1
Mahasiswa Biomedik Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makassar
2,3
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah neostigmin dosis terbagi mempercepat pemulihan
fungsi otot setelah pemberian relaksan atrakurium. Penelitian ini merupakan uji klinis tersamar
tunggal dengan jumlah sampel 40 pasien yang menjalani pembedahan yang difasilitasi oleh anestesi
umum dengan target derajat blokade otot moderat selama periode intraoperatif (Train of Four Count
1-3). Sampel yang diikutsertakan dibagi menjadi dua kelompok secara acak. Pada fase pemulihan,
dimana rasio train of four (TOFR) telah mencapai 10%, kelompok pertama menerima reversal
neostigmin dosis tunggal (0,04 mg/kgBB) sedangkan kelompok kedua menerima reversal neostigmin
dosis terbagi (0,03 mg/kgBB yang disusul 0,01 mg/kgBB 1 menit setelah dosis pertama). Setelah
pemberian reversal, dilakukan pengukuran waktu pencapaian TOFR 25%, 60%, 75%, 90% dan
100%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa onset waktu pencapaian TOFR 100% pada kelompok
neostigmin dosis terbagi (rerata 20,6 menit, median 21,0 menit) signifikan lebih cepat dibanding
dosis tunggal (rerata 24,4 menit, median 28 menit) (nilai p.= 0,011). Jadi Neostigmin dosis terbagi
dapat mempercepat pencapaian rasio train of four 100 persen.
Kata kunci : neostigmin dosis terbagi, reversal pelumpuh otot, atrakurium, rasio train of four
ABSTRACT
The research aimed at investigating whether neostigmine of divided doses accelerated muscle
function recovery after the administration of muscle relaxant atracurium. The research was a single
blinded clinical trial with 40 patients who were carrying out surgeries. They were facilitated by
General Anaethesia with the target of the moderate degree of muscle blockade during the
intraoperative period (Train of Four Count 1 – 3). The samples participated were randomly divided
into two groups. On the recovery phase, in which train of four ratio (TOFR) had reached 10%, the
first group received the reversal neostigmine of single dose (0.04 mg/kgBW), while the second group
received the reversal neostigmine of divided dose (0.03 mg/kgBW, followed by 0.01 mg/kgBW one
minutes after the first dose). After the reversal administration, the measurement of the achievement
time onset of TOFR 25%, 60%, 75%, 90%, and 100% was carried out. The result of the research
reveals that the achievement time onset of TOFR 100% on the neostigmine of the divided doses is
faster than single doses (mean 20,6 minutes, median 21,0 minutes) was faster than the single dose
(mean 24,4 minutes, median 28 minutes) (p value = 0,011). Thus, neostigmine of the divided dose
can accelerate the achievement of 100 percent train of four ratio.
Keywords : Neostigmine of divided doses, reversal of muscle relaxant agent, atracurium, train of
four ratio
262
Neostigmin dosis terbagi, reversal pelumpuh otot, atrakurium, rasio train of four ISSN 2252-5416
263
Dahyanti ISSN 2252-5416
100%, serta setuju ikut serta dalam dengan target jumlah TOF count 0-4 atau
penelitian. Pasien yang memiliki single twitch kurang dari 10%.
kontraindikasi untuk pemberian Pemeliharaan anestesi meng-
atrakurium dan neostigmin, sedang gunakan isofluran 0,5-1,5 volume persen
menggunakan obat penyekat beta, kadar dalam oksigen 4-6 liter per menit,
albumin kurang dari 2,5 mg/dL, fentanil 0,5 µg/kgBB/jam. Obat reversal
mengalami gangguan keseimbangan neostigmin diberikan setelah pemberian
elektrolit, menderita penyakit tambahan obat relaksan untuk operasi
neuromuskuler dan penyakit serebral, tidak diperlukan lagi. Reversal ini
serta akan menjalani pembedahan diberikan saat single twitch 1 Hz
anastomosis usus tidak diikutsertakan mencapai 10%. Semua pasien kelompok
dalam penelitian. pertama menerima campuran neostigmin
0,04 mg/kgBB IV dan atropin 0,4 mg
Cara Kerja setiap 1 mg neostigmin. Subyek
Saat pasien tiba dikamar operasi, kelompok kedua menerima campuran
seluruh alat pemantauan rutin seperti neostigmin 0,03 mg/kgBB IV dan atropin
cardioscope (elektrokardiogram elek- 0,4 mg setiap 1 mg neostigmin. Satu
tronik), tekanan darah non-invasif, menit kemudian, kelompok kedua
saturasi oksigen (SpO2) dipasang. menerima neostigmin 0,01 mg/kgBB IV
Pemantauan ini diukur dan dicatat setiap dan atropin 0,4 mg setiap 1 mg
5 menit. Pasien kemudian menerima neostigmin. Waktu pencapaian rasio TOF
cairan intravena Ringer Laktat (B-braun) 25%, 40%, 60%, 75%, 95% dan 100%
melalui kateter intavena 18 G dan dicatat.
transfusi set. Semua pasien menerima Ekstubasi dilakukan saat rasio
penggantian ½ defisit cairan karena puasa TOF lebih dari 60. Pemantauan TOF
selama 1 jam pertama. Setelah itu, watch tetap dilanjutkan hingga rasio TOF
diberikan premedikasi ranitidin 50 mg mencapai 100% yang konstan selama 5
dan ondansetron 4 mg secara intravena 5- menit. Kejadian efek samping seperti
10 menit sebelum induksi dilanjutkan bradikardi, takikardi, peningkatan dan
dengan pemberian oksigen 100% secara penurunan tekanan darah lebih dari 20%
insuflasi. dicatat dan diatasi sesuai prosedur
Anestesi umum GETA diinduksi standar anetesi FK Unhas.
dengan propofol 2-2,5 mg/kgBB IV dan
fentanil 1-2 µ/kgBB. Fungsi Pengolahan Dan Analisis Data
neuromuskuler (kontraksi otot) dipantau Data yang diperoleh diolah dengan
dengan alat nerve stimulator SPSS versi 17 untuk Windows dan
akselemiografi (TOF-watch ®SX hasilnya ditampilkan dalam bentuk narasi
acceleromyograph, Organon Ireland dan tabel. Data dengan skala nominal
LTd. Co). Saraf ulnaris kemudian diukur dengan uji X kuadrat. Data
distimulasi dengan batas supra-maksimal dengan skala rasio diukur dengan uji non-
TOF (durasi 0,2 ms, frekuensi 2 Hz, yang parametrik Mann-whitney-U karena data
diulang setiap 15 detik). Setelah hasil tidak berdistribusi normal. Tingkat
Rasio TOF kontrol direkam dan kepercayaan 95% dan dianggap
dihasilkan rasio TOFR 100%, atrakurium bermakna bila p<0,05.
0,5 mg/kgBB kemudian diberikan disusul
dengan tindakan intubasi endotrakhea HASIL DAN PEMBAHASAN
saat blokade otot mencapai target (TOF Karakteristik Dasar
count 0). Pemberian bolus tambahan Empat puluh pasien yang terbagi
atrakurium 0,1 mg/kg diberikan sesuai dalam 2 kelompok menerima reversal
penampakan TOF untuk memelihara setelah pemulihan pelumpuh otot
blokade neuromuskuler selama operasi
264
Neostigmin dosis terbagi, reversal pelumpuh otot, atrakurium, rasio train of four ISSN 2252-5416
265
Dahyanti ISSN 2252-5416
266
Neostigmin dosis terbagi, reversal pelumpuh otot, atrakurium, rasio train of four ISSN 2252-5416
267
Dahyanti ISSN 2252-5416
- 45%. Dengan berpatokan pada single penelitian tercapai dalam waktu yang
twitch 10%, berarti pemberian reversal lebih cepat pada kelompok neostigmin
dilakukan lebih dini dibanding aplikasi dosis terbagi (11,5 menit) dibanding
klinik. Single twitch 10% umumnya dosis tunggal (12,0 menit) namun ini
menunjukkan blokade otot tingkat tidak signifikan. Setelah reversal
moderat dan ekuivalen dengan TOF neostigmin pada single twitch 10% (TOF
count 3-4 (rasio TOF bahkan belum dapat count 2-4), bila titik ukur dimulai dari
dihitung) (Pino and Ali, 2008, Zhou et TOFR 25 %, maka waktu pencapaian
al., 2009). TORR 60% lebih lambat pada dosis
Pencapaian rasio TOF 25% pada tunggal (8,0 menit) dibanding neostigmin
penelitian ini memerlukan waktu 5,0 dosis terbagi (4,5 menit).
menit untuk reversal neostigmin dosis Apabila dikaitkan dengan praktik
tunggal dan 6,0 menit untuk reversal klinis, berarti diperlukan waktu 1 sampai
dosis terbagi. Dengan demikian dapat 20 menit untuk melakukan ekstubasi
disimpulkan bahwa pemulihan otot setelah otot diafragma telah pulih
diafragma pulih dengan cepat setelah kembali (terdeteksi oleh tangan praktisi
pemberian dosis tunggal 0,04 mg/kgBB anestesi), dan hal ini lebih cepat (4,5
dibanding dosis terbagi (Kirkegaard- menit) tercapai bila reversal neostigmin
Nielsen et al., 1996). Penemuan pada yang diberikan adalah dosis terbagi (0,03
penelitian ini serupa dengan penemuan mg/kgBB disusul 0,1 mg/kgBB). Dari
sebelumnya yang menunjukkan bahwa titik patokan pemberian pelumpuh
semakin tinggi dosis neostigmin, semakin terakhir, pemulihan Rasio TOF 60%
cepat pemulihan. Dalam penelitian ini, lebih cepat signifikan pada kelompok
bolus awal lebih tinggi pada kelompok dosis terbagi dibanding dosis tunggal
dosis tunggal (0,04 mg/kgBB) dibanding dengan perbedaan 8 menit. Dengan dosis
dosis terbagi (0,03 mg/kgBB). terbagi, ekstubasi dapat dilakukan 30,5
Sebenarnya, dosis reversal pelumpuh ini menit setelah pemberian pelumpuh
bahkan dapat ditingkatkan hingga 0,07 atrakurium terakhir.
mg/kgBB (Kirkegaard-Nielsen et al., Pengukuran rasio TOFR 75%
1996). Bila dihitung dari pemberian dilakukan pada penelitian ini untuk
pelumpuh terakhir, waktu pencapaian mengetahui waktu yang diperlukan untuk
Rasio TOF 25% hampir sama pada kedua mencapai target TOF yang kemungkinan
kelompok dengan kisaran 30 menit. Hasil besar bisa mengurangi efek blokade
ini serupa dengan beberapa penelitian residu (Lien, 2010, Astley et al., 1987,
sebelumnya yang memiliki waktu kisaran Caldwell, 1995, Suzuki et al., 2006).
10-40 menit. (Donati et al., 1987a, Donati Pencapaian target ini secara signifikan
and Bevan, 2006, Pino and Ali, 2008, lebih cepat pada kelompok neostigmin
Sakuma et al., 1992). Pada penelitian ini, dosis terbagi (13 menit) dibanding dosis
meskipun kontraksi otot diafragma telah tunggal (17,5 menit). Rasio TOF 75%
kembali spontan, namun tidak satupun inilah yang sering menjadi patokan dalam
pasien yang diekstubasi pada titik rasio klinis untuk mengeluarkan pasien dari
TOF 25% demi menghindari risiko kamar operasi ke ruangan pemulihan
hipoksemia dan hiperkarbia akibat (PACU) (Pino and Ali, 2008).
kekuatan inspirasi yang masih kurang Berdasarkan hasil ini secara klinis dapat
(Eikermann et al., 2007). diaplikasikan dalam bentuk menunggu
Rasio TOF 60% juga dijadikan sekitar 17,5 menit (dosis tungal) dan 13,0
target penelitian karena pada rasio inilah menit (dosis terbagi) untuk memindahkan
ekstubasi dianggap boleh dilakukan. pasien dari ruang operasi ke ruang PACU
Namun, sebenarnya kappa-sitas vital dan setelah pemberian neostigmin dan 42,0
kekuatan inspirasi masih rendah (Pino menit (dosis tunggal) dan hanya 20 menit
and Ali, 2008). Rasio TOF 60% pada (dosis terbagi) setelah pemberian
268
Neostigmin dosis terbagi, reversal pelumpuh otot, atrakurium, rasio train of four ISSN 2252-5416
269
Dahyanti ISSN 2252-5416
270
Neostigmin dosis terbagi, reversal pelumpuh otot, atrakurium, rasio train of four ISSN 2252-5416
271