0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
122 tayangan4 halaman
Bleomycin merupakan antibiotik sitotoksik yang digunakan untuk terapi berbagai jenis kanker seperti Hodgkin's Disease, kanker testis, dan kanker paru. Bleomycin bekerja dengan menghambat sintesis DNA, RNA, dan protein sehingga menyebabkan strand DNA terpotong. Efek samping utama bleomycin adalah toksisitas paru yang dapat berat. Dosis dan monitoring pasien harus dilakukan dengan cermat.
Bleomycin merupakan antibiotik sitotoksik yang digunakan untuk terapi berbagai jenis kanker seperti Hodgkin's Disease, kanker testis, dan kanker paru. Bleomycin bekerja dengan menghambat sintesis DNA, RNA, dan protein sehingga menyebabkan strand DNA terpotong. Efek samping utama bleomycin adalah toksisitas paru yang dapat berat. Dosis dan monitoring pasien harus dilakukan dengan cermat.
Bleomycin merupakan antibiotik sitotoksik yang digunakan untuk terapi berbagai jenis kanker seperti Hodgkin's Disease, kanker testis, dan kanker paru. Bleomycin bekerja dengan menghambat sintesis DNA, RNA, dan protein sehingga menyebabkan strand DNA terpotong. Efek samping utama bleomycin adalah toksisitas paru yang dapat berat. Dosis dan monitoring pasien harus dilakukan dengan cermat.
Bleomycin merupakan salah satu antineoplastic agent,
campuran antibiotik sitotoksik glikopeptida dasar yang dihasilkan
oleh Streptomyces verticillus (bleomycin A2 dan bleomycin B2 merupakan komponen dasar). Bleomycin menghambat sintesis DNA, RNA, dan protein, sehingga menyebabkan strand DNA terpotong melalui pembentukan komplek metal intermediet pada kofaktor, misal tembaga atau besi. Bleomycin utamanya digunakan untuk terapi berbagai jenis kanker, antara lain: Hodgkins Disease, non-Hodgkins Disease, kanker testis, pleurodesis, kanker paru, kanker serviks, kanker penis dan vulva, kanker ginjal, kanker ovarium, serta sarkoma jaringan polos. Selain itu, bleomycin dapat digunakan untuk terapi kanker kepala dan leher, melanoma, Kaposis sarcoma, osteosarkoma, kanker kulit, dan kanker tiroid. Dosis bleomycin tiap individu harus diperhitungkan secara hati-hati, serta disesuaikan dengan kebutuhan dan respon individu. Bleomycin merupakan obat dengan indeks terapi sempit, sehingga perlu dilakukan monitoring pasien secara cermat dan berkala selama dan setelah dilakukan terapi. Diperlukan tes sensitivitas sebelum dilakukan terapi menggunakan bleomycin, dimana pasien lymphoma (Hodgkin's dan non-Hodgkin's disease) berisiko mengalami reaksi anafilaktik. Berikan 2 dosis tes (2 unit bleomycin) sebelum diberikan terapi bleomycin dengan dosis penuh. Setiap setelah pemberian dosis tes, monitor dengan ketat terjadinya reaksi idiosyncratic yang berat. Jika tidak terjadi reaksi akut, pemberian regimen dosis bleomycin dapat diberikan. Bleomycin dapat diberikan secara injeksi IV atau intrapleural. Untuk pemberikan injeksi IV, serbuk injeksi bleomycin 15-30 unit dilarutkan dalam 0,9% NaCl untuk menghasilkan larutan yang mengandung tidak lebih dari 3 unit/mL, serta diberikan selama 10-15 menit. Untuk pemberian injeksi intrapleural, serbuk injeksi bleomycin 60 unit dilarutkan dalam 50-100 mL 0,9% NaCl dan diberikan sebagai dosis bolus tunggal melalui thoracostomy tube. Bleomycin dikontraindikasikan dengan pasien yang diketahui mengalami reaksi hipersensitivitas atau idiosinkratik terhadap bleomycin atau komponen apapun dalam formula. Toksisitas yang dapat terjadi setelah menggunakan bleomycin antara lain: toksisitas pada paru, kardiovaskular, kulit dan mukokutan, hepar dan ginjal, serta reaksi demam. Pregnancy: kategori D. Tidak direkomendasikan digunakan oleh pasien yang menyusui. Pasien geriatri memiliki risiko toksisitas paru lebih besar daripada pasien yang lebih muda, sehingga perlu dilakukan titrasi dosis. Efek samping yang umum terjadi selama penggunaan bleomycin antara lain: dengan pemberian secara injeksi IV: demam, menggigil, muntah, dan anorexia/berat badan menurun. Efek pada kulit dan mukokutan sering terjadi, serta toksisitas pada paru merupakan ESO yang paling serius. Sedangkan dengan pemberian secara injeksi intrapleural ESO nya antara lain: nyeri dada dan demam. Interaksi obat Manajem Obat Interaksi en Cisplati Meningkatkan risiko toksisitas bleomycin Monitorin n dengan menghambat eliminasi bleomycin. g Menurunkan kadar digoxin dengan mengubah Monitorin Digoxin mukosa usus, sehingga dapat menurunkan g absorpsi digoxin. Menurunkan kadar fenitoin dengan menurunkan Fenitoi Monitorin absorpsi, serta meningkatkan metabolisme n g fenitoin.
Penyimpanan serbuk injeksi steril pada suhu 2-8C,
sedangkan hanya bertahan 28 hari bila disimpan pada suhu kamar (<30C). Bleomycin harus dijauhkan dari cahaya atau sinar matahari langsung.
Pustaka: 1. AHFS drug information 2011. McEvoy GK, ed. Bleomycin. Bethesda, MD: American Society of Health-System Pharmacists. 2. BC cancer agency cancer drug manual.