Anda di halaman 1dari 6

BUKTI DAN/ATAU LAPORAN KEGIATAN YANG BERISI

PARTISIPASI KOLABORASI SISWA DALAM KEGIATAN


EKSTRAKURIKULER

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM (YPI) RIJALUL HIKAM


MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) JATINAGARA
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan
hidayahnya sehingga penyusun laporan ini dapat diselesaiakan. Laporan kegiatan ini
merupakan salah satu upaya pengimplementasian terlaksananya program sekolah yakni
pencegahan perundungan siswa di lingkungan MI Jatinagara

Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bu


Purindratni selaku pengawas Sekolah yang selalu membimbing dan mengarahkan
pelaksanaan kegiatan pencehagan perundungan siswa. Tak lupa kami ucapkan
terimakasaih kepada seluruh warga sekolah baik guru, tenaga kependidikan, siswa dan
masyarakat sekitar yang telah meluangkan waktunya dan tenaganya untuk melaksanakan
kegiatan pencegahan perundungan siswa ini.

Besar harapan kami kegiatan ini dapat menginspirasi kesadaran semua siswa untuk
menghindari terjadinya perundungan antar siswa di MI Jatinagara.
A. PENGERTIAN EKTRAKURIKULER

Menurut Depdiknas (2003: 16) ekstrakurikuler adalah kegiatan yang


diselenggarakan untuk memenuhi tuntutan penguasaan bahan kajian dan pelajaran
dengan alokasi waktu yang diatur secara tersendiri berdasarkan kebutuhan. Sedngkan
Menurut Subagiyo (2003: 23) ekstra kurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di
luar jam pelajaran (tatap muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah
untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan
yang telah dimiliki siswa dari berbagai bidang studi.
Pengembangan kegiatan ekstrakurikuler lebih mengandalkan inisiatif
Sekolah .Secara Yuridis, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler memiliki landasan
hukum yangkuat, karena diatur dalam surat Keputusan Menteri yang harus
dilaksanakan oleh sekolah. salah satu keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No.
125/U/2002 tentang kalender pendidikan dan jumlah jam belajar efektif di sekolah
pengaturan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan intrakurikuler adalah program kurikuler yang alokasi waktunya sudah
diatur dalam kurikulum. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah program kurikuler
yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum. Kegiatan intrakurikuler
dituangkan dalam bentuk sejumlah mata pelajaran, sedangkan ekstrakurikuler
dituangkan dalam bentuk sejumlah kegiatan di luar jam pelajaran. Sebagaimana
diketahui, tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik (Pasal 3 Undang- Undang Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional),
kalau potensi peserta didik disebut sebagai kecerdasan, maka mengembangkan potensi
itu berarti mengembangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dan
kecerdasan sosial.
Dalam kurikulum 2013 dikenal dua jenis kegiatan ekstrakurikuler, yaitu
kegiatan ekstrakuler wajib dan ektrakurikuler pilihan. Ekstra kurikuler wajib
merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik,
terkecuali bagi pesertadidik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya
untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Sedangkan ekstrakurikuler pilihan
merupakan program ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
bakat dan minatnya masing-masing. Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib dari sekolah dasar (SD/MI) hingga sekolah menengah atas
(SMA/SMK), dalam pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas.
Kegiatan selain kepramukaan, seperti OSIS, UKS, dan PMR dikategorikan sebagai
kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Begitu
juga kegiatan ekstrakurikuer lain yang dikembangakan sejalan dengan mata pelajaran,
seperti klub olah raga, kesenian dan bahasa, penelitian ilmiah, latihan kepemimpinan,
kegiatan keagamaan, kegiatan pencinta alam dan lain-lain. Sekolah sebagai satuan
pendidikan harus mampu mengorganisir kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya, mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasannya. Semua itu harus
dituangkan sekolah dalam sebuah buku panduan kegiatan ekstra kurikuler yang telah
dibahas bersama oleh guru, orang tua siswa dan pihak terkat lainnya. Pembahasan
bersama dengan orang tua (komite sekolah) dan pihak terkait sangat penting dilakukan
karena akan berkaitan dengan berbagai hal, seperti pembiayaan dan resiko lainnya.
Hasil pembahasan itu dituangkan dalam bentuk persetujuan dari pihak komite
sekolah danDinas Pendidikan.

B. PENGERTIAN KOLABORASI
Menurut Abdulsyani (1994) kolaborasi adalah suatu bentuk proses sosial,
dimana didalamnya terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan
bersama dengan saling membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.
Biasanya, kolaborasi melibatkan pembagian tugas, dimana setiap orang mengerjakan
setiap pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan
Bersama. Dalam Instrumen Akreditasi Satuan Penididikan (2023) kolaborasi adalah
kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang
telah direncanakan dan disepakati.

C. KOLABORASI SISWA DALAM KEGIATAN EKSATRAKURIKULER

1. Partisipasi Kolaborasi Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler


Partisipasi masing-masing siswa dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler berbeda
antara yang satu dengan yang lainnya, baik dalam usaha maupun cara untuk
mencapai yang diharapkan. Partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
ditentukan oleh: Tingkat kehadiran dalam pertemuan dan Capaian/prestasi dalam
kegiatan yang diikuti siswa
a. Kehadiran Siswa
Salahsatu bentuk partisipasi siswa dalam kegiatan ekstran kurikuler adalah
kehadiran siswa. Berdasarkan rekap kehadiran di masing-masing kegiatan
ekstrakurikuler diperoleh rata-rata kehadiran siswa menjapai 90 %. Berikut
inirincian kehadiran siswa pada setiap kegiatan ekstrakurikuler
No Kegiatan Ektrakurikuler Persentase
Kehadiran
1 Pramuka 90 %
2 Tahfiz 85 %
Qur’an

Berikut foto kegiatan partisipasi kolaborasi siswa dalam kegiatan


ekstrakurikuler diMI Jatinagara :

Pramuka

TAHIDZ QUR’AN

Anda mungkin juga menyukai