Proposal ID - Perusahaan Perdagangan Indonesia - E-Commerce Sebagai Integrator Ekosistem Bisnis Perdagangan Di ID-FOOD - Revisi2
Proposal ID - Perusahaan Perdagangan Indonesia - E-Commerce Sebagai Integrator Ekosistem Bisnis Perdagangan Di ID-FOOD - Revisi2
Nama Peserta :
1. Hemly Jambo (Pembimbing)
2. Hendy Aristianto (Ketua Tim)
3. Bagus Kurniawan (Wakil Ketua Tim)
4. Ardi Rustamsyah (Sekretaris Tim)
5. Diki Setiawan (Anggota)
6. Nauvan Sani P (Anggota)
LEMBAR PENGESAHAN
Nomor Telpon :
Penanggung Jawab
Alamat Email :
Penanggung Jawab
N Strengths Weakness
o
1. Established Customer Base Limited Online Presence
2. Product Expertise Technological Cap
3. Supply Chain Management Change in Operations
4. Physical Infrastructure Resource Constraints
N Opportunities Threads
o
1. Global Reach Intense Competition
2. Market Expansion Cybersecurity Risks
3. Enhanced Customer Experience Changing Consumer Behavior
4. Data-Driven Insights Infrastructure challenges
Strengths / Kekuatan:
1. Established Customer Base : Perusahaan telah memiliki basis
pelanggan dan pengenalan merk sehingga diarahkan saat bertransisi ke
e-commerce.
2. Product Expertise : Perusahaan memiliki pengetahuan mendalam
tentang produk, yang dapat menjadi keunggulan kompetitif di ruang e-
commerce.
3. Supply Chain Management : Perusahaan sudah memiliki jaringan rantai
pasokan yang efisien dan hubungan dengan supplier, yang dapat
dimanfaatkan dalam operasi e-commerce.
4. Physical Infrastructure : Gudang, pusat distribusi, dan infrastruktur
transportasi yang ada dapat digunakan logistik untuk mendukung operasi
e-commerce.
Weaknesses / Kelemahan:
1. Limited Online Presence : Perusahaan memiliki pengalaman dan
kehadiran terbatas di marketplace, sehingga sulit untuk bersaing dengan
pemain e-commerce yang sudah ada terlebih dahulu.
2. Technological Gap : Mengadopsi e-commerce memerlukan investasi
dalam teknologi, pengembangan situs web, dan pemasaran online, yang
mungkin menjadi kelemahan perusahaan yang tidak memiliki kemampuan
digital.
3. Change in Operations : Pergeseran dari proses tradisional ke e-
commerce membutuhkan perubahan operasional, seperti pemenuhan
pesanan, logistic, dan layanan pelanggan, yang mungkin menimbulkan
tantangan pada awalnya.
4. Resource Constraints : Perusahaan mungkin menghadapi kendala
sumber daya dalam hal tenaga terampil, anggaran, dan waktu untuk
berinvestasi dalam transformasi e-commerce.
Opportunities / Peluang:
1. Global Reach : E-commerce menawarkan akses ke basis pelanggan
yang lebih luas, memungkinkan perusahaan memperluas jangkauan
mereka di luar pasar dan memasuki buyer luar/internasional.
2. Market Expansion : E-commerce memberikan kesempatan untuk
mendiversifikasi penawaran produk, memasuki segmen pasar baru, dan
mengeksplorasi pasar baru yang mungkin tidak ada dalam perdagangan
secara tradisional.
3. Enhanced Customer Experience : E-commerce memungkinkan
pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi, kampanye pemasaran yang
ditargetkan, dan pembelian online yang nyaman, yang dapat menarik dan
mempertahankan pelanggan.
4. Data-Driven Insights : Platform e-commerce menghasilkan data
pelanggan yang berharga, memungkinkan perusahaan memperoleh
wawasan tentang perilaku pelanggan, preferensi, dan tren pasar.
Threats / Ancaman :
1. Intense Competition : persaingan e-commerce sangat kompetitif,
dengan competitor yang telah mendominasi pasar. Perusahaan mungkin
menghadapi tantangan yang lebih besar termasuk dalam hal menarik
pelanggan.
2. Cybersecurity Risks : E-commerce menghadapkan bisnis pada
ancaman keamanan siber, seperti pelanggaran data dan penipuan online,
yang membutuhkan logistik dan keamanan yang kuat.
3. Changing Consumer Behavior : Preferensi dan perilaku konsumen
berkembang, dengan meningkatnya permintaan untuk belanja online.
Gagal beradaptasi dengan perubahan ini dapat menyebabkan hilangnya
pangsa pasar.
4. Infrastructure Challenges: E-commerce membutuhkan konektivitas
internet yang andal, logistic yang efisien, dan jaringan pengiriman jarak
jauh. Infrastruktur yang tidak memadai di wilayah tertentu dapat
menghambat keberhasilan transisi menuju e-commerce.
273.8
300 215.63
250
200
150
100
50
0
2022
*dalam Jutaan
Jumlah Populasi Jumlah Pengguna Internet
Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi ekonomi digital
yang sangat besar. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh
Asosiasi Penyelanggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2022,
pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang setara
dengan 78% dari total populasi yang ada di Indonesia dan akan diprediksi
semakin meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2021 terdapat peningkatan
pengguna belanja online yang semula dari 11% meningkat menjadi 25%.
Peningkatan ini didominasi oleh kelompok millennials (26 – 35 tahun)
sebanyak 48%, selanjutnya kelompok gen Z (18 – 25 tahun) sebanyak
23%. Hal ini menjadi sebuah peluang yang besar, dimana pada kelompok
umur tersebut berada difase bonus demografi dimana penduduk usia
produktif lebih banyak dibandingkan dengan usia tidak produktif, sehingga
lite time tingkat konsumtif mereka masih panjang.
$60
$50
$40
$30
$20
$10
$-
Indonesia Vietnam Thailand Filipina Malaysia Singapore
BAB 2
INOVASI
2.1 Bentuk Inovasi
Tahapan/roadmap inovasi
Untuk mencapai inovasi bisnis yang dilakukan, tim kami melakukan
penyusunan roadmap bisnis dalam e-commerce sebagai integrator
ekosistem bisnis perdagangan di ID-FOOD. Pertama tim inti melakukan
perencanaan dan strategi untuk dapat memetakan kebutuhan dan
menyusun program kerja dalam mengintegrasi ekosistem bisnis.
Selanjutnya pemilihan platform dilakukan agar bisnis yang akan dijalankan
sesuai dengan tujuan perusahaan. Kemudian tim IT melakukan desain
dan pengembangan situs web yang akan memudahkan user dalam
mengakses komponen menu pilihan maupun fasilitas yang ada pada
platform. Lalu tim IT mengatur penempatan dalam produk katalog sesuai
dengan komoditasnya masing-masing serta membangun manajemen
konten dalam software digunakan untuk menambahkan isi dari suatu situs
web. Tim IT dan tim keuangan melakukan kolaborasi dalam sistemasi
pembayaran secara online, dapat melalui QRIS, Mobile Banking, Fintech
yang terintegrasi dengan laporan keuangan perusahaan. Kemudian tim IT
memastikan bahwa software maupun hardware yang digunakan tidak
mengalami kendala ketika sedang berjalan. Selanjutnya tim marketing
membuat konten yang menarik sehingga dapat menarik user untuk
memasang toko maupun iklan yang tersedia pada platform tersebut. Dan
yang terakhir Tim IT akan melakukan monitoring secara berkala dan
melakukan upgrading untuk mendapatkan system yang optimal.
2.2 Implementasi/rencana Implementasi
BAB 3
MANFAAT
Qcdsm
Quality = pelayanan yang lebih baik
Cost = memangkas jalur rantai pasok penjualan (distribusi)
Delivery = pengiriman yang cepat (berkerjasama dgn pihak lain (gojek,
grab dll)
Safety = security, keamanan dalam proses bisnis (penjualan dan
pembelian), SSL
healthy :
environment : nilai jual thd membantu para petani
moral :
BAB 4
KREATIFITAS DAN STANDARISASI INOVASI
4.1 Keunggulan Inovasi
E-commerce yang akan dikembangkan sebagai integrator
ekosistem bisnis perdagangan di ID-FOOD memiliki keunggulan inovasi
yang lebih dibandingkan dengan e-commerce pada umumnya. Contohnya
seperti shopee, e-commerce shopee pada awalnya memiliki model bisnis
C2C (costumer to costumer) akhirnya shopee beralih ke model hybrid
dengan menambahkan model bisnis B2C (business to costumer),
sedangkan model bisnis yang akan dikembangkan pada e-commerce ID-
FOOD ini memiliki 3 model bisnis, yaitu B2G (business to government),
B2B (business to business) serta B2C (business to costumer). Dengan
keunggulan dengan memiliki lebih banyak model bisnis dibandingkan
dengan kompetitor, PPI dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan
support dari Holding Pangan BUMN, banyak komoditas perdagangan
yang ditawarkan pada e-commerce ID-FOOD. Pasar yang lebih luas
secara tidak langsung akan mengundang para pelaku bisnis seperti
penjual dan pembeli baik luar maupun dalam negeri dalam bertransaksi
pada e-commerce tersebut.
4.2 Standarisasi Inovasi
BAB 5
RISIKO DAN MITIGASI
5.1 Risiko Inovasi
Saat beralih dari transaksi manual ke e-commerce dalam
implementasi proyek inovasi, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan
oleh organisasi. Faktor risiko utama meliputi:
1. Keamanan Data: E-commerce melibatkan transfer, data pelanggan
dan informasi keuangan yang sensitif. Salah satu risiko utama
adalah potensi pelanggaran data, di mana individu yang tidak
berhak mendapatkan akses ke informasi sensitif ini. Hal ini dapat
menyebabkan kerugian finansial, kerusakan reputasi, dan
konsekuensi hukum.
2. Keandalan Sistem: E-commerce sangat bergantung pada
infrastruktur teknologi, termasuk server, jaringan, dan aplikasi
perangkat lunak. Gangguan atau kegagalan apa pun dalam sistem
ini dapat menyebabkan downtime situs web, masalah pemrosesan
pesanan, atau kegagalan transaksi. Keandalan sistem yang buruk
dapat menyebabkan pelanggan frustrasi, kehilangan penjualan,
dan merusak reputasi merek.
3. Pengalaman Pengguna: Transisi dari transaksi manual ke e-
commerce mengharuskan pengguna beradaptasi dengan platform
online baru. Jika situs web atau aplikasi e-commerce memiliki
antarmuka pengguna yang kompleks atau sulit dinavigasi, hal itu
dapat menyebabkan frustrasi pengguna, pembelian yang
terbengkalai, dan penurunan kepuasan pelanggan.
4. Penipuan Pembayaran: Platform e-commerce adalah target yang
menarik untuk penipuan pembayaran, termasuk penipuan kartu
kredit, pencurian identitas, dan serangan phishing. Penipu mungkin
mencoba mengeksploitasi kerentanan dalam sistem pemrosesan
pembayaran atau mengelabui pelanggan agar mengungkapkan
informasi pribadi mereka.
5. Inventory Management: Perpindahan dari sistem manajemen
inventaris manual ke e-commerce membutuhkan pelacakan
inventaris yang akurat dan real-time. Tingkat persediaan yang tidak
akurat dapat menyebabkan penjualan berlebih, kehabisan stok,
pengiriman tertunda, dan pelanggan yang tidak puas.
5.2 Mitigasi Risiko Inovasi
A
BAB 6
POTENSI PENGEMBANGAN DAN KEBERLANJUTAN
BAB 7
KESIMPULAN
LAMPIRAN
Kajian Pustaka
(1) Peta Jalan E-commerce dan Manfaatnya Bagi Ekosistem
Perdagangan Online .... https://iprice.co.id/trend/insights/peta-jalan-
e-commerce-dan-manfaatnya-bagi-ekosistem-perdagangan-online-
indonesia/.
(2) Merunut Perkembangan e-Commerce di Indonesia - detikFinance.
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5484706/merunut-
perkembangan-e-commerce-di-indonesia.
(3) Penguatan Ekosistem Digital dalam Sektor Ekonomi Kreatif di
Indonesia.
https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Penguatan-
Ekosistem-Digital-dalam-Sektor-Ekonomi-Kreatif-di-Indonesia.
(4) Kemendag: 4 Juta UMKM Masuk dalam Ekosistem E-Commerce -
Bisnis Finansial.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20210913/12/1441547/kemendag-
4-juta-umkm-masuk-dalam-ekosistem-e-commerce.
(5) (Penguatan Ekosistem Digital dalam Sektor Ekonomi Kreatif di
Indonesia.
https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Penguatan-
Ekosistem-Digital-dalam-Sektor-Ekonomi-Kreatif-di-Indonesia.
(6) Data pengguna internet
https://dataindonesia.id/digital/detail/apjii-pengguna-internet-
indonesia-21563-juta-pada-20222023
(7) EV-DCI
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/04/06/daya-saing-
digital-indonesia-naik-pada-2023-didorong-kesiapan-sdm-hingga-
peran-pemerintah#:~:text=East%20Ventures%2DDigital
%20Competitiveness%20Index,yang%20digunakan
%200%2D100%20poin
(8) Data kelompok umur pembeli online
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/06/03/riset-
milenial-paling-gemar-belanja-online-saat-pandemi
(9) https://www.cnbcindonesia.com/tech/20230215145223-37-
414052/warga-ri-habiskan-rp-851-t-buat-belanja-online-beli-apa-
aja#:~:text=Menurut%20laporan%20terbaru%20dari%20firma,ke
%2Dtahun%20(YoY).
(10) https://store.sirclo.com/blog/tren-belanja-online-2022/
(11) Data perbandingan GMV asia tenggara
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/11/ekonomi-
digital-indonesia-tertinggi-di-asia-tenggara