Anda di halaman 1dari 31

PANDUAN PENULISAN TESIS

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA

1
PENGANTAR

Tesis, merupakan karya ilmiah yang disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
memperoleh derajat kesarjanaan S-2 pada Program Studi Magister Akuntansi (Prodi MAKSI),
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Di samping menyerahkan tesis dalam
bentuk digital/unggah, calon lulusan juga disyaratkan menyerahkan tesis dalam bentuk naskah
publikasi ilmiah yang dapat dimuat dalam jurnal penelitian berkala. Semua kegiatan itu ditunjang
oleh kemahiran menulis secara ilmiah.

Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan, maka adanya petunjuk penulisan tesis
sangat diperlukan. Dalam buku ini disajikan garis-garis besar penulisan tesis. Disamping itu juga
diberikan tata cara penulisan dan beberapa contoh.
Isi buku panduan ini dibagi menjadi 7, yaitu :
1. Aspek-aspek Penilaian Ujian Seminar Riset Mahasiswa.
2. Administrasi pendaftaran tesis.
3. Proses penulisan tesis.
4. Sasaran penulisan kasus.
5. Isi tesis.
6. Tata cara penulisan.
7. Lampiran yang memuat contoh-contoh, dan tata cara penulisan dalam jurnal penelitian
berkala.

Dalam batas-batas tertentu, kebebasan tetap diberikan kepada setiap konsentrasi, terutama yang
memang merupakan kekhasan dalam konsentrasi terkait.

2
I.
A. ASPEK – ASPEK PENILAIAN UJIAN SEMINAR RISET MAHASISWA (SRM)
1. Ujian SRM-1 (Ujian pra proposal)
Waktu Kegiatan
10’ Pengantar oleh dosen pembimbing

50’ Presentasi gagasan riset oleh 5 mahasiswa @10’ dengan


materi:

1. Judul tesis
2. Latar belakang
3. Konteks riset
4. Problem riset
5. Pertanyaan riset
6. Kontribusi riset
7. Metoda riset

Gagasan riset maksimal 10 halaman (di luar referensi) diserahkan ke bagian


akademik paling lambat 3 hari sebelum hari presentasi.

50’ Forum Tanya-Jawab antara peserta dan partisipan


(dosen pembimbing sebagai moderator)

30’ Umpan balik dari dosen pembimbing

10’ Penilaian oleh dosen pembimbing


Komponen penilaian (skala 1-10):

1. Relevansi judul
2. Kedalaman masalah
3. Kualitas tulisan
4. Kualitas pemaparan
5. Kualitas respon atas pertanyaan

Nilai akhir dihitung dengan mengalikan masing skor komponen 1-5 dengan 2
kemudian dijumlahkan. Nilai minimum untuk lulus adalah C+.

A (85 keatas), A- (80-84), B+ (75-79), B (70-74), B- (65-69), C+ (60-64)


Nilai Kelulusan Minimum C+

2. Ujian SRM-2 (Ujian proposal)


Komponen penilaian:

3
a. Komunikasi lisan
b. Komunikasi tertulis
c. Keterampilan analitis
d. Metoda penelitian

3. Ujian SRM-3 (presentasi hasil analisis data)


Komponen penilaian:
a. Kualitas tulisan
b. Kualitas pemaparan
c. Kualitas respon atas pertanyaan
d. Kualitas analisis data

4. Ujian SRM-4 (Ujian tesis)


Komponen penilaian:
1. Pengorganisasian tulisan
a. Kemampuan berargumentasi
b. Gaya penulisan
2. Kemampuan analitis
3. Metoda penelitian

4
II. ADMINISTRASI PENDAFTARAN TESIS

A. SYARAT PENULISAN TESIS


Seorang mahasiswa dinyatakan boleh mulai menulis tesis jika sudah memenuhi syarat-
syarat sebagai berikut ini.
1. Telah lulus semua matakuliah Semester Pertama sampai Semester Kedua dengan
IPK minimal 3,00.
2. Lunas semua biaya administrasi/uang perkuliahan.

Setelah mahasiswa selesai menyusun tesis dan sudah lulus semua matakuliah dengan IPK
minimal 3,00 dan nilai C tidak boleh lebih dari 2, mahasiswa dapat mendaftar untuk ujian
tesis.

5
III. PROSES PENULISAN TESIS

Di Program Studi MAKSI, tesis dapat dipilih dalam bentuk riset kuantitatif yang
menggunakan hipotesis atau penelitian kasus. Penelitian kasus adalah penelitian yang dilakukan
untuk memecahkan permasalahan atau untuk menangkap kesempatan tertentu yang dihadapi oleh
organisasi untuk suatu kasus tertentu. Suatu kasus merupakan isu yang terjadi di organisasi yang
benar-benar terjadi.
Pada umumnya, sebuah kasus ditulis berdasarkan sudut pandang si pengambil keputusan yang
terkait. Penulis kasus harus melaporkan kasus tersebut dengan segenap kemampuannya,
menyediakan fakta yang relevan menyangkut kasus tersebut.
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam proses penulisan kasus, yaitu sebagai
berikut ini.
A. PEMILIHAN TOPIK KASUS
Pada tahap awal ini, mahasiswa memutuskan kasus apa yang akan ditulis dan mengapa
menulis kasus tersebut. Mahasiswa hendaknya menyesuaikan kompetensi yang dimiliki
dengan kasus yang akan ditulis.
Ada beberapa tipe penyusunan tesis yaitu :
1. Internship (studi kasus) bisa berupa kualitatif maupun kuantitatif
2. Riset empiris
3. Literatur review
Literatur review diperbolehkan asal memenuhi hal-hal sebagai berikut:
i. Ada pernyataan masalah
ii. Adanya analisis masalah
iii. Bukan merupakan ringkasan
iv. Harus ada analisis dan metode

B. PENCARIAN SUMBER INFORMASI


Ketika mahasiswa telah memutuskan kasus seperti apa yang akan ditulis, maka tahap
selanjutnya, pencarian sumber informasi. Pada tahap ini, mahasiswa menelusur apa dan
siapa yang dapat membantu dalam pelaksanaan penulisan kasus tersebut. Sumber

6
informasi tersebut dapat diperoleh dari tempat berkerja, alumni, kolega, seminar bisnis dan
sebagainya.

Perencanaan Kasus:
 Area fungsional
 Topik
 Isu
 Konsep Sumber: Penulis
Kasus Eksternal :
Seminar,Konferensi
Sumber: Eksternal Bisnis
Jurnal Bisnis
 Praktisi Bisnis SUMBER INFORMASI Daftar Alumni
 Himbauan dari Kolega
Alumni Konsultan
Dokumentasi
Tahap selanjutnya Pekerjaan Lapangan

C. BERHUBUNGAN DENGAN ORGANISASI


Ketika mahasiswa sudah mengetahui sumber-sumber informasi yang bisa dijadikan
sebagai pendukung penulisan tesis, selanjutnya mencari tahu apakah organisasi
(perusahaan) yang akan diteliti bisa bekerja sama atau tidak. Mahasiswa tidak bisa
melanjutkan penulisan tesis apabila tidak mendapat persetujuan dari perusahaan atau
institusi terkait.
Mahasiswa harus melakukan pertemuan dengan manajer perusahaan yang dipercaya
bisa mendukung penulisan tesis yang dilakukannya. Sebelum melakukan kontak dengan
perusahaan, ada beberapa tahap yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut ini.
1. Periksa kembali arsip. Apakah baru-baru ini ada orang lain dalam universitas terkait
yang melakukan kunjungan ke perusahaan tersebut dengan alasan yang sama. Hal
ini perlu dilakukan agar tidak terjadi tumpang tindih dan perusahaan merasa tidak
membuang waktunya untuk menjawab pertanyaan yang sama.
2. Selalu buat perjanjian jika hendak bertemu. Dengan demikian, pihak perusahaan
akan dapat lebih mempersiapkan data yang dibutuhkan dan menyediakan waktu
yang tepat untuk berdiskusi.

7
3. Cari tahu informasi mengenai perusahaan sebanyak diantaranya dapat dilakukan
menggunakan internet. Hal ini akan memperluas pengetahuan mahasiswa untuk
lebih mengenal perusahaan yang akan diteliti.

B. PENGUMPULAN DATA
Merupakan proses pengumpulan informasi yang relevan terhadap penulisan kasus.
Ada beberapa sumber data, meliputi sebagai berikut ini:
1. Data yang mudah ditemukan di luar perusahaan baik yang terpublikasi maupun
yang tidak.
2. Data yang ditemukan di dalam perusahaan, bentuk tertulis, ada yang mudah diakses
dan ada pula yang susah untuk diperoleh (butuh usaha yang lebih lagi untuk dapat
memperolehnya).
3. Data yang ditemukan di dalam perusahaan, tidak dalam bentuk tertulis, lakukan
wawancara untuk bisa memperoleh data tersebut.
4. Data yang tidak dapat ditemukan dalam bentuk apapun juga. Untuk kasus seperti
ini, mahasiswa bisa memilih untuk tidak melanjutkan penulisan tesis, atau secara
eksplisit/implisit menyatakan dalam tesis bahwa informasi tidak tersedia.

Pada umumnya, hampir sebagian besar data diperoleh dari hasil wawancara. Untuk itu, ada
beberapa peraturan yang harus diperhatikan saat melakukan wawancara, yaitu sebagai
berikut ini.
1. Konsentrasi
Gunakan segenap konsentrasi terhadap wawancara yang sedang dilakukan
2. Dengarkan – jangan bicara
Ketika orang yang diwawancarai sedang berbicara, dengarkan dengan seksama. Jangan
berbicara saat dia sedang berbicara.
3. Jangan menyanggah ataupun menasehati.
Mahasiswa bertindak sebagai pewawancara bukan sebagai seorang konsultan ataupun
jaksa. Jangan menyanggah apa yang dikatakan ataupun menasehati, karena hal itu
memberi kesan seperti sedang menghakimi.

8
4. Dengarkan apa yang diungkapkan, yang tidak mau diungkapkan, dan yang tidak bisa
diungkapkan tanpa bantuan. Gunakan segenap kemampuan untuk mengorek informasi
yang benar dari sumber informasi
5. Ingat bahwa orang yang diwawancarai telah mempersiapkan diri sebelumnya tentang
apa yang akan diucapkan. Mungkin saja apa yang diucapkan bukan yang sesungguhnya
terjadi. Untuk itu, mahasiswa dapat melakukan tes ulang.
6. Tetap percaya diri saat melakukan wawancara dan menghargai orang yang
diwawancarai.
7. Hasil wawancara pelu didokumentasi sebagai bukti telah melakukan wawancara dan
validitasnya.

IV. SASARAN PENULISAN KASUS

Penulisan kasus di Prodi Maksi dimaksudkan untuk mencapai sasaran sebagai berikut ini:
1. Melatih mahasiswa untuk belajar melakukan penelitian di area praktek nyata.
2. Melatih mahasiswa untuk menemukan permasalahan yang ada dari symptom yang
muncul. Kemampuan mengidentifikasi permasalahan adalah kemampuan penting
yang harus dimiliki oleh seorang manajer.
3. Melatih mahasiswa untuk berpikir dan bertindak konstruktif. Kemampuan ini
diperlukan karena pada kenyataannya data tempatnya terserak dan tidak semua data
adalah relevan. Kemampuan ini bertujuan supaya mahasiswa mampu memilih data
yang relevan.
4. Kemampuan berpikir dan bertindak kritikal analisis. Kemampuan ini diperlukan
supaya mahasiswa mampu memecahkan permasalahan yang ada secara kritis
dengan menggunakan argumentasi konsep yang diberikan selama kuliah.
5. Kamampuan menulis karya ilmiah yang baik dan benar.

9
V. ISI TESIS

Tesis terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu bagian awal, bagian utama, dan bagian akhir.
A. BAGIAN AWAL
Bagian awal mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman pengesahan,
prakata, daftar isi, daftar tabel (tabel), daftar gambar, daftar lampiran, arti lambang dan
singkatan, dan intisari.
1. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul depan memuat: judul tesis, maksud tesis, lambang Universitas Gadjah
Mada, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan tahun penyelesaian tesis.
a. Judul tesis dibuat sesingkat-singkatnya seperti yang sudah diuraikan pada usulan
tesis.
b. Maksud tesis ialah untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh derajat sarjana S-
2 Program Studi Magister Akuntansi
c. Lambang Universitas Gadjah Mada berbentuk bundar (bukan segi lima) dengan
diameter sekitar 5,5 cm.
d. Nama Mahasiswa yang mengajukan tesis ditulis lengkap (tidak boleh memakai
nama singkatan) dan tanpa derajat kesarjanaan. Nomor mahasiswa dicantumkan di
bawah nama.
e. Instansi yang dituju ialah Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomika
dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
f. Tahun penyelesaian tesis ialah tahun ujian tesis dan ditempatkan di bawah
Yogyakarta.

2. Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan tetapi diketik
di atas kertas putih.

3. Halaman Pengesahan

10
Halaman ini memuat tandatangan dosen pembimbing dan dosen penguji serta tanggal
ujian.

4. Halaman Pernyataan
Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi tesis tidak merupakan jiplakan juga bukan dari
karya orang lain.

5. Prakata
Prakata mengandung uraian singkat tentang maksud tesis, penjelasan-penjelasan, dan
ucapan terima kasih. Dalam prakata tidak terdapat hal-hal yang tidak bersifat ilmiah
dan tidak menggunakan bahasa gaul.

6. Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi
tesis dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau
anak sub judul. Di dalam daftar isi tertera urutan judul, sub judul, dan anak sub judul
disertai dengan nomor halaman.

7. Daftar Tabel
Jika dalam tesis terdapat banyak tabel, perlu adanya daftar tabel yang memuat urutan
judul tabel beserta dengan nomor halamannya. Tetapi kalau hanya ada beberapa tabel
saja, daftar ini tidak perlu dibuat.

8. Daftar Gambar
Daftar gambar berisi urutan judul gambar dan nomor halamannya. Perlu tidaknya suatu
daftar gambar sama persyaratannya dengan daftar tabel.

9. Daftar Lampiran

11
Sama halnya dengan daftar tabel dan daftar gambar, daftar lampiran dibuat bila tesis
dilengkapi dengan banyak lampiran. Isinya ialah urutan judul lampiran dan nomor
halamannya.

10. Arti lambang dan singkatan


Arti lambang dan singkatan berupa daftar lambang dan singkatan yang dipergunakan
dalam tesis disertai dengan arti dan satuannya, bila dalam tesis dipergunakan banyak
lambang dan singkatan.

11. Intisari
Intisari ditulis dalam 2 bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan
merupakan uraian singkat tetapi lengkap tentang tujuan tesis,cara penelitian, dan hasil
tesis.

B. BAGIAN UTAMA
Bagian utama tesis mengandung bab-bab Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Rancangan
Penelitian, Hasil, dan Ringkasan, Pembahasan dan Simpulan.
1. Pendahuluan
2. Tinjauan Pustaka
3. Latar Belakang Kontekstual Penelitian Studi Kasus
4. Rancangan Penelitian Studi Kasus
5. Pemaparan Temuan
6. Ringkasan dan Pembahasan
7. Simpulan dan Rekomendasi

C. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran.
1. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka berisi dengan bacaan-bacaan yang diacu di isi penelitian. Jangan
memasukkan pustaka yang tidak pernah diacu hanya untuk membuat kesan banyak

12
bahan yang digunakan. Yakinkan juga bahwa apa yang diacu di isi penelitian juga
sudah tercantum di daftar pustaka.

2. Lampiran
Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi untuk
melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian utama tesis.

VI. TATA CARA PENULISAN


Penulisan pelaporan kasus dalam Tesis dibagi dalam bab-bab sebagai berikut.

Bab 1: PENDAHULUAN
Bab ini berisi dengan beberapa sub-bab.
1.1.Latar Belakang Masalah
Latar Belakang Masalah berisi ceritera kontek mengenai indikasi (symptom) terjadinya
permasalahan Latar belakang menunjukkan kemampuan mahasiswa menangkap fenomena
permasalahannya dalam bentuk gejala-gejala permasalahan (symptom).
Latar Belakang memuat materi-materi sebagai berikut.
1. Penjelasan mengenai rasionalitas topik studi kasus yang dipilih yaitu mengapa topik
tersebut dipilih.
2. Penjelasan mengenai pemilihan topik untuk studi kasus berdasarkan fenomena
permasalahan organisasional yang ditemukan di sebuah organisasi atau perusahaan.
3. Pemaparan mengenai fenomena permasalahan yang telah ditemukan atau dipilih
tersebut.

1.2 Rumusan Permasalahan Studi Kasus


Rumusan Permasalahan berisi perumusan kesempatan yang akan dicapai dan masalah
yang akan dipecahkan. Rumusan permasalahan menunjukkan kemampuan mahasiswa
mengindentifikasi permasalahannya. Peneliti merumuskan permasalahan apa yang menjadi
fokus investigasi dalam studi kasus, setelah pemaparan permasalahan di bagian
latarbelakang, bagian ini.

13
1.3. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian memuat materi sebagai berikut.
1. Bagian ini memuat sebuah pertanyaan penelitian yang dirumuskan dari bagian
sebelumnya yaitu bagian Rumusan Permasalahan Studi Kasus.
2. Pertanyaan penelitian dapat memiliki sebuah pertanyaan utama dan atau sub-sub
pertanyaan.
3. Pertanyaan penelitian akan menjadi referensi pengembangan penelitian studi kasus,
baik dari sisi landasan teori dan metode penelitian.

1.4. Tujuan Penelitian


Tujuan Penelitian menjawab apa yang akan dicapai oleh penelitian ini.
Tujuan Penelitian memuat materi sebagai berikut.
1. Di bagian ini, peneliti mengembangkan tujuan atau target penelitian atau target yang
akan diperoleh dalam investigasi di obyek penelitian terpilih berdasarkan rumusan
permasalahan dan pertanyaan penelitian.
2. Dengan kata lain, bagian ini menjelaskan strategi atau aksi yang akan dilakukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan permasalahan studi kasus yang telah
dinyatakan sebelumnya.

1.5. Motivasi Penelitian


Motivasi Penelitian menunjukkan pentingnya penelitian dan motivasi mengapa penelitian
ini ingin dilakukan.
Motivasi Penelitian memuat materi sebagai berikut.
1. Bagian ini menjelaskan manfaat apa yang ingin dicapai peneliti melalui penelitian studi
kasus, baik dari sisi implikasi manajerial di perusahaan atau organisasi yang menjadi
obyek penelitian, sisi keilmuan, dan peneliti.

1.6. Kontribusi Penelitian


Kontribusi Penelitian menunjukkan siapa dan bagaimana manfaat dari penelitian
akan diperoleh.

14
1.7. Proses Penelitian

Bab 2: TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan pustaka berisi dengan teori-teori dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang relevan
dengan permasalahannya.
1. Bagian ini merupakan kegiatan peneliti menyusun landasan teoritis sebagai kerangka
berpikir untuk melaksanakan investigasi dan menganalisis temuan investigasi menurut
tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian
2. Bagian ini juga membangun kerangka atau model teoritis sebagai rumusan dari setiap sub-
sub landasan teoritis sehingga akan jelas poin-poin yang diperoleh dari uraian teoritis yang
akan digunakan sebagai basis analisis

Bab 3: LATAR BELAKANG KONTEKSTUAL PENELITIAN STUDI KASUS


Bagian ini melaporkan hal-hal sebagai berikut.
1. Bagian ini menjelaskan secara deskriptif tentang obyek penelitian secara selektif;
2. Selanjutnya, bagian ini juga menjelaskan secara kontesktual aplikasi teori-teori atau
konsep-konsep yang dimuat di studi literatur di lingkungan di mana perusahaan atau
organisasi yang menjadi obyek penelitian berada;
3. Tujuan dari bagian ini adalah mendapatkan pemahaman yang spesifik mengenai
karakteristik obyek penelitian terkait dari perspektif teori-teori atau konsep-konsep yang
digunakan di bab studi literatur.

Bab 4: RANCANGAN PENELITIAN STUDI KASUS


Rancangan Penelitian berisi dengan pembahasan pengambilan data dan analisis data yang akan
dilakukan. Bagian pengambilan data berisi dengan sumber data, teknik pengambilan data
(wawancara, observasi, kuesioner, arsip dan lainnya) serta proses pengambilan data.
Bagian ini memuat materi sebagai berikut.
1. Bab ini diawali dengan penjelasan rasionalitas penelitian menggunakan metode studi kasus
pada obyek penelitian.

15
2. Bab ini menjelaskan secara konseptual apa itu studi kasus, manfaat dan konsekuensi dalam
pelaksanaan penelitian studi kasus dan bagaimana disain penelitian studi kasus yang akan
dilaksanakan.
3. Secara umum, format penulisan metode penelitian studi kasus harus memuat hal-hal
sebagai berikut:
a. rasionalitas pemilihan obyek penelitian,
b. konsep atau teori yang menjelaskan dasar pemilihan obyek penelitian,
c. menjelaskan tujuan metode penelitian studi kasus yang berbeda dengan tujuan metode
penelitian kuantitatif,
d. menjelaskan data secara spesifik dan metode pengumpulan data yang akan dilakukan
dalam penelitian atau investigasi nanti,
e. menjelaskan sumber data yang akan menjadi target investigasi terkait dengan
penjelasan di atas,
f. secara spesifik, bagian metode pengumpulan data harus menjelaskan langkah-langkah
yang akan dilakukan dalam menjalankan aksinya, misal:
i. teknik wawancara
ii. apa yang akan diperoleh dalam interview (relevansinya dengan tujuan
penelitian)
iii. poin-poin yang menjadi target wawancara
iv. responden wawancara dan bagaimana pelaksanaan interview
v. bagaimana dan kapan melaksanakan observasi serta apa target observasi
terkait dengan tujuan penelitian
vi. menjelaskan studi dokumen dan apa yang menjadi target data dalam studi
dokumen.
Bab ini juga menjelaskan bagaimana dalam investigasi kasus.

Bab 5: PEMAPARAN TEMUAN


Hasil dari studi kasus adalah data yang diperoleh, dan hasil dari analisis data yang
dilakukan.
Bagian ini memuat materi sebagai berikut.

16
1. Bagian ini menjelaskan temuan-temuan dalam investigasi berdasarkan menurut format
yang telah ditentukan di atas
2. Format presentasi kasus harus mampu menggambarkan fakta-fakta yang dapat
menjawab tujuan penelitian
3. Kemudian dirumuskan temuan tersebut sebagai materi analisis atau diskusi hasil
investigasi studi kasus

Bab 6: RINGKASAN DAN PEMBAHASAN


Ringkasan memuat secara ringkas tetapi lengkap mengenai latar belakang, cara dan hasil
penelitiannya. Ringkasan lebih luas dari pada intisari (abstrak). Ringkasan ini nantinya
dapat digunakan sebagai ringkasan eksekutif. Pembahasan menunjukkan penjelasan
mendalam mengenai hasil yang diperoleh dan implikasinya. Pembahasan menunjukkan
kemampuan berpikir kritis dan analitis mahasiswa untuk berdiskusi dan berargumentasi
mengenai hasil penelitiannya.
Bagian ini memuat materi sebagai berikut.
1. Peneliti akan mendiskusikan temuan dalam investigasi seperti yang ditampilkan di bab
5 menurut landasan teori yang telah ditentukan di atas
2. Setiap sub-sub diskusi harus disimpulkan atau dirumuskan apa menjadi poin-poin yang
nanti dihubungkan sejauh mana pencapaian investigasi dan diskusi telah memenuhi
tujuan-tujuan penelitian
3. Kemudian merumuskan atau menyimpulkan hasil diskusi secara komprehensif dan
menjelaskan hal tersebut dalam kaitannya dengan pertanyaan penelitian
4. Pembahasan atau diskusi ini harus memuat ketrampilan peneliti dalam menggunakan
pondasi teoretikal penelitian (yang telah ditentukan sebagai theoretical model of
explanation) dalam merespon temuan investigasi.

Bab 7: SIMPULAN DAN REKOMENDASI


Simpulan menjawab tujuan dari penelitian. Rekomendasi menunjukkan implikasi dari hasil
penelitian untuk diterapkan di dunia praktek untuk memecahkan permasalahan yang diteliti.
Bagian ini memuat materi sebagai berikut.

17
1. Simpulan merupakan hasil refleksi dari hasil kegiatan penelitian yang dimulai dari bab 1
hingga ke bab 6 yang memuat materi sebagai berikut:
a) apa yang menjadi tujuan penelitian ini?;
b) mengapa peneliti perlu meneliti hal tersebut?;
c) apa yang menjadi problem sebagai fokus penelitian studi kasus peneliti?;
d) bagaimana cara mendapatkan solusi atas problem tersebut?;
e) bagaimana hasil temuan yang diperoleh dan relevansinya dengan tujuan penelitian
dan pertanyaan penelitian?
2. Rekomendasi diberikan merupakan aksi praktikal secara organisasional atau manajerial
yang dapat dilakukan sebagai bentuk follow-up dari temuan dan diskusi di atas.
3. Bagian ini juga menjelaskan keterbatasan penelitian menurut sudut pandang keilmuan dan
efektivitas penelitian ini untuk menjawab problem yang dihadapi.
4. Bagian ini juga memuat personal concluding remarks yang menjelaskan temuan apa yang
paling menarik, berkesan, bermanfaat bagi peneliti, khususnya dalam pengkayaan
pengetahuan peneliti dan pengembangan profesionalisme peneliti melalui kegiatan
penelitian studi kasus ini.

VII. TATA CARA PENULISAN


Tata cara penulisan meliputi: bahan dan ukuran, pengetikan, penomoran, daftar dan gambar, dan
penulisan nama.

A. BAHAN DAN UKURAN


Bahan dan ukuran mencakup : naskah, sampul, warna sampul, tulisan pada sampul, dan
ukuran
1. Naskah dibuat di atas kertas HVS 80g/m2 dan tidak bolak-balik
2. Sampul dibuat dari kertas bufalo atau yang sejenis, dan sedapat-dapatnya diperkuat
dengan karton dan dilapisi dengan plastik. Tulisan yang tercetak pada sampul sama.
3. Warna sampul tesis adalah merah maroon. Mahasiswa menyerahkan tesisnya dalam
bentuk bendel.
4. Ukuran naskah adalah: 21 cm x 28 cm.

18
B. PENGETIKAN
Pada pengetikan disajikan: Jenis huruf, bilangan dan satuan, jarak baris, batas tepi,
pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul dan sub judul, perincian ke
bawah, dan letak simetris.

1. Jenis Huruf
Beberapa aturan mengenai jenis huruf adalah sebagai berikut ini.
a. Naskah diketik dengan huruf Times new Roman 12 (10 huruf dalam 1 inci), dan
untuk seluruh naskah harus dipakai jenis huruf yang sama. Penggunaan jenis huruf
miring atau persegi, tidak diperkenankan.
b. Huruf miring dipergunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk kata-kata asing.
c. Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus ditulis
dengan rapi memakai tinta hitam.

2. Bilangan dan Satuan


Beberapa aturan mengenai bilangan dan satuan adalah sebagai berikut ini.
a. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya 10 g
bahan.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat telor
50,5 g.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misal m,
g, kg, cal.

3. Jarak baris
Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung, judul daftar (tabel)
dan gambar dari 1 baris, dan daftar pustaka, yang diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah.

4. Batas tepi
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut ini.

19
a. Tepi atas : 4 cm
b. Tepi bawah : 3 cm
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm

5. Pengisian Ruang
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan
harus dari batas tepi kiri sampai batas tepi kanan, dan jangan sampai ada ruangan yang
terbuang-buang, kecuali akan mulai dengan alinea baru, persamaan daftar, gambar, sub
judul, atau hal-hal yang khusus.

6. Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan ke 6 dari batas tepi kiri.

7. Permulaan kalimat
Bilangan yang memula suatu kalimat, harus dieja, misalnya: sepuluh ekor tikus.

8. Judul, sub judul, anak sub judul dan lain-lain.


Beberapa aturan mengenai judul, sub judul, anak sub judul adalah sebagai berikut ini.
a. Judul harus ditulis dengan huruf besar (kapital) semua dan diatur supaya simetris
di tengah, dengan jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan titik.
b. Sub judul ditulis rata kiri, semua kata dimulai dengan huruf besar (kapital), kecuali
kata panghubung dan kata depan, dan semua diberi garis bawah, tanpa diakhiri
dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub judul dimulai dengan alinea baru.
c. Anak sub judul juga diketik mulai dari batas tepi kiri dengan huruf pertama berupa
huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak sub judul
dimulai dengan alinea baru.

d. Sub anak judul ditulis mulai dari ketikan ke-6 dengan titik. Kalimat pertama yang
menyusul kemudian, diketik terus ke belakang dalam satu baris dengan sub anak

20
judul. Kecuali itu sub anak judul dapat juga di tulis langsung berupa kalimat, tetapi
yang berfungsi sebagai sub anak judul di tempatkan paling depan.

9. Rincian ke bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, pakailah nomor
urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan garis
penghubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidaklah dibenarkan.

10. Letak simetris


Gambar, tabel (daftar), judul, dan sub judul ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan
pengetikan. Gambar dan tabel diberi nomor.

C. PENOMORAN
Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel (daftar), gambar, dan persamaan.
1. Halaman
a. Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor
halaman dengan angka Romawi kecil.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari Pendahuluan (Bab I) sampai ke halaman
terakhir, memakai angka biasa sebagai nomor halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali kalau ada judul atau
bab pada bagian atas halaman itu. Untuk halaman yang demikian nomornya ditulis
di sebelah kanan bawah.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas
atau tepi bawah.

2. Tabel (daftar)
Tabel (daftar) diberi nomor urut dengan angka biasa.

3. Gambar
Gambar dinomori dengan angka biasa.

21
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, reaksi kimia, dan lain-lainnya
ditulis dengan angka biasa di dalam kurung dan ditempatkan di dekat batas tepi kanan.
R1 = Rf + (Rm - R f) β1......................................................................(3)

D. TABEL DAN GAMBAR


1. Tabel
Beberapa aturan mengenai tabel adalah sebagai berikut ini.
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel, tanpa
diakhiri titik.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak mungkin
diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel
dan kata lanjutan, tanpa judul.
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara yang satu dengan yang
lainya cukup tegas.
d. Kalau tabel lebih besar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat memanjang
kertas, maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
e. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas, agar terpisah dari uraian pokok dalam
masalah.
f. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada lampiran.

2. Gambar
Beberapa aturan mengenai gambar adalah sebagai berikut ini.
a. Bagian grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar (tidak dibedakan)
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah gambar
tanpa diakhiri dengan titik.
c. Gambar tidak boleh dipenggal.
d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang lowong di dalam gambar dan
jangan pada halaman lain.

22
e. Bila posisi gambar melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus
diletakkan di sebelah kiri atas.
f. Ukuran gambar (lebar dan tingginya) diusahakan supaya sewajar-wajarnya (jangan
terlalu kurus atau terlalu gemuk).
g. Skala pada grafik harus dibuat agar mudah dipakai untuk mengadakan interpolasi
atau ekstrapolasi.
h. Letak gambar diatur supaya simetris di tengah.

E. BAHASA
1. Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku (ada subyek dan predikat,
dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan obyek dan keterangan). Dengan izin
program, tesis dapat ditulis dalam bahasa Inggris.
2. Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua (saya,
aku, kami, engkau, dan lain-lain). Sebagai pengganti kata ”orang pertama” dapat
digunakan kata ”penelitian ini.” Untuk menghindari kata orang pertama dapat juga
dilakukan dengan membuat kalimat berbentuk pasif. Pada penyajian ucapan
terimakasih pada prakata, saya diganti penulis.
3. Istilah
a. Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah diIndonesiakan.
b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, miringkanlah kata tersebut.
4. Kesalahan yang sering terjadi
a. Kata penghubung, seperti sehingga, dan sedangkan, tidak boleh dipakai
memulai suatu kalimat.
b. Kata depan, misalnya pada, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya
diletakkan di depan subyek (merusak susunan kalimat).
c. Kata ”dimana” dan ”dari” kerap kurang tepat pemakaiannya, dan diperlakukan
tepat seperti kata ”where” dan ”off” dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa
Indonesia kata ”dimana” menunjukkan kata tempat bukan kata pemanis.
d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di.

23
e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

F. PENULISAN NAMA
Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam uraian, nama di daftar pustaka,
nama yang lebih dari satu suku kata, nama dan garis penghubung, nama yang diikuti
dengan singkatan, dan derajat kesarjanaan.
1. Nama penulis yang diacu dalam uraian
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirnya saja,
dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan
diikuti dengan dkk atau et al. sebagai berikut ini.
a. Hasil penelitian Fama (1970) menunjukkan umumnya strategi filter rules tidak
memberikan hasuil yang lebih baik daripada denghan beli simpanan secara
sembarang.
b. Percobaan yang dilakukan (Ippolito, 1989) menghasilkan.........
c. Earning release, anomalies & the behavior of security returns (Foster, et al.,
1984)

2. Nama penulis dalam daftar pustaka


Dalam daftar pustaka, semua penulis harus dicantumkan namanya, dan tidak boleh
hanya penulis pertama ditambah dkk atau et al. saja.
Contoh:
Meisel, S.L., McCullough, J.P., Leckthaler, C.H., & Weisz, P.B., 1976,...tidak
boleh hanya:
Meisel, S.L. dkk atau Meisel, S.L. et al.

3. Nama penulis lebih dari satu suku kata


Jika nama penulis terdiri dari 2 suku kata atau lebih, cara penulisannya adalah nama
akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang

24
semuanya diberi titik, atau nama akhir diikuti dengan suku kata nama depan, tengah
dan seterusnya.
Contoh:
a. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis, Alisyahbana S.T., atau Alisyahbana, Sutan
Takdir.
b. Donal Fitzgerald Othmer ditulis: Othmer, D.F.

4. Nama dengan garis penghubung


Kalau nama penulis dalam sumber asli ditulis dengan garis penghubung diantara
dua suku katanya, maka keduanya dianggap sebagai satu kesatuan.
Contoh:
Sulastin-Sutrisno ditulis Sulastin-Sutrisno.

5. Nama yang diikuti dengan singkatan


Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi satu
dengan suku kata yang ada di depannya.
Contoh:
a. Williams D. Ross Jr. ditulis: Ross Jr.,W.D.

6. Derajat kesarjanaan
Derajat kesarjanaan tidak boleh dicantumkan.

G. CATATAN KAKI, ISTILAH BARU, DAN KUTIPAN


1. Catatan Kaki
Catatan kaki ditulis dengan jarak satu spasi.

2. Istilah baru
Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat digunakan
asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan padanannya

25
dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali menggunakan istilah
baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di belakang.

3. Kutipan
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, kalau lebih dari 3 baris, diketik satu spasi,
dan kalau kurang dari 3 baris, dua spasi. Diketik menjorok ke dalam. Tidak
diterjemahkan, namun boleh dibahas sesuai dengan kata-kata penulis.

4. Kata Asing
Transliterasi mengikuti SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI.

Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul Depan dan Halaman Judul

26
PENGUKURAN KINERJA
DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

Tesis
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat Sarjana S2

Program Magister Akuntansi

Diajukan oleh:
Bondan
08/12345/PEK/2346

Kepada:
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2009

Lampiran 2. Contoh Cara Penunjukan Sumber Pustaka

27
Penunjukan sumber pustaka dalam uraian, dapat dijalankan sebagai berikut ini.
1. Nama penulis pada bagian permulaan kalimat
”Jensen & Bennington (1970) menyimpulkan bahwa ...”

2. Nama penulis pada bagian tengah kalimat


”Sedangkan dengan menggunakan uji filter rules, Fama (1970) menunjukkan
umumnya strategi ini tidak memberikan hasil yang lebih baik.”

3. Nama penulis pada bagian akhir kalimat


”Beberapa anomali terhadap hipotesis pasar efisien bentuk setengah kuat, antara
lain terjadi pada perusahaan-perusahaan kecil (Banz [1981]).”

4. Penulis 2 orang
Jika penulis terdiri atas 2 orang, maka kedua-duanya harus disebutkan.
” Efton & Gruber (1991) menyimpulkan bahwa ternyata return rata-rata portofolio
acak juga lebih tinggi daripada portofolio reksadana.”

5. Penulis lebih dari 2 orang


Kalau penulis terdiri lebih dari 2 orang, maka yang dicantumkan hanya penulis I diikuti
dengan dkk atau et al.
”Rata-rata prestasi mutual fund selama periode Desember 1953 – September 1958
lebih rendah dari portofolio pasar (Irwin dkk, 1962) atau (Rosen et al., 1962)

6. Yang diacu lebih dari 2 sumber


Kalau nama penulis masuk dalam uraian, semua sumber disebutkan sebagai berikut ini.
”Dengan menggunakan Single Model Index (King [1966], Cohen and Pogue
[1967], serta Elton and Gruber 1973]) menemukan bahwa ada korelasi yang cukup kuat
antara return saham dan return pasar, disimpulkan bahwa faktor pasar masih menjadi
faktor yang dominan dalam mempengaruhi return saham.”
Jika penulis tidak masuk dalam uraian, maka antara sumber-sumbar itu dipasang tanda
titik koma sebagai berikut ini.

28
”Model CAPM tidak berlaku di BEI begitu pula dengan menggunakan pengujian
non-parametrik (Husnan, 1990; Manurung 1996; Mamduh 1996)”.

7. Pengutipan dari sumber kedua


Pengutipan dari sumber kedua harus menyebutkan nama penulis aslinya dan nama penulis
buku atau majalahnya yang dibaca.
”Kesimpulan yang bertentangan dengan penelitian Sharp & Jensen (1980) adalah
pengeluaran yang dilakukan oleh reksadana untuk menganalisis dan memperoleh informasi
tidak sia-sia (dalam Ippolito, 1989).”
Dalam hal ini yang terdapat dalam daftar pustaka hanyalah tulisan Ippolito (1989).
Sedapat-dapatnya yang dibaca ialah sumber aslinya.

Lampiran 3a. Contoh Daftar Pustaka

29
DAFTAR PUSTAKA

Brealey, R. and Myers, S., Principles Of Corporate Finance, Third Edition, McGraw Hill, 1991.
Brigham, E.F. and Gapenski, L.C., Financial management Theory and Practice, Sixth Edition,
The Dryden press International Edition, New York, 1991.
Dimson, E., “ Risk Management When Are Subject To Infrequent Trading,” Journal of Financial
Economics, June, 1979.
Elton, E.J. and Gruber, M.J., Modern Portfolio Theory and Investment Analysis, John Wiley and
Sons. Inc., 1991.
Jones, C.P., Investment Analysis and Management, Fifth Edition, John Wiley and Sons. Inc., North
Carolina, 1994.
Klemskosky, R. and Martin, J., “The Affect of Market Risk and Portfolio Diversification,” Journal
of Finance, March, 1975.
Levy, H. and Samat Marshall, Capital Investment and Financial Decision, Prentice Hall, New
York, 1994.
Pasar Modal Indonesia: Retrospeksi 5 tahun Swastanisasi BEJ, Cetakan Pertama, BEJ & Pustaka
Sinar Harapan, 1997.

30
Lampiran 3b. Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, D. 1991, Managing Brand Equality Press, New York, NY.


Aaker, D., 1995, Building Strong Brands. Free press, new York, NY.
Aoki, Y., Ogawa, K., Kamei, A., & Tanaka, H. (eds.), 1997, Theories of Brand
Management, Nikkei Institute of Advertising Research, Tokyo.
Aoki, Y. & Tanaka, H., 1998, “Dialogue: Exploring Brand Strategy for Capital Goods.” Industrial
Advertising (Sangyo Kokoku), Vol. 30 (4). Pp.15-20.
Hartley, R.F., 1992, Short to Haiboku no Kiro (Japanese translation). Diamond.
Katahira, HJ. 1998, Essence of Power Brands (Power Burando no Honshitsu), Diamond.
Keller, K.L., 1998, Strategic Brand Nanagement: Building, Measuring, and Managing Brand
Equity, Prentice Hall, Upper Saddle River, NJ.
Nonaka, Yujiro, 1990, The Knowledge Creating Management: Epistemology of Japanese
Companies (Chishiki Sozo No Keiei). Nihon Keizai Shimbun.
Porter, M.E. 1985, Competitive Advantage (Koso Yui no Senryaku). (Japanese Translated by Doki,
Nakatuji, & Onodera), Diamond.
Tanaka, H., Akimoto, Y., Iwamura, M., Okada, K., Kido, S. & Suzuki, A. 1998, Research on
Global Brand Management, Unpublished paper submitted to Yoshinda Hideo Memorial
Foundation, Tokyo.

31

Anda mungkin juga menyukai