Anda di halaman 1dari 15

PENDAMPINGAN EKONOMI PASCA PANDEMI DAN STRATEGI PEMASARAN

PRODUK UMKM SERTA SOSIALISASI SERTIFIKASI PERIJINAN INDUSTRI


RUMAH TANGGA PANGAN (P-IRT) DAN E-COMERCE

Nurmia Fitriyani1

1
Prodi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

nurmiafitriyani15@gmail.com

Abstrak

Program Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk sosialisasi ini dilaksanakan atas dasar
kerjasama mahasiswa KKN-DR UIN Raden Intan Lampung untuk memberikan sosialisasi
kepada masyarakat desa tersebut mengenai pentingnya P-IRT dan E-comerce. Artikel ini
bertujuan untuk : (1) memberikan solusi atas permasalahan Usaha Mikro, Kecil, Menengah
(2) meningkatkan omzet pemasaran melalui media sosial, inovasi kemasan, dan diversifikasi
produk, (3) memberikan wawasan kepada pemilik UMKM agar memahami pentingnya P-
IRT, (4) membantu pemilik UMKM agar mampu menggunakan e-comerce dalam penjualan
produk, (5) memberikan solusi strategi pemasaran Produk UMKM. Peserta dari kegiatan ini
adalah pemilik UMKM yang ada di Desa Sri Katon. Metode yang digunakan yaitu penjelasan
dan pengarahan door to door dan mengumpulkan pemilik UMKM di Koperasi Konsumen
Handayani Sejahtera.

Abstract

The Community Service Program in the form of socialization was carried out on the basis of
the collaboration of KKN-DR students at UIN Raden Intan Lampung to provide socialization
to the village community about the importance of P-IRT and E-commerce. This article aims
to: (1) provide solutions to the problems of Micro, Small, Medium Enterprises (2) increase
marketing turnover through social media, packaging innovation, and product diversification,
(3) provide insight to MSME owners to understand the importance of P-IRT, (4) helping
MSME owners to be able to use e-commerce in product sales, (5) providing marketing
strategy solutions for MSME Products. The participants of this activity are MSME owners in
Sri Katon Village. The method used door to door explanations and directions and gathering
MSME owners at the Handayani Sejahtera Consumer Cooperative.

Keyword : MSME, P-IRT, e-comerce, economic assistance, product marketing

1
PENDAHULUAN

Kegiatan (UMKM) mempunyai peran marketing berpengaruh sebesar 78%


yang besar dalam pembangunan terhadap keunggulan bersaing UMKM
ekonomi nasional, selain berperan dalam memasarkan produknya (Syifa
dalam pertumbuhan ekonomi nasional et al., 2021). Ada beberapa cara yang
dan penyerapan tenaga kerja, UMKM akan diberikan dalam pelatihan ini
juga berperan dalam pendistribusian seperti memperbaharui informasi pada
hasil-hasil pembangunan dan website resmi sekolah, pendampingan
merupakan motor penggerak pembuatan konten pada akun
pertumbuhan aktivitas ekonomi Instagram dan Facebook (Syafitri and
nasional perhatian pada Costaner, 2019; Akmalia, Danupranata
pengembangan sektor Usaha Mikro and Iswanti, 2020; Purnamasari and
Kecil Menengah (UMKM) Veronika, 2020) sehingga UMKM-
memberikan makna tersendiri bagi UMKM di Desa Sri Katon dapat
usaha menekan ngka kemiskinan suatu ditemukan dengan mudah.
Negara. Pertumbuhan dan
Penggunaan e-commerce pada saat ini
pembangunan sektor UMKM sering
merupakan syarat bagi sebuah
diartiakan sebagai salah satu indicator
organisasi atau perusahaan, agar
keberhasilan pembangunan, khususnya
perusahaan itu dapat bersaing secara
bagi Negara-negara yang memiliki
global. Banyak penelitian yang
income perkapita yang rendah(Rohani
menekankan efisiensi dalam
2018).
penggunaan e- commerce. Selain itu
Pemasaran digital merupakan upaya juga peneliti banyak melihat dampak
marketer dalam mendayagunakan positif yang diberikan oleh e-
elektronik, sehingga penjual dapat commerce dibandingkan dampak
memasarkan, menjual produk atau negatifnya. Sekarang banyak
jasanya secara online dan nantinya perusahaan, baik perusahaan kecil atau
dapat dikenal masyarakat (Urmila perusahan besar memanfaatkan e-
Dewi et al., 2018). Selanjutnya, digital commerce sebagai upaya

2
meningkatkan bisnisnya. Berdasarkan mengenai sekuritas dan metode
penelitian dan studi kasus di Australia pembayaran (Youssef, dan Soliman,
(Burges, et al, 2003), ada beberapa 2003; Pranata dan Darma, 2014;
faktor yang mendorong perusahaan Mahyuni et al, 2020). Dengan
dalam memanfaatkan e-commerce: (1) perkembangan teknologi internet,
penggunaan komputer dan teknologi diharapkan masalah tersebut akan
informasi oleh sebuah perusahaan (2) semakin terkendali untuk masa yang
Penerapan e-commerce saat ini, dan akan datang. Penggunaan e-commerce
rencana dimasa yang akan datang (3) merupakan sebuah keharusan dalam
kendala dalam penggunaan e- dunia usaha, mengingat masalah yang
commerce (4) keahlian dari staff semakin kompleks, kompetitor yang
teknologi informasi pada sebuah semakin menjamur dan tuntutan untuk
perusahaan. selalu mengikuti perkembangan dunia
global yang mengharuskan untuk
E-commerce setidaknya memberikan
selalu bertindak kreatif. Diharapkan
enam buah dampak positif bagi operasi
dengan pemanfaatan e- commerce ini
bisnis suatu perusahaan (Yau, 2002;
memberikan dampak pada akselerasi
Widani, et al, 2019; Dewi dan Darma,
perkembangan dunia usaha baik usaha
2014). Keenam dampak tersebut yaitu:
kala kecil, menengah maupun kelas
meningkatkan efisiensi, penghematan
atas.
biaya, memperbaiki kontrol terhadap
barang, memperbaiki rantai distribusi Bisnis kuliner/makanan merupakan
(supply chain), membantu perusahaan salah satu bisnis yang mengalami
menjaga hubunganyang lebih baik perkembangan dengan pesat sehingga
terhadap pelanggan dan membantu menjadi peluang besar dan berpotensi
perusahaan dalam menjaga hubungan untuk dijalankan, hal ini dikarenakan
yang lebih baik terhadap pemasok makanan merupakan kebutuhan primer
(supplier). Adapun kendala yang bagi manusia/konsumen.
dihadapi, dan merupakan sebuah
Dalam kenyataanya, pelaku usaha
tantangan bagi kita sekarang ini adalah
makanan banyak yang belum memiliki

3
izin tersebut, hal ini disebabkan karena bahan berbahaya, tidak memenuhi
berbagai faktor, antara lain 1) standar keamanan pangan dan masih
kurangnya pengetahuan pelaku usaha banyak kasus lainnya.
tentang jaminan keamanan pangan dan
Dari keadaan tersebut sangat penting
legalitas layak edar tersebut, 2) takut
bagi pelaku usaha makanan,
untuk membayar mahal bila
khususnya para UMKM untuk
menerapkan atau mengajukan izin
memahami dan mengetahui prosedur
PIRT tersebut, 3) merasa tidak penting
dalam memproduksi makanan yang
untuk memprioritaskan izin PIRT dan
aman dikonsumsi,halal, thoyyib,
merasa ribet untuk mendapatkannya,
higienis, memenuhi standar kesehatan
4) belum mengetahui bagaimana
dan keamanan dari bahan baku, proses
mendapatkan izin legalitas produk
memproduksi hingga menjadi produk
layak edar dan masih banyak faktor
yang siap di pasarkan ke masyarakat.
lainnya. Dari keadaan itulah
menimbulkan berbagai masalah TEORI YANG DIGUNAKAN
terhadap produk makanan yang
E-commerce merupakan aplikasi
beredar di masyarakat. Menurut
bentuk perdagangan yang dilakukan
Hermanu, tidak adanya legalitas
secara online dengan memanfaatkan
produk layak edar dari pemerintah,
internet. E-commerce bisa dilakukan
mengakibatkan banyak terjadi kasus
melalui komputer, laptop, sampai
keracunan makanan yang tejadi di
smartphone. Banyak bentuk layanan
masyarakat sebagai pihak yang
yang bisa kamu dapatkan dengan
mengkonsumsi, karena tidak ada
memanfaatkan transaksi e-commerce,
keterangan produksi maupun
mulai dari pembelian tiket transportasi,
kadaluwarsa dari produk tersebut,
pembayaran tagihan seperti listrik dan
selain itu masih rendahnya tanggung
air, kemudian juga layanan perbankan
jawab dari produsen makanan terhadap
dan investasi. Transaksi e-commerce
keamanan bahan dasar makanan yang
bisa dalam bentuk bisnis ke bisnis
mereka produksi, dan juga banyak
(B2B), bisnis ke konsumen (B2C),
ditemukan makanan yang mengandung

4
konsumen ke konsumen (C2B), dan global. Banyak penelitian yang
konsumen ke bisnis (C2B). menekankan efisiensi dalam
penggunaan e- commerce. Selain itu
Sedangkan menurut Kalakota dan
juga peneliti banyak melihat dampak
Whinston (1997) mendefinisikan e-
positif yang diberikan oleh e-
commerce dari beberapa perspektif
commerce dibandingkan dampak
berikut: (1) Perspektif komunikasi: e-
negatifnya. Sekarang banyak
commerce merupakan pengiriman
perusahaan, baik perusahaan kecil atau
informasi, produk/layanan, atau
perusahan besar memanfaatkan e-
pembayaran melalui lini telepon,
commerce sebagai upaya
jaringan komputer atau sarana
meningkatkan bisnisnya. Berdasarkan
elektronik lainnya; (2) Perspektif
penelitian dan studi kasus di Australia
proses bisnis: e-commerce merupakan
(Burges, et al, 2003), ada beberapa
aplikasi teknologi menuju otomisasi
faktor yang mendorong perusahaan
transaksi dan aliran kerja perusahaan;
dalam memanfaatkan e-commerce: (1)
(3) Perspektif layanan: e-commerce
penggunaan komputer dan teknologi
merupakan salah satu alat yang
informasi oleh sebuah perusahaan (2)
memenuhi keinginan perusahaan,
Penerapan e-commerce saat ini, dan
konsumen dan manajemen dalam
rencana dimasa yang akan datang (3)
memangkas service cost ketika
kendala dalam penggunaan e-
meningkatkan mutu barang dan
commerce (4) keahlian dari staff
kecepatan pelayanan; (3) Perspektif
teknologi informasi pada sebuah
online: e-commerce berkaitan dengan
perusahaan.
kapasitas jual beli produk dan
informasi di internet dan jasa online Untuk mendapatkan izin PIRT ini,
lainnya. para pelaku usaha di industri ini juga
harus memenuhi beberapa kualifikasi
Penggunaan e-commerce pada saat ini
dasar sebagai berikut : (1) Telah
merupakan syarat bagi sebuah
mengikuti, dan memiliki sertifikat
organisasi atau perusahaan, agar
penyuluhan keamanan pangan; (2)
perusahaan itu dapat bersaing secara

5
Lolos uji pemeriksaan sarana uji Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
produk pangan ;(3)Memenuhi 26 Tahun 2018 tentang Pelayanan
peraturan perundang-undangan label Perizinan Berusaha Terintegrasi
pangan. Secara Elektronik Sektor Kesehatan;
(4)Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun
Menurut Peraturan Kepala Badan
2018 tentang Label Pangan Olahan.
Pengawas Obat dan Makanan No.
12/2016 yaitu “Setiap Pangan Olahan Usaha yang telah memiliki Sertifikat P
baik yang di produksi di dalam negeri – IRT memiliki arti adanya jaminan
atau yang diimpor untuk bahwa usaha Pangan Industri Rumah
diperdagangkan dalam kemasan eceran Tangga tersebut, telah memenuhi
wajib memiliki Izin Edar”. Izin Edar syarat keamanan pangan. Dasar
adalah persetujuan hasil Penilaian Hukum sertifikasi P-IRT adalah : (1)
Pangan Olahan yang diterbitkan oleh Peraturan Kepala BPOM Nomor 22
Kepala Badan dalam rangka peredaran Tahun 2018 tentang Pedoman
Pangan Olahan (Pasal 1 Ayat (9) Pemberian Serifikat Produksi Pangan
Peraturan Kepala BPOM No. 9/2016). Industri Rumah Tangga; (2)Peraturan
Ijin edar khusus untuk makanan lebih BPOM Nomor HK.03.1.23.04.12.2207
dikenal dengan nama P – IRT (Pangan Tahun 2012 tentang Tata Cara
Industri Rumah Tangga) dibuktikan Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan
dengan adanya Sertifikat P – IRT. Industri Rumah Tangga; (3) Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun
Dasar Hukum mengenai P-IRT adalah
2018 tentang Pelayanan Perizinan
Peraturan Kepala BPOM Nomor 22
Berusaha Terintegrasi Secara
Tahun 2018 tentang Pedoman
Elektronik Sektor Kesehatan; (3)
Pemberian Serifikat ProduksI Pangan
Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun
Industri Rumah Tangga;(2)Peraturan
2018 tentang Label Pangan Olahan.
BPOM Nomor HK.03.1.23.04.12.2207
Tahun 2012 tentang Tata Cara Pangan Industri Rumah Tangga (P-
Pemeriksaan; (3) Sarana Produksi IRT) merupakan ijin edar pangan
Pangan Industri Rumah Tangga;(4) produksi berskala rumahan.

6
Berdasarkan Perka BPOM Nomor akhir; dan/atau; (6) Pangan yang dijual
Hk.03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 dan dikemas langsung di hadapan
Pangan Produksi adalah pangan olahan pembeli dalam jumlah kecil sesuai
hasil produksi Industri Rumah Tangga permintaan konsumen.
Pangan yang diedarkan dalam
Dengan adanya Sertifikat IRT (SPP-
kemasan eceran dan berlabel. Dengan
IRT) beberapa manfaat diperoleh oleh
adanya Sertifikat P-IRT yang dimiliki
pengusaha produk olahan diantaranya
oleh usaha rumahan, maka konsumen
(Pratama, 2018); (1) Produk
tidak perlu khawatir lagi tentang
dinyatakan layak beredar; (2) Produk
takaran, komposisi produk, serta
bebas dipasarkan secara luas; (3)
kemasan karena telah dijamin
Keamanan dan Mutu produk terjamin;
keamanannya melalui sertifikat P-
(4) Kepercayaan konsumen
IRT. Meski demikian, ada pula produk
meningkat; (5) Profesionalitas Produk
pangan olahan rumah tangga yang
terangkat; (6) Meningkatkan Nilai jual
tidak bias memperoleh ijin edar.
Produk; (7) Meningkatkan harga
Berdasarkan Perka BPOM No 12
produk; (8) Produk mampu masuk
tahun 2016 kriteria pangan olahan
Ritel Besar
yang tidak bisa mendapat ijin edar
antara lain (1) Diproduksi oleh industri Cara Produksi Pangan Yang Baik
rumah tangga pangan; (2) Mempunyai untuk Industri Rumah Tangga
masa simpan kurang dari 7 (tujuh) ditetapkan oleh Kepala Badan POM RI
hari; (3) Diimpor dalam jumlah kecil (Perka Badan POM RI) Nomor
untuk keperluan sampel dalam rangka HK.03.1.23.04.12.2206 Tahun 2012
permohonan pendaftaran, penelitian, Tentang CPPB - IRT yaitu setiap
konsumsi sendiri; (3) Digunakan lebih Industri Rumah Tangga perlu memiliki
lanjut sebagai bahan baku dan tidak standar : (1) Lokasi dan Lingkungan
dijual secara langsung kepada Produksi; (2) Bangunan dan Fasilitas;
konsumen akhir; (5) Yang dikemas (3) Peralatan Produksi; (4) Suplai Air
dalam jumlah besar dan tidak dijual atau Sarana Penyediaan Air; (5)
secara langsung kepada konsumen Fasilitas dan Kegiatan Higiene dan

7
Sanitasi; (6) Kesehatan dan Higiene Usaha pemohon. Dalam proses tinjau
Karyawan; (7) Pemeliharaan dan lapang, Lokasi Usaha pemohon
Program Higiene Sanitasi Karyawan; minimal memiliki 3 ruang, yaitu (1)
(8) Penyimpanan; (9) Pengendalian Ruang Pengolahan dan Bahan Baku;
Proses; (10) Pengawasan Oleh (2) Ruang Produksi; (3) Ruang
Penanggungjawab; (11) Label dan Pengemasan. Petugas Dinas Kesehatan
Keterangan Produk; (12) Pengawasan Kabupaten Lampung Selatan akan
Oleh Penanggungjawab; (13) mengecek tatacara produksi; cara
Pencatatan dan Dokumentasi; (14) mengemas utamanya tentang
Pelatihan Karyawan. kebersihan dan higienisnya suatu
Produk. Setelah proses tinjau lapang
Mekanisme pengajuan ijin P-IRT
selesai, pemohon akan
syarat pertamanya adalah
menandatangani berita acara tinjau
Pemilik/Penanggungjawab memiliki
lapang beserta berkas lain yang
sertifikat penyuluhan keamanan
diperlukan.
(PKP); Memiliki Nomor Induk
Berusaha (NIB) melalui aplikasi OSS; Proses Keputusan Kelayakan, Seluruh
Memiliki Surat Keterangan Domisili kelengkapan berkas, kegiatan pelatihan
Usaha (SKDU) yang dikeluarkan oleh hingga penilaian hasil tinjau lapang
Desa/Kelurahan/Kecamatan setempat; digunakan sebagai alat pertimbangan
Mengajukan Permohonan Ijin penilaian keputusan. Apabila
Sertifikasi PIRT melalui kantor dinyatakan :(1) Layak, maka Dinas
Perijinan Terpadu Kota/Kabupaten Kesehatan Kabupaten Jember akan
setempat. mengeluarkan 2 Sertifikat, yaitu (1)
Sertifikat Produksi Keamanan Pangan;
Pemeriksaan Sarana IRTP/Survey oleh
(2) Sertifikat Kemanan Pangan (P-
(Tim Teknis Dinas Kesehatan dan
IRT). Sertifikat kemudian dikirim ke
DPMPTSP). Proses tinjau lapang
Kantor PTSP Kabupaten Lampung
usaha merupakan proses dimana
Selatan untuk diserahkan pada
petugas Dinas Kesehatan Kabupaten
pemohon. (2) Tidak Layak, maka
Lampung Selatan mendatangi Lokasi

8
pemohon perlu membenahi Lokasi dilaksankan secara door to door pada
Usaha sesuai dengan Ketentuan UMKM produksi Keripik Singkong
Kelayakan dari Dinas Kesehatan “Rama Pangestu” milik Bapak Dwi
Kabupaten Lampung Selatan. Purwanto dan dengan mengumpulkan
beberapa pemilik UMKM di Koperasai
Penerimaan Sertifikat dilakukan di
Konsumen Handayani Sejahtera.
Kantor PTSP Kabupaten Lampung
Teknik pengumpulan data pada
Selatan. Tatacara pengambilan
kegiatan pengabdian masyarakat ini
sertifikat yaitu pemohon menunjukkan
berupa sosialisasi dengan
Surat Tanda Terima Berkas kemudian
menggunakan teknik wawancara.
oleh petugas akan diberikan 2
Secara umum tujuan wawancara yaitu
sertifikat dari Dinas Kesehatan
untuk memperoleh informasi yang
Kabupaten Lampung Selatan.
akurat dari narasumber dengan
METODOLOGI PENGABDIAN menyampaikan beberapa pertanyaan
tertentu kepada narasumber.
Pengabdian kepada Masyarakat ini
dilakukan dengan beberapa warga Penulis melaksanakan kegiatan
masyarakat Kelurahan Sri Katon untuk sosialisasi dengan mensharing materi
menggali sejauh mana mereka dan melakukan sosialisasi kepada
mengetahui tentang bagaimana pemilik UMKM di Kelurahan Sri
pentinya sertifikasi perijinan P-IRT Katon mengenai sertifikasi perijinan P-
dan dampak digital e-comerce. Setelah IRT dan E-Comerce. Kegiatan ini
itu, penulis menetapkan 20 orang dilakukan pada hari Senin, 11 Juli
sampel untuk dijadikan peserta 2022 untuk UMKM Keripik Singkong
sosialisasi terhadadap Pendampingan “Rama Pangestu” dan hari Rabu, 13
Ekonomi Pasca Pandemi Dan Strategi Juli 2021 untuk Koperasi Konsumen
Pemasaran Produk UMKM Serta Handayani Sejahera. Durasi kegiatan
Sosialisasi Sertifikasi Perijinan ini dilakukan sekitar 90 menit.
Industri Rumah Tangga Pangan(P-
HASIL DAN PEMBAHASAN
IRT) Dan E-Comerce yang

9
Kegiatan Pendampingan Ekonomi perkembangan e-comerce dalam
Pasca Pandemi Dan Strategi pemasaran dan penjualan produk-
Pemasaran Produk UMKM Serta produk UMKM.
Sosialisasi Sertifikasi Perijinan
Dari hasil sosialisasi kami banyak para
Industri Rumah Tangga Pangan (P-
pelaku UMKM yang sudah sadar akan
IRT) Dan E-Comerce dilaksanakan
pentingnya sertifikasi perijinan P-IRT
pada tanggal 11 sampai 20 Juli
dalam produk UMKM, tak sedikit dari
yang dilakukan via ofline dengan
mereka yang sudah mengambil
tipe sosialisasi door to door di
langkah awal untuk mendaftarkan
Rumah Bapak Dwi Purnomo selaku
produknya untuk mendapatkan ijin P-
pemilik UMKM Keripik Singkong
IRT agar mendapatkan legalitas dalam
Rama Pangestu dan Anggota
peredaran produk UMKMnya.
Koperasi Konsumen Handayani
Sedangkan untuk pemasaran produk
Sejahtera Desa Srikaton yang
UMKM atau digital banyak dari
merupakan persatuan pemilik UMKM
mereka yang belum memahami
yang ada di Desa Srikaton dengan
bagaimana kinerja e-comerce dalam
Ketua Ibu Maulin.
memasarkan produk, mereka lebih
Materi kegiatan ini disampaikan memilih memasarkan produk dengan
oleh beberapa rekan mahasiswa dari cara tradiasional atau berkeliling dari
Fakultas FEBI ( Fakultas Ekonomi warung satu ke warung lain dari pada
dan Bisnis) dan Syariah (Hukum) memasarkan produk lewat aplikasi.
selain memberikan pengarahan Mereka berpikir terlalu sulit untuk
mengenai alur perdagangan yang bermain gadget disaat produksi apalagi
modern melalui e-comerce dari perlu banyak aplikasi untuk
aplikasi Marketplace, Facebook, dan memasarkannya, kurangnya minat dan
Shoope kami juga memberikan kemampuan para pelaku UMKM
pengarahan mengenai pentingnya dalam mengoperasikan media social
pemberian nomor P-IRT dalam menjadi tantangan bagii kami dalam
UMKM, kedua adalah mengenai melakukan sosialisasi.

10
Dipertengahan sosialisasi akhirnya
kami melakukan pendampingan dan
pengarahan dalam penggunaan
aplikasi-aplikasi media sosial agar bisa
menjadi wadah bagi para pelaku
UMKM untuk memasarkan produknya
lebih luas lagi. Beberapa akun media
sosial yang kita arahkan adalah
marketplace facebook, shopee, WA,
dan Instagram. Setelah kami
melakukan pengarahan dan
pendampingan banyak dari mereka
yang akhirnya bisa paham dan Gambar 1. Surat izin melakukan sosialisasu
mengoperasikan aplikasi tersebut dari Desa

untuk memasarkan produknya. Tak


hanya melakukan pendampingan, kai
juga melakukan sosisaliasi mengenai
penting dan manfaat dari e-comerce di
era digital saat ini.

Gambar 2. Dokumentasi saat sosialisasi di


Koperasi Konsumen Handayani Sejahtera

11
Gambar 3. Dokumentasi saat sosialisasi di
Koperasi Konsumen Handayani Sejahtera

Gambar 6. Materi sosialisasi

Gambar 4. Dokumentasi saat sosialisasu di


UMKM Rama Pangestu

Gambar 7. Materi sosialisasi e- comerce

Gambar 5. Daftar hadir peserta sosialisasi

12
KESIMPULAN

Dengan dilaksanakannya program


Sosialisasi Pendampingan Ekonomi
Pasca Pandemi Dan Strategi
Pemasaran Produk UMKM Serta
Sosialisasi Sertifikasi Perijinan
Industri Rumah Tangga Pangan (P-
IRT) Dan E-Comerce, masyarakat
yang kebanyakan belum tahu
mengenai aplikasi-aplikasi jual beli
online dapat mengetahui dan
mengoperasikan aplikasi tersebut.
Gambar 8. Materi sosialisasi e-comerce
Penggunaan metode sosialisasi yang
ramah memicu antusias dan minat
pelaku UMKM sehingga dapat
memudahkan dalam memberikan
materi. Masyarakat perlu banyak
penyuluhan guna memberikan
keterbukaan informasi tentang E-
comerce

SARAN

Berdasarkan atas uraian tersebut di


atas maka untuk kemajuan dan
perkembangan Desa Sri Katon,
penulis memiliki beberapa saran
Gambar 9. Materi sosialisasi
yang diajukan sebagai rekomendasi
yaitu: Masyarakat membutuhkan
pendampingan penggunaan aplikasi

13
Dini N Rizeki. “E-commerce adalah:
Pengertian dan Contoh E-
jual beli online yang mudah, karena
commerce”.
di Desa Sri Katon masih banyak
https://majoo.id/solusi/detail/eco
pelaku UMKM yang belum mengerti
mmerce-adalah. (diunduh pada
mengenai aplikasi jual beli online,
31 Juli 2022, pukul 06.28 WIB)
Koperasi Konsumen Handayani
Sejahtera terus melaksanakan dan Membangun Kepercayaan Konsumen
mengembangkan kegiatan koperasi Dan Meningkatkan Jaringan
serta melakukan pengarahan mengenai Pemasaran”. Jurnal Managemen
pemasaran melalui e-comerce. dan Bisnis Indonesia. Volume 5
Nomor 1. Hal : 26

Nadya Amalia Nasution dkk. 2022.


DAFTAR PUSTAKA
“Peningkatan Jiwa
Alwendi. “Penerapan E-Commerce Entrepreneurship Bagi Pengelola
Dalam Meningkatkan Daya Media Komunitas”. Jurnal Al-
Saing Usaha”. 2020. Jurnal Muawanah. Volume 3 No.1. Hal:
Management Bisnis. Volume 17 2
No. 3. Hal: 319.
Nike Norma Epriliyana. 2019.
Dhika Amalia Kurniawan dan Rahma “Urgensi Ijin Keamanan Pangan
Yudi Astuti. 2018. (P-IRT) Dalam Upaya
“Pendampingan Pengurusan Izin
Suprayogi, dkk. 2022. “Every Word
PIRT Sebagai Langkah Awal
Mattiers : Membangun School
Pengembangan dan Perluasan
Branding Melalui Pelatihan
Pasar Bagi Produk Lokal IKM
Digital Marketing”. Jurnal Al-
Ponorogo”. Jurnal Of Sosial
Muawanah. Volume 3 No.1. Hal:
Dedication. Volume 1 No. 2. Hal
2
:2

14
Trias. “Portal Informasi Bisnis
Terkini”.
https://izin.co.id/indonesia-
business-tips/2020/12/04/apa itu-
pirt/. (diunduh pada 31 Juli 2022,
pukul 06.45).

15

Anda mungkin juga menyukai