No.Dokumen
No.Revisi Halaman
..../Yanmed
Ranap/SPO/RSUMP/VI/202 03 1/1
1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Ichsan Priyotomo
Pelaksanaan:
1. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah dan penuh perhatian.
2. Bila pasien dapat berdiri, diukur dulu berat dan tinggi badannya
sebetum
dibaringkan di tempat tidur.
3. Selanjutnya dilakukan:
a. Anamnesa (mengenai bio data, keluhan utama, riwayat penyakit
dan Iain-lain).
b. Pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum pasien
pengukuran
suhu, denyut nadi, pernafasan, tekanan darah dan Iain-lain).
4. Laporkan pasien baru tersebut kepada penanggung jawab ruangan
atau
dokter yang bersangkutan.
5. Catat nama dan alamatyangjelas dalam buku register ruang
perawatan.
6. Pasien dan atau keluarganya diberi penjelasan mengenai tata tertib
ruang
perawatan dan peraturan Rumah Sakit (antara lain
ketentuan
administratif, waktu kunjungan, waktu pemeriksaan dokter),
o.ientasi
ruang perawatan beserta fasilitas di dalamnya dan cara
penggunaannya
serta jadwal kegiatan rutin di dalam ruangan.
7. Bila membawa barang berharga, pasien harus menitipkannya kepada
penangguiig jawab ruanganan dengan terlebih dulu dicatat oleh
petugas.
8. Perawat rrencatat semua hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
dalam
catatan perawatan yang berada dalam berkas catatan medik pasien.
UGD
UNIT
Ranap
TERKAIT
Ralan
MEMBERI MAKAN DAN MINUM
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.
PROSEDUR Persiapan :
1. Alat
1.1. Alat makan dan minum
1.2. Diet pasien
1.3. serbet
2. Pasien : atur posisi pasien duduk bila memungkinkan
Langkah-langkah:
1. Mencuci tangan
2. Memberitahu pasien untuk makan
3. Memeriksa ulang dietnya
4. Membantu pasien dalam posisi yang menyenangkan
5. Meletakkan serbet dibawah dagu pasien
6. Memberi kesempatan pasien berdoa
7. Menanyakan pasien apakah lauk dan sayur boleh dicampur dengan
nasi/tim
8. Menyiapkan porsi makanan dengan porsi sedang dan tidak tergesa-
gesa sampai makanan habis atau sampai pasien sudah merasa cukup
9. Memberi minum secukupnya
10. Setelah selesai, mulut dibersihkan dengan serbet
11. Mengembalikan alat pada tempatnya
12. Mencatat jenis dan jumlah makanan yang dihabiskan
13. Mencuci tangan.
Hal yang perlu diperhatikan
1. Respon pasien
MELEPAS KATETER
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1. Sama dengan cara mengganti dan memasang alat tenun pada tempat
tidur
tanpa pasien di atasnya, tetapi dikerjakan secara bergilir pada sisi
kiri dan
kanan, tempat tidur.
2. Selimut dan bantal yang tidak perlu diganti.letakkan di atas kursi
atau bangku.
3. Tahap pertama :
a. Pasien dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur (bila perlu
pasien
diganjal dengan bantal supaya tidak jatuh)
b. Lakukan segera prosedur ini pada tempat tidur bagian yang
kosong
c. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur, lalu digulung
satu
persatu sampai di bawah punggung pasien, yaitu ;
Sprei kecil digulung ke tengah sejauh mungkin
Penak dibersihkan dengan lap larutan desinfektan, lalu
dikeringkan dan digulung ke tengah sejauh mungkin.
Sprei besar digulung ke tengah sejauh mungkin
d. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap yang
dibasahi larutan desinfektan, kemudian dikeringkan dengan lap
kering.
e. Sprei besar yang bersih digulung setengah bagian,
kemudian
gulungannya diletakkan di bawah punggung pasien dan uyang
setengah
bagian lagi diratakan serta dipasang pada kasur.
f. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali.
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan dan dianjurkan untuk buang air kecil dulu (bila
pasien sadar)
Pelaksanaan :
1. Perawat menjelaskan tujuan tinadakan pada pasien dan menawarkan
pasien untuk BAB/BAK terlebih dahulu (bila pasien sadar)
2. Perawat menutup pintu/jendela, bila perlu memasang sampiran
3. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur, bilamasih
dibutuhkan, bantal digunakan seperlunya
4. Perawat berdiri di sisi kiri atau kanan pasien
5. Memberitahu pasien bahwa pakaian bagian atas harus dibuka lalu
bagian yang terbuka itu ditutup dengan selimut mandi atau kain
penutup
6. Perawat memandikan pasien dengan urutan :
a. Mencuci bagian muka :
1) Handuk dibentangkan dibawah kepala
2) Membersihkan mata, dimulai dari mata yang jauh dari mata
parawat
3) Membersihkan muka
4) Membersihkan teliga diimulai dari teliga yang jauh dari
perawat
5) Membersihkan leher
6) Tawarkan menggunakan sabun atau tidak, jika iya lakukan
prosedur seperti diatas kemudian dibilas dengan air hangat
dan keringkan
b. Mencuci lengan :
1) Meletakkan handuk dibawah lengan klian yang jauh dari
perawat
2) Meninggikan tangan dan pegang bagian siku kemudian
basuh dari ujung jari ke ketiak, disabun, kemudian bilas,
keringkan dan lakukan lagi pada lengan lainnya.
c. Mencuci dada
1) Menurunkan selimut mandi dan letakkan handuk di atas
dada
2) Basuh, sabuni, bilas dan keringkan bagian dada dimulai dari
yang jauh dari perawat. Pada wanita basuh, sabuni, bilas dan
keringkan lipatan dibawah payudara
d. Mencuci perut :
1) Menurunkan selimut mandi sampai diatas simphisis usus
2) Basuh, sabuni, bilas dam keringkan bagian perut dimulai
dari yang jauh dari perawat
e. Mencuci punggung :
1) Miringkan klien, handuk diletakkan sejajar memanjang
2) Basuh punggung, sabuni, bilas dan keringkan
3) Massage punggung bias dilakukan pada tahap ini.
f. Mencuci kaki
1) Kaki ditekuk, letakkan handuk dibawah tungkai
2) Basuh punggung, sabuni, bilas dan keringkan dimulai dari
pangkal paha menuju jari-jari kaki, lakukan dari kaki yang
jauh dari perawat dan ulangi pada kaki lainnya.
g. Mencuci genetalia :
1) Buka selimut mandi hingga didaerah pubis
2) Atur klien pada posisi litotomi
3) Cuci organ genetalia dengan sabun, bilas dengan air bersih
dan keringkan ( pastikan lipatan antara libia mayora dan
minora (perempuan) dan lipatan kutup (laki-laki) bersih )
4) Kembalikan posis pasien supinasi
h. Menyisir
1) Pasang kain pengalas dibawah kepala
2) Pasang/dekatkan bengkok
3) Rambut panjang belah dua dan diolesi minyak, kemudian
sisir dari ujung rambut kepangkal dan kepang
4) Rambut pendek olesi minyak, disisir dari pangkal k ujung
5) Rambut rontok dan berkutu dimasuka kebengkok
6) Rambut yang rontok dibungkus kertas
7. Membereskan alat-alat
8. Mencuci tangan
MENCUCI RAMBUT
No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.057.06.12 00 1/2
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.
Perhatian :
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Hindari tindakan vang membuat pasien lelah atau kedinginan.
UNIT Rawat Inap, Kebidanan
TERKAIT
MEMINDAHKAN PASIEN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.058.06.12 00 1/2
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.
Penatalaksanaan :
1. Memakai sarung tangan bila perlu
2. Atur tempat tidur pada posisi rata dan rodanya dikunci
3. Menghadap kebagian tempat tidur ( bila dua perawat, mereka berdiri
pada posisi yang berlawanan )
4. Rentangkan kaki dan kaki lainnya dibelakangnya
5. Fleksikan lutut klien sedekat mungkin dengan bokong
6. Intruksikan klien untuk memfleksikan leher kea rah dada
7. Letakkan tangan klien diatas dada bila ada keterbatasan ekstremitas
atas
8. Letakkan tangan anda di bawah bahu klien dan tangan yang lain
dibawah paha klien
9. Bantu klien utuk duduk
10. Kaji ulang kelurusan tubuh klien
11. Memberi tahu pasien.
12. Mengunci kursi roda.
13. Melipat/menyampingkan kaki kursi rida agar kaki pasien tidak
terhalang waktu berdiri.
14. Perawat berdiri didepan pasien , jika diperlukan keluarga dilibatkan
dalam proses pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur
15. Kedua tangan perawat memegang pinggang pasien dan kedua tangan
pasien memegang bahu perawat
16. Membantu pasien berdiri dan keluar dari kursi roda.
17. Memagang pinggang pasien dengan tangan kanan dan tangan kiri
pasien memeluk bahu perawat. .
18. Mendudukkan pasien ditempat tidur.
19. Menahan punggung pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
membantu mengangkat kedua kaki pasien diletakkan diatas tempat
tidur, lalu dibaringkan.
20. Merapikan pasien.
21. Mengembalikan kursi roda ketempat semula.
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang ha!-hal yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
PROSEDUR 1. Pasien didudukkan, sandaran punggung atau kursi diletakkan di
bawah atau di atas kasur di bagian kepala, diatur sampaisetengah
duduk dan dirapihkan. Bantal disusun menurut kebutuhan. Pasien
dibaringkan kembali dan pada ujung kakinya dipasang penahan.
2. Pada tempat tidur khusus (fuctional bed) pasien dan tempat tidurnya
langsung diatur setengah duduk, dibawah lutut ditinggikan sesuai
kebuturnn. Kedua lengan ditopang dengan bantal.
3. Pasien dirapihkan
PENGERTIAN Membaringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari pada kaki
Melancarkan peredaran darah ke otak.
Dilakukan pada :
TUJUAN
1. Pasien Shock
2. Pasien yang dipasang skin traksi pada kakinya
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
Persiapan alat:
1. Balok penopang kaki tempattidur
2. Bantal
3. Tempat tidur khusus, bila ada
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yangakan dilakukan.
PROSEDUR Langkah-langkah :
1. Perawat mengangkat bagian kaki tempat tidur, perawat lain memberi
balok di bagian kaki tempat tidur
2. Memberi posisi yang enak, kepala tanpa bantal, memasang bantal
penahan antara kepala dan tempat tidur
3. Perawat mencuci tangan
Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Perawat membantu pasien dalam posisi berlutut dengan kepala dan
dada menempel pada bantal
3. Perawat membantu pasien memutarkan muka ke salah satu sisi dan
PROSEDUR kedua tangan disamping kepala
4. Perawat meluruskan punggung sehingga tahanan bukan terletak pada
siku dan lutut
5. Paha tegak lurus dengan tempat tidur
6. Perawat menunggui pasien selama posisi ini
7. Perawat mencuci tangan
POSISI LITHOTOMI
No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.065.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjalasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
PROSEDUR
2. Pasien tidur terlentang dengan kedua paha diangkat dan ditekuk ke
arah perut
3. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
4. Karena sikap ini sukar dipertahankan, maka dipergunakan alat
penahan kaki
5. Perawat mencuci tangan
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Respon pasien
2. Privacy pasien
UNIT UGD, RANAP,RAJAL, Kebidanan
TERKAIT
Langkah- langkah
1. Perawat mencuci tangan
2. Memnberi atahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR 3. Membukapakaian atas [pasien, kalo perlu mengeringkan ketiak
deangan handuk
4. Memasang thermometer sehinggan bagian reservoir tepat
ditengah ketiak
5. Tidak memasang thermometer pada : ketiak yang baru dikompre
s dan ketiak yang luka
6. Memastikan thermometer menempel pada kulit
7. Menyilangkan tangan pasien ke atas dada
8. Mengangkat thermometer setelah 5 menit
9. Mencatat hasil pada buku
10. Membereskan alat
11. Perawat mencuci tangan
12. Membuat grafik/kurve pada lembar status pasien dengan tepat
dan benar
UNIT Rawat Jalan dan Rawat Inap
TERKAIT
MENGHITUNG DENYUT NADI
Menghitung denyut nadi dilakukan pada pasien yang rutin atas insidentil
KEBIJAKAN
sesuai ketentuan rumah sakit
Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan supaya tenang
2. Pada waktu pengukuran nadi, pasien dalam posisi berbaring atau duduk.
Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan.
PROSEDUR 2. Mempersilakan pasien untuk berbaring/duduk dengan tenang di tempat
tidur.
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
4. Meraba tangan pasien pada pergelangannya dengan jari telunjuk, jari
tengah dan manis sampai teraba denyut nadi arteri radialis.
5. Tangan yang lain memegang alat penghitung nadi /arloji.
6. Menghitung denyut nadi selama seperempat menit (15 detik).
7. Hasilnya dikalikan empat.
8. Mencatat hasilnya.
9. Merapikan pasien dan mengembalikan pasien ke posisi semula.
10. Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan.
11. Mengembalikan alat-alat ke tempat semula.
12. Mencuci tangan
Perhatian :
1. Perhatikan isi (volume) denyut nadi, iramanya teratur atau tidak dan
tekanannya keras atau lemah
2. Menghitung denyut nadi tidak boleh dilakukan jika tangan petugas baru
saja memegang es. Bila keadaan pasien payah atau bila diperlukan untuk
waktu-waktu tertentu, penghitungan harus dilakukan lebih sering dan
dicatat pada daftar khusus.
3. Bila terjadi perubahan pada denyut nadi pasien, segera laporkan kepada
penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan.
MENGHITUNG PERNAFASAN
Persiapan pasien :
1. Posisi yang nyaman (biasanya dilakukan bersamaan dengan menghitung
frekuensi denyut nadi).
Pelaksanaan
1. Hitung siklus pernafasan klien (1 inspirasi dan 1 ekspirasi) selama 1
menit (untuk anak- anak berumur < 2 tahun atau pada dewasa yang
irama pernafasannya tidak teratur), atau 30 detik bila irama teratur.
2. Perhatikan pula irama dan kedalaman pernafasan klien.
3. Cuci tangan dan keringkan dengan lap kering bersih/tissu.
4. Catat hasil pada lembar dokumentasi.
Penatalaksanaan :
1. Mencuci tangan.
2. Memberi tahu pasien bahwa tindakan segera dilaksanakan.
3. Letakkan tensi meter disamping atas lengan yang akan dipasang
manset pada titik paralax.
4. Meminta /membantu pasien untuk membuka/menggulung lengan baju
sebatas bahu.
5. Pasang manset pada lengan bagian atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti
dengan pipa karet di lengan atas.
6. Memakai stetoskop pada telinga.
7. Meraba arteri brakhialis dengan jari tengah dan telunjuk.
8. Meletakkan stetoskop bagian bell di atas arteri brakhialis.
9. Mengunci skrup balon karet.
10. Pengunci air raksa dibuka.
11. Balon dipompa lagi sehingga terlihat air raksa di dalam pipa naik (30
mm Hg) sampai denyut arteri tidak terdengar.
12. Membuka skrup balon dan menurunkan tekanan perlahan kira-kira 2
mm Hg/detik.
13. Mendengar dengan teliti dan membaca skala air raksa sejajar dengan
mata, pada skala berapa mulai terdengar bunyi denyut pertama
sampai suara denyut terakhir terdengar lambat dan menghilang.
14. Mencatat denyut pertama sebagai tekanan sistolik dan denyut terakhir
sebagai tekanan diastolik.
15. Pengunci air raksa ditutup kembali.
16. Melepas stetoskop dari telinga.
17. Melepas manset dan digulung dengan rapi dan dimasukkan dalam
kotak kemudian ditutup.
18. Merapikan pasien dan mengatur kembali posisi seperti semula.
19. Memberi tahu pasien bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan.
20. Alat-alat dirapikan dan disimpan pada tempatnya.
21. Mencuci tangan.
Dilakukan :
TUJUAN 1. Pada radang persendian
2. Pada kekejangan otot (spasmus)
3. Bila perut kembung
4. Bila ada bengkak (abses) akibat pemberian suntikan
5. Bila pasien kedinginan {misalnya akibat narkose, iklim atau ketegangan
dll)
6. Pada bagian tubuh yang abses
7. Bila ada haematoom
Memberikan kompres panas, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan raasa
KEBIJAKAN
nyaman dan memenuhi kebutuhan reaksi fisiologis.
PROSEDUR Persiapan alat:
Disesuaikan berdasarkan kebutuhan
1. Untuk kompres basah hangat:
a. Seperangkat peralatan steril yang terdiri dari:
1) Pinset dua buah
2) Kasa secukupnya
3) Mangkok berisi cairan hangat
b. Peralatan on-steril yangteridi dari:
1) Pembalut atau kain segitiga
2) Gunting pembalut
3) Perlak kecil dan alasnya
4) Bengkok(nierbekken)
5) Kapas bensin
6) Plaster
Pelaksanaan :
1. Untuk kompres hangat basah, kain kasa diambil dengan pinset, kemudian
dicelupkan ke dalam cairan, diperas sedikit, selanjutnya diletakkan pada
bagian yang dikompres. Kain kasa harus dibalut atau ditutup dengan kain
kasa kering lalu diplester.
2. Bila mempergunakan air panas :
a. Buli-buli diisi air panas 1/3 sampai 2/3 bagian udara dikeluarkan
dengan cara : buli-buli ditempatkan ditempat rata, lalu bagian atasnya
ditekuk sampai air kelihatan, selanjutnya ditutup.
b. Dibungkus dengan kantong buli-buli
c. Diletakkan pada bagian yang akan dikompres
Perhatian :
1. Untuk kompres basah-hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril
2. Untuk kompres basah-hangat pada jaringan permukaan yang tertutup
(bengkak atau memar) alat tidak perlu steril tapi harus bersih
3. Bila cairan atau alat kompres terlalu panas, pada bagian kulit yang
dikompres bisa terjadi luka bakar
4. Cegah terjadinya luka bakar pada pemberian kompres panas. Luka bakar
bisa terjadi, jika cairan atau alat kompres terlalu panas
Dilakukan pada :
1. Pasien yang suhunya tinggi
2. Pasien dengan pendarahan hebat (misalnya epitaxis, post op tonsil)
TUJUAN
3. Pasien yang kesakitan (misalnya infiltrat appendikuler, sakit kepala yang
hebat dan Iain-lain)
Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1. Perlak dan alasnya dipasang
2. Kirbat es dipasang pada bagian tubuh yang memerlukan
Perhatian :
1. Memasang kirbat es jangan sampai terbalik. Mulut kirbat harus tetap di
atas.
2. Cincin karet pada penutup harus terpasang
3. Bila pasien tampak cyanotis atau kedinginan, kirbat harus segera
diangkat. Perhatikan kulit pasien, apakah ada iritasi (kemerahan)
4. Pada penggunaan kirbat untuk penurunan suhu, setiap satu jam suhu
pasien harus dikontrol.
5. Bila suhu pasien sudah turun, kompres dihentikan.
6. Bila tidak ada kirbat es, sebagai penggantinya dapat digunakan kantong
plastic
Langkah-langkah:
1. Mencuci tangan
2. Mengatur timbangan sehingga jarum menunjukan angka nol dan
seimbang.
PROSEDUR
3. Menganjurkan pasien berdiri diatas timbangan tanpa sepatu/sandal
4. Membaca berat badan
5. Mencatat hasilnya
6. Membereskan alat yang dipakai
7. Perawat mencuci tangan
Penatalaksanaan :
1. Memberitahu pasien
2. Menyiapkan obat
3. Perawat cuci tangan
PROSEDUR 4. Memeriksa kembali obat yangtelah disiapkan dan dicocokkan
dengan nama pasien dan ruangannya
5. Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai obat
tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien
6. Observasi respon pasien
7. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. Perawat cuci tangan
Tata cara pemberian obat per injeksi. Memasukkan obat injeksi secara
PENGERTIAN
IM, IV, SC den 1C.
TUJUAN Sebagai acuan untuk pemberian obat per injeksi.
1. Ada petugas ruangan yang terampil.
KEBIJAKAN 2. Tersedia alat injeksi yang cukup.
3. Tersedia obat-obatan yang diperlukan
PROSEDUR Persiapan Alat :
1 Bak Spuit 6 Torniket
2 Spuit sesuai dengan kebutuhan 7 Bengkok
3 Obat suntik 8 Plester
4 Kapas desinfektan 9 Buku Injeksi
5 Alas/perlak 10 Gunting
Penatalaksanaan :
1. Membaca daftar obat klien.
2. Perawat cuci tangan.
3. Mengambil spuit.
4. Melarutkan lebih dahulu obat yang perlu dilarutkan
( mernpersiapkan obat).
5. Membaca kembali daftar obat, kemudian melakukan desinfektan
dengan kapas alkohol :
1. Leher botol/ ampul sebeium digergaji
2. Karet penutup flakon ( botol obat )
6. Spuit diisi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan
7. Mengatur posisi klien.
8. Permukaan kuiit yang disuntik didesinfektan dengan alkohol.
9. Menenangkan kulit
10. Memasukan jarum tegak lurus (25 -90°) pada permukaan kulit.
11. Menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC), bila tidak ada darah, obat
dimasukkan perlahan-lahan sedangkan IV kalau ada darah harus
dimasukan secara perlahan.
12. Setelah obat masuk semua, jarum dicabut, bekas tusukan jarum
ditekan dengan kapas alkohol.
13. Cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi dan mencatat di status
UNIT Rawat Jalan, Rawat Inap, UGD
TERKAIT
Persiapan Pasien
1. Mengidentifikasi pasien
PROSEDUR
2. Mengkaji riwayat alergi
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
4. Memberikan kesempatan kepada psien untuk bertanya
5. Menyiapkan lingkungan
6. Mengobservasi reaksi pasien
Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menyiapkan dosis obat
4. Menentukan lokasi tusukan
5. Menghapus hama lokasi tusukan
6. Menusuk jarum injeksi dengan sudut 90 derajat
7. Melakukan aspirasi
8. Memasukkan obat-obatan perlahan-lahan
9. Mencabut jarum
10. Melakukan pengurutan
11. Membereskan alat-alat
12. Mencuci tangan
Persiapan Pasien :
1. Mengidentifikasi pasien
2. Mengkaji riwayat alergi
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
4. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
5. Menyiapkan lingkungan
PROSEDUR 6. Mengobservasi pasien
Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menentukan lokasi suntikan
4. Menghapus hama lokasi tusukan
5. Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 15 derajat
6. Memasukkan obat perlahan-lahan
7. Mencabut jarum
8. Tidak dilakukan pengurutan
9. Melingkari batas pinggir gelembung dengan pen atau alat tulis(skin
test, tes tuberkulin)
10. Membereskan alat-alat
11. Mencuci tangan.
Prosedur:
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien/keluarga pasien
2. Mencuci tangan.
3. Membawa alat kepada nasien
PROSEDUR 4. Menyiapkan lingkungan
5. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
6. Mengatur posisi pasien
7. Menentukan dan menghapus hamakan/ disinfektan lokasi suntikan.
8. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15°-20°
9. Memasukkan obat beriahan-lahan sampai terjadi gelembung putih
dalam kulit kemudian jarum dicabut
10. Merapikan pasien dan alat
11. Mendokumentasikan hasil tindakan
Persiapan Pasien:
1. Mengidentifikasi pasien
PROSEDUR
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
3. Mengobservasi reaksi pasien
Langkah-langkah:
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan ( untuk kasus infeksius/menular)
3. Menyiapkan dosis obat
4. Menentukan lokasi tusukan
5. Meletakkan perlak kecil dibawah lengan yang akan dilakukan
punksi
6. Melakukan pembendungan
7. Menghapus hama lokasi tusukan
8. Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 15-30 derajat
9. Melakukan aspirasi
10. Pembendungan dilepas
11. Memasukkan obat perlahan
12. Mencabut jarum
13. Menekan bekas tusukan jarum dengan kapas alkohol kalau perlu
diplester
14. Membereskan alat-alat
15. Mencuci tangan
16. Mengobservasi reaksi obat
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.
Persiapan instrument secara cermat dan teliti sesuai kebutuhan dan jenis
PENGERTIAN operasi akan memperlancar jalannya operasi (Disiapkan satu hari se
belumnya )
a. Mencegah terjadinya ketidak lengkapan instrument.
b. Mempermudah persiapan operasi.
TUJUAN
c. Memperlancar jalannya operasi.
d. Menjamin sterilitas
KEBIJAKAN Menyiapkan instrumen operasi harus memperhatikan teknik steril.
1. Siapkan.
a. Tray atau Mayo.
b. Doek
c. Kasa.
d. Instrument sesuai kebutuhan.
e. Jarum jahit.
2. Siapkan instrument di mayo untuk operasi I dan di Tray untuk
operasi
berikutnya.
3. Buka laken pembungkus mayo / tray.
4. Beri alas mayo / tray dengaan doek rapat 1 buah.
5. Lipat doek kecil menjadi 8 bagian dan taruh diatas mayo / tray
PROSEDUR posisi 1/3
bagian bawah.
6. Susun instrument sesuai aturan pemakaian dengan ujung-ujungnya
tepat
pada lipatan doek
7. Taruh / bungkus kasa dan jarum jahit secukupnya.
8. Tutup kembali atas instrument dengan doek rapat dan tutup dengan
pembungkus tray / mayo
9. Beri lebel dengan autoclave tape, cantumkan tanggal, bulan dan
tahun.
10. Beri nama diluar bungkusan meliputi nama set, kamar operasi,
tanggal dan nama personil yang menyiapkan.
11. Bawa bungkusan instrument keruang steriiisasi untuk disterilkan.
UNIT OK
TERKAIT
Menyiapkan pasien yang akan pulang karena sudah sembuh atau tidak
PENGERTIAN
memerlukan perawatan lagi di rumah sakit
Menyiapkan pasien untuk kembali kepada keluarganya,dengan
TUJUAN menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui oleh pasien dan keluarganya
sehubungan dengan penyakit
Menyiapkan pasien yang akan pulang dilakukan pada pasien yang
KEBIJAKAN dinyatakan sembuh boleh istirahat dirumah,pasien yang sudah parah dan
tidak ada harapan dan pasien pulang paksa
1. Perawat memberi tahu pasien/keluarga bahwa pasien boleh pulang.
2. Menyiapkan obat-obatan surat-surat yang diperlukan.
3. Perawat memberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dan di lakukan oleh pasien di rumah,misal tindakan
PROSEDUR perawatan,obat-obat yang diminum,pengaturan diit makanan,waktu
kontrol
4. Perawat memberikan dorongan moril supaya pasien dan keluarga
menerima kenyataan misal sudah sembuh tetapi tubuhnya cacat atau
pasien yang sudah boleh pulang tetapi tidak dapat disembuhkan.
UNIT Rawat Inap
TERKAIT