Anda di halaman 1dari 2

6.

Saya menghadapi masalah budaya organisasi yang kurang menghargai waktu, dan
menyelesaikan program kerja tidak tepat waktu. Keadaan itu sudah menjadi kebiasaan yang
sukar untuk di lepaskan dari SDM mahasiswa pada waktu itu. Sehingga saat saya menjabat
sebagai ketua umum, banyak perubahan yang harus saya lakukan.
7. Kebiasaan seperti ini dapat terjadi karena mahasiswa yang berkecimpung dalam aktivitas
organisasi mempunyai dua kesibukan, dan aktivitas utamanya adalah kuliah sehingga banyak
SDM organisasi waktu itu kurang bisa membagi waktunya.
8. Melakukan perubahan budaya dengan memasukkannya dalam bentuk peraturan organisasi,
dan pelaksanaannya di awasi oleh Badan Pengurus Harian.
9. Hanya dalam satu tahun periode saya menjabat ketua umum, budaya menghargai waktu, dan
menyelesaikan program kerja tepat waktu yang terkandung di dalam peraturan organisasi
akhirnya di tahun berikutnya menjadi budaya/kebiasaan yang dilakukan bukan karena peraturan
organisasi.
10. Pernah menggagas ide baru dalam pengembangan Badan Usaha Milik Desa, yakni Unit
Studio Marketing.
11. Latar belakangnya kebanyakan program yang di berikan oleh pemerintah ke desa untuk
usaha memfokuskan pada pendanaan dana BUMDesa dan segala prosedurnya untuk pencairan
sampai laporan pertanggung jawaban sehingga hal yang terpenting ketika terciptanya produk
usaha, lini pemasarannya kurang dipersiapkan, padahal hal pemasaran untuk sebuah usaha
sangat penting demi keberlanjutan usaha.
12. Kekuatan ide saya waktu itu, memadukan elemen mahasiswa, institusi pendidikan tinggi,
pemerintah, dan masyarakat.
13. Pertama saya melakukan identifikasi masalah untuk menemukan BUMDesa mana yang perlu
dikembangkan, melakukan pemetaan dan perencanaan, lalu mengkoordinasikan dengan
beberapa elemen pendukung ide ini.
14. Akhirnya setelah setahun berjalan, BUMDesa terlepas dari ketergantungan dana desa karena
dari bantuan awal BUMDesa mampu mengembangkan usaha berkelanjutan.
15. Saya mengalami kesulitan saat saya menyelesaikan tugas akhir kuliah (skripsi), dikarenakan
waktu itu masih menjabat sebagai ketua umum BEM F dan organisasi lainnya.
16. Hal itu terjadi karena kesibukan di BEM F yang menguras waktu karena harus melakukan
perubahan besar-besaran sehingga kesulitan dalam menyelesaikan tugas akhir kuliah.
17. Upaya yang saya lakukan menyelesaikan tugas akhir kuliah tanpa meninggalkan tanggung
jawab sebagai ketua umum.
18. Kendala yang saya temui adalah waktu pertemuan dengan dosen untuk melakukan
bimbingan tugas akhir kuliah sehingga pembagian waktu yang saya lakukan menjadi sia-sia.
Sehingga saya mengatasinya dengan satu kali penyelesaian skripsi sehingga hanya satu-dua kali
pertemuan dengan dosen.
19. Hasilnya, sampai saya demisioner sebagai ketua umum BEM F skripsi juga dapat
diselesaikan, sehingga menjadi lulusan cum laude.
20. Penugasan kerja sebagai pendamping kabupaten di program Pengentasan Kerentanan
Kemiskinan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.
21. Membuat masyarakat rentan miskin menjadi terlepas dari jeratan kemiskinan.
22. Mengkoordinasikan program di tingkat kabupaten, kecamatan, dan desa. Setelah itu baru
dapat melaksanakan program sesuai dengan waktu dan target yang di tentukan dinas.
23. Banyaknya orang luar yang ingin terlibat dalam program, untuk mencari uang dengan
penekanan memberikan berita yang buruk terhadap pelaksanaan program tersebut.
24. Saya benar-benar melaksanakan program dengan pedoman umum sehingga tidak ada celah
bagi orang-orang yang tidak bertanggung jawab tersebut untuk memutar balikan fakta di
lapangan, dan juga melakukan ekspos terbuka (transparansi) dalam pelaksanaan program
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai