Dinda bhestari
1924803
MEKANISME KERJA
Klindamisin sebagai antibakterial bekerja menghambat
pertumbuhan atau reproduksi dari bakteri yaitu dengan
menghambat sintesa protein. Mekanisme kerja klindamisin
meliputi memotong elongasi rantai peptida, memblok site A
pada ribosom, kesalahan membaca pada kode genetik atau
mencegah penempelan rantai oligosakarida pada
glikoprotein.
INDIKASI
Infeksi serius akibat bakteri anaerob atau bakteri aerob gram positif.
Infeksi serius saluran nafas (emfiema, pnemonitis anaerob, abses
paru), infeksi serius jaringan lunak dan kulit, septikemia, infeksi intra-
abdomen (peritonitis, abses intra-abdomen), infeksi ginekologi
(endometritis, selulitis pelvis pasca operasi vagina, abses
tuboovarium non-gonokokal, salpingitis, atau inflamasi pelvis ketika
diberikan bersamaan dengan antibiotik untuk bakteri aerob gram
negatif), servisitis karena Chlamydia trachomatis, infeksi mulut (abses
periodontal, periodontitis), terapi toksoplasmik ensefalitis pada pasien
dengan AIDS (kombinasi bersama pirimetamin). Klindamisin dapat
menjadi pilihan untuk pasien alergi golongan penisilin
EFEK SAMPING
Efek samping yang terjadi biasanya trombositopenia,
anafilaksis, esofagitis, mual muntah, ruam dan jaundice.
Gangguan fungsi hati dan neutropenia kadang terjadi.Diare
berat dan pseudomembran colitis karena Clostridium
difficile dapat pula terjadi.Sehingga klindamisin tidak boleh
diberikan pada pasien colitis dan harus hati-hati pada
pasien dengan gangguan hepar dan ginjal.
PERINGATAN
Sebagian kecil penderita usia lanjut diamati dengan teliti pada
perubahan buang air besar.