Anda di halaman 1dari 3

9.

KLINDAMISIN, ANTIBIOTIKA LAIN, DAN SULFONAMIDA


a. KLINDAMISIN
Klindamisin adalah antibiotik golongan makrolida yang dikembangkan
pada tahun 1966. Antibiotik ini digunakan untuk menangani infeksi yang
disebabkan oleh bakteri anaerob, golongan Streptococcus,
golongan Staphylococcus. golongan Pneumococcus, serta Protozoa.
Klindamisin digunakan untuk infeksi pada sistem pencernaan, tulang,
sendi, organ reproduksi wanita, serta infeksi gigi. Klindamisin juga dapat
digunakan sebagai profilaksis sebelum tindakan pembedahan. Klindamisin
diserap dengan baik di saluran pencernaan, tulang, dan sendi
 INDIKASI
Infeksi serius akibat bakteri anaerob atau bakteri aerob gram positif.
Infeksi serius saluran nafas (emfiema, pnemonitis anaerob, abses paru),
infeksi serius jaringan lunak dan kulit, septikemia, infeksi intra-abdomen
(peritonitis, abses intra-abdomen), infeksi ginekologi (endometritis,
selulitis pelvis pasca operasi vagina, abses tuboovarium non-gonokokal,
salpingitis, atau inflamasi pelvis ketika diberikan bersamaan dengan
antibiotik untuk bakteri aerob gram negatif), servisitis karena Chlamydia
trachomatis, infeksi mulut (abses periodontal, periodontitis), terapi
toksoplasmik ensefalitis pada pasien dengan AIDS (kombinasi bersama
pirimetamin). Klindamisin dapat menjadi pilihan untuk pasien alergi
golongan penisilin.
 EFEK SAMPING
- Gastrointestinal : colitis yang berhubungan dengan antibiotik, sakit perut,
mual, muntah dan diare, rasa logam dimulut atau tidak enak setelah
pemberian i.v. dosis tinggi dari clindamycin fosfat.
- Hipersensitifitas : ruam maculopapular dan urtikaria, ruam kulit umum
seperti bentuk morbili ringan sampai sedang, Steven-Johnson Syndrome
dan anafilaksis.
- Hati : jaundis, ketidaknormalan tes fungsi hati.
- Ginjal : gangguan fungsi ginjal seperti azotemia, oliguria dan/atau
proteinuria.
- Hematopoietik : neutropenia (leukopenia) dan eosinophilia, jarang :
agranulositosis, trombositopenia.
- Reaksi lokal : sakit, induration, abses setelah pemberian infus i.v.
- Muskuloskeletal : jarang, poliarthritis.
- Cardiovascular : jarang, cardiopulmonary arrest dan hypotensi.
- Kulit dan selaput lendir : pruritis, vaginitis dan kasus jarang eksfoliatif
dan dermatitis vesikulobulosa.
 DOSIS
Oral: Infeksi serius. Dewasa, 150-300 mg tiap 6 jam. Infeksi
lebih serius. 300-450 mg tiap 6 jam. Anak, 8-16 mg/kg BB/hari dibagi
dalam 3-4 dosis. Sebaiknya diminum dengan segelas air.
 Struktur

 Mekanisme kerja
Klindamisin bersifat bakteriostatik yang bekerja dengan cara menghambat
sintesis protein bakteri pada tingkat ribosom sehingga perkembangbiakan
bakteri berhenti. Namun, Klindamisin juga dapat bersifat bakterisidal
(membunuh bakteri) pada pemberian dengan konsentrasi tertentu,
tergantung organisme penyebab infeksi dan lokasi infeksi. Klindamisin
dimetabolisme di hepar sehingga pemberian pada penderita gangguan hati
perlu lebih berhati-hati

 Yang tersedia di pasaran


ALBIOTIN

DALACIN C
INDANOX

DAPUS :

https://id.wikipedia.org/wiki/Klindamisin

http://pionas.pom.go.id/monografi/klindamisin

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/518-antibiotik-lain/5182-
klindamisin

https://grahafarma.com/product/detail_item.php?id=0149

https://en.wikipedia.org/wiki/Clindamycin

b. SULFONAMIDA
oral: 960 mg/hari tiap 12 jam, dapat ditingkatkan menjadi 1,44 gram tiap 12 jam pada
infeksi berat. 480 mg tiap 12 jam bila pengobatan lebih dari 14 hari. ANAK/BAYI: tiap
2 jam, 6 minggu sampai 5 bulan, 120 mg, 6 bulan sampai 5 tahun, 240 mg; 6 - 12
tahun, 480 mg.

http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/517-sulfonamid-
dan-trimetoprim

Anda mungkin juga menyukai