Anda di halaman 1dari 18

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 51 TAHUN 2023

TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH
NOMOR 36 TAHUN 2021 TENTANG PENGUPAHAN

1
❑ UM adalah salah satu kebijakan pengupahan yang substansi pengaturannya ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.
❑ UM sebagai salah satu kebijakan pengupahan, masuk dalam program strategis nasional.
❑ Penetapan UM dilakukan oleh Gubernur setiap tahun. UM yang wajib ditetapkan adalah Upah Minimum Provinsi (UMP),
sedangkan untuk Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Gubernur dapat menetapkan bila telah memenuhi syarat tertentu.
❑ UM berlaku untuk pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun di Perusahaan yang bersangkutan.

❑ UU 6/2023 BAB IV Pasal 88 s.d Pasal 90A dan PP 36/2021 BAB V Pasal 23 s.d Pasal 35.
*Perubahan ketentuan UM dalam Pasal 88C dan Pasal 88D Bab IV UU 6/2023 berimplikasi pada revisi PP 36/2021 khusus tentang
Upah Minimum.

❑ Memberikan penghargaan bagi pekerja/buruh atas kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi pada wilayah yang
bersangkutan.
❑ Menjaga daya beli pekerja/buruh yang pada akhirnya dapat menyerap barang dan jasa yang di produksi oleh pengusaha.
❑ Memberikan kepastian kenaikan upah minimum bagi perusahaan, sehingga dapat terjamin kelangsungan bekerja bagi
pekerja/buruh.
❑ Mewujudkan iklim usaha yang kompetitif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
2
I. Upah bagi pekerja/buruh dengan masa kerja kurang dari 1 tahun. (Pasal 24)
II. Formula penghitungan dan penetapan upah minimum bagi:
A. Provinsi atau kabupaten/kota yang telah memiliki upah minimum → dilaksanakan dengan menggunakan
penyesuaian nilai UM; (Pasal 26, Pasal 26A, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 31, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 34A)
B. Kabupaten/kota yang belum memiliki upah minimum → dilaksanakan berdasarkan syarat tertentu; (Pasal 31A,
Pasal 31B, Pasal 32)
C. Provinsi atau kabupaten/kota hasil pemekaran; (Pasal 28A, Pasal 34B, Pasal 34C)
D. Ibu Kota Nusantara. (Pasal 81A, Pasal 81B, Pasal 81C)
III. Penguatan Peran Dewan Pengupahan → terutama untuk Depeprov dan Depekab/kota. (Pasal 71)

Terdiri dari 24 Pasal


yaitu 13 Pasal perubahan dan 11 Pasal baru

3
(Pasal 24)

❑ Upah minimum berlaku bagi Pekerja/Buruh dengan masa kerja


kurang dari 1 (satu) tahun pada Perusahaan yang
bersangkutan.
❑ Pekerja/Buruh dengan masa kerja kurang dari 1 (satu) tahun
yang memiliki kualifikasi tertentu yang disyaratkan dalam
jabatan dapat diberikan upah lebih besar dari upah
minimum.
➢ Yang dimaksud dengan “kualifikasi tertentu”, antara lain
pendidikan, kompetensi, pengalaman kerja yang
dipersyaratkan untuk melaksanakan pekerjaan atau jabatan,
dan/atau persyaratan lain yang dibutuhkan oleh perusahaan.

* Catatan:
Upah bagi Pekerja/Buruh dengan masa kerja 1 (satu) tahun atau lebih, berpedoman pada struktur dan skala upah. 4
❑ Bagi provinsi atau kabupaten/kota yang telah memiliki upah minimum
(tahun sebelumnya), penetapan Upah Minimum (UM) tiap tahunnya
dilakukan dengan penyesuaian nilai UM. (Pasal 26, Pasal 26A)
❑ Penyesuaian nilai UM dihitung menggunakan Formula Penghitungan UM
dengan mempertimbangkan variabel pertumbuhan ekonomi, inflasi,
dan indeks tertentu. (Pasal 26 ayat (2))
❑ Indeks tertentu yang disimbolkan dengan α (alfa) merupakan variabel
yang mewakili kontribusi tenaga kerja terhadap pertumbuhan
ekonomi provinsi atau kabupaten/kota. (Pasal 26 ayat (3))

5
FORMULA PENGHITUNGAN UPAH MINIMUM

UM(t+1) = UM(t) + Nilai Penyesuaian UM (t+1)


(Pasal 26 ayat (4))

Nilai Penyesuaian UM (t+1) = {Inflasi + (PE × α)} × UM(t)


(Pasal 26 ayat (5))

PE adalah pertumbuhan ekonomi, yaitu:


a. Bagi provinsi, dihitung dari perubahan produk domestik regional bruto harga konstan provinsi kuartal I, kuartal II, kuartal III tahun
berjalan, dan kuartal IV pada tahun sebelumnya terhadap produk domestik regional bruto harga konstan provinsi kuartal I, kuartal II,
kuartal III tahun sebelumnya, dan kuartal IV pada 2 tahun sebelumnya (dalam persen);
b. Bagi kabupaten/kota, dihitung dari perubahan produk domestik regional bruto harga konstan kabupaten/kota tahun sebelumnya
terhadap produk domestik regional bruto harga konstan Kabupaten/Kota 2 tahun sebelumnya (dalam persen). 6
❑ Simbol α merupakan variabel yang berada dalam
rentang nilai 0,10 sampai dengan 0,30. (Pasal 26
ayat (6))

❑ Simbol α ditentukan nilainya oleh dewan


pengupahan provinsi atau dewan pengupahan
kabupaten/kota dengan mempertimbangkan:
Jika nilai penyesuaian UM lebih kecil atau
1. tingkat penyerapan tenaga kerja; dan sama dengan nol, UM yang akan ditetapkan
2. rata-rata atau median upah. sama dengan nilai UM tahun berjalan. (Pasal
(Pasal 26 ayat 7)) 26 ayat (9))
❑ Selain pertimbangan 2 faktor tersebut di atas,
dalam menentukan α dapat mempertimbangkan
faktor lain yang relevan dengan kondisi
ketenagakerjaan. (Pasal 26 ayat (8))

7
❑ Dalam hal nilai UM tahun berjalan pada Jika pertumbuhan ekonomi
wilayah tertentu melebihi rata-rata bernilai negatif, nilai UM tahun
konsumsi rumah tangga dibagi rata-rata berikutnya ditetapkan sama
banyaknya anggota rumah tangga yang dengan nilai UM tahun berjalan.
(Pasal 26A ayat (5))
bekerja pada provinsi atau kab/kota, nilai
penyesuaian UM dihitung dengan ketentuan:
Hasil penghitungan nilai UM yang
akan ditetapkan, dapat
Nilai Penyesuaian UM (t+1) = PE × α × UM(t)
dibulatkan ke atas hingga satu
(Pasal 26A ayat (1)) satuan rupiah. (Pasal 26B)

❖ Data yang digunakan untuk penghitungan nilai penyesuaian UM bersumber dari lembaga yang berwenang di bidang
8
statistik. (Pasal 26 ayat (10), Pasal 26A ayat (6))
❑ Penetapan UM bagi kabupaten/kota yang belum memiliki ❑ Penghitungan UM bagi kabupaten/kota yang
UM harus memenuhi syarat tertentu, yaitu: belum memiliki UMK menggunakan
a. rata-rata pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota Formula Penghitungan UM berdasarkan
yang bersangkutan selama 3 tahun terakhir dari data kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan
yang tersedia pada periode yang sama, lebih tinggi yang memuat variabel:
dibandingkan rata-rata pertumbuhan ekonomi a. paritas daya beli;
provinsi; atau b. tingkat penyerapan tenaga kerja; dan
b. nilai pertumbuhan ekonomi dikurangi inflasi c. median upah.
kabupaten/kota yang bersangkutan selama 3 tahun (Pasal 31B)
terakhir dari data yang tersedia pada periode yang
sama, selalu positif, dan lebih tinggi dari nilai
provinsi.
(Pasal 31A)

❖ Data Pertumbuhan Ekonomi dan inflasi bersumber dari lembaga yang berwenang di bidang statistik. (Pasal 31A ayat (4)
9
TAHAPAN PENGHITUNGAN (Pasal 32)
(Bagi Kabupaten/Kota Yang Belum Memiliki Upah Minimum)

1. Menghitung nilai relatif 2. Menghitung nilai relatif UMK 3. Menghitung nilai relatif UMK
UMK terhadap UMP terhadap UMP berdasarkan terhadap UMP berdasarkan rasio
berdasarkan rasio paritas rasio tingkat penyerapan median upah, dengan formula
daya beli, dengan formula tenaga kerja, dengan formula sebagai berikut:
sebagai berikut: sebagai berikut:
PPP Kab/Kota (1- TPT Kab/Kota) Median Upah Kab/Kota
UMK(F1) = X UMP(t) UMK(F2) = X UMP(t) UMK(F3) = X UMP(t)
PPP Provinsi (1- TPT Provinsi) Median Upah Provinsi

4. Menghitung rata-rata nilai relatif


❖ Variabel paritas daya beli, tingkat penyerapan tenaga UMK, dengan formula sebagai
kerja, dan median upah tersebut masing-masing dihitung berikut:
berdasarkan nilai rata-rata 3 tahun terakhir dari data yang
UMK(F1) + UMK(F2) + UMK(F3)
tersedia pada periode yang sama.
UMK(t+1) =
3

10
PENETAPAN, PENGUMUMAN & PEMBERLAKUAN
UMP & UMK (Pasal 29, Pasal 35)

❑ UMP dan UMK ditetapkan dengan Keputusan Gubernur dan diumumkan:


- UMP, paling lambat 21 November tahun berjalan;
- UMK, paling lambat 30 November tahun berjalan.

❑ Dalam hal tanggal tersebut jatuh pada hari Minggu, hari libur nasional, atau hari libur resmi, maka
UMP dan UMK tersebut ditetapkan dan diumumkan oleh gubernur atau penjabat gubernur 1
hari sebelum hari Minggu, hari libur nasional, atau hari libur resmi.

❑ UMP dan UMK berlaku terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya.

11
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
(Pasal 28A) (Pasal 34B, Pasal 34C)
❑ UMP yang berlaku untuk pertama kali ❑ UM bagi kabupaten/kota hasil
menggunakan UMP yang berlaku pada pemekaran, untuk pertama kali
provinsi induk. berlaku:
❑ Penetapan UMP pertama kali dilakukan oleh a. UMK induk; atau
gubernur atau penjabat gubernur paling b. UMP, jika tidak terdapat UMK induk.
lambat tanggal 21 November tahun berjalan. ❑ UM bagi kabupaten/kota yang telah
❑ Penyesuaian UMP pertama kali dilakukan memiliki UM pada provinsi hasil
oleh gubernur atau penjabat gubernur paling pemekaran, untuk pertama kali
lambat tanggal 21 November tahun menggunakan UMK sebelum pemekaran
berikutnya. provinsi.
❑ Penetapan UMP pertama kali sebesar nilai
UMP induk.

12
(Pasal 81A, Pasal 81B, Pasal 81C)

❑ Kepala Otorita IKN dalam melakukan penetapan


❑ UM Ibu Kota Nusantara (IKN) ditetapkan oleh Kepala
dan penyesuaian UM IKN dapat berkoordinasi
Otorita IKN setelah penetapan pemindahan Ibu Kota
dengan Kemnaker dan/atau Pemda Provinsi
Negara.
Kaltim dalam hal belum tersedia:
❑ UM IKN ditetapkan dengan Keputusan Kepala Otorita a. Data yang digunakan untuk penetapan dan
IKN dan diumumkan paling lambat tanggal 21 penyesuaian UM; dan/atau
November tahun berjalan dan berlaku terhitung mulai b. Lembaga yang diperlukan dalam penetapan
tanggal 1 Januari tahun berikutnya. dan penyesuaian UM.

❑ Setelah penetapan UM IKN, penetapan UM IKN tahun ❑ Data dan lembaga tersebut wajib tersedia
berikutnya dilakukan dengan penyesuaian nilai UM. paling lama 3 tahun sejak penetapan
pemindahan Ibu Kota Negara.

Setelah penetapan pemindahan Ibu Kota Negara dan sebelum UM ❑ Dalam hal data dan lembaga tersebut telah
IKN mulai berlaku, untuk pertama kali UM yang berlaku di IKN tersedia, penyesuaian UM IKN dilaksanakan
sesuai dengan UMK Penajam Paser Utara dan UMK Kutai sesuai ketentuan mengenai penetapan UMP.
Kartanegara yang ditetapkan oleh Gubernur Provinsi Kaltim.

13
(Pasal 71)

Dewan Pengupahan Provinsi dan Kabupaten/Kota diberikan kewenangan tambahan dalam memberikan
saran dan pertimbangan kepada gubernur terkait penerapan UM dan struktur dan skala upah di
perusahaan.

❑ Dewan pengupahan provinsi bertugas ❑ Dewan pengupahan kabupaten/kota


memberikan saran dan pertimbangan kepada bertugas memberikan saran dan
gubernur dalam rangka: pertimbangan kepada bupati/walikota dalam
a. penetapan UMP; rangka:
b. penetapan UMK bagi kabupaten/kota yang a. pengusulan UMK;
mengusulkan; b. penyiapan bahan perumusan
c. penyiapan bahan perumusan pengembangan pengembangan sistem pengupahan; dan
sistem pengupahan; dan c. penerapan UM dan struktur dan skala
d. penerapan UM dan struktur dan skala upah di perusahaan pada tingkat
upah di perusahaan pada tingkat provinsi. kabupaten/kota.

14
PROSES PENYUSUNAN DAN PEMBAHASAN
REVISI PP 36/2021
1. Serap Aspirasi : 12 Juli - 22 Agustus 2023
2. Finalisasi RPP : 14 - 17 September 2023
3. Permohonan Izin Prakasa : 15 September - 6 Oktober 2023
4. Pembahasan dgn Depenas : 18 - 27 September 2023
5. Pembahasan dgn LKS Tripnas : 16 - 24 Oktober 2023
6. Pembentukan & Pembahasan Panitia Antar K/L : 10 - 16 Oktober 2023
7. Harmonisasi : 19 - 20 Oktober 2023
8. Konsultasi publik : 16 Oktober – 31 Oktober 2023
9. Penandatanganan Presiden : 10 November 2023
10. Pengundangan : 10 November 2023

Catatan:
- Penetapan dan pengumuman UMP 2024 paling
lambat tanggal 21 November 2023.
- Penetapan dan pengumuman UMK 2024 paling
lambat tanggal 30 November 2023.

15
SERAP ASPIRASI

TEMPAT
NO PELAKSANAAN CAKUPAN WILAYAH
PENYELENGGARAAN
1 Bandar Lampung 12 Juli 2023 Lampung ❑ PESERTA & OBSERVER
2 Surabaya 13 Juli 2023 Jawa Timur dan Bali
3 Jakarta 13 Juli 2023 DKI Jakarta Peserta (hybrid)
4 Palembang 14 Juli 2023 Sumatera Selatan Off line : + 1.800 orang (rata-rata 50
5 Batam 17 Juli 2023 Riau dan Kepulauan Riau
6 Serang 17 Juli 2023 Banten s.d 100 orang per event)
7 Medan 20 Juli 2023 Aceh dan Sumatera Utara Online : + 3.600 orang (rata-rata 200
Maluku, Maluku Utara, Papua dan orang per event)
8 Ambon 20 Juli 2023
Papua Barat
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Unsur : pengusaha, organisasi
9 Palangkaraya 26 Juli 2023
Utara pengusaha, pekerja,
10 Kupang 27 Juli 2023 NTT, NTB serikat pekerja/serikat buruh,
11 Balikpapan 31 Juli 2023
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Disnaker, dan akademisi.
Timur Observer : ILO Jakarta, Satgas UUCK,
Sulawesi Selatan dan Sulawesi
12 Makassar 1 Agustus 2023
Tenggara Kemenko Ekon, Polri.
13 Jambi 7 Agustus 2023 Jambi dan Bengkulu
14 Semarang 9 Agustus 2023 Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
15 Padang 10 Agustus 2023 Sumatera Barat dan Bangka Belitung
16 Bandung 13 Agustus 2023 Jawa Barat
Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah
17 Manado 15 Agustus 2023
dan Gorontalo
18 Pontianak 22 Agustus 2023 Kalimantan Barat

16
KONSULTASI PUBLIK

❑ AGENDA KONSULTASI PUBLIK ❑ PESERTA


1. Nusa Tenggara Barat : 16 Oktober 2023 • Peserta offline sejumlah 100
2. Sumatera Utara : 18 Oktober 2023 (seratus) orang per daerah
3. Sulawesi Selatan : 18 Oktober 2023 • Peserta online kurang lebih 100
4. Kepulauan Riau : 18 Oktober 2023 (seratus) orang per daerah
5. DKI Jakarta : 20 Oktober 2023
• Unsur: pemerintah daerah,
6. Jawa Timur : 23 Oktober 2023
pekerja/buruh, serikat
7. Sumatera Selatan : 24 Oktober 2023
pekerja/serikat buruh, pengusaha,
8. Kalimantan Timur : 25 Oktober 2023
organisasi pengusaha dan
9. Jawa Barat : 26 Oktober 2023
akademisi
10. Kalimantan Barat : 31 Oktober 2023

17
18

Anda mungkin juga menyukai