Anda di halaman 1dari 5

FACHRIAL NOVRI TRIYANDI

D091191052

Tugas 1

Beban Pendingin &


Beban Pemanas

TEKNIK SISTEM
PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
Pengkondisian Udara
Ir. Syerly Klara, ST., MT. 2021
1. Sebutkan dan jelaskan factor factor yang mempengaruhi kenyamanan
termal? Jawab:
Terdapat dua kelompok variabel yangmempengaruhi kenyamanan termal, yaitu variabel
fisiologis atau pribadi manusia itusendiri (metabolisme tubuh, pakaian, danaktivitas), dan
yang kedua adalah variabel iklim (metabolisme tubuh, pakaian yang dikenakan, dan
aktivitas.

1) Temperatur udara
Temperatur udara merupakan salah satu faktor yang
paling dominan dalam menentukan kenyamanan
termal. Temperatu udara berbeda-beda ditiap area,
perbedaan ini disebabkan adanya beberapa faktor,
seperti sudut datang sinar matahari, ketinggian suatu
tempat, arah angin, arus laut, awan, dan lamanya
penyinaran.

2) Kelembaban udara
Kelembaban udara merupakan kandungan uap air yang ada di dalam udara, sedangkan
kelembaban relatif adalah rasio antara jumlah uap air di udara dengan jumlah maksimum
uap air dapat ditampung di udara pada temperatur tertentu. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kelembaban udara, yakni radiasi matahari, tekanan udara, ketinggian
tempat, angin, kerapatan udara, serta suhu.

3) Temperatur radiant
Temperatur radiant adalah panas yang berasal dari
radiasi objek yang mengeluarkan panas, salah satunya
yaitu pancaran panas dari lampu bertegangan tinggi
(lampu tembak), pancaran panas api unggun dan
Matahari.

4) Kecepatan angin
Kecepatan angin adalah kecepatan aliran udara yang bergerak secara mendatar atau
horizontal pada ketinggian dua meter di atas tanah. Kecepatan angin dipengaruhi oleh
karakteristik permukaan yang dilaluinya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan angin, antara lain berupa gradien barometris, lokasi, tinggi lokasi, dan waktu.

5) Insulasi Pakaian
Faktor lain yang mempengaruhi kenyamanan termal adalah jenis dan bahan pakaian yang
digunakan. Salah satu cara manusia untuk beradaptasi dengan keadaan termal di
lingkungan sekitarnya adalah dengan cara berpakaian,misalnya, mengenakan pakaian
tipis di musim panas dan pakaian tebal di musim dingin. Pakaian juga dapat mengurangi
pelepasan panas tubuh. Jenis dan bahan pakaian yang dikenakan juga dapat
mempengaruhi kenyamanan termal. Salah satu cara manusia untuk dapat beradaptasi
dengan keadaan termal di lingkungan sekitarnya adalah dengan cara berpakaian.
Misalnya, mengenakan pakaian tipis di musim panas dan pakaian tebal di musim dingin.
Pakaian juga dapa mengurangi pelepasan panas tubuh.
6) Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan manusia akan meningkatkan metabolisme tubuhnya. Semakin
tinggi intensitas aktivitas yang dilakukan, maka semakin besar pula peningkatan
metabolisme yang terjadi di dalam tubuh, sehingga makin besar energi dan panas yang
dikeluarkan

2. Apakah yang dimaksud heat


again? Jawab :
Yang dimaksud dengan heat gain atau perolehan kalor adalah kuantitas kalor yang masuk
ke ruangan dan melalui struktur ruangan atau yang berasal dari sumber sumber kalor dari
luar dan dari dalam ruangan. Pada umumnya heat gain terbesar berasal dari beban
external yaitu dari matahari. Dilihat dari asalnya heat gain di kelompokkan menjadi dua
yaitu beban kalor internal dan beban kalor external. Selain dapat dikelompokkan
berdasarkan asalnya atau sumbernya heat gain juga dapat di kelompokkan berdasarkan
jenisnya atau sifatnya yaitu kalor sensible dan kalor laten. Dimana heat gain semakin
besar bila temperatur udara ambien semakin tinggi dan tempertaur udara ruangan yang
diinginkan semakin rendah.

3. Jelaskan prosedur perhitungan beban pengkodisian


udara(pendingin)? Jawab:
Dasarnya ada dua cara perhitungan beban kalor, yaitu:
- Perhitungan beban kalor puncak, untuk menetapkan besarnya instalasi
- Perhitungan beban kalor sesaat, untuk mengetahui biaya operasi jangka pendek dan
jangka panjang, serta untuk mengetahui karakteristik dinamika dari instalasi yang
bersangkutan.
Beban pendinginan merupakan jumlah panas yang dipindahkan oleh suatu sistem
pengkodisian udara. Beban pendinginan terdiri dari panas yang berasal dari ruangan
pendingin dan tambahan panas dari bahan atau produk yang akan didinginkan. Tujuan
perhitungan beban pendinginan adalah untuk menduga kapasitas mesin pendinginan yang
dibutuhkan untuk dapat memrpertahankan keadaan optimal yang diinginkan dalam ruang.
Beban pendinginan puncak (total heat load) adalah total panas yang harus diambil oleh
suatu sistem pendingin.
- Panas konduksi (Q1)
Beban panas yang melalui barrier disebut sebagai beban kebocoran dinding, yaitu
banyaknya panas yang bocor menembus dinding ruang dari bagian luar ke dalam.
Karena tidak ada insulasi yang sempurna, maka akan selalu ada beban panas yang
berasal dari luar ke dalam ruangan, karena suhu di dalam ruangan lebih rendah dari
pada suhu di luar ruangan. Menunjukkan skema perpindahan panas melalui dinding.
Panas yang masuk melalui dinding dan atas:
𝑄 = 𝑈𝐴 (𝑡0 − 𝑡1)
Dimana
Q = jumlah panas (W)
U = koefisien perpindahan panas total (W/m2K)
A = luas permukaan (m2)
(𝑡0 − 𝑡1) = perbedaan suhu dalam dan luar ruang pendingin (K)

- Field Heat (Q2)


beban kalor yang dibawa oleh produk yang akan didinginkan atau disimpan:

𝑄 = 𝑚 𝐶𝑝 ∆𝑇
Dimana
Q = jumlah panas (Kjoule)
m = berat dari produk yang didinginkan (kg)
Cp = panas jenis dari produk di atas titik beku (Kjoule/kg K)
∆𝑇 = perubahan suhu produk (K)

- Panas Respirasi (Q3)


Panas yang diperoleh dari produk sebagai akibat dari proses respirasi
𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑄 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 (𝑘𝑔) 𝜒 𝑙𝑎𝑗𝑢 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑖𝑟𝑎𝑠𝑖 ( )
𝑘𝑔
- Beban lampu (Q4)
𝑄 = 𝑈𝑙𝑎𝑚𝑝𝑢 𝑥 𝐴𝑎𝑡𝑎𝑝
- Service Load (Q5)
Service load adalah panas lain yang timbul dalam proses operasi pendinginan seperti
kipas, operator, udara luar ketika pintu dibuka, motor listrik dan panas infiltrasi dari
penyekat dan rak pendingin. Diperkirakan besarnya adalah sekitar 10% dari total
konduksi panas, field heat dan panas respirasi

4. Sebutklan lah data yang di perlukan untuk menghitung beban kalor suatu
ruangan? Jawab :
- Luas ruangan.
- Volume ruangan
- Temperatur, kelembapan relative, dan perbandingan kelembaban yang ditetapkan
sebagai titk perancangan.
- Nama bulan perancangan
- Temperatur dan perubahan temperatur udara laut dan perbandingan kelembaban
- Temperatur udara luar sesaat.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kalor sensible dan kalor laten?
Jawab :
- Kalor sensible adalah Jumlah kalor(panas) yang menyebabkan terjadinya kenaikan
atau penurunan temperatur, tetapi fase atau wujud tidak berubah
- Kalor laten adalah Jumlah kalor yang diperlukan untuk merubah fase atau wujud
benda, tetapi temperatur tetap.
Contohnya yaitu pada kasus memasak air. Semakin lama air dimasak, maka temperaturnya akan
berubah (naik) namun masih dalam wujud air maka dapat dikatakan kalor sensibel. Saat air telah
mencapai titik didih atau mencapai temperatur 100℃, maka air akan berubah wujud menjadi
uap, sehingga dapat dikatakan sebagai kalor laten.

Anda mungkin juga menyukai