahwa pemeritah seharusnya melayani masyarakat dengan
konsep yang demokratis, adil, tidak diskriminatif, jujur, merata, dan akuntabel bukan
dengan konsep seperti menjalankan perusahaan.
Reformasi adalah suatu perubahahan yang terjadi pada sistem dalam keadaan
tertentu. Pada umumnya, reformasi dilakukan jika terdapat aspek yang dirasa tidak cocok
dan perlunya dilakukan perubahan menuju hal yang lebih baik. Konsep ini didapat dari
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yang menyatakan reformasi adalah perubahan yang
secara dratis untuk perbaikan dalam bidang sosial, politik atau agama dalam suatu
masyarakat atau negara.
Kebijakan pelayanan publik adalah suatu program yang dilaksanakan oleh
pemerintah yang mana program ini berfokus untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan
masyarakat melalui pelayanan yang disediakan oleh pemerintah kepada publik/masyarakat.
Konsep kebijakan pelayanan publik dalam artikel ini disimpulkan berdasarkan pendapat
ilmiah yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell dan Abraham Kaplan, mereka
mengemukakan bahwa kebijakan merupakan sebagai suatu program dalam pencapaian
tujuan, nilai-nilai dan praktek-praktek yang terarah.

Selain itu, didapat kesimpulan mengenai konsep kebijakan pelayanan publik


dari pendapat Carl J. Friedrick, yang mengemukakan bahwa kebijakan sebagai serangkaian
tindakan yang diusulkan oleh individu, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan
tertentu dengan memperlihatkan hambatan dan kesempatan terhadap pelaksanaan usulan
kebijakan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu.

C. Pembahasan
Kata reformasi sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, pasalnya
Indonesia telah mengalami masa reformasi birokrasi sejak tahun 1998 sehingga sistem
pemerintahan yang demokratis semakin kuat dipegang. Masyarakat bebas mengemukakan
pendapatnya, sehingga kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak relevan tidak
lepas dari kritikan masyarakat. Kebijakan-kebijakan ini berkaitan dengan pelayanan publik,
dimana pemerintah memberikan pelayanan kepada masyarakat. Namun, seringkali
ditemukan berbagi masalah dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Sebagai
contoh kecil adalah, munculnya stigma di masyarakat bahwa pelayanan pemerintah
terkesan bertele-tele, lambat, kerap terjadi pungli, serta tidak efektif dan efisien. Dalam
penerapan teori administrasi publik yaitu NPS (New Public Service), masyarakat yang
sebelumnya dianggap sebagai customer telah berubah menjadi citizens. Hal ini berarti
masyarakat mendapatkan hak-haknya sebagai warga negara yaitu mendapatkan pelayanan
yang baik dan setara dari pemerintah. Wujud dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah
dapat berupa barang dan jasa yang dapat dinikmati oleh masyarakat. Seiring berjalannya
waktu, muncul masalah terkait kebijakan pelayanan publik yang dibuat oleh pemerintah
seperti saat dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, pada
saat pandemi. Akibat dikeluarkannya Perpres tersebut, terjadi kenaikan iuran BPJS
Kesehatan yang semakin memperberat beban rakyat yang telah kehilangan pekerjaan
karena pandemi. Timbulnya keresahan di tengah-tengah masyarakat, terutama kalangan
menengah ke bawah yang sangat terdampak oleh kebijakan tersebut. Akses kesehatan di
tengah pandemi menjadi tonggak kehidupan masyarakat, namun akibat dikeluarkannya
kebijakan ini masyarakat merasa tidak puas dengan kinerja pemerintah. Dari kebijakan ini,
dapat dilihat bahwa pemerintah masih menganggap masyarakat sebagai customer bukan
sebagai citizens.
Reformasi kebijakan pelayanan publik dibutuhkan agar setiap kebijakan yang
dibuat oleh pemerintah dalam menyediakan pelayanan kepada masyarakat tidak menjadi
permasalahan di masa depan. Dari permasalahan Perpres di atas, seharusnya pembuatan
kebijakan dibuat berdasarkan teori New Public Service, yang mana pemerintah bergerak
dalam hal serving dan konsep kepentingan publiknya adalah hasil pertimbangan dan dialog
dari berbagai pihak, bukan kepentingan publik yang mewakili agregasi kepentingan
individu. Hal ini dilakukan agar setiap kebijakan pelayanan publik tetap berorientasi pada
kepuasan masyarakat sebagai citizens. Dengan dinaikkannya iuran BPJS Kesehatan,
masyarakat mengalami kendala dalam mengakses layanan kesehatan. Masalah yang
ditimbulkan oleh kebijakan ini sangat merugikan masyarakat, sehingga pada saat kebijakan
ini dikeluarkan ada banyak lapisan masyarakat yang tidak setuju sehingga dilakukannya
demo oleh organisasi mahasiswa seperti Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia
(BEM SI) dan DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Oleh sebab itu,
diperlukannya reformasi kebijakan pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasan
masyarakat, karena yang menjadi pengguna utama dari layanan publik adalah masyarakat
umum. Dalam melakukan reformasi, dibutuhkannya penggunaan teori administrasi publik,
yaitu New Public Service agar pembuatan kebijakan dapat berfokus pada kebutuhan
masyarakat saat ini dengan mengutamakan kepuasan masyarakat dan agar para pelayan
publik dapat mengetahui bagaimana menjadi pelayan publik yang diharapkan oleh
masyarakat Indonesia.

D. Kesimpulan
Penerapan teori administrasi publik yaitu NPS (New Public Service) dalam
mereformasi kebijakan pelayanan publik yang dianggap tidak memuaskan masyarakat
sangat diperlukan agar pemerintah tidak menganggap masyarakat sebagai customer
melainkan sebagai citizens. Dengan adanya permasalahan kenaikan iuran BPJS Kesehatan
pada masa pandemi, kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah menjadi sangat
buruk. Muncul kesan yang tidak baik bagi pemerintah karena pembuatan kebijakannya
mirip dengan teori NPM yang melakukan pelayanan publik namun mewakili kepentingan
individu atau kelompok tertentu. Oleh sebab itu, dibutuhkan reformasi kebijakan pelayanan
publik yang berorientasi pada kepuasan masyarakat dengan penerapan teori New Public
Service yang lebih pro masyarakat agar kepuasan masyarakat terpenuhi dan agar para
pembuat kebijakan bergerak sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Affrian, R. (2014). Kebijakan Publik by Eko Handoyo (z-lib.org). Semarang: Widya Karya,
323.
CNN Indonesia (2021). “11 Kebijakan Pemerintah Merugikan saat Pandemi di Mata
Buruh”. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210430074718-20-636716/11-
kebijakan-pemerintah-merugikan-saat-pandemi-di-mata-buruh
Denhardt, J.V., & Denhardt, R.B. (2015). The New Public Service: Serving, Not Steering
(4th ed.). Routledge. https://doi.org/10.4324/9781315709765

Leo Agustino. (2003). Analisis Kebijakan Pembangunan Di Desa Suligi Kecamatan


Pendalian Iv Koto Kabupaten Rokan Hulu. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 287. http://repository.uin-suska.ac.id/12259/7/7. BAB
II_2018200ADN.pdf

Ningtyas, T. (2017). New Public Service : Pelayan Publik Berbasis Humanistik Untuk
Kesuksesan Reformasi Birokrasi. Jurnal Ilmiah Manajemen Publik Dan Kebijakan
Sosial, 1(1). https://doi.org/10.25139/jmnegara.v1i1.283

Nurlaela, E., & Andriani, L. (2018). Makalah paradigma. 1–25.

Soselisa, H. C., & Puturuhu, D. (2021). Penerapan Prinsip New Publik Service dalam
Pelayanan STNK pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap. PUBLIC
POLICY (Jurnal Aplikasi Kebijakan Publik & Bisnis), 2(2), 315–330.
https://doi.org/10.51135/publicpolicy.v2.i2.p315-330

Suwitri, S. (2008). Konsep Dasar Kebijakan Publik. Atmospheric Environment, 42(13),


2934–2947.

Anda mungkin juga menyukai