Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM PERTEMUAN KE-4

BISNIS HERBAL

FORMULA STRATEGI PEMASARAN BISNIS HERBAL

Dosen Pengampu:

Herma Fanani Agusta, M.Sc., Apt

Disusun Oleh :

Gita Safitri 18.0605.0006


Ninik Purwanti 18.0605.0009
Fatma Nurul I 18.0605.0010
Fatimah Wildannisa 18.0605.0015
Nur Hasanah 18.0605.0036

PROGRAM STUDI FARMASI S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2021
FORMULA STRATEGI PEMASARAN BISNIS HERBAL

1. Tujuan
Mahasiswa diharapkan dapat memahami cara mengembangkan strategi dan
rencana dalam pemasaran.
2. Teori
Tidak bisa dipungkiri lagi perkembangan dunia usaha di Indonesia yang
semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan
melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional.
Bertambahnya pesaing di setiap saat, baik pesaing yang berorientasi lokal
maupun pesaing yang berorientasi internasional mengharuskan setiap per-
usahaan menampilkan yang terbaik, baik dalam segi kinerja perusahaan juga
harus ditunjang dengan strategi yang matang dalam segala segi (Kombih &
Suhardianto, 2017). Persaingan yang ketat menyebabkan perusahaan harus
mampu meningkatkan daya saing guna mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan (Usman & Riyanto, 2019). Semakin sengitnya persaingan dapat
dipicu oleh semakin majunya teknologi, salah satunya teknologi produksi,
Kemajuan teknologi produksi berdampak pada sulitnya mempedakan antara
produk – produk suatu perusahaan dengan perusahaan yang lainnya (Rusdi,
2019).
Pada dasarnya setiap perusahaan yang menghasilkan suatau barang atau
jasa perlu kegiatan pemasaran, Karena pemasaran merupakan kegiatan pokok
yang harus dilakukan Oleh setiap Perusahaan guna mencapai tujuan
perusahaan itu sendiri. Setiap perusahaan yang menghasikan barang
diharapkan selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi di pasar dan apa
yang menjadi keinginan konsumen, Di era globalisasi seperti saat ini,
Munculnya persaingan dalam dunia bisnis tidak bisa dihindari lagi (Rusdi,
2019). Pemasaran adalah “fungsi organisasi dan satu set proses untuk
menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan nilai kepada
pelanggan yang memberikan keuntungan baik bagi organisasi ataupun pihak-
pihak yang berkepentingan terhadap organisasi (Mandira et al., 2020). Pada
umumnya Pemasaran diartikan sebagai salah satu fungsi atau tugas dari suatu
organisasi yang mempunyai aktivitas untuk memberikan, menciptakan,
mengkomunikasikan sebuah citra, nilai maupun pesan dari sebuah produk
barang ataupun jasa perusahaan kepada konsumen baik itu konsumen akhir
maupun konsumen bisnis dan juga menjaga hubungan baik agar tercipta
dalam hubungan antara perusahaan, konsumen (Wilman et al., 2020).
Kegiatan pemasaran suatu perusahaan memiliki beberapa tujuan yang
hendak dicapai, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Dalam jangka pendek biasanya untuk merebut hati konsumen terutama untuk
produk yang baru diluncurkan. Sedangkan dalam jangka panjang dilakukan
untuk mempertahankan produk-produk yang sudah ada agar tetap eksis
(Rusdi, 2019). Berbagai macam strategi diimplementasikan oleh setiap
perusahaan untuk menanggapi kondisi ini, dan aktivitas pemasaran adalah
salah satunya. Tujuan utama dari aktivitas pemasaran adalah untuk
meningkatkan kinerja keuangan jangka panjang perusahaan disamping juga
menciptakan keunggulan bersaing secara ber- kelanjutan (Kombih &
Suhardianto, 2017). Banyaknya competitor menjadi pertimbangan bagi para
pengusaha untuk masuk dalam persaingan yang sangat ketat. Strategi
pemasaran dan media yang tepat digunakan untuk bisa meraih pasar yang
dituju sehingga volume penjualan selalu meningkat dan profit (Pradiani,
2017). Strategi pemasaran memiliki beberapa ciri-ciri penting ,yaitu sebagai
berikut:
a. Melihat titik tolak penyusunan perusahaan secara keseluruhan
b. Setiap perencanaan kegiatan diusahakan memberikan dampak secara
menyeluruh
c. Memahami kekuatan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan
dalam setiap penyusunannya
d. Menyesuaikan dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi
segala macam perubahan dengan mengatur jadwal dan waktu (timing)
e. Rencana disusun secara realistis dan relevan sesuai dengan lingkungan
yang dihadapi.
Berdasarkan definisi diatas, strategi pemasaran mengambil peran yang
penting bagi setiap perusahaan demi keberlangsungan hidup dan tercapainya
sasaran atau tujuan yang ingin dicapai perusahaan baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang (Mandira et al., 2020).
Strategi Pemasaran 4P atau Marketing Mix Bauran pemasaran
merupakan serangkaian faktor pemasaran untuk mencapai tujuan dalam pasar
sasaran yang dikuasai oleh perusahaan. Bauran pemasaran dipergunakan
sebagai perangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol. Perusahaan
memadukan bauran pemasaran tersebut untuk menghasilkan respon yang
diinginkan oleh perusahaan sendiri dalam pasar sasaran . Berdasarkan
pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran
merupakan satu perangkat lengkap yang terdiri dari produk, harga, promosi
dan distribusi. Tingkat keberhasilan pemasaran ditentukan atas respon yang
diinginkan perusahaan dari pasar sasaran (Mandira et al., 2020).
Kemajuan yang pesat dalam teknologi informasi maupun komunikasi
saat ini menjadikan semua usaha yang berbasis internet mulai bermunculan.
Dengan adanya pengaruh perubahan teknologi tersebut menjadikan semua
bidang usaha mengupayakan untuk menyajikan pembaruan pemasaran
melalui jaringan internet dengan istilah pemasaran online. Konsep pemasaran
baru secara online ini membuat para pelaku usaha dapat menjangkau daerah
pemasaran keseluruh dunia dengan lebih cepat dan akurat (Nuraini, 2017).
Media transaksi berpengaruh besar terhadap aktivitas bisnis saat ini,
perkembangan teknologi menciptakan inovasi dalam proses transaksi, salah
satunya teknologi internet, dengan perkembangan teknologi internet produsen
memanfaatkannya sebaggai media transaksi online atau toko online, sehingga
menambah pilihan cara bertransaksi jual beli kepada masyarakat selain
melalui toko fisik konvensional, keputusan pembelian merupakan suatu
pilihan dari beberapa alternatif yang ada (Usman & Riyanto, 2019).
3. Langkah Kerja
Langkah-1 : dari usaha anda yang sudah berjalan sampaikan tahapan-tahapan
proses strategi pemasaranya hingga kepuasan konsumen.
Langkah-2 : Buatlah rancangan strategi pemasaran perbaikan/evaluasi dari
produk bisnis herbal yang sudah berlangsung.
Dengan adanya isu back to nature yaitu kecenderungan kembali ke alam,
penggunaan bahan alam sebagai obat (biofarmaka) cenderung mengalami
peningkatan namun turunnya daya beli masyarakat terhadap obat– obatan
modern yang relatif mahal harganya karena krisis ekonomi. Pemerintah
melalui badan besar POM untuk pengembangan agroindustri tanaman obat
Indonesia menetapkan 13 komoditi unggulan tanaman obat yaitu: temulawak,
jati belanda, sambiloto, mengkudu, pegagan, daun ungu, sarirogo, pasak
bumi, daun jinten, kencur, pala, jambu mede dan tempuyung dengan
pertimbangan bahwa komoditi tersebut memiliki nilai ekonomis yang lebih
tinggi (Abdillah et al., n.d.)
Bermacam-macam strategi yang diterapkan dalam pemasaran yang terus
berkembang penjual dan pembeli dapat bertemu bertransaksi sebagai dasar
hubungan seseorang dengan orang lain dengan melalui media sosial atau
disebut pemasaran online. Pemasaran online menjadikan mudah pelaku usaha
memperkenalkan produk mereka dengan cepat dan sangat terperinci tentang
produknya secara jelas dan tidak memerlukan tempat maupun waktudan akan
mempermudah dalam mempromosikan produknya (Nuraini, 2017).

Hasil dan Pembahasan

Hasil menunjukkan bahwa terdapat masing-masing analisis SWOT pada


strategi penjualan jamu serbuk temulawak. Dengan analisis peluang dan
ancaman sebagai beikut :

 Peluang
- Perubahan paradigma terhadap jamu
Dijaman pandemi covid-19 ini masyarakat kebanyakan beralih
pada jamu, karena jamu dipercaya mampu menangkal virus corona.
- Era pandemi permintaan jamu meningkat
Permintaann jamu sejak pandemi covid-19 meningkat karena
msyarakat ingin menjaga kesehatannya, minum jamu dapat menjaga
kekebalan tubuh.
- Pemasaran terpadu
Pemasaran selain dikembangkan secara offline juga dapat
dilakukan secara online. Jadi teknik pemasaran terpadu yaitu dengan
mendatangkan konsumen, meyakinkan konsumen, dan dapat menarik
minat pembeli sehingga hal ini dapat jadi peluang untuk meningkatkan
pemasaran terpadu.
- Inovasi Jamu Serbuk Temulawak
Semakin banyaknya persaingan maka industri jamu mampu
bersaing dan menginovasi produk jamu, dari segi bahan, kualitas,
sterilisasi proses jamu, bentuk jamu, dan memperbaiki kemasan jamu.
- Petani menjadi mitra homeindustri jamu
Kebutuhan bahan baku dapat terpenuhi dengan cara bermitra
dengan petani, karena akan mampu memberikan kualitas standart
bahan yang akan digunakan..
 Ancaman
- Persaingan dengan obat kimia
Obat kimia atau farmasi sudah memiliki pangsa pasar yang baik,
masyarakat dengan mudahnya mendapatkan obat kimia.
- Tuntutan daya beli masyarakat
Tuntutan daya beli masyarakat menjadi ancaman pada industri
jamu serbuk temulawak dikarenakan selain perekonomian yang
sekarang bisa dikatakan sulit juga karena masyarakat mampu
memproduksi jamu temulawak sendiri.
- Kurangnya perhatian pemerintah terhadap pengembangan industri
jamu
Pemerintah kurang memperhatikan pengembangan industri jamu,
hal tersebut dapat dilihat industri jamu belum sejajar dengan obat
farmasi.
- Fluktuasi harga bahan baku
Kenaikan bahan baku dapat meresahkan produsen karena akan
mempengaruhi keuntungan dan harga jual jamu.
- Pesaing jamu sejenis
Karena konsumen yang mempunyai sifat ingin mencoba hal baru
akan beralih pada produk baru. Terlebih jika dari segi harga, rasa,
kualitas jamu mampu bersaing.
Strategi pemasaran 4P (Product, Price, Place, Promotion)
a. Product (Produk)
1) Produk dibuat dari rempah temulawak segar, sehingga konsumen
tidak akan dirugikan.
2) Packaging yang modern
Pilihan packaging ini disesuaikan dengan target pasar
masyarakat urban serta konsumen usia muda dan produktif.
Sehingga image jamu temulawak yang sebelumnya didominasi
oleh orang tua dapat terkikis dan menerobos segmentasi pasar
milenialusia produktif.
3) Mengandung banyak manfaat untuk kesehatan.
Umumnya jamu memiliki khasiat yang baik untuk
kesehatan, sebelas jenis rempah pada produk ini memberikan
manfaat yang kompleks untuk tubuh.
4) Racikan jamu lebih lengkap
Serbuk jamu temulawak ini sudah mengandung gula dan
tambahan vanili, sehingga tidak perlu lagi menambahkan gula, dan
dapat langsung diseduh. Produk ini lebih unggul dibanding
beberapa produk yang ada dipasaran.
5) Dapat dikonsumsi semua kalangan
D’jamue Lawak dapat dikonsumsi semua kalangan, dari
anak-anak hingga orang tua karena menggunakan bahan-bahan
yang 100% alami.
6) Tanpa pengawet
Selain terbuat dari rempah pilihan yang alami, D’jamoe
Lawak tidak mengandung bahan pengawet sehingga diharapkan
tidak ada efek samping jika dikonsumsi dengan intensitas yang
tinggi.
b. Price (Harga)
Harga herbal D’jamue Lawak ditawarkan sangat terjangkau.
Karena dengan harga yang terjangkau, konsumen dapat memperoleh
manfaat yang kompleks dari temulawak pilihan yang digunakan
sebagai bahan baku. Selain itu, herbal D’jamue Lawak juga
menyediakan harga khusus (harga grosir) untuk kuota pembelian
tertentu.
c. Place (Tempat)
Produk herbal D’jamue Lawak tersedia di markerplace online
( Instagram, Facebook, dan WhatsApp). Katalog produk dan penjelasan
manfaat, tersedia di seluruh marketplace dan sosial media.
d. Promotion (Promosi)
Promosi dilakukan secara online melalui digital marketing dan juga
melalui mulut ke mulut kepada orang terdekat. Media promosi saat ini
sangat memadai serta penggunaan digital marketing selain efektif juga
efisie

Strategi Digital Marketing Di era digital sekarang ini, konsumen milenial


lebih tertarik belanja kebutuhan mereka melalui marketplace online karena
sangat praktis dan tidak memakan waktu lama untuk mendapatkan produk
yang dibutuhkan. Berikut beberapa strategi digital marketingyang efisien dan
efektif yang dapat digunakan untuk memasarkan produk herbal D’jamue
Lawak:

a. Menggunakan konsep layout katalog online di sosial media yang menarik


Pada media sosial yang digunakan dapat menonjolkan desain
visual yang menarik sehingga dapat meningkatkan daya jual produk
kepada pasar milenial. Kami menggunakan facebook dan instagram
sebagai sarana katalog produk yang menarik.
b. Membuat video advertising.
Selain desain layout sosial media yang menarik kami juga
menyediakan konten video tata cara mengkonsumsi teh rempah
Uwuhabledengan menunjukan penjelasan keunggulan produk melalui
video. Video tersebut juga bertujuan untuk mempermudah konsumen
memahami apa manfaat dan cara konsumsi herbal D’jamue Lawak.

Rancangan strategi pemasaran perbaikan/evaluasi dari produk bisnis herbal


yang sudah berlangsung:
Pada saat ini terdapat dua jenis pemasaran, yaitu offline marketing atau
pemasaran tradisional yang dilakukan dengan mencari pelanggan atau klien
melalui pertemuan secara langsung berhadapan dengan mereka yang mungkin
tertarik menjadi pelanggan atau klien. Pemasaran yang lain menggunakan
situs web sebagai media pemasaran yang dikenal sebagai online marketing.
Dari sudut pandang bisnis, social media adalah tentang memungkinkan
pembicaraan. Social media juga tentang cara pembicaraan ini bisa dihasilkan,
dipromosikan, dan dijadikan pendapatan (Pradiani, 2017).
Pemasaran online menjadikan mudah pelaku usaha memperkenalkan
produk mereka dengan cepat dan sangat terperinci tentang produknya secara
jelas dan tidak memerlukan tempat maupun waktudan akan mempermudah
dalam mempromosikan produknya (Nuraini, 2017).
Tujuh tahap dalam perancangan e-marketing menurut Strauss dan Forst 2009
dalam (Pradiani, 2017) :
1. Situation Analysis (Analisis Situasi)
Tahap pertama merupakan awal dari konsep bisnis dengan
melakukan analisis kekuatan, peluang, kelemahan serta ancaman bagi
perusahaan. Dalam bagian ini, analisis situasi yang digunakan adalah
analisis SWOT. Analisis ini sudah tersedia dan sudah diaplikasikan pada
proses penjualan sebelumnya.
2. E-marketing Strategic Planning (Strategi Perencanaan E-marketing)
Dalam tahap ini terdapat metodologi tujuh langkah sederhana yang
membantu dalam mengevaluasi dan menganalisis peluang pasar (Market
Opportunity Analysis/MOA), yaitu: Mengidentifikasi kebutuhan
pelanggan yang belum terpenuhi mengidentifikasi pelanggan tertentu
yang akan dituju. Menilai keuntungan yang berkaitan dengan kompetisi
menilai sumber daya untuk memberikan penawaran menilai kesiapan
pasar akan teknologi. Menentukan peluang secara konkret. Menilai
peluang daya tarik bagi pelanggan. Strategi perencanaan e-marketing
meliputi segmentation, targeting, differentiation, dan positioning.
Tahapan perencanaan marketing ini juga sudah dilakukan
3. Objectives (Tujuan)
Tujuan dalam e-marketing mencakup aspek tugas, kuantitas, dan
waktu. Tugas (apa yang akan dicapai). Kuantitas yang terukur (seberapa
banyak). Time frame (kapan). Sebagian besar e-marketing bertujuan
untuk mencapai berbagai tujuan seperti berikut: Meningkatkan pangsa
pasar. Meningkatkan pendapatan penjualan. Mengurangi biaya (misalnya
biaya distribusi atau promosi). Mencapai tujuan merek (seperti
meningkatkan kesadaran merek). Meningkatkan ukuran database.
Mencapai tujuan Customer Relationship Management (CRM) (seperti
meningkatkan kepuasan pelanggan, frekuensi pembelian, atau tingkat
referensi pelanggan). Memperbaiki manajemen rantai suplai (seperti
dengan meningkatkan koordinasi anggota, menambahkan mitra, atau
mengoptimalkan tingkat persediaan).
4. E-marketing Strategy (Strategi E-marketing)

Strategi e-marketing mencakup strategi mengenai 4P dan hubungan


manajemen (relationship management) untuk mencapai tujuan rencana
mengenai Product (Produk), Price (Harga), Place (Saluran Distribusi),
dan Promotion (Promosi). Pada strategi 4P sudah dilakukan sesuai
dengan ketersediaan modal mulai dari produk yang menggunakan bahan
baku segar, harga sudah disesuaikan menjadi ekonomis/ terjangkau tetapi
tetap mendapat keuntungan dan produk tetap berkualitas, Plaace dan
distribusi dilakukan baik secara online maupun offline. Distribusi secara
online dilakukan pada marketplace tidak berbayar yaitu pada Instagram,
Facebook, dan WhatsApp baik menggunakan akun official maupun akun
pribadi, sedangkan untuk offline store berada di tempat produksi.

5. Implementation Plan (Rencana Pelaksanaan)


Pada tahap ini perusahaan memutuskan bagaimana untuk mencapai
tujuan melalui strategi yang efektif dan kreatif. Pemasar memilih bauran
pemasaran (4 P), strategi manajemen dan strategi lain untuk mencapai
tujuan rencana dan kemudian menyusun rencana pelaksanaan
(Implementation Plan). Memeriksa untuk memastikan organisasi
pemasaran yang tepat di tempat pelaksanaan. Internet telah mengubah
tempat pertukaran dari marketplace (seperti, interaksi face-to-face)
menjadi marketspace (seperti, interaksi screen-to-face). Perbedaan utama
adalah bahwa sifat hubungan pertukaran sekarang ditengahi oleh
interface teknologi. Dengan perpindahan dari hubungan antar muka
people-mediated menjadi technology-mediated, terdapat sejumlah
pertimbangan perancangan interface yang dihadapi.
6. Budget (Anggaran)
Kunci dari perencanaan strategis adalah untuk mengidentifikasi hasil
yang diharapkan dari suatu investasi. Selama pelaksanaan rencana,
pemasar akan terus memantau pendapatan aktual dan biaya untuk melihat
hasil yang telah dicapai. Untuk mendapatkan informasi anggaran yang
dapat dipertanggungjawabkan, perlu dibuat perhitungan tentang revenue
forecast (perkiraan pendapatan), intangible benefits (manfaat tidak
berwujud), cost savings (penghematan biaya), dan e-marketing costs
(biaya emarketing).
7. Evaluation Plan (Rencana Evaluasi)
Perencanaan e-marketing dilaksanakan, keberhasilannya tergantung
pada evaluasi yang terus-menerus. Jenis evaluasi ini tergantung pada
tujuan rencana. Untuk menentukan hasil pemasarannya, perusahaan dapat
menggunakan balanced scorecard untuk mengukur kesuksesan dari
program internet marketing dan apakah program internet marketing
tersebut cocok sesuai dengan objektif dari perusahaan.
4. Daftar Pustaka

Abdillah, A., Mayjen, U., & Mojokerto, S. (n.d.). Strategi pengembangan peluang
pasar tanaman herbal di kabupaten pasuruan.

Kombih, M. T. A., & Suhardianto, N. (2017). Pengaruh aktivitas pemasaran,


kinerja keuangan, dan aset tidak berwujud terhadap nilai perusahaan. 32.
https://doi.org/10.24034/j25485024.y2017.v1.i3.1909
Mandira, A., Swikno, S., Fadilah, M., & Sunaryo, D. (2020). Strategi marketing
teh rempah “uwuhable” di era urbanisme dan pandemi covid-19. 3(2), 14–
24.

Nuraini. (2017). Strategi Pemasaran Online Terhadap Peningkatan Penjualan


UMKM Di Plut Kumkm Tulungagung.

Pradiani, T. (2017). Pengaruh Sistem Pemasaran Digital Marketing Terhadap


Peningkatan Volume Penjualan Hasil Industri Rumahan. STIE Asia
Malang11, 46–53.

Rusdi, M. (2019). Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan


Pada Perusahaan Genting Ud. Berkah Jaya. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Trunojoyo Madura6(2).

Usman, H., & Riyanto, K. (2019). Pengaruh Kualitas Pelayanan, Promosi Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Online Lazada Di
Cikarang Selatan. Universitas Pelita Bangsa. September, 1–14.

Wilman, M. A., Mahfuzh, M. A., Firdaus, M. E., Fithyan, M., & Muzakki, M. R.
(2020). Artikel Analisis Aspek Pemasaran Segmentation , Targeting , Brand
Positioning Dan Bauran Pemasaran Pada Cocoes Indonesia. UIN Sunan
Gunung Djati Bandung. 2(1), 28–43.

Anda mungkin juga menyukai