Anda di halaman 1dari 4

(1).

9 sektor bisnis yang banyak memberi kesempatan menciptakan lapangan kerja:

1.Pariwisata dan Perhotelan: Sektor ini mencakup hotel, restoran, agen perjalanan, dan
aktivitas terkait pariwisata, yang biasanya memerlukan banyak tenaga kerja.

2.Teknologi Informasi (TI): Industri TI terus berkembang dan membutuhkan berbagai


pekerjaan, mulai dari pengembang perangkat lunak hingga analis data.

3.Pendidikan:Sektor pendidikan menciptakan lapangan kerja bagi guru, dosen, tenaga


administrasi, dan pekerjaan terkait pendidikan lainnya.

4.Kesehatan: Dalam sektor ini, terdapat kebutuhan untuk dokter, perawat, ahli farmasi,
teknisi medis, dan banyak lagi.

5.Konstruksi:Konstruksi menciptakan pekerjaan untuk tukang, arsitek, insinyur, dan pekerja


konstruksi lainnya.

6.Manufaktur:Manufaktur menciptakan lapangan kerja dalam pembuatan produk, seperti


otomotif, makanan, elektronik, dan lainnya.

7.Energi Terbarukan: Seiring dengan peningkatan kesadaran tentang lingkungan, energi


terbarukan seperti tenaga surya dan angin telah menciptakan pekerjaan dalam perusahaan
energi terbarukan.

8.Keuangan: Perusahaan keuangan seperti bank, lembaga asuransi, dan perusahaan modal
ventura memerlukan berbagai jenis pekerjaan keuangan dan administratif.
9.Seni dan Hiburan:Industri seni dan hiburan mencakup perfilman, musik, seni visual, dan
hiburan live, yang semuanya menciptakan lapangan kerja dalam berbagai peran kreatif dan
teknis.

(2).Pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam pengelolaan fungsi sumber daya manusia
(SDM) sangat penting dalam pengembangan bisnis global. Berikut adalah beberapa cara di
mana TI membantu dalam hal ini:

1.Rekrutmen dan Perekrutan Internasional:TI memungkinkan perusahaan untuk mencari


bakat global secara lebih efisien. Perusahaan dapat menggunakan platform online, seperti
situs web karier, portal pekerjaan global, dan media sosial profesional, untuk mencari calon
karyawan di seluruh dunia.

2.Manajemen Data Karyawan:Sistem manajemen SDM berbasis TI memudahkan


penyimpanan dan akses data karyawan dari berbagai negara dan lokasi. Ini membantu dalam
mengelola informasi pribadi, catatan kinerja, dan data penting lainnya.
Dalam keseluruhan, pemanfaatan teknologi informasi pada pengelolaan fungsi sumber daya
manusia khususnya dalam bisnis global dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti meningkatkan efisiensi waktu dan biaya, meningkatkan akses terhadap informasi,
meningkatkan kinerja sumber daya manusia, meningkatkan efektivitas pengambilan
keputusan, dan meningkatkan kolaborasi.

(3).Etika bisnis adalah seperangkat prinsip dan nilai yang mengatur tindakan dan keputusan
dalam konteks bisnis. Konsep ini mencakup bagaimana perusahaan dan individu yang terlibat
dalam dunia bisnis berperilaku dengan cara yang dianggap moral dan bertanggung jawab. Ini
melibatkan pertimbangan tentang bagaimana bisnis memengaruhi berbagai pemangku
kepentingan seperti pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat luas.

Kaitannya dengan etika profesi adalah bahwa setiap individu yang terlibat dalam dunia bisnis
juga beroperasi dalam kerangka profesi tertentu, seperti akuntan, pengacara, insinyur, atau
dokter. Etika profesi adalah seperangkat nilai dan norma yang mengatur perilaku individu
dalam profesinya. Ini mencakup kewajiban untuk menjaga integritas, profesionalisme, dan
moralitas dalam praktik sehari-hari.

(4).Hubungan antara etika bisnis dan etika profesi adalah bahwa individu yang bekerja dalam
dunia bisnis seringkali harus menggabungkan etika bisnis dengan etika profesi mereka.
Misalnya, seorang akuntan harus mematuhi prinsip-prinsip etika bisnis saat melayani
kliennya, tetapi juga harus mematuhi kode etik akuntansi yang mengatur praktik akuntansi
mereka.

Dalam konteks bisnis, etika bisnis membantu memastikan bahwa perusahaan berperilaku
dengan cara yang adil, jujur, dan bertanggung jawab terhadap semua pemangku kepentingan.
Sedangkan dalam konteks profesi, etika profesi membantu menjaga integritas dan
kepercayaan publik terhadap individu dalam profesinya. Kedua konsep ini saling terkait dan
sama-sama penting dalam membangun bisnis yang berkelanjutan dan profesionalisme yang
baik.
1. **Pengendalian dan Kepemilikan:**
- Dalam merger, dua perusahaan bergabung untuk membentuk satu entitas baru.
Kepemilikan dan pengendalian dibagi secara setara antara perusahaan yang bergabung. Tidak
ada perusahaan yang secara dominan mengendalikan yang lain.
- Dalam akuisisi, satu perusahaan (perusahaan pengakuisisi) membeli mayoritas saham atau
semua aset perusahaan lain (perusahaan yang diakuisisi). Perusahaan pengakuisisi
mendapatkan kendali dan kepemilikan yang lebih besar terhadap perusahaan yang diakuisisi.

2. **Identitas Perusahaan:**
- Dalam merger, perusahaan yang bergabung tetap mempertahankan identitasnya. Ini berarti
bahwa nama, merek, dan budaya perusahaan yang bergabung dapat tetap ada.
- Dalam akuisisi, perusahaan yang diakuisisi seringkali akan mengalami perubahan
identitas, nama, atau integrasi dengan perusahaan pengakuisisi
Tujuan Utama:
- Merger seringkali dilakukan dengan tujuan untuk menggabungkan sumber daya dan
kekuatan kedua perusahaan, menciptakan entitas yang lebih kuat di pasar.
- Akuisisi seringkali dilakukan untuk tujuan memperoleh aset, teknologi, atau perusahaan
tertentu secara cepat, atau untuk memasuki pasar baru dengan cara yang lebih efisien.

Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan bagaimana mager dan akuisisi merupakan strategi


berbeda dalam mengubah struktur bisnis dan kepemilikan perusahaan.

(5).Pemilihan lokasi bisnis tetap penting di era revolusi industri, meskipun hadirnya online
shop. Alasan mengapa pemilihan lokasi bisnis masih relevan dan bagaimana pengaruhnya
terhadap daya saing usaha:
Kedekatan dengan target pasar: Meskipun online shop memungkinkan bisnis untuk
menjangkau pelanggan di berbagai lokasi, memiliki lokasi fisik yang dekat dengan target
pasar tetap memberikan keuntungan. Pelanggan yang tinggal di sekitar bisnis dapat dengan
mudah mengakses produk atau jasa yang ditawarkan, dan bisnis dapat membangun hubungan
yang lebih dekat dengan pelanggan setempat

Ketersediaan infrastruktur: Lokasi bisnis yang memiliki akses yang baik ke jaringan
transportasi, listrik, dan komunikasi dapat memudahkan operasional bisnis dan pengiriman
produk kepada pelanggan. Infrastruktur yang memadai juga dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas bisnis

Biaya operasional: Pemilihan lokasi bisnis yang tepat dapat membantu mengoptimalkan
biaya operasional. Misalnya, lokasi dekat dengan pusat industri dapat meminimalkan biaya
transportasi bahan baku, sedangkan lokasi dekat dengan gudang dapat mengurangi biaya
penyimpanan dan memaksimalkan kecepatan pengiriman.
Dalam menghadapi era revolusi industri, bisnis perlu mempertimbangkan faktor-faktor di atas
untuk memilih lokasi yang strategis. Pemilihan lokasi yang tepat dapat membantu
meningkatkan daya saing usaha, baik dalam skala lokal maupun global.

Anda mungkin juga menyukai