Standar Mitigasi Pemanfaatan Limbah Non B3 FABA Dari PLTU Batubara Untuk Beton Konstruksi Jalan Layang
Standar Mitigasi Pemanfaatan Limbah Non B3 FABA Dari PLTU Batubara Untuk Beton Konstruksi Jalan Layang
KELAS RISIKO:
Menengah Rendah
KLUSTER KEGIATAN:
TANGGAL BERLAKU:
NAMA:
Mitigasi Dampak Pemanfaatan Limbah Non-B3 FABA dari
PLTU Batubara untuk Substitusi Bahan Baku Pembuatan
Beton JUMLAH HALAMAN:
Mitigasi dampak pemanfaatan Limbah Non-Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah Non-
B3) Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari PLTU batubara untuk substitusi bahan baku
pembuatan beton bertujuan untuk menekan efek negatif pada lingkungan dari
penggunaan limbah non-B3 FABA dalam proses produksi pembuatan beton, batako,
paving block, beton ringan, dan bahan konstruksi lainnya yang sejenis. Limbah non-B3
FABA yang berasal dari proses pembakaran batubara pada fasilitas pembangkitan listrik
tenaga uap (PLTU) adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang tidak menunjukkan
karakteristik limbah B3, namun tetap memiliki kewajiban untuk dikelola sehingga
memenuhi standar dan persyaratan teknis yang ditetapkan dan tercantum dalam
persetujuan dokumen lingkungan. Pengelolaan limbah non-B3 FABA dalam standar ini
Badan Standardisasi Instrumen LHK |Halaman 1 dari 22
merupakan salah satu bentuk pelaksanaan PP No 22 tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang merupakan
turunan dari Undang-undang Cipta Kerja yang mendukung prinsip ekonomi sirkular.
B. URAIAN STANDAR
Ruang lingkup bentuk pengelolaan dan pengendalian yang tercakup dalam standar ini
adalah pengelolaan limbah non-B3 FABA yang berasal dari proses pembakaran batubara
pada fasilitas pembangkitan listrik tenaga uap (PLTU) atau dari kegiatan lain yang
menggunakan teknologi selain stoker boiler dan /atau tungku industri yang termasuk
dalam golongan limbah non-B3 terdaftar dengan kode limbah N106 untuk fly ash dan
N107 untuk bottom ash sebagaiman tercantum pada lampiran XIV PP No 22 tahun 2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Pemanfaatan Limbah non-B3 FABA dalam standar ini merupakan pemanfaatan sebagai
substitusi bahan baku dalam proses pembuatan beton, batako, paving block, beton
ringan, dan bahan konstruksi lainnya yang sejenis.
B.1. BESARAN DAMPAK
Dampak yang timbul apabila standar ini tidak diterapkan adalah timbulnya kontaminasi
limbah non-B3 FABA pada lingkungan di sekitar wilayah pemanfaatan.
Ruang lingkup pengelolaan dan pengendalian yang tercakup dalam standar ini adalah:
Selama kegiatan operasional fasilitas pemanfaatan limbah non-B3 FABA untuk substitusi
bahan baku pembuatan beton.
B.3.2. Lokasi
Area fasilitas pemanfaatan limbah non-B3 FABA untuk substitusi bahan baku pembuatan
beton.
B.3.3. Periode Pemantauan
Minimal 1 kali dalam setahun, selama kegiatan operasional fasilitas pemanfaatan limbah
non-B3 FABA untuk substitusi bahan baku pembuatan beton.
Unloading ke tempat
penyimpanan sementara di
lokasi pemanfaatan
Penyimpanan di lokasi
pemanfaatan
Pemindahan ke alat/lokasi
pencetakan beton
1. Loading ke alat Pencemaran Konsentrasi a. Menggunakan Lokasi Selama a. Pengukuran Lokasi Minimal 1 Pada
angkut. udara ambien partikulat debu sistem angkut penghasil pelaksanaan kualitas udara penghasil (satu) kali seluruh
akibat (TSP) melebihi tertutup untuk limbah non-B3 kegiatan. ambien dan limbah non-B3 dalam 1 kawasan
partikulat baku mutu udara memindahkan FABA (PLTU). meteorologi FABA (PLTU). (satu) tahun, fasilitas.
debu. ambien limbah non-B3 (minimal arah dan selama
berdasarkan FABA dari kecepatan angin) pelaksanaan
Lampiran VII PP kegiatan.
tempat dilakukan oleh
No. 22 Tahun
penyimpanan laboratorium yang
2021 tentang
Penyelenggaraan sementara ke teregistrasi pada
Perlindungan dan alat angkut. (Air minimal dua titik
Pengelolaan LH. slide, bucket (upwind dan
conveyor, downwind
screw berdasarkan data
conveyor). meteorologi) atau
sesuai dengan
b. Menggunakan penentuan titik di
penutup Kepdal No 205
tambahan, tahun 1996 atau
dapat berupa SNI 19-7119.6-
telescope 2005.
chute, transfer
chute, atau alat b. Hasil pengukuran
penutup sejenis dibandingkan
lainnya, untuk dengan baku mutu
mencegah udara ambien
ceceran debu yang mengacu
dari celah pada Lampiran VII
sambungan PP No. 22 tahun
antara unloader 2021 tentang
tempat Penyelenggaraan
penyimpanan Perlindungan dan
sementara Pengelolaan LH.
dengan lubang
container pada
alat angkut.
c. Membasahi
limbah non-B3
d. Melakukan
penyiraman
pada badan
truk pengangkut
untuk
membersihkan
debu yang
menempel.
e. Melakukan
housekeeping
untuk
memastikan
tidak adanya
ceceran debu.
Pencemaran Konsentrasi a. Melapisi lantai Lokasi Selama a. Pengambilan Lokasi Minimal 1 Pada
tanah akibat parameter area kegiatan penghasil pelaksanaan sampel tanah penghasil (satu) kali seluruh
ceceran anorganik pengelolaan limbah nonB3 kegiatan. untuk dianalisis di limbah non-B3 dalam 1 kawasan
FABA. melebihi nilai limbah non-b3 FABA (PLTU). laboratorium FABA (PLTU). (satu) tahun, fasilitas.
baku karakteristik FABA dengan terakreditasi. selama
beracun melalui lapisan tahan pelaksanaan
TCLP air, dapat kegiatan.
b. Menggunakan
kemasan
dilengkapi label
identitas limbah
untuk limbah
non-B3 FABA
non-curah.
3. Unloading dari Pencemaran Konsentrasi a. Menggunakan Lokasi Selama a. Pengukuran Lokasi Minimal 1 Pada
alat angkut ke udara ambien partikulat debu sistem angkut pemanfaatan pelaksanaan kualitas udara pemanfaatan (satu) kali seluruh
tempat akibat (TSP) melebihi tertutup untuk limbah non-B3 kegiatan. ambien dan limbah non-B3 dalam 1 kawasan
penyimpanan partikulat baku mutu udara memindahkan FABA. meteorologi FABA. (satu) tahun, fasilitas.
sementara debu ambien limbah non-B3 (minimal arah dan selama
Fly Ash dari kecepatan angin)
Pencemaran Konsentrasi a. Melapisi lantai Lokasi Selama a. Pengambilan Lokasi Minimal 1 Pada
tanah akibat parameter area kegiatan pemanfaatan pelaksanaan sampel tanah pemanfaatan (satu) kali seluruh
anorganik pemanfaatan kegiatan. untuk dianalisis di dalam 1
1. Penyimpanan Pencemaran Konsentrasi a. Menggunakan Lokasi Selama a. Pengukuran Lokasi Minimal 1 Pada
Sementara udara ambien partikulat debu fasilitas pemanfaatan pelaksanaan kualitas udara pemanfaatan (satu) kali seluruh
limbah non-B3 akibat (TSP) melebihi penyimpanan limbah non-B3 kegiatan ambien dan limbah non-B3 dalam 1 kawasan
FABA partikulat baku mutu udara sementara FABA meteorologi FABA (satu) tahun, fasilitas
debu ambien seperti (minimal arah dan selama
berdasarkan bangunan kecepatan angin) pelaksanaan
Lampiran VII PP kegiatan.
tertutup dilakukan oleh
No. 22 Tahun
(Bottom Ash) laboratorium yang
2021 tentang
Penyelenggaraan atau silo (Fly teregistrasi pada
Perlindungan dan Ash). minimal dua titik
Pengelolaan LH (upwind dan
b. Memasang dust downwind
collector atau berdasarkan data
filter pada meteorologi) atau
tempat sesuai dengan
penyimpanan penentuan titik di
sementara Kepdal No 205
seperti tahun 1996 atau
bangunan SNI 19-7119.6-
tertutup atau 2005
silo.
b. Hasil pengukuran
c. Penggunaan dibandingkan
penghalang dengan baku mutu
fisik di udara ambien
sekeliling area yang mengacu
III. TAHAP PEMINDAHAN LIMBAH NON-B3 FABA DARI FASILITAS PENYIMPANAN KE FASILITAS PRODUKSI CAMPURAN BETON
1. Pemindahan ke Pencemaran Konsentrasi a. Menggunakan Lokasi Selama a. Pengukuran Lokasi Minimal 1 Pada
fasilitas udara ambien partikulat debu sistem angkut pemanfaatan pelaksanaan kualitas udara pemanfaatan (satu) kali seluruh
produksi akibat (TSP) melebihi tertutup untuk limbah non-B3 kegiatan. ambien dan limbah non-B3 dalam 1 kawasan
campuran partikulat baku mutu udara memindahkan FABA. meteorologi FABA. (satu) tahun, fasilitas.
beton (mixer). debu. ambien limbah non-B3 (minimal arah dan selama
berdasarkan Fly Ash dari silo kecepatan angin) pelaksanaan
Lampiran VII PP kegiatan.
ke fasilitas dilakukan oleh
No. 22 Tahun
produksi laboratorium yang
2021 tentang
Penyelenggaraan campuran teregistrasi pada
Perlindungan dan beton minimal dua titik
Pengelolaan LH. (pneumatic (upwind dan
conveyor). downwind
berdasarkan data
b. Membasahi meteorologi) atau
limbah non-B3 sesuai dengan
FABA, jika penentuan titik di
memungkinkan, Kepdal No 205
untuk tahun 1996 atau
mengurangi SNI 19-7119.6-
debu selama 2005.
proses
pemindahan. b. Hasil pengukuran
dibandingkan
Pencemaran Konsentrasi a. Melapisi lantai Lokasi Selama a. Pengambilan Lokasi Minimal 1 Pada
tanah akibat parameter area kegiatan pemanfaatan pelaksanaan sampel tanah pemanfaatan (satu) kali seluruh
ceceran anorganik pemanfaatan limbah non-B3 kegiatan. untuk dianalisis di limbah non-B3 dalam 1 kawasan
FABA. melebihi nilai limbah non-b3 FABA. laboratorium FABA. (satu) tahun, fasilitas.
baku karakteristik FABA dengan terakreditasi. selama
beracun melalui lapisan tahan pelaksanaan
TCLP air, dapat kegiatan.
b. Hasil analisis
berdasarkan berupa beton
dibandingkan
Lampiran XIII PP atau lapisan
No. 22 Tahun sejenis lainnya. dengan nilai baku
2021 tentang karakteristik
Penyelenggaraan b. Melakukan beracun melalui
Perlindungan dan housekeeping TCLP
Pengelolaan LH. untuk berdasarkan
memastikan Lampiran XIII PP
tidak adanya No. 22 Tahun
ceceran debu 2021 tentang
Penyelenggaraan
Perlindungan dan
Pengelolaan LH.
1. Feeding ke alat Pencemaran Konsentrasi a. Menggunakan Lokasi Selama a. Pengukuran Lokasi Minimal 1 Pada
produksi udara ambien partikulat debu sistem angkut pemanfaatan pelaksanaan kualitas udara pemanfaatan (satu) kali seluruh
campuran akibat (TSP) melebihi tertutup untuk limbah non-B3 kegiatan ambien dan limbah non-B3 dalam 1 kawasan
beton (mixer) partikulat baku mutu udara memindahkan FABA meteorologi FABA (satu) tahun, fasilitas
debu ambien limbah non-B3 (minimal arah dan selama
berdasarkan FABA dari kecepatan angin) pelaksanaan
Lampiran VII PP tempat kegiatan.
dilakukan oleh
No. 22 Tahun penyimpanan
laboratorium yang
2021 tentang sementara ke
Penyelenggaraan alat teregistrasi pada
Perlindungan dan pencampur/mix minimal dua titik
Pengelolaan LH er. (Air slide, (upwind dan
bucket downwind
conveyor, berdasarkan data
screw meteorologi) atau
conveyor) sesuai dengan
penentuan titik di
b. Menggunakan Kepdal No 205
penutup tahun 1996 atau
tambahan, SNI 19-7119.6-
dapat berupa
2005
terpal atau
bangunan b. Hasil pengukuran
penutup, pada dibandingkan
celah dengan baku mutu
sambungan udara ambien
antara unloader yang mengacu
dengan mixer. pada Lampiran VII
PP No. 22 tahun
c. Membasahi 2021 tentang
limbah non-B3 Penyelenggaraan
FABA, jika Perlindungan dan
memungkinkan, Pengelolaan LH
untuk
mengurangi
debu selama
proses
pemindahan.
d. Melakukan
housekeeping
untuk
memastikan
tidak adanya
ceceran debu.
Pencemaran Konsentrasi a. Melapisi lantai Lokasi Selama a. Pengambilan Lokasi Minimal 1 Pada
tanah akibat parameter area kegiatan pemanfaatan pelaksanaan sampel tanah pemanfaatan (satu) kali seluruh
ceceran anorganik pemanfaatan limbah non-B3 kegiatan. untuk dianalisis di limbah non-B3 dalam 1 kawasan
FABA. melebihi nilai limbah non-b3 FABA. laboratorium FABA. (satu) tahun, fasilitas.
baku karakteristik FABA dengan terakreditasi. selama
beracun melalui lapisan tahan pelaksanaan
TCLP air, dapat kegiatan.
b. Hasil analisis
berdasarkan berupa beton
dibandingkan
Lampiran XIII PP atau lapisan
No. 22 Tahun sejenis lainnya. dengan nilai baku
2021 tentang karakteristik
Penyelenggaraan b. Melakukan beracun melalui
Perlindungan dan housekeeping TCLP
Pengelolaan LH. untuk berdasarkan
memastikan Lampiran XIII PP
tidak adanya No. 22 Tahun
ceceran debu 2021 tentang
Penyelenggaraan
Perlindungan dan
Pengelolaan LH.
2. Proses mixing Pencemaran Konsentrasi debu a. Menggunakan Lokasi Selama a. Pengukuran Lokasi Minimal 1 Pada
campuran udara ambien melebihi baku penutup pemanfaatan pelaksanaan kualitas udara pemanfaatan (satu) kali seluruh
beton akibat mutu udara tambahan pada limbah non-B3 kegiatan ambien dan limbah non-B3 dalam 1 kawasan
partikulat ambien lubang mixer, FABA meteorologi FABA (satu) tahun, fasilitas
debu berdasarkan atau (minimal arah dan selama
Lampiran VII PP kecepatan angin) pelaksanaan
No. 22 Tahun b. melakukan kegiatan.
dilakukan oleh
2021 tentang proses mixing di
laboratorium yang
Penyelenggaraan dalam
b. Hasil pengukuran
dibandingkan
dengan baku mutu
udara ambien
yang mengacu
pada Lampiran VII
PP No. 22 tahun
2021 tentang
Penyelenggaraan
Perlindungan dan
Pengelolaan LH
3. Pemindahan ke Pencemaran Konsentrasi a. Melakukan Lokasi Selama a. Pengukuran Lokasi Minimal 1 Pada
pencetakan udara ambien partikulat debu penyiraman pemanfaatan pelaksanaan kualitas udara pemanfaatan (satu) kali seluruh
beton. akibat (TSP) melebihi pada badan limbah non-B3 kegiatan ambien dan limbah non-B3 dalam 1 kawasan
partikulat baku mutu udara truk FABA meteorologi FABA (satu) tahun, fasilitas
debu ambien pengangkut (minimal arah dan selama
berdasarkan untuk kecepatan angin) pelaksanaan
Lampiran VII PP membersihkan kegiatan.
dilakukan oleh
No. 22 Tahun debu yang
laboratorium yang
2021 tentang menempel.
Penyelenggaraan teregistrasi pada
Perlindungan dan b. Menggunakan minimal dua titik
Pengelolaan LH penutup (upwind dan
tambahan pada downwind
truk pengangkut berdasarkan data
atau alat angkut meteorologi) atau
lainnya untuk sesuai dengan
mencegah penentuan titik di
tumpahan Kepdal No 205
material. tahun 1996 atau
SNI 19-7119.6-
c. Mengatur
2005
jumlah muatan
untuk b. Hasil pengukuran
mencegah dibandingkan
tumpahan dengan baku mutu
material. udara ambien
yang mengacu
d. Melakukan pada Lampiran VII
housekeeping PP No. 22 tahun
untuk 2021 tentang
memastikan Penyelenggaraan
tidak adanya
Referensi
● Central Pollution Control Board, 2013, Final Report of The Committee for
Preparation of “Guidelines for Loading, Unloading and Nuisance Free
Transportation of All Types of Flyash, Including Bottom Ash Etc. Generated By
Thermal Power Stations”.
● D.N., Naresh, 2010, “Management of Ash Disposal”, GEOtrendz December 16-
18.
● Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
● Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 19 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengelolaan Limbah Nonbahan
Berbahaya Dan Beracun
● Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, 2015, Beton
dengan Sedikit Semen Portland dan Tanpa Semen Portland Memanfaatkan
Abu Terbang dari PLTU Batubara, Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
● Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan, 2012, Beton Kinerja
Tinggi, Teknologi dan Aplikasi di Indonesia, Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat