a. Mekanisme
Klindamisin menghambat sebagian besar kokus Gram-positif dan sebagian besar bakteri
anaerob, tetapi tidak bisa menghambat bakteri Gram-negatif aerob seperti Haemophilus,
Mycoplasma dan Chlamydia.
Efek samping:
Umum: kolitis pseudomembran, diare, nyeri abdomen, gangguan pada fungsi hati,
ruam makulopapular.
Tidak umum: eosinophilia (meningkatnya sel darah putih), dysgeusia (gangguan
indera perasa) , hipotensi, cardiorespiratory arrest (henti jantung), mual, muntah,
urtikaria (ruam kulit), pada pemberian injeksi: nyeri dan abses.
Jarang: eritema multiforme (gangguan kulit), poliartritis (peradangan sendi),
pruritus (gatal-gatal).
Frekuensi tidak diketahui: agranulositosis (gangguan sumsum tulang belakang),
leukopenia (kadar sel darah putih rendah), neutropenia (kadar abnormal dari sel
darah putih), trombositopenia (trombosit rendah), reaksi anafilaktik (alergi parah),
Drug reaction with eoshiphilia and systemic symptoms (DRESS), esophagitis
(radang yang merusak saluran dari tenggorokan ke lambung), ulkus esofagus
(tukak lambung), icterus (kulit kuning), nekrolisis epidermal toksis (penyakit kulit
yang ditandai dengan kulit menyerupai luka bakar), sindroma Steven Johnson
(gangguan kulit dan selaput lender), dermatitis eksfoliatif (kelainan pada kulit),
dermatitis bulosa (kulit melepuh dan berair), infeksi vagina, Acute Generalised
Exanthematous Pustulosis (AGEP), iritasi pada tempat penyuntikan.
b. Contoh produk : albotin, anerocid, benzacil Cl, bencxolac Cl, biodasin, calinda,
cindala, climadan, clidacor, clidacor-T, Clinbact, clinbercin, dacin, dalacin C, ethidan,
ficodan, glomasin, indanox, klindamisin, klindogel, lando, librodan, lindacyn, lindan,
milorin, nufaclind, opiclam, probiotin, prolic, raclisin 300, skinovit-Cp, T3 Mycin,
treclin.