Anda di halaman 1dari 1

Selain metode CLTD ada beberapa metode lain yang digunakan dalam penghitungan HVAC,

seperti :

1. Metode Radiant Time Series (RTS) : Metode RTS menggunakan pendekatan perhitungan
yang lebih rinci untuk memprediksi suhu dan beban pendinginan harian dalam ruangan.
Metode ini mempertimbangkan pengaruh radiasi matahari langsung dan tidak langsung,
termalitas bangunan, penyerapan panas oleh bahan-bahan, dan interaksi antara elemen-
elemen termal di dalam ruangan. RTS sering digunakan dalam perhitungan beban
pendinginan untuk bangunan komersial dan industri yang kompleks.
2. Metode TFM (Total Heat Load Factor Method): Metode ini menghitung beban
pendinginan dengan menggunakan faktor beban panas total. Faktor beban panas total
menggambarkan sejauh mana beban panas internal dan eksternal akan mempengaruhi
suatu ruangan. Metode ini mempertimbangkan faktor-faktor seperti radiasi matahari,
konduksi, konveksi, infiltrasi udara, dan beban panas internal dari peralatan dan penghuni.
3. Metode CLF (Cooling Load Factor) : Metode CLF digunakan untuk menghitung beban
pendinginan dengan memperhitungkan faktor-faktor seperti perubahan suhu eksternal,
beban internal (seperti pencahayaan, peralatan, dan orang-orang), dan karakteristik termal
dari dinding, atap, dan lantai. Metode ini menggabungkan faktor waktu, karakteristik
bangunan, dan faktor-faktor pengaruh lainnya untuk menghitung beban pendinginan total.
4. Metode Heat Balance (Keseimbangan Panas)
Metode ini melibatkan perhitungan keseimbangan energi termal dalam bangunan. Beban
pendinginan dihitung dengan mempertimbangkan semua sumber panas yang memasuki
dan keluar dari bangunan, termasuk radiasi matahari, konduksi, konveksi, infiltrasi udara, dan
aliran udara buatan dari sistem HVAC. Metode ini lebih rumit daripada metode CLTD, tetapi
dapat memberikan hasil yang lebih akurat.

Anda mungkin juga menyukai