Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2020

AUGMENTED REALITY TIPE QR CODE: PENGEMBANGAN


ENSIKLOPEDIA MITIGASI BENCANA ALAM DI ERA DIGITAL
Oleh: Nabila Ulfah1), Kirana Prama Dewi2)
Universitas Ahmad Dahlan1), Universitas Ahmad Dahlan2)
Email: bilauyfah@gmail.com1), kirana.dewi@pgsd.uad.ac.id 2)

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan ensiklopedia bencana alam
berbasis augmented reality tipe QR Code bagi peserta didik sekolah dasar di era digital.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Research & Development (R&D)
dengan memodifikasi model pengembangan ADDIE menjadi ADDE (analyze, design,
development, evaluation). Ensiklopedia yang dikembangkan divalidasi oleh ahli media,
materi, bahasa, pembelajaran, dan penilaian oleh guru, serta respon peserta didik.
Ensiklopedia diujicobakan secara terbatas dan ujicoba kelompok besar di SD
Muhammadiyah Pakel. Uji kelayakan ensiklopedia mitigasi bencana alam berbasis
augmented reality tipe QR Code memperoleh kategori sangat layak menurut ahli materi,
pembelajaran, bahasa, dan media. Guru juga memberikan penilaian dengan kategori
sangat layak. Hasil ujicoba peserta didik skala kecil dan skala besar memperoleh
kategori sangat baik.
Kata kunci: Ensiklopedia, Augmented Reality, QR Code, Mitigasi, Bencana Alam.

Abstract
This study aims to generate the feasibility of encyclopedia natural disasters based on
augmented reality type QR Code for elementary school students in digital era. The method used
in this research is Research & Development (R&D) by modifying the ADDIE development
model into ADDE (analyze, design, development, evaluation). Encyclopedias developed are
validated by experts in the media, material, language, learning, and assessment by the teacher,
as well as students' responses. The encyclopedia was tried out in a limited way and by a large
group trial at Muhammadiyah Pakel Elementary School. The feasibility test of encyclopedia
natural disaster mitigation based on augmented type QR Code obtains a very feasible category
according to material, learning, language, and media experts. The teacher assesses a very
decent category. The results of small-scale and large-scale learners get very well categories.
Keywords: encyclopedias, Augmented Reality, QR Code, mitigation, natural disaster.

memiliki informasi dan pengetahuan serta


Pendahuluan
teknologi terbaru.
Saat ini kita berada di era revolusi
industry atau dikenal dengan era digital. Di Pada tingkat satuan pendidikan
mana pengetahuan dianggap sebagai kekuatan diketahui bahwa sebanyak 250.000 jumlah
yang datang dari dunia informasi. Teknologi sekolah yang tersebar di Indonesia berada di
informasi dapat memperluas berbagai lokasi rawan bencana atau 75% dari seluruh
pengetahuan yang melampaui batas-batas sekolah di Indonesia (Kompas.com, 2019). Dari
geografis suatu tempat, negara, ruang dan seluruh wilayah di Indonesia yang rawan
waktu sepanjang sejarah peradaban manusia. bencana di antaranya ialah Daerah Istimewa
Adanya teknologi informasi guna Yogyakarta (DIY), yang mana sudah
mempromosikan peluang penyebaran seharusnya kebijakan sistem pendidikan untuk
pengetahuan dan teknologi. Kenyataan ini dapat mengintegrasikan pendidikan pengurangan
membantu para guru dan peserta didik untuk risiko bencana ke seluruh jenjang sekolah di

20
Inovasi Pendidikan di era Milenial
Prosiding Seminar Nasional PGSD UST 2020

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selaras alam dan mitigasinya, guru sudah
dengan Peraturan daerah DIY Nomor 13 Tahun menyampaikan dengan baik mengenai materi
2015 menyatakan bahwa satuan pendidikan tersebut. Akan tetapi, belum adanya
wajib menginisiasi secara integrasi penggunaan pembelajaran ensiklopedia berbasis
pengurangan risiko bencana kedalam kurikulum QR Code.
pendidikan atau kegiatan lainnya yang Furht (2011:3) mendefisikan
dikoordinasikan dengan dinas terkait. Salah Augmented Reality (AR) as a real-time direct
satu sekolah yang berada di Daerah Istimewa or indirect view of a physical real world
Yogyakarta (DIY) yaitu SD Muhammadiyah environment that has been enhance by adding
Pakel Program Plus Yogyakarta. virtual computer-generated information to it.
Berkaitan dengan pendidikan Dari pendapat tersebut dapat dinyatakan bahwa
pengurangan risiko bencana, dilihat dari Augmented Reality (AR) sebagai integrasi
kompetensi kognitif, guru di SD antara dunia nyata dan dunia maya, maksudnya
Muhammadiyah Pakel Program Plus objek virtual overlayed pada dunia nyata. Pada
Yogyakarta, sudah menyampaikan materi tataran teknis, teknologi Augmented Reality
kebencanaan sesuai dengan materi kurikulum merupakan teknologi transformatif, yakni
2013 pada pembelajaran tematik yang berkaitan sistem interaksi melingkupi keseluruhan
dengan kebencanaan alam. Dari hasil lingkungan di luar tampilan layar/monitor.
wawancara pada tanggal 25 Agustus 2019 Haller, Billinghurst, dan Thomas (2007),
kepada salah satu narasumber, diperoleh data Augmented Reality bertujuan untuk
bahwa dari mulai kelas I sampai dengan kelas mengembangkan teknologi yang
VI juga terdapat materi gejala alam dan memperbolehkan penggabungan secara real-
mitigasinya pada pembelajaran tematik dengan time terhadap digital content yang dibuat oleh
tema tertentu saja. Salah satu contohnya yaitu komputer dengan dunia nyata. Selain dengan
pada pembelajaran tematik tema Peristiwa media komputer, saat ini teknologi AR telah
Alam di kelas I telah menyajikan materi gejala dikembangkan pada smartphone Android. Dari
alam seperti banjir, angin puting beliung, dan segi strategis, pemanfaatan alat peraga berbasis
tanah longsor. Contoh lainnya di kelas atas juga teknologi Augmented Reality sangat bermanfaat
dapat diintegrasikan pada pembelajaran tematik dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Hal
kelas IV, V dan VI dengan Kompetensi Dasar ini dikarenakan teknologi Augmented Reality
yang sama yaitu 3.1, pada muatan pelajaran memiliki aspek rekreatif dan motivatif yang
Ilmu Pengetahuan Sosial sesuai dengan dapat menggugah minat peserta didik untuk
Peraturan Kementerian Pendidikan dan memahami secara kongkret tentang materi
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 37 Tahun matematika dengan representasi visual 2D atau
2018. 3D dengan melibatkan interaksi pengguna
Di sisi lain, sekolah juga belum dalam frame Augmented Reality. Hal ini sesuai
menyediakan sumber belajar materi gejala alam dengan hasil penelitian Syahputra & Arifitama
yang berbasiskan QR Code. Beberapa (2018:2.11-1) yang menunjukkan bahwa alat
penerapan dari QR Code dalam pendidikan peraga edukasi berbasis Augmented Reality
adalah: (i) manajemen kelas: menyediakan memberikan pengalaman belajar yang lebih
kontak informasi dari pendidik terhadap peserta baik dan menumbuhkan minat belajar dan
didik, membuat jadwal ujian, menandai eskplorasi siswa terhadap materi.
identitas peralatan dalam kelas; (ii) aktivitas QR Code dapat mendukung
pembelajaran: membuat buku yang pembelajaran peserta didik ketika bergerak di
mengandung QR Code, menghubungkan lapangan (misalnya dalam kegiatan jejak dan
dengan sumber multimedia pendidikan di lapangan). Dengan QR Code tertanam dalam
internet (url) atau Youtube, memberikan lingkungan, peserta didik bisa mendapatkan
informasi nutrisi pada produk makanan, informasi kontekstual. Kode ini terdiri dari
menandai informasi bagian-bagian kerangka modul hitam diatur dalam pola persegi dengan
manusia, serta mengisi informasi setiap unsure fungsi seperti encoding, pencarian gambar,
dalam sistem periodik dalam pembelajaran decollating, alokasi gambar dan revisi gambar.
kimia; (iii) asesmen: membuat kuis Studi tentang Cepat Tanggap QR Code di
menggunakan QR code. Salah satu faktornya bidang pendidikan dapat ditempatkan dalam
karena belum tersedianya bahan ajar yang konteks mobile learning (Lee, 2011).
menunjang permasalahan tersebut. Dalam
kegiatan pembelajaran, terutama materi gejala
21
Inovasi Pendidikan di Era Milenial
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2020

Metode Penelitian Setelah lembar penilaian mendapatkan


jawaban, kemudian masing-masing penilaian
Pada penelitian ini menggunakan jenis
akan dianalisis untuk menentukan persentase
penelitian dan pengembangan (Research and
kelayakan skor dari setiap ahli validasi.
Development), yaitu jenis penelitian dengan
Kelayakan skor dari setiap ahli validasi
berpikir secara ilmiah untuk meneliti,
didasarkan pada persamaan dan kategorisasi
merancang, memproduksi, menguji validitas
dari Suharsimi. Adapun persamaan dan
dari produk yang dihasilkan (Sugiyono, 2019:
kategorisasi kelayakan skor yang akan
30). Model pengembangan atau langkah
digunakan pada penelitian ini yaitu (Suharsimi,
penelitiannya yaitu menggunakan pendekatan
2009: 50) sebagai berikut:
ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, dan Evaluation). Namun pada
penelitian ini dibatasi pada tahapan Analysis,
Design, Development, dan Evaluation. Jenis
Penelitian
Subjek uji coba penelitian ini ialah
Tabel 2. Kriteria Hasil Penilaian
peserta didik kelas IV dan V SD
Muhammadiyah Pakel Program Plus Tingkat Kualifikasi Keterangan
Yogyakarta berjumlah 36 peserta didik dengan Ketercapaian
teknik pengumpulan data ialah wawancara, 81-100 Sangat Baik Sangat layak
observasi dan lembar penilaian respon guru dan 61-80 Baik Layak
peserta didik. Waktu dan tempat penelitian pada 41-60 Cukup Baik Kurang layak
21-40 Kurang Baik Tidak layak
tanggal 9 Maret 2020 di SD Muhammadiyah
<20 Tidak Baik Sangat tidak
Pakel.
layak
Teknik analisis data yang digunakan Apabila hasil skor penilaian dari ahli
ialah kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis validasi mencapai lebih dari 61, dapat dikatakan
data kualitatif menggunakan model miles and bahwa produk yang dikembangkan layak untuk
huberman (1984), model yang terdiri dari data digunakan dalam pembelajaran. Namun,
reduction, data display dan conclusion apabila skor penilaian kurang dari 61, produk
drawing/verification (Sugiyono, 2019: 337). belum layak digunakan dan diperlukan revisi
Analisis data kualitatif dilakukan ketika lebih lanjut. Adanya revisi karena untuk
pengumpulan data berlangsung, dan setelah memperbaiki kualitas produk menuju tingkat
selesai pengumpulan data pada waktu tertentu. kelayakan dalam menggunakannya. Angket
Aktivitas dalam analisis data meliputi yang diberikan kepada peserta didik
mereduksi data atau merangkum hal yang menggunakan kriteria skala Guttman, dengan
penting dalam penelitian, menyajikan data jawaban yang tegas yaitu “ya-tidak”. Apabila
dengan uraian singkat atau berupa bagan dan respons “ya” mendapatkan skor 1, namun jika
grafik, dan menarik kesimpulan dengan temuan respons “tidak” tidak akan mendapatkan skor
baru yang sebelumnya belum ada. atau skor 0 (Sugiyono, 2019: 169).
Apabila peserta didik telah merespons
Dalam penelitian ini juga menggunakan
angket yang disajikan, kemudian akan
teknik analisis data deskriptif kuantitatif dengan
dilakukan penganalisisan untuk menentukan
cara menghitung hasil skor validasi yang telah
kategori respons yang disesuaikan dengan
diisi oleh para ahli serta menghitung hasil
kriteria. Kriteria respons dihitung menggunakan
angket tertutup peserta didik. Berdasarkan
persamaan yang kemudian hasil akhirnya akan
juknis penyusunan perangkat penilaian, kriteria
disesuaikan dengan kategorisasi kelayakan dari
penilaian yang digunakan penelitian ini
produk. Adapun kriteria respons menggunakan
mengacu pada skala Likert 1-4, sebagai berikut.
persamaan dan kategorisasi yang akan
Tabel 1. Pedoman Penilaian digunakan pada penelitian ini sebagai berikut
(Sudjana, 2017: 131):
Skor Jawaban Responden
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Tidak Baik
1 Sangat Tidak Baik

22
Inovasi Pendidikan di era Milenial
Prosiding Seminar Nasional PGSD UST 2020

Kategorisasi kelayakan produk pada indikator pembelajaran. c. Menyusun


respons peserta didik juga didasarkan pada desain ensiklopedia berbasis nilai
persamaan dan kategorisasi Suharsimi (2009: keislaman Penyusunan ensiklopedia
50) pada tabel Kriteria Hasil Penilaian. Apabila yaitu diawali dengan menentukan judul
hasil angket dari peserta didik menunjukkan ensiklopedia tersebut. Judul
skor lebih dari atau sama dengan 61, didapatkan ensiklopedia tersebut ditentukan
respons positif dari peserta didik. Namun, berdasarkan analisis kebutuhan sesuai
apabila hasil angket peserta didik menunjukkan dengan materi yaitu gejala alam dan
skor kurang dari atau sama dengan 60, mitigasinya. d. Menyusun
didapatkan respons yang belum baik dari pengembangan ensiklopedia yang
peserta didik. Adanya angket respons peserta sesuai dengan karakteristik peserta
didik ini digunakan untuk merevisi produk dan didik sekolah dasar. e. Menyusun
mengetahui masukan dari peserta didik yang desain instrumen penelitian. Instrumen
telah menggunakannya. penilaian dalam penelitian ini ialah
lembar intrumen ahli media, ahli
pembelajaran, ahli materi, dan ahli
Hasil Penelitian dan Pembahasan bahasa, lembar angket terbuka untuk
Penelitian dan pengembangan guru, lembar respon peserta didik.
Ensiklopedia Gejala Alam dan Mitigasinya 3. Tahap Development (Pengembangan)
Berbasis QR Code yang dibatasi pada tahap
Tahap pengembangan
analysis, design, development, serta evaluation
merupakan tahapan yang dilakukan
seperti berikut.
sebelum produk diujicobakan kepada
1. Tahap Analysis (Analisis) peserta didik. Adapun tahapan dalam
Tahap analisis merupakan mengembangkan Ensiklopedia Gejala
tahap pengumpulan informasi dan data Alam dan Mitigasinya Berbasis
di awal untuk melakukan Keislaman. a. Pra penulisan
pengembangan sesuai dengan kondisi Ensiklopedia Gejala Alam dan
nyata di lapangan. Adapun analisis Mitigasinya Berbasis Keislaman
yang dilakukan untuk memperoleh disajikan beberapa materi yang diambil
informasi ialah analisis kebutuhan, dari berbagai referensi yang relevan
analisis kurikulum. dengan tema yang ada. Referensi yang
diambil yakni dari buku-buku cetak SD
2. Tahap Design (Desain) yang relevan, buku ilmu pengetahuan,
Tahap desain atau perencanaan buku dari BNPB, serta referensi dari
yang dilakukan pada penelitian ini internet. b. Penyusunan ensiklopedia
adalah sebagai berikut: a. Menyusun Adapun komponen-komponen dalam
kerangka ensiklopedia berbasis nilai penyusunan ensiklopedia, yaitu:
keislaman Bagian Pertama, beberapa 1) Halaman sampul (cover)
bagian pertama yang dirangkai yaitu Judul yang digunakan dalam
halaman sampul, halaman awal, kata penyusunan ensiklopedia ialah
pengantar, petunjuk penggunaan “Ensiklopedia Gejala Alam dan
ensiklopedia, prakata, kompetensi inti, Mitigasinya Berbasis Nilai
kompetensi dasar, indikator, serta Keislaman”. Judul ensiklopedia
tujuan pembelajaran. Bagian Kedua, diletakkan di bagian cover. Selain
adapun bagian kedua yang dirangkai judul, di cover juga disertakan
yaitu konsep materi (banjir, tanah nama penulis dan nama dosen
longsor, gempa bumi, gunung meletus), pembimbing guna
pengetahuan baru (tahukah kamu?) meginformasikan tentang penulis,
Bagian Ketiga, terdiri dari daftar adapun penulisnya yaitu Nabila
pustaka, daftar pustaka, biografi singkat Ulfah dan Kirana Prama Dewi,
penulis, dan halaman cover belakang. b. S.Sos, M.Pd.
Menyajikan ilustrasi serta gambar dan 2) Identitas Ensiklopedia
menyajikan materi Penyajian materi Halaman identitas ensiklopedia
dalam ensiklopedia berdasarkan merupakan halaman yang
pengembangan kompetensi dasar dan menunjukkan judul, nama penulis,
23
Inovasi Pendidikan di Era Milenial
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2020

nama dosen pembimbing, nama Kegiatan validasi ini bertujuan untuk


ahli validasi, nama pendesain menghasilkan masukan, saran dan kritik
sampul, aplikasi yang digunakan digunakan sebagai bahan perbaikan
dalam proses pembuatan terhadap pengembangan ensiklopedia
ensiklopedia, nama yang mengatur berbasis keislaman. Pada penilaian
layout buku serta tahun cetakan. produk berdasarkan validasi ahli seperti
3) Halaman Doa Sebelum Belajar ahli media memperoleh nilai 100 (sangat
4) Halaman Kata Pengantar baik), ahli materi memperoleh nilai 96,67
Halaman kata pengantar merupakan (sangat baik), ahli bahasa dengan nilai
halaman yang berisi kalimat ucapan 87,5 (sangat baik) dan ahli pembelajaran
syukur kepada Allah, shalawat 97 (sangat baik).
kepada Rasululah SAW, serta
d. Uji Coba Produk
ucapan terima kasih. Selain itu
pula, berisi informasi mengenai Setelah ensiklopedia
ensiklopedia dan harapan dari tim divalidasikan oleh ahli validasi dan
penyusun kepada pembaca yang direvisi berdasarkan kritik, masukan,
dilengkapi tempat dan tahun saran dan selanjutnya dilakukan tahap
disusunnya buku tersebut. uji coba produk. Ensiklopedia ini
5) Halaman Prakata diujicobakan di SD Muhammadiyah
6) Daftar Isi Pakel Program Plus Yogyakarta dengan
7) Halaman petunjuk penggunaan subjek uji coba yaitu peserta didik kelas
ensiklopedia IV dan V SD berjumlah 36 peserta
8) Halaman Kompetensi Inti, didik. Uji coba skala kecil dan besar ini
Kompetensi Dasar, Indikator, dan dilakukan untuk mengetahui respon
Tujuan pembelajaran guru dan peserta didik terhadap produk
9) Materi yang dikembangkan. Hasil respon uji
10) Sikap Kita coba skala kecil memperoleh rerata
Pada bagian kotak “sikap kita” 88,89 (sangat baik) dan skala besar
berisi tentang sikap atau contoh memperoleh rerata nilai 97 (sangat
perilaku yang dapat diteladani baik). sementara itu, hasil respon guru
disajikan di dalam ensiklopedia. dari angket terbuka mengungkapkan
Beberapa contoh sikap yang harus hasil yang sangat bagus mengenai
diteladani yang disajikan di ensiklopedia yang dikembangkan dari
ensiklopedia mulai tata letak, warna, penyajian
11) Kamus kecil bahasa Arab materi, dan lainnya.
12) Ayo menjelajah 4. Tahap Evaluation (evaluasi)
Bagian menjelajah ini merupakan
bagian yang berisi QR Code yang Tahap evaluasi merupakan
mana dapat digunakan untuk langkah akhir dari model
mengakses berbagai informasi pengembangan ADDIE. Tahap evaluasi
menarik berupa video melalu dilakukan dengan menganalisis data
smartphone. Caranya yaitu dengan hasil penilaian para ahli validasi,
melakukan scan pada QR Code. kemudian dilakukan evaluasi dalam
13) Tahukah kamu? Bagian ini rangka memperbaiki produk yang
merupakan bagian yang berisi dikembangkan sesuai dengan kritik dan
pengetahuan baru atau informasi saran yang diberikan. Setelah dilakukan
mengenai wawasan pengetahuan evaluasi pada tahap penilaian dari para
pembaca terhadap materi yang ahli validasi, dilanjutkan uji coba
disajikan kepada peserta didik dan respons guru.
14) Daftar Pustaka Kemudian, dilakukan analisis data hasil
15) Daftar Indeks, Biografi Penulis, dan respons peserta didik dan respons guru
Sampul Belakang. untuk kembali mengevaluasi dari data
c. Validasi Media tersebut. Evaluasi ini dilakukan dengan
tujuan membuat hasil ensiklopedia
Tahap selanjutnya produk ini menjadi layak dan berkualitas. Tahapan
divalidasikan oleh ahli materi, ahli
evaluasi ini juga dimulai dari tahap
media, ahli bahasa dan ahli pembelajaran.
24
Inovasi Pendidikan di era Milenial
Prosiding Seminar Nasional PGSD UST 2020

analisis, desain, pengembangan, uji Ucapan Terima Kasih


coba produk sampai produk akhir
Terima kasih kepada kedua orang tua
selesai.
dan pembimbing, kepala SD Muh Pakel, dan
semua yang terlibat dalam penelitian ini.
Simpulan dan Saran Daftar Pustaka
Dari berbagai tahapan yang dilakukan Andriyaldi. (2016). "Epistemologi Integrasi
selama penelitian dalam mengembangkan Interkoneksi Keilmuan Perspektif Imam
produk Ensiklopedia Gejala Alam dan Syatibi". Makalah disampaikan pada
Mitigasinya Berbasis Keislaman maka dapat International Seminar on Education
disimpulkan bahwa: 1) Penelitian ini beracuan Faculty Tarbiyah and Teacher Training
pada prosedur model pengembangan ADDIE IAIN Batusangkar, 52. Badan Nasional
(Analysis, Design, Development, Penanggulangan Bencana (BNPB).
Implementation, Evaluation). Namun pada (2019). Data Informasi Bencana
penelitian ini dibatasi pada tahapan Analysis, Indonesia. https://bnpb.cloud/dibi/.
Design, Development, dan Evaluation. Seluruh
Furht, B. (2011). Handbook of augmented
tahapan penelitian telah dilakukan. Adapun
reality. (editor). Florida: Springer.
tahap-tahap tersebut yaitu a. analysis;
menganalisis kebutuhan dari permasalahan Haller, Michael; Mark Billinghurst, Bruce H.
yang ditemukan di lapangan, b. design; proses Thomas (2007). Emerging Technologies
dalam membuat produk sesuai dengan of Augmented Reality: Interfaces and
kebutuhan sesuai dari masalah yang ditemukan, Design. London: Idea Group Publishing.
c. development; mengembangkan produk Indriani, F. (2019). "Pembelajaran Tematik
sekaligus memvalidasi kepada para ahli untuk Integratif Berbasis Humanis Religius
divalidasikan sebelum diujicobakan dengan dalam Pendidikan Karajter di Sekolah
tujuan menguji kelayakan kepada para ahli Daar Yogyakarta". Disertasi. PPS UIN
validator. Dari uji coba produk kepada para ahli Sunan Kalijaga yogyakarta Kompas.com.
validator diperoleh nilai dari ahli materi 96,67 (2019). BNPB: 250.000 Sekolah Berada
(sangat baik), ahli media 100 (sangat baik), ahli di Daerah Rawan Bencana.
bahasa 87,5 (sangat baik), dan ahli http://bit.ly/2mmk7NP.
pembelajaran 97 (sangat baik). Selanjutnya
proses uji coba kepada peserta didik dan Lee, J.-K., Lee, I.-S., & Kwon, Y.-J. (2011).
diujicobakan kepada guru untuk mengetahui Scan & Learn! Use of Quick Response
respons uji coba dengan skala yang lebih luas di Codes & Smartphones in a Biology
lapangan, d. Evaluation; proses evaluasi yang Field Study. The American Biology
dilakukan pada setiap tahapan dari mulai Teacher, 73, 8, 485492. Doi:
analisis, desain, pengembangan dan 10.1525/abt.2011.73.8.11
pelaksanaan uji coba produk. Tahap evaluasi Lee, Kangdem (2012).Augmented Reality in
digunakan supaya data yang diperoleh dapat Education and Training. Tech Trend
dikategorikan layak, valid, dan praktis ketika Vol.56. USA
akan digunakan di sekolah lainnya.
Para ahli validasi dan guru menilai Lester, M. (2011). Professional Augmented
produk ensiklopedia layak digunakan dalam Reality Browsers for Smartphones:
pembelajaran. Melalui tahapan uji coba Programming for junaio, Layar, and
menunjukkan hasil bahwa ensiklopedia menarik Wikitude. Chichester : John Wiley &
bagi peserta didik dengan penyajian materi dan Sons Ltd. Ridwan, F. Z. Santoso, H., &
gambar serta pengetahuan yang mengenai nilai Agung, W. P. (2010). Mengamankan
keislaman. Dengan materi yang mudah single identity number (SIN)
dipahami, muatan materi yang berbasiskan QR menggunakan QR code dan sidik jari.
Code, dan mengarahkan peserta didik Internet Working Indonesia Journal,
menanamkan nilai keislaman sejak dini. 2(2), 17-20.
Implementasi Ensiklopedia Gejala Mahpudz, A. (2014). Pendidikan Siaga
Alam dan Mitigasinya Berbasis QR Code Bencana. Pengembangan Pendidikan
menunjukkan hasil yang sangat baik dan Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah:
bernilai positif dari mulai penilaian guru sampai Catatan Dari Perspektif Pendekatan dan
dengan respon peserta didik
25
Inovasi Pendidikan di Era Milenial
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Guru Sekolah Dasar 2020

Komponen Pembelajaran. Remaja Rosdakarya Sudjana, N. (2017).


http://bit.ly/2kOtLIB. Majid, A. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.
Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Rosda Karya.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian &
Menteri Pendidikan Nasional. (2010). Surat Pengembangan: Research and
Edaran Menteri Pendidikan Nasional Development. Bandung: Alfabeta.
nomor 70a/MPN/SE/2010 tentang
Suharwato, G. N. (2015). Pendidikan
Pengarusutamaan Pengurangan Risiko
Pencegahan dan Pengurangan Resiko
Bencana di Sekolah. diperoleh dari
Bencana. Kemendikbud. Warsono.
http://bit.ly/2kpcbL6.
(2012). Hidup Mati di Negeri Cincin Api.
Pahlawaniati, M. (2013). "Pengenalan Konsep http://bit.ly/2kqo97g.
Gejala Alam Melalui Pendekatan
Syahputra, A & Arifitama, B. (2018).
Kontekstual Dengan Media Flipchart
Pengembangan alat peraga edukasi
Pada Anak Kelompok B TK Kusuma
proses siklus air (hidrologi)
Surabaya. Jurnal PAUD. 2 (1). diperoleh
menggunakan teknologi Augmented
dari http://bit.ly/2lVUDGL.
Reality. Jurnal Semnasteknomedia, Vol.
Prihartanta, W. (2015)."Ensiklopedia Umum 6, No. 1, Tahun 2018, pg. 2.11-1 – 6.
Nasional". Jurnal Adabiya, 5 (85),
Walanda, D. K. (2012). Aplikasi quick response
1.diperoleh dari http://bit.ly/2V8w5b0.
QR code dalam dunia pendidikan.
Purwanto, N. 2013. Prinsip-prinsip dan Teknik Seminar Nasional Sains dan
Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Matematika I. Palu.

26
Inovasi Pendidikan di era Milenial

Anda mungkin juga menyukai