Anda di halaman 1dari 6

NAMA: ARKHAN HAFIDZ PURBA

Nim : 7233510031

Jawaban uts

1).Human Resources Management (HRM) dan Human Capital Management (HCM) adalah dua
pendekatan yang berbeda dalam mengelola sumber daya manusia dalam konteks operasional bisnis.
HRM lebih tradisional dan terfokus pada aspek administratif dan kebijakan personalia, seperti
perekrutan, pelatihan, dan administrasi karyawan. Sementara itu, HCM lebih terkait dengan
pengelolaan sumber daya manusia sebagai modal strategis yang dapat meningkatkan kinerja
organisasi melalui pengembangan karyawan, pemahaman tentang keahlian individu, dan
penempatan yang tepat.

Dalam operasionalisasi pengelolaan organisasi bisnis, HRM mungkin lebih menekankan pada
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, kepatuhan terhadap peraturan, dan pemeliharaan ketertiban
dalam aspek personalia. Di sisi lain, HCM lebih cenderung melibatkan strategi jangka panjang untuk
mengoptimalkan potensi karyawan, meningkatkan keterlibatan, dan memastikan bahwa keahlian dan
bakat individu dikembangkan secara maksimal untuk mendukung tujuan bisnis.

Secara singkat, perbedaan antara keduanya dapat dilihat dari fokus HRM pada tugas-tugas
administratif, sementara HCM lebih mengarah pada pengelolaan sumber daya manusia sebagai aset
strategis yang dapat meningkatkan kinerja keseluruhan organisasi.

2).Sebagai seorang manajer produksi dalam usaha Indonesian food, beberapa kegiatan kunci yang
harus saya lakukan untuk menjaga operasionalisasi usaha tetap berjalan secara kontinu melibatkan
fungsi-fungsi manajemen produksi berikut:

1. **Perencanaan Produksi:**

- Menentukan jumlah produksi yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pasar.

- Merencanakan penggunaan bahan baku dan sumber daya produksi secara efisien.

- Menyusun jadwal produksi yang memperhitungkan waktu, tenaga kerja, dan mesin.

2. **Pengorganisasian Produksi:**

- Mengatur alur kerja dan tugas-tugas produksi.

- Menetapkan tanggung jawab masing-masing anggota tim produksi.

- Memastikan ketersediaan bahan baku dan peralatan produksi.


3. **Pengarahan Produksi:**

- Memberikan arahan kepada tim produksi untuk memastikan pekerjaan dilaksanakan sesuai
dengan standar kualitas.

- Memantau kinerja karyawan dan memberikan umpan balik konstruktif.

- Mengatasi hambatan operasional yang mungkin muncul selama proses produksi.

4. **Pengendalian Produksi:**

- Memantau stok bahan baku dan produk jadi.

- Menjaga kualitas produk selama proses produksi.

- Mengidentifikasi dan menanggapi ketidaksesuaian atau permasalahan produksi.

5. **Penyusunan Sistem Informasi Produksi:**

- Menerapkan sistem informasi produksi untuk melacak inventaris, pesanan, dan kinerja produksi.

- Memastikan kelancaran komunikasi internal di antara departemen produksi.

6. **Pengembangan Proses dan Inovasi:**

- Terus melakukan evaluasi terhadap proses produksi untuk meningkatkan efisiensi.

- Mengidentifikasi peluang inovasi dalam resep atau metode produksi untuk meningkatkan daya
saing produk.

Dengan melakukan fungsi-fungsi manajemen produksi ini dengan baik, saya dapat memastikan
bahwa operasionalisasi usaha Indonesian food tetap efisien, konsisten, dan mampu memenuhi
permintaan pasar dengan standar kualitas yang tinggi.

3).Jika sumber daya manusia dalam organisasi bisnis tidak memiliki pengetahuan, keahlian, dan
ketrampilan dalam teknologi informasi serta kurang inovatif dalam menghadapi era Revolusi Industri
4.0, beberapa risiko dan masalah yang mungkin dihadapi antara lain:

1. **Ketidakmampuan Menyesuaikan Diri:**

- **Risiko:** Organisasi mungkin kesulitan menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi


baru dan proses bisnis yang lebih efisien.

- **Solusi:** Melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan secara teratur untuk


meningkatkan kemampuan mereka dalam mengadopsi dan menggunakan teknologi terkini.
2. **Kehilangan Daya Saing:**

- **Risiko:** Organisasi dapat kehilangan daya saing karena pesaing yang lebih teknologis maju.

- **Solusi:** Mendorong budaya inovasi di dalam organisasi, memotivasi karyawan untuk


menciptakan solusi kreatif, dan berinvestasi dalam teknologi yang mendukung pertumbuhan bisnis.

3. **Ketidakmampuan Memanfaatkan Data:**

- **Risiko:** Jika SDM tidak terampil dalam mengelola dan menganalisis data, organisasi mungkin
kehilangan peluang untuk mengambil keputusan berbasis data.

- **Solusi:** Melibatkan karyawan dalam pelatihan data analytics, dan menyediakan infrastruktur
yang mendukung pengelolaan dan analisis data.

4. **Kerentanan terhadap Keamanan Informasi:**

- **Risiko:** Kurangnya pemahaman tentang keamanan informasi dapat meningkatkan risiko


serangan siber dan pelanggaran data.

- **Solusi:** Melakukan pelatihan keamanan siber secara teratur dan memastikan bahwa
karyawan memahami praktik keamanan informasi yang baik.

5. **Ketidakcocokan dengan Harapan Pelanggan:**

- **Risiko:** Jika organisasi tidak mengadopsi teknologi untuk meningkatkan pengalaman


pelanggan, ini dapat mengakibatkan ketidakcocokan dengan harapan pelanggan yang semakin tinggi.

- **Solusi:** Fokus pada penggunaan teknologi untuk meningkatkan layanan pelanggan, seperti
platform online, pelayanan pelanggan otomatis, dan personalisasi.

Solusi utama melibatkan investasi dalam pengembangan SDM, baik melalui pelatihan teknologi
maupun promosi budaya inovasi. Memastikan bahwa organisasi memiliki karyawan yang terampil
dan mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi akan menjadi kunci untuk menjaga daya saing
dan kesuksesan di era Revolusi Industri 4.0.

4).Untuk mendorong pertumbuhan industri kecil menjadi industri multinasional mikro dalam era
ekonomi digital, pemerintah dapat mengimplementasikan kebijakan-kebijakan berikut:

1. **Infrastruktur Digital:**

- **Kebijakan:** Investasi dalam infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
memastikan konektivitas yang cepat dan handal.

- **Rasionale:** Infrastruktur digital yang baik mendukung pertumbuhan bisnis, memungkinkan


akses global, dan memfasilitasi transaksi online.
2. **Pelatihan Keterampilan Digital:**

- **Kebijakan:** Program pelatihan dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan digital


karyawan industri kecil.

- **Rasionale:** Karyawan yang terampil dalam teknologi digital akan dapat mengoptimalkan
potensi bisnis dan berkontribusi pada inovasi.

3. **Kemudahan Berbisnis:**

- **Kebijakan:** Meningkatkan kemudahan berbisnis dengan menyederhanakan regulasi dan


prosedur perizinan.

- **Rasionale:** Biaya dan waktu yang lebih rendah untuk memulai dan mengelola bisnis akan
mendorong pertumbuhan industri kecil.

4. **Dukungan Keuangan:**

- **Kebijakan:** Memberikan akses lebih mudah ke pembiayaan melalui program pinjaman dan
hibah untuk mendukung ekspansi internasional.

- **Rasionale:** Pembiayaan yang terjangkau dan mudah diakses membantu perusahaan kecil
untuk memperluas operasi secara global.

5. **Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual:**

- **Kebijakan:** Meningkatkan perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI) untuk mendorong


inovasi.

- **Rasionale:** Dengan perlindungan HKI yang kuat, perusahaan kecil akan merasa lebih aman
untuk berinovasi tanpa takut pada risiko pencurian ide atau produk.

6. **Kerja Sama Internasional:**

- **Kebijakan:** Mendorong kerja sama dan kemitraan dengan pemerintah dan lembaga
internasional untuk memfasilitasi ekspansi lintas batas.

- **Rasionale:** Kerja sama dapat membantu perusahaan kecil memahami pasar global,
memperluas jaringan, dan memitigasi risiko bisnis internasional.

7. **Promosi Ekosistem Start-up:**

- **Kebijakan:** Membangun dan mempromosikan ekosistem start-up dengan insentif pajak dan
dukungan inkubator bisnis.
- **Rasionale:** Start-up yang sukses dapat tumbuh menjadi perusahaan multinasional mikro, dan
ekosistem yang mendukung inovasi adalah kunci untuk itu.

Dengan menerapkan kebijakan-kebijakan ini, pemerintah dapat menciptakan lingkungan yang


mendukung pertumbuhan industri kecil menjadi industri multinasional mikro, meningkatkan daya
saing dalam ekonomi digital global.

5).Meskipun era digital membawa kemajuan besar dalam pemasaran online, traditional marketing
masih memiliki peran penting terutama dalam mencapai segmen pasar tertentu. Produk atau jasa
dengan karakteristik tertentu lebih cocok menggunakan media traditional marketing. Berikut adalah
beberapa pendapat beserta contoh:

1. **Produk Konsumen Massal:**

- **Pendapat:** Produk konsumen massal, seperti produk makanan atau minuman yang umumnya
dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat, dapat tetap mendapatkan manfaat dari iklan di media
tradisional.

- **Contoh:** Iklan televisi atau iklan cetak di majalah untuk produk makanan cepat saji yang
ditargetkan kepada konsumen umum.

2. **Produk Lokal atau Terbatas:**

- **Pendapat:** Bisnis lokal atau produk dengan pasar yang terbatas dapat menggunakan iklan
lokal seperti spanduk, brosur, atau iklan radio untuk menjangkau konsumen setempat.

- **Contoh:** Sebuah toko kue khas daerah yang mengandalkan promosi melalui iklan di surat
kabar lokal atau spanduk di daerah sekitar.

3. **Keamanan dan Kesehatan:**

- **Pendapat:** Produk atau layanan terkait kesehatan dan keamanan sering kali memerlukan
kepercayaan konsumen yang tinggi, dan iklan di media tradisional dapat membangun reputasi.

- **Contoh:** Iklan televisi atau billboard yang mengedepankan keamanan produk farmasi atau
asuransi kesehatan.

4. **Industri Profesional:**

- **Pendapat:** Bisnis yang beroperasi dalam industri profesional atau B2B (Business-to-Business)
dapat memanfaatkan seminar, konferensi, atau iklan di publikasi industri.

- **Contoh:** Perusahaan teknologi yang menyasar pelanggan bisnis dapat beriklan dalam majalah
industri atau mensponsori acara konferensi.
5. **Acara Lokal atau Event Khusus:**

- **Pendapat:** Produk atau jasa yang terkait dengan acara lokal atau event khusus dapat
memanfaatkan sponsorships, pengumuman di radio lokal, atau iklan di media cetak lokal.

- **Contoh:** Perusahaan penyedia layanan catering yang beriklan di brosur untuk acara-acara
lokal atau menjadi sponsor di acara komunitas.

Pentingnya traditional marketing tergantung pada karakteristik target pasar dan sifat produk atau
jasa yang ditawarkan. Kombinasi yang bijak antara digital dan traditional marketing dapat
memberikan pendekatan yang komprehensif dalam mencapai audiens yang beragam.

Anda mungkin juga menyukai