Anda di halaman 1dari 3

PANCASILA SEBAGAI

SISTEM FILSAFAT

PENGERTIAN PENGERTIAN
PANCASILA SEBAGAI SUSUNAN ISI ARTI
PANCASILA SEBAGAI
FILSAFAT HISTORIS
SISTEM FILSAFAT PANCASILA

ETIMOLOGI: Pancasila Secara Pancasila sebagai suatu Sila pertama:


“PHILOSOPHIA” Historis sistem filsafat. “Ketuhanan
“PHILEN” : CINTA Pancasila sebagai suatu yang Maha Esa”
Perumusan pancasila
pengetahuan dikatakan ini nilai-nilainya
“SOPHIA” : sebagai dasar negara
mengandung meliputi dan
KEBIJAKSANAAN Republik Indonesia
ethos(bahasa Yunani) menjiwai
tidak terlepas dari
yang semula bermakna keempat sila
“Cintai Kebijaksanaan” sejarah perjuangan
sebagai habitat kuda, lainnya. Dalam
Atau “Teman Dari bangsa Indonesia untuk
kebiasaan, adat-istiadat, sila Ketuhanan
Kebijaksanaan” Atau merebut kemerdekaan.
dan moral, yang dalam Yang Maha Esa
“Hal-Hal Yang
perkembangannya terkandung nilai
Mencintai
kemudian maknanya bahwa negara
Kebijaksanaan”
mengacu pada semangat yang didirikan
yang memotivasi ide-ide adalah sebagai
dan adat-istiadat. Ethos pengjawantahan
umum masyarakat tujuan manusia
Pengertian Filsafat menguasai dan sebagai
adalah satu bidang ilmu menentukan perilaku mahkluk Tuhan
yang senantiasa ada dan para politisinya. The Yang Maha Esa.
menyertai kehidupan general ethos of the
manusia. Manusia dalam
people they have to
kehidupannya pasti
govern determines the
memilih pandangan hidup
yang dianggap paling behavior of politicians.
benar, paling baik, dan ( T.S. Eliot dalam the
membawa kesejahteraan
idea of a Christian
dalam kehidupannya.
society).
Pilihan pandangan hidup
itulah yang disebut
filsafat.
Proses perumusan
Pancasila diawali ketika
dalam BPUPKI pertama,
dr.Radjiman
Wedyoningrat
mengajukan suatu
masalah yang akan
dibahas pada sidang
tersebut. Masalah
tersebut adalah tentang
calon rumusan dasar Sila kedua:
negara Indonesia yang Kemanusiaan
akan dibentuk. Kemudian Yang Adil dan
tampilah pada sidang Beradab. Sila
tersebut tiga orang kemanusiaan
pembicara, yaitu sebagi dasar
Mohammad Yamin, fundamental
Soepomo, dan Soekarno. dalam kehidupan
Historis perumusan kenegaraan,
pencasila adalah sebagai kebangsaan, dan
berikut: kemsayarakatan.
Sila tiga:
Prof.Moh.Yamin (29 Mei 1954):
Persatuan
1.Peri kebangsaan
Indonesia, nilai
2.Peri kemanusiaan yang ada dalam
3.Peri ketuhanan sila ketiga tidak
4.Peri kerakyatan dapat dipisahkan
5.Kesejahteraan rakyat karena
merupakan
Ir.Soekarno ( 1 Juni 1945): suatau kesatuan
1.Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia yang bersifat
2.Internasionalisme atau perikemanusiaan sistematis.
3.Mufakat atau demokrasi
4.Kesejahteraan sosial
5.Ketuhanan yang berkebudayaan

Sila Keempat:
Piagam Jakarta ( 22 Junia 1945): Nilai yang
1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at islam bagi pemeluk-pemeluknya terkandung
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
dalam sila
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
keempat didasari
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia oleh sila
pertama, kedua,
dan ketiga, serta
mendasari sila
keadilan sosial
bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Sila Kelima:

Nilai yang
terkandung
dalam kelima
pancasila
tersebut
terkandung nilai-
nilai yang
merupakan
tujuan negara
sebagai tujuan
dalam hidup
bersama.

Anda mungkin juga menyukai