Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN GIZI RAWAT INAP

DI RSI NU DEMAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Abdul Aziz


1. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien :
Duduk menyamping dekat meja pemeriksaaan, pada sisi
yang akan difoto
b. Posisi Obyek :
1) Lengan diatur lurus disamping tubuh pada posisi supine
( manus s/d elbow joint ) untuk menghindari overlape
radius dan ulna ( bila prone ), letakkan kaset pada
pertengahan obyek.
2) Atur kedua Stiloideus berjarak sama dengan kaset
c. Central Ray :
Vertikal dan tegak lurus terhadap film
d. Central Point :
Pada pertengahan antebrachii
e. Kriteria :
1) Tampak os radius dan os ulna
2) Tampak Epicondylus medial dan lateral humerus
3) Tampak olecranon, kaput dan kolumna radius
4) Tampak tuberositas radius, process stiloideus lateral
PENGERTIAN danrawat
Asuhan gizi medial
inap adalah serangkaian proses kegiatan pelayanan
gizi yang berkesinambungan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan
konseling diet hingga evaluasi rencana diet kepada klien/ pasien rawat
inap.
TUJUAN Membantu pasien dalam memecahkan masalah gizi sehingga ada
pengertian, sikap serta perilaku positif bagi penderita dalam upaya
memperbaiki status gizi dan penyembuhan pasien rawat inap
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
DI RSI NU DEMAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Abdul Aziz


1. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien :
Duduk menyamping dekat meja pemeriksaaan, pada sisi
yang akan difoto
b. Posisi Obyek :
1) Lengan diatur lurus disamping tubuh pada posisi supine
( manus s/d elbow joint ) untuk menghindari overlape
radius dan ulna ( bila prone ), letakkan kaset pada
pertengahan obyek.
2) Atur kedua Stiloideus berjarak sama dengan kaset
c. Central Ray :
Vertikal dan tegak lurus terhadap film
d. Central Point :
Pada pertengahan antebrachii
e. Kriteria :
1) Tampak os radius dan os ulna
2) Tampak Epicondylus medial dan lateral humerus
3) Tampak olecranon, kaput dan kolumna radius
4) Tampak tuberositas radius, process stiloideus lateral
KEBIJAKAN dan yang
Setiap pasien medial
apabila dilakukan screening gizi beresiko terhadap
malnutrisi maka dilakukan asuhan gizi
PROSEDUR 1. Penderita datang setelah 1-2 hari dirawat maka dilakukan
skrining gizi.
2. Apabila hasil skrining menunjukkan pasien beresiko terhadap
malnutrisi maka dilakukan asuhan gizi.
3. Ahli gizi melakukan assasemen pasien untuk memperoleh
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
DI RSI NU DEMAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Abdul Aziz


1. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien :
Duduk menyamping dekat meja pemeriksaaan, pada sisi
yang akan difoto
b. Posisi Obyek :
1) Lengan diatur lurus disamping tubuh pada posisi supine
( manus s/d elbow joint ) untuk menghindari overlape
radius dan ulna ( bila prone ), letakkan kaset pada
pertengahan obyek.
2) Atur kedua Stiloideus berjarak sama dengan kaset
c. Central Ray :
Vertikal dan tegak lurus terhadap film
d. Central Point :
Pada pertengahan antebrachii
e. Kriteria :
1) Tampak os radius dan os ulna
2) Tampak Epicondylus medial dan lateral humerus
3) Tampak olecranon, kaput dan kolumna radius
4) Tampak tuberositas radius, process stiloideus lateral
dan medial
informasi
 Identitas pasien
 Diagnosa dokter
 Diet waktu masuk
 Pertimbangan terapi gizi
 Status gizi pasien
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
DI RSI NU DEMAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Abdul Aziz


1. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien :
Duduk menyamping dekat meja pemeriksaaan, pada sisi
yang akan difoto
b. Posisi Obyek :
1) Lengan diatur lurus disamping tubuh pada posisi supine
( manus s/d elbow joint ) untuk menghindari overlape
radius dan ulna ( bila prone ), letakkan kaset pada
pertengahan obyek.
2) Atur kedua Stiloideus berjarak sama dengan kaset
c. Central Ray :
Vertikal dan tegak lurus terhadap film
d. Central Point :
Pada pertengahan antebrachii
e. Kriteria :
1) Tampak os radius dan os ulna
2) Tampak Epicondylus medial dan lateral humerus
3) Tampak olecranon, kaput dan kolumna radius
4) Tampak tuberositas radius, process stiloideus lateral

 dan medialpenyakit pemeriksaan fisik


Riwayat
 Pemeriksaan labolatorium
4. Ahli gizi melakukan diagnosa gizi yaitu identifikasi dan
penjelasan tentang apa yang terjadi, resiko atau potensi akan
terjadi masalah gizi. Bentuk diagnosis gizi ini diformulasikan
dalam pernyataandiagnosis gizi yang ditulis dalam format PES
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
DI RSI NU DEMAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Abdul Aziz


1. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien :
Duduk menyamping dekat meja pemeriksaaan, pada sisi
yang akan difoto
b. Posisi Obyek :
1) Lengan diatur lurus disamping tubuh pada posisi supine
( manus s/d elbow joint ) untuk menghindari overlape
radius dan ulna ( bila prone ), letakkan kaset pada
pertengahan obyek.
2) Atur kedua Stiloideus berjarak sama dengan kaset
c. Central Ray :
Vertikal dan tegak lurus terhadap film
d. Central Point :
Pada pertengahan antebrachii
e. Kriteria :
1) Tampak os radius dan os ulna
2) Tampak Epicondylus medial dan lateral humerus
3) Tampak olecranon, kaput dan kolumna radius
4) Tampak tuberositas radius, process stiloideus lateral
dan medial
(problem, etiologi, sign & symptom)
5. Ahli gizi melakukan intervensi meliputi pemilihan menu
makanan yang tepat, perencnn, implementasi yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan pasien pada langkah ini dietisien akan
bekerja sama dengan dokter, perawat, pasien atau keluarga.
6. Ahli gizi melakukan monitoring dan evaluasi dengan cara
melakukan riview dan pengukuran status pasien yang telah
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
DI RSI NU DEMAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Abdul Aziz


1. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien :
Duduk menyamping dekat meja pemeriksaaan, pada sisi
yang akan difoto
b. Posisi Obyek :
1) Lengan diatur lurus disamping tubuh pada posisi supine
( manus s/d elbow joint ) untuk menghindari overlape
radius dan ulna ( bila prone ), letakkan kaset pada
pertengahan obyek.
2) Atur kedua Stiloideus berjarak sama dengan kaset
c. Central Ray :
Vertikal dan tegak lurus terhadap film
d. Central Point :
Pada pertengahan antebrachii
e. Kriteria :
1) Tampak os radius dan os ulna
2) Tampak Epicondylus medial dan lateral humerus
3) Tampak olecranon, kaput dan kolumna radius
4) Tampak tuberositas radius, process stiloideus lateral
dan medial
dijadwalkan. Kegiatan monitoring dan evaluasi menggunakan
indikator hasil yang telah dipilih dan yang relevan dengan
kebutuhan pasien, diagnosis gizi, tujuan asuhan gizi dan kondisi
penyakit.
7. Ahli gizi mendokumentasikan asuhan gizi pasien, kedalam
catatan medis pasien dan buku catatan asuhan rawta pasien rawat
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
DI RSI NU DEMAK
No. Dokumen No. Revisi Halaman

Tanggal Terbit Ditetapkan


Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Abdul Aziz


1. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien :
Duduk menyamping dekat meja pemeriksaaan, pada sisi
yang akan difoto
b. Posisi Obyek :
1) Lengan diatur lurus disamping tubuh pada posisi supine
( manus s/d elbow joint ) untuk menghindari overlape
radius dan ulna ( bila prone ), letakkan kaset pada
pertengahan obyek.
2) Atur kedua Stiloideus berjarak sama dengan kaset
c. Central Ray :
Vertikal dan tegak lurus terhadap film
d. Central Point :
Pada pertengahan antebrachii
e. Kriteria :
1) Tampak os radius dan os ulna
2) Tampak Epicondylus medial dan lateral humerus
3) Tampak olecranon, kaput dan kolumna radius
4) Tampak tuberositas radius, process stiloideus lateral
inap. dan medial

UNIT TERKAIT 1. Rawat inap


2. Ahli gizi

Anda mungkin juga menyukai