Anda di halaman 1dari 9

Paradigma Baru

Kurikulum Merdeka

Arman Agung
(Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sulawesi Selatan)
You have to learn the rules of the game. And then you
have to play better than anyone else.
PERSPEKTIF BERPIKIR “KURIKULUM MERDEKA”
✓Meningkatkan kualitas pembelajaran yang
lebih menyenangkan dan efektif.
✓Mengurangi beban akademik siswa sehingga
mereka lebih memiliki waktu untuk menggali
bakat dan minat mereka
✓merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki
kebebasan untuk berpikir dan berekspresi

Kecelakaan yang paling fatal adalah


“ Merasa benar dengan pemikiran yang salah”
EKSISTENSI
KURIKULUM MERDEKA

• Ganti Kurikulum Menjadi Tujuan


• Fokusnya modul ajar, buku referensi baru dan adm.
• Penerapannya seragam di semua satuan pendidikan
• Ada yang Benar atau Salah secara Absolut
• Harus Menunggu Pelatihan dari Pusat
• Bisa dilakukan secara Instan
• Penerapannya di Sekolah dengan Fasilitas Lengkap
• Menyenangkan Murid tapi Membebani guru
3 Keunggulan/ Pembeda
Kurikulum Merdeka

Pertama Kedua Ketiga


Lebih Sederhana Lebih Lebih Relevan dan
dan Mendalam Interaktif
(Konten)
Merdeka
(Guru dan Murid) (Konteks)
Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka adalah


terobosan yang membantu
guru dan kepala sekolah
Ki Hajar Dewantara mengembangkan model
pendidikan miliknya, yang kemudian terkenal
dengan sebutan Taman Siswa.

Kata Ki Hajar,
“djauhkanlah perintah dan paksaan, ketjuali memang
sungguh perlu" (Yudistira, 2017: 1)

siswa merasa tempat pendidikannya (sekolah)


sebagai “taman”
(tempat yang menyenangkan)
KITA perlu Mengubah Pola Pikir
• FIX MINDSET : pola pikir tetap, meyakini jika
bakat dan kemampuan diri tidak bisa
dikembangkan atau diubah lagi.

• GROWTH MINDSET: pola pikir berkembang,


manusia dapat mengembangkan diri,
membuat kehidupan menjadi semakin maju
dan bisa juga sebaliknya
Seorang fixed mindset lebih kaku, dan
tidak berani keluar dari zona nyaman.
Seorang dengan growth mindset lebih terbuka,
mau belajar hal baru
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai