Anda di halaman 1dari 10

METODE PENAFSIRAN DAN PENEMUAN HUKUM

DISUSUN OLEH
Nama: Rana Apriliani
Kelas: XII MIA
Absen: 29

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 01 BONTI


KECAMATAN BONTI
KABUPATEN SANGGAU
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan karya tulis ilmiah yang berjudul “Metode Penafsiran dan
Penemuan Hukum”, telah dibaca dan disahkan pada xxxx oleh :

Penulis Guru Pembimbing

Rana Apriliani Humairah Adawiyah, S. Pd


XII MIA NIP. 19920220 201902 2 002

Mengetahui
Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Bonti

Zeno, sp.d
NIP. 196808161992031008

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih, lagi Maha Penyayang.
Selain itu kami juga memanjatkan Puji syukur atas limpahan berkah dan hidayah-Nya,
sehingga penyelesaian makalah ini bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca guna untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan tentang hukum.
Makalah ini disusun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih awam
dapat memahami mengenai informasi yang berkaitan dengan hukum. Kami juga
menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
kata. Sehingga kami membuka dan menerima saran dan kritik bagi seluruh pembaca.
Akhir kata kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dengan baik bagi
pembaca. Sekian dan Terimakasih.

Bonti, November, 2023


Penulis

Rana Apriliani

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iv
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
2.1 Metode Penafsiran Hukum............................................................................................3
2.2 Metode Penemuan Hukum............................................................................................4
BAB III......................................................................................................................................5
PENUTUP.............................................................................................................................5
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................5
3.2 Saran................................................................................................................................5
DAFTAR REFERENSI...........................................................................................................6

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem hukum adalah fondasi penting bagi setiap masyarakat untuk menjaga
keteraturan, keadilan, dan keamanan. Namun, hukum itu sendiri seringkali kompleks dan
terbuka untuk berbagai interpretasi yang berbeda. Oleh karena itu, metode penafsiran dan
penemuan hukum menjadi sangat relevan dalam upaya memahami, mengartikan, dan
mengembangkan hukum.

Pentingnya memahami metode penafsiran dan penemuan hukum tidak hanya


berlaku untuk para profesional hukum, seperti hakim, pengacara, dan penasihat hukum,
tetapi juga bagi masyarakat umum. Masyarakat perlu tahu bagaimana hukum diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari mereka, dan bagaimana proses penemuan hukum dapat
memengaruhi hak dan kewajiban mereka.
Metode penafsiran dan penemuan hukum dapat berbeda-beda tergantung pada
sistem hukum yang digunakan di suatu negara, seperti sistem hukum umum (common
law) atau sistem hukum kodifikasi (civil law). Oleh karena itu, memahami variasi metode
ini penting untuk menghindari ketidakpastian dan konflik dalam peraturan hukum.
Selain itu, perubahan sosial, teknologi, dan budaya yang terus berlangsung juga
memengaruhi cara hukum diinterpretasikan dan ditemukan. Masyarakat modern
seringkali dihadapkan pada isu-isu hukum yang belum pernah ada sebelumnya, dan ini
memerlukan pemikiran kreatif dan inovatif dalam proses penafsiran dan penemuan
hukum.
Makalah ini akan membahas berbagai metode penafsiran dan penemuan hukum
yang digunakan dalam berbagai sistem hukum di dunia, dan menggali lebih dalam
tentang pentingnya memahami metode ini dalam konteks hukum yang terus berkembang.
Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang metode penafsiran dan penemuan
hukum, masyarakat dapat lebih efektif berpartisipasi dalam sistem hukum dan menjaga
keadilan serta keteraturan dalam masyarakat.

v
1.2 Rumusan Masalah
Berikut adalah beberapa contoh rumusan masalah lain yang dapat dikaji adalah
“Bagaimana metode penafsiran hukum dapat diterapkan dalam penemuan hukum?”
1.3 Tujuan Masalah

Tujuan dari makalah metode penafsiran dan penemuan hukum adalah untuk
memberikan pemahaman yang komprehensif tentang kedua hal tersebut. Makalah ini
diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para mahasiswa, akademisi, dan praktisi
hukum dalam memahami metode penafsiran dan penemuan hukum.

vi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Penafsiran Hukum

Metode penafsiran objektif adalah metode penafsiran yang menekankan pada


makna yang terkandung dalam teks peraturan perundang-undangan itu sendiri. Metode
penafsiran objektif didasarkan pada asumsi bahwa teks peraturan perundang-undangan
memiliki makna yang tetap dan tidak berubah, terlepas dari siapa yang menafsirkannya.
Metode penafsiran objektif dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

 Metode Historis
Metode historis adalah salah satu metode penafsiran hukum yang berfokus
pada sejarah pembentukan suatu peraturan hukum. Dalam metode ini, penafsir
mencoba memahami niat awal pembuat hukum dengan mengkaji latar belakang
sejarah dan peristiwa yang terjadi pada saat hukum tersebut diadopsi. Penafsiran
historis sering digunakan dalam sistem hukum yang mengakui pentingnya tradisi dan
sejarah hukum, seperti sistem hukum umum (common law).
 Metode Tekstual
Metode tekstual adalah pendekatan yang menekankan pada teks peraturan
hukum itu sendiri. Dalam metode ini, penafsir mengkaji kata-kata dan frasa dalam
hukum untuk mencari makna yang sebenarnya. Metode ini lebih bersifat formalistik
dan berfokus pada teks yang ada. Metode tekstual umumnya digunakan dalam sistem
hukum yang memiliki teks hukum yang jelas dan spesifik.
 Metode Sistemik
Metode sistemik melibatkan analisis konteks hukum yang lebih luas. Penafsir
mempertimbangkan bagaimana suatu peraturan hukum berinteraksi dengan hukum
lainnya dan bagaimana peraturan tersebut berkontribusi pada sistem hukum secara
keseluruhan. Metode ini membantu memastikan konsistensi dan koherensi dalam
sistem hukum.
 Metode Teologis

vii
Metode teleologis atau metode tujuan mengacu pada upaya untuk memahami
tujuan dan maksud di balik suatu peraturan hukum. Penafsir mencoba menjawab
pertanyaan mengapa hukum itu ada dan apa yang ingin dicapai oleh hukum tersebut.
Dengan cara ini, penafsir dapat mencari solusi yang lebih baik dalam mencapai tujuan
hukum.

2.2 Metode Penemuan Hukum


Metode penemuan hukum adalah cara atau proses yang digunakan oleh hakim
atau petugas penegak hukum lainnya untuk menemukan hukum yang tepat untuk
menyelesaikan peristiwa hukum yang kongkret. Penemuan hukum merupakan salah satu
fungsi hakim dalam sistem hukum yang menganut sistem civil law. Metode ini dapat
dibagi menjadi beberapa macam, yaitu:
 Preseden
Dalam sistem hukum umum, pengadilan sering merujuk pada keputusan
hukum sebelumnya sebagai pedoman untuk menentukan kasus yang serupa. Preseden
adalah suatu keputusan hukum yang memiliki otoritas dan digunakan untuk
membentuk hukum baru. Metode penemuan hukum berdasarkan preseden penting
dalam menjaga konsistensi dan kepastian hukum.
 Analogi
Analogi adalah metode penemuan hukum yang digunakan ketika tidak ada
preseden yang relevan. Dalam kasus ini, penafsir mencoba menemukan kesamaan
antara kasus yang ada dengan kasus yang telah diputuskan sebelumnya untuk
mengambil keputusan yang sejalan dengan hukum yang ada.
 Analogi Ratio Legis
Analogi ratio legis adalah metode penemuan hukum yang mempertimbangkan
tujuan umum di balik suatu peraturan hukum. Penafsir mencoba menemukan
kesamaan antara kasus yang ada dengan tujuan umum yang ingin dicapai oleh hukum
tersebut. Dengan cara ini, penafsir dapat membuat keputusan yang sesuai dengan niat
pembuat hukum.
 Diskresi Hakim
Dalam beberapa kasus, hakim memiliki diskresi untuk menafsirkan dan
menerapkan hukum sesuai dengan kebijakan dan keadilan. Diskresi hakim
memungkinkan hakim untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan keadaan
khusus suatu kasus, tanpa harus terikat pada keputusan hukum sebelumnya.

viii
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode penafsiran dan penemuan hukum sangat penting dalam sistem hukum
untuk memastikan bahwa hukum diinterpretasikan dan diterapkan dengan benar. Berbagai
metode tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan seringkali
digunakan bersama-sama untuk mencapai keadilan dan kepastian hukum. Memahami
metode-metode ini membantu para penafsir dan pengadilan dalam mengambil keputusan
hukum yang sesuai dengan nilai-nilai dan tujuan sistem hukum yang ada.

3.2 Saran
Makalah ini bertujuan untuk mendalami konsep metode penafsiran dan penemuan
hukum yang menjadi landasan utama dalam pengembangan sistem hukum modern.
Dengan penelitian kritis, kami berusaha memberikan pemahaman mendalam mengenai
bagaimana berbagai metode ini memengaruhi interpretasi hukum dalam konteks
masyarakat saat ini. Fokus utama makalah ini adalah untuk menyajikan perbedaan antara
metode penafsiran dan penemuan hukum, dengan harapan memberikan wawasan yang
jelas mengenai aplikasi praktis para profesional hukum dalam mengimplementasikan
metode-metode tersebut. Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang kompleksitas metode penafsiran dan
penemuan hukum dalam konteks hukum modern

ix
DAFTAR REFERENSI

https://www.hukumonline.com/berita/a/metode-penafsiran-hukum-mertokusumo-pitlo-
lt6331ab71b721c/

https://mh.uma.ac.id/penafsiran-hukum/

https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=849:penemuan-hukum-oleh-hakim-
rechtvinding&lang=en#:~:text=Interpretasi%20(penafsiran)%20adalah%20salah%20satu,kaedah
%20tersebut%20diterapkan%20kepada%20peristiwanya.

https://ditjenpp.kemenkumham.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=849:penemuan-hukum-oleh-hakim-
rechtvinding&lang=en#:~:text=Interpretasi%20(penafsiran)%20adalah%20salah%20satu,kaedah
%20tersebut%20diterapkan%20kepada%20peristiwanya.

Anda mungkin juga menyukai