Anda di halaman 1dari 48

MENERIMA PASIEN BARU

No.Dokumen
No.Revisi Halaman
..../Yanmed
Ranap/SPO/RSUMP/VI/202 03 1/1
1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Ichsan Priyotomo

Suatu cara dalam menerima kedatangan pasien baru pada suatu


PENGERTIAN
ruangan.
 Menerima dan menyambut kedatangan pasien dengan hangat dan
terapeutik
TUJUAN  Meningkatkan komunikasi antara perawat dan pasien
 Mengetahui kondisi dan keadaan pasien secara umum
 Menurunkan kecemasan
 Setiap pasien baru harus mendapatkan penjelasan tata tertib dan
hak pasein di rumah sakit untuk mendukung pemberian
pelayanan.
KEBIJAKAN
 Setiap pasien baru harus mndapatkan informasi tata tertib pasien
dan pengunjung
 Memberikan kartu tunggu pada keluarga pasien
PROSEDUR Persiapan :
1. Tempat tidur dalam keadaan siap pakai
2. Meja pasien
3. Kursi
4. Berkas catatan medik pasien
5. Peralatan untuk pemeriksaan fisik yang terdiri dari:
a. Termometer
b. Tensimeter Timbangan herat badan
c. Pengukur tinggi badan
d. Pispot
e. Urinal
f. Bengkok (nierbekken)

Pelaksanaan:
1. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah dan penuh perhatian.
2. Bila pasien dapat berdiri, diukur dulu berat dan tinggi badannya
sebetum
dibaringkan di tempat tidur.
3. Selanjutnya dilakukan:
a. Anamnesa (mengenai bio data, keluhan utama, riwayat penyakit
dan Iain-lain).
b. Pemeriksaan fisik yang meliputi keadaan umum pasien
pengukuran
suhu, denyut nadi, pernafasan, tekanan darah dan Iain-lain).
4. Laporkan pasien baru tersebut kepada penanggung jawab ruangan
atau
dokter yang bersangkutan.
5. Catat nama dan alamatyangjelas dalam buku register ruang
perawatan.
6. Pasien dan atau keluarganya diberi penjelasan mengenai tata tertib
ruang
perawatan dan peraturan Rumah Sakit (antara lain
ketentuan
administratif, waktu kunjungan, waktu pemeriksaan dokter),
o.ientasi
ruang perawatan beserta fasilitas di dalamnya dan cara
penggunaannya
serta jadwal kegiatan rutin di dalam ruangan.
7. Bila membawa barang berharga, pasien harus menitipkannya kepada
penangguiig jawab ruanganan dengan terlebih dulu dicatat oleh
petugas.
8. Perawat rrencatat semua hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik
dalam
catatan perawatan yang berada dalam berkas catatan medik pasien.
UGD
UNIT
Ranap
TERKAIT
Ralan
MEMBERI MAKAN DAN MINUM

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.032.06.12 00 1/1

Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Memberikan makanan dan minuman kepada pasien dengan posisi yang


PENGERTIAN
memudahkan pasien.
1. Memudahkan pasien makan
TUJUAN
2. Memenuhi kebutuhan nutrisi
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan nutrisi dan keseimbangan cairan elektrolit
Langkah-Langkah:
1. Mencuci tangan
2. Memberitahu pasien bahwa makanan sudah siap
3. Menyiapkan lingkungan
4. Memeriksa ulang diitnya
5. Membentang serbet diatas mejanya

Pasien yang terbaring:


1. Menganjurkan pasien tidur miring
PROSEDUR
2. Membentang serbet dibawah dagu
3. Meletakkan baki berisi makanan di tempat tidur di depan pasien
4. Mempersilahkan pasien makan
5. Observasi selera makan pasien
6. Mencatat porsi makan yang dihabiskan

Hal yang perlu diperhatikan


1. Kebersihan lingkungan
2. Respon pasien
UNIT
RAJAN, RANAP
TERKAIT
MEMBANTU PASIEN MAKAN DAN MINUM

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.033.06.12 00 1/1

Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Menolong memberikan makanan dan minuman kepada pasien yang


PENGERTIAN
tidak dapat makan/minum sendiri
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi
TUJUAN
2. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi
KEBIJAKAN 2. Memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit

PROSEDUR Persiapan :
1. Alat
1.1. Alat makan dan minum
1.2. Diet pasien
1.3. serbet
2. Pasien : atur posisi pasien duduk bila memungkinkan

Langkah-langkah:
1. Mencuci tangan
2. Memberitahu pasien untuk makan
3. Memeriksa ulang dietnya
4. Membantu pasien dalam posisi yang menyenangkan
5. Meletakkan serbet dibawah dagu pasien
6. Memberi kesempatan pasien berdoa
7. Menanyakan pasien apakah lauk dan sayur boleh dicampur dengan
nasi/tim
8. Menyiapkan porsi makanan dengan porsi sedang dan tidak tergesa-
gesa sampai makanan habis atau sampai pasien sudah merasa cukup
9. Memberi minum secukupnya
10. Setelah selesai, mulut dibersihkan dengan serbet
11. Mengembalikan alat pada tempatnya
12. Mencatat jenis dan jumlah makanan yang dihabiskan
13. Mencuci tangan.
Hal yang perlu diperhatikan
1. Respon pasien

UNIT RAJAN, RANAP,UGD


TERKAIT

CUCI TANGAN DENGAN HAND WASH

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.048.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Hand wash adalah tindakan untuk membersihkan bakteri dari tangan


dengan menggunakan air mengalir dan sabun antiseptic, kemudian
PENGERTIAN
dikeringkan dengan dengan handuk/tissue/pengering selama 60 detik
yang dilakukan oleh seluruh petugas RS Mitra Paramedika.
Menghilangkan bakteri yang melekat di tangan agar tidak terjadi
TUJUAN
pencemaran Nosokomial Infeksi
1. Semua petugas dilingkungan RS Mitra Paramedika melakukan
kebersihan tangan dengan menggunakan cara : cuci tangan dengan
air mengalir (Hand Wash) atau dengan larutan berbasis alcohol
KEBIJAKAN (Hand rub) dengan memperhatikan langkah saat mencuci tangan
(WHO sesuai indikasi)
2. Pelaksanaan cuci tangan dilakukan diruang tindakan supaya waktu
efektif saat akan melakukan tindakan
PROSEDUR a. Melepaskan cincin, jam tangan, dan gelang
b. Atur posisi, jangan sampai menyentuh bak air dan percikan air
c. Buka/alirkan kran secukupnya
d. Basahi tangan secara menyeluruh, jaga agar telapak dan lengan
bawah lebih rendah dari siky
e. Ambil sabun antiseptik secukupnya
f. Gosok sampai berbusa secara menyeluruh pada telapak tangan
g. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan kanan
h. Gosok telapak tangan dan sela-sela jari tangan kiri dan kanan
i. Bersihkan jari-jari sisi dalam dengan posisi tangan saling mengunci
j. Pegang ibu jari kiri dengan tangan kanan dan putar perlahan
k. Jari tangan kanan menguncup ditelapak tangan kiri dan gosok
berputar
l. Matikan kran
m. Keringkan dengan tissue atau handuk
UNIT UGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, OK, Poli
TERKAIT

MELEPAS KATETER

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.049.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

PENGERTIAN Melepas kateter yang dipasang menetap pada pasien


TUJUAN Mencegah infeksi dan melatih BAK spontan
Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman dengan memperhatikan
KEBIJAKAN
teknik aseptik
1. Persiapan alat:
a) Perlak
b) Spuit 10cc
c) Bengkok
d) Handuk
2. Persiapan pasien
a) Perawat menjelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
b) Menjaga privasi dan perasaan pasien
c) Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
PROSEDUR
Langkah- langkah
a) Perawat cuci tangan
b) Perawat memakai sarung tangan steril
c) Menghisap cairan dari balon dengan spuit 10 cc
d) Menyarankan kepada pesien untuk menarik nafas dalam
sebelum dilepaskan
e) Perawat menarik keluar kateter menggulung kateter dan
memasukkan ke bengkok
f) Perawat membereskan alat-alat
g) Perawat mencuci tangan
UNIT Rawat Inap, Kebidanan
TERKAIT
DESINFEKSI ALAT PASCA PAKAI

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.051.06.12 00 1/1

STANDAR Ditetapkan oleh :


PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L

Disinfeksi alat pakai adalah tindakan untuk membunuh kuman pathogen


dan apatogen tetapi tidak termasuk sporanya pada peralatan perawatan
PENGERTIAN
dan kedokteran dengan menggunakan bahan disinfektan tau dengan cara
mencuci, mengoleskan, merendam, menjemur
1. Mencegan terjadinya infeksi silang
TUJUAN
2. Memelihara peralatan dalam keadaan siap pakai
Pelaksanaan desinfeksi dilakukan sesudah alat selesai digunakan dengan
KEBIJAKAN memperhatikan keselamatan petugas dan keawetan alat sehingga
peralatan selalu dalam keadaan steril
Pelaksanaan :
1. Desinfeksi dengan cara merendam misal alat tenun yang dipakai
oleh pasien berpenyakit menular direndam dengan larutan 3%-
5%selama 24 jam.
PROSEDUR
2. Desinfeksi dengan cara menjemur dibawah sinar matahari misalnya
a. menjemur kasur,bantal,tempat tidur sekurang kurangnya 2 jam
untuk setiap permukaan.
b. menjemur peralatan perawatan misal urinal, pispot.
UNIT UGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, OK, Poli
TERKAIT
STERILISASI

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.051.06.12 00 1/1

STANDAR Ditetapkan oleh :


PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L

Cara untuk membunuh atau menghancurkan semua mikroorganisme, baik


PENGERTIAN bentuk vegetative maupun spora dengan menggunakan panas kering atau oven.

Untuk menjamin kualitas alat kesehatan, laboratrium dan linen dalam


TUJUAN
keadaan steril
KEBIJAKAN
1.    Mencuci tangan sesuai dengan protap.
2.    Menggunakan perlindungan diri sesuai protap.
3.    Lakukan dekontaminasi dengan cara merendam dengan larutan
klorin 0,5% selama 10-15 menit.
4.    Kemudian cuci alat sampai bersih.
5.    Pisahkan alat golongan kritis dan semi kritis, alat yang semi kritis di
desinfektan dengan alcohol 70%, sedang alat yang kritis dibungkus
dengan alumunium foil.
6.    Tempatkan alat kritis yang telah dibungkus yang ditaruh di neer
bekken kemudian masukkan kedalan sterilisator pada rak bawah,
PROSEDUR
kemudian alat yang tidak dibungkus (semi kritis) diletakkan pada
rak bagian atas agar tidak rusak.
7.    Atur suhu dan waktunya sesuai dengan yang diinginkan bila 1 jam
untuk 1800C dan 2 jam 1600C. setelah dingin alat dapat diambil
dengan korentang yang steril.
8.    Power supply dimatikan.
9.    Setelah dingin alat diambil dengan korentang yang steril
10. Kemudian dibungkus dengan kain linen, masukkan dalam kotak alat
atau wadah steril, dan diberi formalin.

UNIT UGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, OK, Poli


TERKAIT
MENGGANTI ALAT TENUN KOTOR PADA TEMPAT TIDUR
TANPA MEMINDAHKAN PASIEN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.050.06.12 00 1/2

STANDAR Ditetapkan oleh :


PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur RS
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L

Mengganti alat tenun kotor pada tempat tidur tanpa memindahkan


PENGERTIAN pasien, karena pasien harus beristirahat mutlak (total bedrest), menderita
sakit parah atau tidak sadar.
1. Memberikan rasa nyaman pada pasien
TUJUAN 2. Mencegah terjadinya luka baring (dekubitus)
3. Mempertahankan kebersihan dan kerapihan
Penggantian alat tenun dilakukan tanpa mengkontaminasi lingkungan
KBIJAKAN pasien serta memperhatikan : penggunaan APD sesuiai analisis resiko
dan pencegahan resiko jatuh minimalkan
PROSEDUR Persiapan :
Persiapan alat:
1. Alat tenun bersih yang diperlukan dan disusun menurut urutan
penggunaanya.
2. Kursi atau bangku
3. Tempat tertutup untuk kain kotor
4. Ember berisi larutan desinfektan
5. Lap kerja, sehelai kering dan sehelai basah.

Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1. Sama dengan cara mengganti dan memasang alat tenun pada tempat
tidur
tanpa pasien di atasnya, tetapi dikerjakan secara bergilir pada sisi
kiri dan
kanan, tempat tidur.
2. Selimut dan bantal yang tidak perlu diganti.letakkan di atas kursi
atau bangku.
3. Tahap pertama :
a. Pasien dimiringkan pada salah satu sisi tempat tidur (bila perlu
pasien
diganjal dengan bantal supaya tidak jatuh)
b. Lakukan segera prosedur ini pada tempat tidur bagian yang
kosong
c. Lepaskan alat tenun yang kotor dari bawah kasur, lalu digulung
satu
persatu sampai di bawah punggung pasien, yaitu ;
 Sprei kecil digulung ke tengah sejauh mungkin
 Penak dibersihkan dengan lap larutan desinfektan, lalu
dikeringkan dan digulung ke tengah sejauh mungkin.
 Sprei besar digulung ke tengah sejauh mungkin
d. Alas tempat tidur dan kasur dibersihkan dengan lap yang
dibasahi larutan desinfektan, kemudian dikeringkan dengan lap
kering.
e. Sprei besar yang bersih digulung setengah bagian,
kemudian
gulungannya diletakkan di bawah punggung pasien dan uyang
setengah
bagian lagi diratakan serta dipasang pada kasur.
f. Perlak yang digulung tadi diratakan kembali.

MEMBERSIHKAN TEMPAT TIDUR

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.052.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L

Mempertahankan kebersihan tempat tidur, termasuk kasur, bantal dan


PENGERTIAN
alat-alat tenunnya dari segala kotornn dengan cara membersihkannya.
a. Menumbuhkan rasa nyaman dalam diri pasien
TUJUAN
b. Mencegah terjadinya infeksi silang.
Membersihkan tempat tidur dilakukan :
KEBIJAKAN a. pada waktu mengganti alat tenun, bila pasien masih dirawat
b. setelah pasien pulang, pindah ruangan atau meninggal dunia
PROSEDUR Persiapan alat :
a. Tempat alat tenun kotor
b. Sikat kasur atau bantal
c. Lap kerja bersih sekurang-kurangnya tiga helai
d. Chlorin 0,05%
e. Ember berisi larutan sabun hangat
f. Ember berisi air bersih
Pelaksanaan :
a. Perawat mengangkat Bantal dan mengeluarkan dari sarungnya
b. Perawat melepaskan Alat tenun dari bawah kasur, digulung satu
persatu, kemudian dimasukkan ke dalam tempatnya. Demikian juga
sarung bantal.
c. Perawat membawa kasur dan bantal ke luar ruang untuk
dibersihkan dengan sikat lembab, kemudian dijemur kedua
permukaannya selama masing-masing dua jam. Jika tempat tidur
masih digunakan pasien kasur yang basah diganti.
d. Perawat membersihkan alat tempat tidur dengan sikat lembab. Bila
tempat tidur memakai alas papan, maka papannya dibersihkan
dengan lap lembab, kemudian dijemur.
e. Perawat membersihkan Kerangka tempat tidur dengan lap larutan
sabun. Bila ada noda gosoklah dengan vim, kemudian dibersihkan
dengan lap basah dan dikeringkan.
f. Perawat mengirim alat tenun kotor ke tempat pencucian.
g. Perawat membersihkan Peralatan, membereskan dan
mengembalikan ke tempat semula.
UNIT Rawat Inap
TERKAIT

MENYIAPKAN TEMPAT TIDUR


No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.054.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L

Menyiapkan tempat tidur dengan segala perlengkapannya, agar siap


PENGERTIAN
pakai untuk pasien.
TUJUAN Menyiapkan tempat tidur dalam keadaan siap pakai.
KEBIJAKAN Menyiapkan tempat tidur dilakukan harus memperhatikan kerapian.
Persiapan :
Persiapan alat:
a. Tempat tidur, kasur dan bantal
b. Sprei besar
c. Sprei kecil
d. Sarung bantal
e. Perlak
f. Selimut
Persiapan pasien :
Jika tempat tidur sedang digunaKan oleh pasien maka pasien diberi
penjelasan penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
a. Kasur diratakan
b. Sprei besar dipasang dengan ketentuan :
1) Garis tengah lipatannya harus tepat di tengah kasur
PROSEDUR 2) Bagian atas spiel dimasukkan rata di bawah kasur
sekurang-
kurangnya 30 cm, demikian juga sprei pada bagian kaki,
setelah
ditarik setegang mungkin.
3) Pada ujung tiap sisi kasur dibuat sudut setinggi (90 °), lalu
seluruh
tepi sprei besar dimasukkan ke bawah kasur dengan rapih
dan
tegang.
c. Perlak dipasang sekurangnya 30 cm dari sisi tempat tidur
bagian
kepala.
d. Sprei kecil dipasang rata di atas perlak dengan tiap sisinya
dimasukkan
bersama perlak ke bawah kasur setegang mungkin.
e. Selimut dilipat empat secara terbalik dan dipasang pada kasur
bagian
kaki, sedangkan bagian atas yang terbalik dimasukkan ke bawah
kasur
sekurang-kurangnya 10 cm. Ujung sisi-sisi selimut dimasukkan ke
bawah kasur.
f. Bantal dipasang sarungnya dengan sudut bantal dimasukkan
benar-
benar ke dalam sudut-sudut sarungnnya. Bagian sarung bantal
yang
terbuka tidak menghadap ke arah pintu.
UNIT Rawat Inap, Kebidanan
TERKAIT

MENGGANTI SPREY PASIEN

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.053.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L

Menciptakan rasa nyaman dalam usaha untuk mencegah adanya


PENGERTIAN nosokomial dengan pergantian sprey dalam jangka waktu yang sudah
ditentukan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan menggantian sprey.
1. Sprey diganti secara rutin setiap 3 hari.
TUJUAN
2. Memberikan pelayunan Prima.
3. Mempertahankan kebersihan dan kerapian
Memenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan fisik dibawah
KEBIJAKAN
tanggungjawab dan pengawasan Ka. Ruang masing-masing.
Persiapan alat:
1. Sprey yang siap pakai (sarung bantal, selimut dan perlak)
2. Kebah (pembersih debu)
3. Keranjang linen kotor
PROSEDUR
Penatalaksanaan :
1. Pasien dan keluarga diberi penjelasan
2. Perawat mencuci tangan
3. Selimut pasien diletakkan dikursi
4. Pasien dimiringkan
5. Sprei digulur sampai dibawah punggung bersama perlak.
6. Membersihkan bila ada kotoran diatas kasur
7. Memasang sprey bersama perlak
8. Pasien dimiringkan ke lain sisi dan ambil gulungan srey/ perlak yang
kotor
9. Tarik sprey yang bersih dan dirapikan
10. Pasien di kembalikan pada posisi semula
11. Sarung bantal/ guling juga diganti dati bereskan tempat kotor dibawa
kebelakang
12. Perawat cuci tangan
UNIT Rawat Inap
TERKAIT

MEMANDIKAN PASIEN DITEMPAT IDUR

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.056.06.12 00 1/2
Ditetapkan oleh :
STANDAR
Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang


PENGERTIAN
tidak mampu mandi secara mandiri atau yang memerlukan bantuan
a. Membersihkan kulit dan menghilangkan bau badan
b. Memberikan rasa nyaman
c. Merangsang peredaran darah
TUJUAN
d. Sebagai pengobatan
e. Mencegah infeksi kulit
f. Mendidik pasien dalam kebersihan perseorangan.
Pasien yang tidak bias mandi sendiri/perlu bantuan dimandikan oleh
KEBIJAKAN perawat dengan memperhatikan privasi, respon pasien, dan mencegah
terjadinya hipotermia
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Satu stel pakaian bersih
2. Baskom mandi dua buah, masing-masing berisi air dingin dan air
hangat
3. Satu atau dua handuk bersih
4. Kain penutup
5. Tempat tertutup untuk pakaian kotor
6. Sampiran atau scherm bila diperlukan

Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan dan dianjurkan untuk buang air kecil dulu (bila
pasien sadar)
Pelaksanaan :
1. Perawat menjelaskan tujuan tinadakan pada pasien dan menawarkan
pasien untuk BAB/BAK terlebih dahulu (bila pasien sadar)
2. Perawat menutup pintu/jendela, bila perlu memasang sampiran
3. Selimut dan bantal dipindahkan dari tempat tidur, bilamasih
dibutuhkan, bantal digunakan seperlunya
4. Perawat berdiri di sisi kiri atau kanan pasien
5. Memberitahu pasien bahwa pakaian bagian atas harus dibuka lalu
bagian yang terbuka itu ditutup dengan selimut mandi atau kain
penutup
6. Perawat memandikan pasien dengan urutan :
a. Mencuci bagian muka :
1) Handuk dibentangkan dibawah kepala
2) Membersihkan mata, dimulai dari mata yang jauh dari mata
parawat
3) Membersihkan muka
4) Membersihkan teliga diimulai dari teliga yang jauh dari
perawat
5) Membersihkan leher
6) Tawarkan menggunakan sabun atau tidak, jika iya lakukan
prosedur seperti diatas kemudian dibilas dengan air hangat
dan keringkan
b. Mencuci lengan :
1) Meletakkan handuk dibawah lengan klian yang jauh dari
perawat
2) Meninggikan tangan dan pegang bagian siku kemudian
basuh dari ujung jari ke ketiak, disabun, kemudian bilas,
keringkan dan lakukan lagi pada lengan lainnya.
c. Mencuci dada
1) Menurunkan selimut mandi dan letakkan handuk di atas
dada
2) Basuh, sabuni, bilas dan keringkan bagian dada dimulai dari
yang jauh dari perawat. Pada wanita basuh, sabuni, bilas dan
keringkan lipatan dibawah payudara
d. Mencuci perut :
1) Menurunkan selimut mandi sampai diatas simphisis usus
2) Basuh, sabuni, bilas dam keringkan bagian perut dimulai
dari yang jauh dari perawat
e. Mencuci punggung :
1) Miringkan klien, handuk diletakkan sejajar memanjang
2) Basuh punggung, sabuni, bilas dan keringkan
3) Massage punggung bias dilakukan pada tahap ini.
f. Mencuci kaki
1) Kaki ditekuk, letakkan handuk dibawah tungkai
2) Basuh punggung, sabuni, bilas dan keringkan dimulai dari
pangkal paha menuju jari-jari kaki, lakukan dari kaki yang
jauh dari perawat dan ulangi pada kaki lainnya.
g. Mencuci genetalia :
1) Buka selimut mandi hingga didaerah pubis
2) Atur klien pada posisi litotomi
3) Cuci organ genetalia dengan sabun, bilas dengan air bersih
dan keringkan ( pastikan lipatan antara libia mayora dan
minora (perempuan) dan lipatan kutup (laki-laki) bersih )
4) Kembalikan posis pasien supinasi
h. Menyisir
1) Pasang kain pengalas dibawah kepala
2) Pasang/dekatkan bengkok
3) Rambut panjang belah dua dan diolesi minyak, kemudian
sisir dari ujung rambut kepangkal dan kepang
4) Rambut pendek olesi minyak, disisir dari pangkal k ujung
5) Rambut rontok dan berkutu dimasuka kebengkok
6) Rambut yang rontok dibungkus kertas
7. Membereskan alat-alat
8. Mencuci tangan

Hal-hal yang harus diperhatikan :


1. Privacy pasien
2. Respon pasien

UNIT UGD, Rawat Inap, Rawat Jalan


TERKAIT

MENCUCI RAMBUT
No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.057.06.12 00 1/2
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Mencuci rambut dan kulit kepala dengan mempergunakan sabun atau


PENGERTIAN
shampoo
1. Membersihkan kulit kepala dan rambut
2. Menghilangkan bau dan memberi rasa nyaman
TUJUAN
3. Merangsang peredaran darah di bawah kulit kepala
4. Membasmi kutu atau ketombe
pasien yang tidak bias mencuci rambu sendiri perlu bantuan dicucikan
KEBIJAKAN rambutnya oleh perawat dengan memperhatikan respon pasien dan
mencegah terjadinya hipotermia
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Handuk dua helai
2. Perlak atau pengalas
3. Baskom berisi air hangat
4. Gayung
5. Shampo dan sabun dalam tempatnya
6. Sisir
7. Kain kasa dan kapas
8. Ember kosong
9. Bengkok (nierbekken)
10. Celemek untuk petugas
11. Sampiran atau scherm
12. Alat pengering rambut bila mungkin disediakan
Persiapan pasien :
Perawat memberikan penjelasan kepada pasien tentang hal-hal yang
akan dilakukan
Pelaksanaan :
1. Memakai celek dan handscon
2. Menyiapkan pasien : menutup pasien klien dengan selimut mandi
3. Mengatur posisi pasien secara diagonal menyilang tempat tidur
4. Menganggaka bantal dari kepala pasien
5. Meletakkan perlak dan handur dibawah kepala pasien
6. Memasang plastic talang dari dari bawah kepala, kesamping bawah
menuju ember
7. Meletakkan ember diatas kain pel
8. Menutup dada dengan handuk dengan sampai leher
9. Menutup mata klien dengan kassa lembab dan lubang teliga dengan
kapas
10. Menuangkan air pelan-pelan dari pangkal sampai ke seluruh rambut
11. Memberi shampoo sampai keseluh rambut
12. Memijit kulit kepala dan menggosok sampai berbusa
13. Memutar kepala pada sisi yang lain agar semua kulit kepala bersih
dan menambah air bila perlu
14. Menuangkan air hangat secukupnya diatas rambut untuk membilas
rambut dan kulit kepala
15. Mengesek rambut diantara jari-jari untuk memastikan bahwa rambut
benar-benar bersih
16. Memperhatikan kelelahan klien
17. Melepaskan talang
18. Mengeringkan rambut, teliga, leher dann wajah dengan handuk
19. Membungkus kepala dengan handuk
20. Jika handuk dibawah kepada klien basah/lembab, diganti dengan
yang kering
21. Melepaskan perlak dan selimut mandi
22. Membantu klien duduk jika memungkinkan
23. Menyisir rambut, mengeringkan rambut dengan alat pengering
rambut ( jika ada )
24. Membereskan alat, memasang kembali selimut dan membantu klien
ke posisi yang nyaman.

Perhatian :
1. Perhatikan keadaan umum pasien
2. Hindari tindakan vang membuat pasien lelah atau kedinginan.
UNIT Rawat Inap, Kebidanan
TERKAIT

MEMINDAHKAN PASIEN
No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.058.06.12 00 1/2
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Memindahkan pasien yang tidak dapat atau tidak boleh berjalan,


\PENGERTIAN
dilakukan dari tempat yang satu ke tempat yang lain.
1. Mengurangi atau menghindarkan pergerakan pasien ssuai dengan
keadaan fisiknya.
TUJUAN
2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
3. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah ruangan
KEBIJAKAN
Persiapan alat :
1. Tempat tidur, brankar atau kursi berodadalam keadaan siap pakai.
2. Selimut
3. Bantal, bila perlu
Persiapan pasien :
Pasien dirapikan dan diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan.
Pelaksanaan :
1. Memindahkan pasien dari brankar ke tempat tidur atau sebaliknya.
a. Pasien diangkat oleh sekurang-kurangnya tiga orang perawat
(sesuai kebutuhan)
b. Ketiga perawat berdiri pada sisi kanan pasien dengan urutan
sebagai berikut;
(b-a) Perawat I (paling tinggi) berdiri dibagian kepala;
PROSEDUR
(b-b) Perawat II berdiri dibagian pinggang;
(b-c) Perawat III berdiri dibagian kaki.
c. Lengan kiri perawat I di bawah kepala dan pangkal lengan
pasien
danlengan kanan di bawah punggung pasien (bila pasien gemuk,
lengan kanan perawat I melalui badan pasien ke bawah
pinggang
sehingga berpegangan dengan pergelangan tangan kiri perawat
II).
d. Lengan kiri perawat II di bawah pinggamng pasien lengan kanan
di bawah bokong pasien.
e. Kedua lengan perawat II mengangkat seluruh tungkai pasien.
f. Setelah siap, salah seorang perawat memberi aba-aba untuk
bersama-sama mengangkat pasien.
g. Dengan langkah bersamaan para perawat mulai berjalan menuju
ke
tempat tidur atau brandkar yang telah disediakan.
h. Setelah pasien berada di atas tempat tidur atau brankar,
posisinya diatur dan selimut dipasang atau dirapihkan.
2. Memindahkan pasien dari kursi roda ketempat tidur
a. Kursi roda didorong ke sisi tempat tidur dan roda belakangnya
harus ditahan atau direm agar kursi roda tidak terbalik.
b. Kedua tangan perawat menopang ketiak pasien pada sisi yang
lemah/sakit. Dan pasien diajurkan bertumpu pada sisi yang kuat.
c. Perawat memimpin pasien untuk turun dari kursi roda dan
berjalan
bersama menuju tempat tidu/. Pasien bersandar pada sisi tempat
tidur, kemudain dibantu oleh perawat untuk naik (kalau perlu
digunakan kursi).
d. Setelah pasien berada di atas tempat tidur, posisinya diatur
sesuai
kebutuhan, kemudian dirapikan.
Perhatian
Perhatikan keadaan umum pasien. Hindari tindakan yang menimbulkan
rasa lelah pada pasien
UNIT UGD, Rawat Iap, Kebidanan, Ruang Operasi
TERKAIT

PEMINDAHAN PASIEN DARI KURSI RODA KE TEMPAT


TIDUR
No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.059.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Membantu pasien pindah dari kursi roda ke tempat tidur, membatasi


PENGERTIAN atau menghindar pergerakan pasien sesuai keadaan fisik atau
diagnosanya
Sebagai acuan dalam melakukan pemindahan pasien dari kursi roda ke
TUJUAN
tempat tidur
Pasien dalam keadaan keterbatasan pergerakan dan harus didampingi
KEBIJAKAN
perawat serta melibatkan keluarga pasien dalam proses pemindahan
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Tempat tidur sudah disiapkan.
2. Dua atau satu orang perawat.
3. Handcoon bila diperlukan

Penatalaksanaan :
1. Memakai sarung tangan bila perlu
2. Atur tempat tidur pada posisi rata dan rodanya dikunci
3. Menghadap kebagian tempat tidur ( bila dua perawat, mereka berdiri
pada posisi yang berlawanan )
4. Rentangkan kaki dan kaki lainnya dibelakangnya
5. Fleksikan lutut klien sedekat mungkin dengan bokong
6. Intruksikan klien untuk memfleksikan leher kea rah dada
7. Letakkan tangan klien diatas dada bila ada keterbatasan ekstremitas
atas
8. Letakkan tangan anda di bawah bahu klien dan tangan yang lain
dibawah paha klien
9. Bantu klien utuk duduk
10. Kaji ulang kelurusan tubuh klien
11. Memberi tahu pasien.
12. Mengunci kursi roda.
13. Melipat/menyampingkan kaki kursi rida agar kaki pasien tidak
terhalang waktu berdiri.
14. Perawat berdiri didepan pasien , jika diperlukan keluarga dilibatkan
dalam proses pemindahan pasien dari kursi roda ke tempat tidur
15. Kedua tangan perawat memegang pinggang pasien dan kedua tangan
pasien memegang bahu perawat
16. Membantu pasien berdiri dan keluar dari kursi roda.
17. Memagang pinggang pasien dengan tangan kanan dan tangan kiri
pasien memeluk bahu perawat. .
18. Mendudukkan pasien ditempat tidur.
19. Menahan punggung pasien dengan satu tangan dan tangan yang lain
membantu mengangkat kedua kaki pasien diletakkan diatas tempat
tidur, lalu dibaringkan.
20. Merapikan pasien.
21. Mengembalikan kursi roda ketempat semula.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Sebelum dan sesudah melakukan, perawat harus mencuci tangan
2. Respon pasien
Posisi penolong
UNIT UGD, Rawat Inap, Rawat Jalan
TERKAIT

MEMINDAHKAN PASIEN KE BRANGKAR

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.060.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Adalah memindahkan pasien yang mengalami ketidakmampuan,


keterbatasan, tidak boleh melakkukan sendiri, atau tidak sadar dari
PENGERTIAN
tempat tidur ke brankar yang dilakukan oleh dua atau tiga orang
perawat.
1. Memindahkan pasien antar ruangan untuk tujuan tertentu (misalnya
pemeriksaan diagnostik, pindah ruangan, dll.)
TUJUAN
2. Mengurangi atau menghindarkan pergerakan pasien sesuai dengan
keadaan fisik
Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmanidengan
KEBIJAKAN
memperhatihkan keamanan pasien.
1. Persiapan
Alat :
PROSEDUR a. Brankar
b. Bantal
Pasien : memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
2. Langkah-langkah
1. Menempatkan brankar
2. Mendekatkan bagian kepala brankar ke bagian kaki tempat tidur
(melintang)
3. Mengunci brankar
4. Menggeser pasien ke tepi
5. Mengangkat pasien :
a. Perawat I dibagian kepala, tangan kiri menyongkong kepala
dan memegang pangkal lengan
b. Tangan kanan melalui atas dada pasien, memegang tangan
perawat II dibawah punggung
c. Perawat II dibagian tengah kiri dibawah pinggang pasien.
Berpegangan dengan tangan perwat I, tangan kanan dibawah
pangkal paha
d. Perawat III dibagian kaki, tangan kiri menyokong paha
bawah, tangan kanan pada betis
e. Kedua tangan pasien menyilang diatas dada
f. Perawat I member aba-aba
g. Bersama-sama mengangkat pasien
h. Member posisi yang menyenangkan
i. Perawat mencuci tangan
UNIT UGD, Rawat Jalan, Rawat Inap
TERKAIT

MEMBERIKAN POSISI SEMI FOWLER

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.061.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

PENGERTIAN Mengatur posisi pasien setengah duduk


TUJUAN 1. Mengurangi sesak nafas
2. Memberikan rasa nyaman
3. Membantu memperlancar keluarnya cairan, misalnya pada waterseal
drainage (W.S.D)
4. Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
Dilakukan pada :
1. Pasien sesak nafas (penyakit jantung, asthma dan sejenisnya)
2. Pasien pasca bedah, bila keadaan umum pasien baik atau bila pasien
sudah benar-benar sadar.
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
Persiapan alat:
1. Sandaran punggung atau kursi
2. Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu
3. Tempat tidur khusus (fuctional bed) jika ada.

Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang ha!-hal yang akan dilakukan.

Pelaksanaan :
PROSEDUR 1. Pasien didudukkan, sandaran punggung atau kursi diletakkan di
bawah atau di atas kasur di bagian kepala, diatur sampaisetengah
duduk dan dirapihkan. Bantal disusun menurut kebutuhan. Pasien
dibaringkan kembali dan pada ujung kakinya dipasang penahan.
2. Pada tempat tidur khusus (fuctional bed) pasien dan tempat tidurnya
langsung diatur setengah duduk, dibawah lutut ditinggikan sesuai
kebuturnn. Kedua lengan ditopang dengan bantal.
3. Pasien dirapihkan

Hal-hal yang harus diperhatikan : respon pasien


UNIT Rawat Inap, Rawat Jalan
TERKAIT

POSISI BERBARING SIM


No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.062.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Membaringkan pasien dalam posisi miring dan setengah telungkup


PENGERTIAN
untuk maksud tertentu
Memberi rasa nyaman dan membantu untuk memudahkan tindakan
TUJUAN
perawatan, tindakan pemeriksaan dan pengobatan.
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani.
Persiapan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Memberitahu pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
Langkah-langkah
1. Menutup pintu,jendela dan memasang skat
PROSEDUR
2. Menganjurkan pasien tidur setengah telungkup, kearah sisi kiri,
tumpuan badan terletak pada tubuh bagian kiri
3. Meletakkan lengan kiri pasien sejajar dengan punggung
4. Perawat menekuk lutut badan dan menarik kearah perut
5. Perawat mencuci tangan
UNIT Rawat Inap, UGD, Poli, Kebidanan
TERKAIT

POSISI BERBARING TRENDELENBURG


No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.063.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

PENGERTIAN Membaringkan pasien dengan posisi kepala lebih rendah dari pada kaki
Melancarkan peredaran darah ke otak.
Dilakukan pada :
TUJUAN
1. Pasien Shock
2. Pasien yang dipasang skin traksi pada kakinya
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
Persiapan alat:
1. Balok penopang kaki tempattidur
2. Bantal
3. Tempat tidur khusus, bila ada

Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yangakan dilakukan.

PROSEDUR Langkah-langkah :
1. Perawat mengangkat bagian kaki tempat tidur, perawat lain memberi
balok di bagian kaki tempat tidur
2. Memberi posisi yang enak, kepala tanpa bantal, memasang bantal
penahan antara kepala dan tempat tidur
3. Perawat mencuci tangan

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Respon pasien
UNIT Rawat Inap, UGD, Poli, Kebidanan
TERKAIT

POSISI GENUE PECTORAL (KNEE CHEST)


No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.064.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Membaringkan pasien dengan posisi menungging, kedua kaki ditekuk


PENGERTIAN
dan dada menempel pada kasur.
1. Memudahkan tindakan pemeriksaan daerah rectum dan sigmoid
2. Membantu merubah letak kepala janin pada pasien dengan
TUJUAN
kehamilan
sungsang
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
Persiapan :
1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan
2. Menutup pintu, jendela dan memasang skat

Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Perawat membantu pasien dalam posisi berlutut dengan kepala dan
dada menempel pada bantal
3. Perawat membantu pasien memutarkan muka ke salah satu sisi dan
PROSEDUR kedua tangan disamping kepala
4. Perawat meluruskan punggung sehingga tahanan bukan terletak pada
siku dan lutut
5. Paha tegak lurus dengan tempat tidur
6. Perawat menunggui pasien selama posisi ini
7. Perawat mencuci tangan

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Respon pasien
2. Privacy pasien
UNIT RANAP, RAJAN
TERKAIT

POSISI LITHOTOMI
No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.065.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Membaringkan pasien dengan posisi telentang dengan kedua paha


PENGERTIAN diangkat dan ditarik ke arah perut, sedangkan tungkai bawah membuat
sudut 90° terhadap paha.
1. Memudahkan tindakan pemeriksaan daerah genetalia
TUJUAN 2. Memudahkan proses persalinan
3. Memudahkan pemasangan AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
Persiapan alat:
1. Tempat tidur khusus pemeriksaan kebidanan (gynaecology bed)
2. Selimut atau kain penutup

Persiapan pasien :
Pasien diberi penjalasan tentang hal-hal yang akan dilakukan

Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
PROSEDUR
2. Pasien tidur terlentang dengan kedua paha diangkat dan ditekuk ke
arah perut
3. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
4. Karena sikap ini sukar dipertahankan, maka dipergunakan alat
penahan kaki
5. Perawat mencuci tangan
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Respon pasien
2. Privacy pasien
UNIT UGD, RANAP,RAJAL, Kebidanan
TERKAIT

MENGUKUR SUHU BADAN


No.Dokumen No.Revisi Halaman
KEP.066.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Mengukur suhu badan pasien dengan thermometer dilakukan pada


PENGERTIAN
ketiak
TUJUAN Mengetahui suhu badan pasien untuk menentukan tindakan perawatan.
1. Penghitungan suhu tubuh pada pasien dilakukan secara rutin sesuai
KEBIJAKAN dengan ketentuan rumah sakit
2. Memenuhi kebutuhan reaksi fisiologis
Persiapan alat:
1. Termometer dalam larutan desinfektan
2. Bengkok(nierbekken)
3. Buku catatan
4. Alat tulis
5. Mencuci thermometer dan mengeringkan
6. Memeriksa thermometer dan menurunkan air raksa sampai 350
derajat celcius
7. Meletakkan thermometer dalam bengkok yang sudah diberi alas

Langkah- langkah
1. Perawat mencuci tangan
2. Memnberi atahu pasien mengenai tindakan yang akan dilakukan
PROSEDUR 3. Membukapakaian atas [pasien, kalo perlu mengeringkan ketiak
deangan handuk
4. Memasang thermometer sehinggan bagian reservoir tepat
ditengah ketiak
5. Tidak memasang thermometer pada : ketiak yang baru dikompre
s dan ketiak yang luka
6. Memastikan thermometer menempel pada kulit
7. Menyilangkan tangan pasien ke atas dada
8. Mengangkat thermometer setelah 5 menit
9. Mencatat hasil pada buku
10. Membereskan alat
11. Perawat mencuci tangan
12. Membuat grafik/kurve pada lembar status pasien dengan tepat
dan benar
UNIT Rawat Jalan dan Rawat Inap
TERKAIT
MENGHITUNG DENYUT NADI

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.067.06.12 00 1/2
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 7 JUNI 2021

dr. Nur Setyawan E.

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui denyut nadi, menghitung


denyut nadi dengan meraba :
1. Arteri radialis pada pergelangan tangan
2. Arteri brachialit, pada siku bagian dalam
3. Arteri carotis pada leher
PENGERTIAN
4. Arteri temporalis pada pelipis
5. Arteri femoralis pada lipatan paha (selangkang)
6. Arteri dorsalis pedis pada kaki
7. Arterifrontalis pada ubun-ubun (bayi)

Mengetahui jumlah denyut nadi dalam satu menit Persiapan alat :


1. Arloji tangan dengan penunjuk detik atau dengan polsteller
TUJUAN 2. Buku catatan suhu dan nadi
3. Alat tulis

Menghitung denyut nadi dilakukan pada pasien yang rutin atas insidentil
KEBIJAKAN
sesuai ketentuan rumah sakit
Persiapan pasien
1. Pasien diberi penjelasan supaya tenang
2. Pada waktu pengukuran nadi, pasien dalam posisi berbaring atau duduk.

Pelaksanaan :
1. Mencuci tangan.
PROSEDUR 2. Mempersilakan pasien untuk berbaring/duduk dengan tenang di tempat
tidur.
3. Membawa alat-alat ke dekat pasien.
4. Meraba tangan pasien pada pergelangannya dengan jari telunjuk, jari
tengah dan manis sampai teraba denyut nadi arteri radialis.
5. Tangan yang lain memegang alat penghitung nadi /arloji.
6. Menghitung denyut nadi selama seperempat menit (15 detik).
7. Hasilnya dikalikan empat.
8. Mencatat hasilnya.
9. Merapikan pasien dan mengembalikan pasien ke posisi semula.
10. Memberitahu pasien bahwa tindakan telah selesai dilakukan.
11. Mengembalikan alat-alat ke tempat semula.
12. Mencuci tangan

Perhatian :
1. Perhatikan isi (volume) denyut nadi, iramanya teratur atau tidak dan
tekanannya keras atau lemah
2. Menghitung denyut nadi tidak boleh dilakukan jika tangan petugas baru
saja memegang es. Bila keadaan pasien payah atau bila diperlukan untuk
waktu-waktu tertentu, penghitungan harus dilakukan lebih sering dan
dicatat pada daftar khusus.
3. Bila terjadi perubahan pada denyut nadi pasien, segera laporkan kepada
penanggung jawab ruangan atau dokter yang bersangkutan.

UNIT TERKAIT UGD, Rawat Inap, Rawat Jalan, Poli

MENGHITUNG PERNAFASAN

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.068.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 7 JUNI 2021

dr. Nur Setyawan E.

Suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghitung frekuensi pernafasan.


Satu-satunya ketrampilan keperawatan yang dalam melakukannya tanpa
PENGERTIAN memberitahu klien sebelumnya

TUJUAN Mengetahui frekuensi pernafasan klien.


KEBIJAKAN Dilakukan secara rutin mengetahui kebutuhan reaksi fisiologis
Persiapan Alat :
1. Arloji yang ada jarum reaksi fisiologis
2. Buku catatan
PROSEDUR
3. Alat tulis

Persiapan pasien :
1. Posisi yang nyaman (biasanya dilakukan bersamaan dengan menghitung
frekuensi denyut nadi).

Pelaksanaan
1. Hitung siklus pernafasan klien (1 inspirasi dan 1 ekspirasi) selama 1
menit (untuk anak- anak berumur < 2 tahun atau pada dewasa yang
irama pernafasannya tidak teratur), atau 30 detik bila irama teratur.
2. Perhatikan pula irama dan kedalaman pernafasan klien.
3. Cuci tangan dan keringkan dengan lap kering bersih/tissu.
4. Catat hasil pada lembar dokumentasi.

UNIT TERKAIT Rawat Jalan, UGD, RANAP

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.069.06.12 00 1/2
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 7 JUNI 2021

dr. Nur Setyawan E.

Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter Untuk


PENGERTIAN
mengetahui ukuran tekanan darah pasien melalui permukaan dinding arteri.
TUJUAN Mengetahui tekanan darah pasien
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan reaksi fisiologis
PROSEDUR Persiapan alat :
1. Sphignomanometer air raksa/jarum yang siap pakai.
2. Stetoskop.
3. Buku catatan.
4. Alat tulis.

Penatalaksanaan :
1. Mencuci tangan.
2. Memberi tahu pasien bahwa tindakan segera dilaksanakan.
3. Letakkan tensi meter disamping atas lengan yang akan dipasang
manset pada titik paralax.
4. Meminta /membantu pasien untuk membuka/menggulung lengan baju
sebatas bahu.
5. Pasang manset pada lengan bagian atas sekitar 3 cm di atas fossa cubiti
dengan pipa karet di lengan atas.
6. Memakai stetoskop pada telinga.
7. Meraba arteri brakhialis dengan jari tengah dan telunjuk.
8. Meletakkan stetoskop bagian bell di atas arteri brakhialis.
9. Mengunci skrup balon karet.
10. Pengunci air raksa dibuka.
11. Balon dipompa lagi sehingga terlihat air raksa di dalam pipa naik (30
mm Hg) sampai denyut arteri tidak terdengar.
12. Membuka skrup balon dan menurunkan tekanan perlahan kira-kira 2
mm Hg/detik.
13. Mendengar dengan teliti dan membaca skala air raksa sejajar dengan
mata, pada skala berapa mulai terdengar bunyi denyut pertama
sampai suara denyut terakhir terdengar lambat dan menghilang.
14. Mencatat denyut pertama sebagai tekanan sistolik dan denyut terakhir
sebagai tekanan diastolik.
15. Pengunci air raksa ditutup kembali.
16. Melepas stetoskop dari telinga.
17. Melepas manset dan digulung dengan rapi dan dimasukkan dalam
kotak kemudian ditutup.
18. Merapikan pasien dan mengatur kembali posisi seperti semula.
19. Memberi tahu pasien bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan.
20. Alat-alat dirapikan dan disimpan pada tempatnya.
21. Mencuci tangan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Ketepatan alat
UNIT TERKAIT Rawat Jalan, UGD, Rawat Inap, Poli, Kebidanan.
MENYIAPKAN DAN MEMBERIKAN KOMPRES PANAS

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.070.06.12 00 1/2
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 7 JUNI 2021

dr. Nur Setyawan E.

Memberi rasa hangat kepada pasien dengan mempergunakan cairan atau


PENGERTIAN
alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.
1. Memperlancarsirkulasi darah
2. Mengurangi rasa sakit
3. Memperlancar pengeluaran cairan (exudaat)
4. Merangsang peristaltik usus
5. Memberi rasa nyaman dan tenang pada pasien

Dilakukan :
TUJUAN 1. Pada radang persendian
2. Pada kekejangan otot (spasmus)
3. Bila perut kembung
4. Bila ada bengkak (abses) akibat pemberian suntikan
5. Bila pasien kedinginan {misalnya akibat narkose, iklim atau ketegangan
dll)
6. Pada bagian tubuh yang abses
7. Bila ada haematoom
Memberikan kompres panas, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan raasa
KEBIJAKAN
nyaman dan memenuhi kebutuhan reaksi fisiologis.
PROSEDUR Persiapan alat:
Disesuaikan berdasarkan kebutuhan
1. Untuk kompres basah hangat:
a. Seperangkat peralatan steril yang terdiri dari:
1) Pinset dua buah
2) Kasa secukupnya
3) Mangkok berisi cairan hangat
b. Peralatan on-steril yangteridi dari:
1) Pembalut atau kain segitiga
2) Gunting pembalut
3) Perlak kecil dan alasnya
4) Bengkok(nierbekken)
5) Kapas bensin
6) Plaster
Pelaksanaan :
1. Untuk kompres hangat basah, kain kasa diambil dengan pinset, kemudian
dicelupkan ke dalam cairan, diperas sedikit, selanjutnya diletakkan pada
bagian yang dikompres. Kain kasa harus dibalut atau ditutup dengan kain
kasa kering lalu diplester.
2. Bila mempergunakan air panas :
a. Buli-buli diisi air panas 1/3 sampai 2/3 bagian udara dikeluarkan
dengan cara : buli-buli ditempatkan ditempat rata, lalu bagian atasnya
ditekuk sampai air kelihatan, selanjutnya ditutup.
b. Dibungkus dengan kantong buli-buli
c. Diletakkan pada bagian yang akan dikompres

Perhatian :
1. Untuk kompres basah-hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril
2. Untuk kompres basah-hangat pada jaringan permukaan yang tertutup
(bengkak atau memar) alat tidak perlu steril tapi harus bersih
3. Bila cairan atau alat kompres terlalu panas, pada bagian kulit yang
dikompres bisa terjadi luka bakar
4. Cegah terjadinya luka bakar pada pemberian kompres panas. Luka bakar
bisa terjadi, jika cairan atau alat kompres terlalu panas

UNIT TERKAIT Rawat Inap, Kebidanan

MENGISI DAN MEMBERIKAN KIRBAT ES

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.071.06.12 00 1/2
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 7 JUNI 2021

dr. Nur Setyawan E.

PENGERTIAN Memberikan kompres dingin kepada pasien yang memerlukannya,


dengan menggunakan kirbat es yang telah diisi dengan potongan es
1. Membantu menurunkan suhu tubuh
2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri
3. Membantu mengurangi pendarahan
4. Membatasi peradangan

Dilakukan pada :
1. Pasien yang suhunya tinggi
2. Pasien dengan pendarahan hebat (misalnya epitaxis, post op tonsil)
TUJUAN
3. Pasien yang kesakitan (misalnya infiltrat appendikuler, sakit kepala yang
hebat dan Iain-lain)

Cara pemberian Kirbat Es :


1. Kirbat es biasa
2. Kirbat es leher
3. Kirbat es gantung

KEBIJAKAN Memberikan kirbat es dilakukan untuk pasien dalam kondisi tertentu


PROSEDUR Persiapan
Persiapan alat:
1) Kirbat es dan sarungnya
2) Perlak kecil dan alasnya
3) Mangkok berisi potongan es secukupnya
4) Satu sendok kecil garam untuk menjadikan es tahan lama.
5) Sebelum dimasukkan ke dalam kirbat, potongan es dicelupkan dulu
ke dalam air untuk menghilangkan ujung-ujungnya yang runcing.
6) Masukkan potongan es ke dalam kirbat es kira-kira 2/3 bagian.
7) Udara dikeluarkan, kribat es kemudian ditutup
8) Periksa apakah kirbat tidak bocor.
9) Kirbat es diberi sarung

Persiapan pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
Pelaksanaan :
1. Perlak dan alasnya dipasang
2. Kirbat es dipasang pada bagian tubuh yang memerlukan

Perhatian :
1. Memasang kirbat es jangan sampai terbalik. Mulut kirbat harus tetap di
atas.
2. Cincin karet pada penutup harus terpasang
3. Bila pasien tampak cyanotis atau kedinginan, kirbat harus segera
diangkat. Perhatikan kulit pasien, apakah ada iritasi (kemerahan)
4. Pada penggunaan kirbat untuk penurunan suhu, setiap satu jam suhu
pasien harus dikontrol.
5. Bila suhu pasien sudah turun, kompres dihentikan.
6. Bila tidak ada kirbat es, sebagai penggantinya dapat digunakan kantong
plastic

UNIT TERKAIT Rawat Inap

MENIMBANG BERAT BADAN DEWASA

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.072.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 7 JUNI 2021
dr. Nur Setyawan E.

PENGERTIAN Menimbang berat badan dengan mempergunakan timbangan badan.


1. Mengetahui berat badan, perkembangan berat badan pasien.
TUJUAN 2. Membantu menentukan program pengobatan, diit dan lain-lain.

Memenuhi reaksi fisiologis


KEBIJAKAN
Pelayanan pasien akurat
Persiapan Alat:
1. Menyediakan timbangan, kertas dan alat tulis
2. Memberitahu pasien tentang prosedur yang akan dilakukan

Langkah-langkah:
1. Mencuci tangan
2. Mengatur timbangan sehingga jarum menunjukan angka nol dan
seimbang.
PROSEDUR
3. Menganjurkan pasien berdiri diatas timbangan tanpa sepatu/sandal
4. Membaca berat badan
5. Mencatat hasilnya
6. Membereskan alat yang dipakai
7. Perawat mencuci tangan

Hal yang perlu diperhatikan


Ketepatan alat
UNIT TERKAIT RAWAT JALAN, RAWAT INAP, UGD
MEMBERIKAN OBAT PER ORAL

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.073.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan hasil yang


PENGERTIAN
optimal.
Memberikan obat kepada pasien melalui mulut secara tepat dan benar
TUJUAN
sesuai dengan program pengobatan
1. Tersedianya obat-obatan yangdipeliukan pasien
KEBIJAKAN 2. Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses
penyembuhan
Persiapan Alat :
1. Obat sesuai kebutuhan (puyer, tablet, kapsul,)
2. Sendok Dari pasien
3. Gelas dengan air minum dari pasien
4. Lap bersih/tisu dari pasien

Penatalaksanaan :
1. Memberitahu pasien
2. Menyiapkan obat
3. Perawat cuci tangan
PROSEDUR 4. Memeriksa kembali obat yangtelah disiapkan dan dicocokkan
dengan nama pasien dan ruangannya
5. Memberikan langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai obat
tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien
6. Observasi respon pasien
7. Alat-alat dibersihkan dan dibereskan
8. Perawat cuci tangan

Hal-hal yang perhatikan :


1. Tepat dosis
2. Respon pasien
UNIT Rawat Inap, Rawat Jalan
TERKAIT
PEMBERIAN OBAT PER INJEKSI

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.074.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Tata cara pemberian obat per injeksi. Memasukkan obat injeksi secara
PENGERTIAN
IM, IV, SC den 1C.
TUJUAN Sebagai acuan untuk pemberian obat per injeksi.
1. Ada petugas ruangan yang terampil.
KEBIJAKAN 2. Tersedia alat injeksi yang cukup.
3. Tersedia obat-obatan yang diperlukan
PROSEDUR Persiapan Alat :
1 Bak Spuit 6 Torniket
2 Spuit sesuai dengan kebutuhan 7 Bengkok
3 Obat suntik 8 Plester
4 Kapas desinfektan 9 Buku Injeksi
5 Alas/perlak 10 Gunting

Penatalaksanaan :
1. Membaca daftar obat klien.
2. Perawat cuci tangan.
3. Mengambil spuit.
4. Melarutkan lebih dahulu obat yang perlu dilarutkan
( mernpersiapkan obat).
5. Membaca kembali daftar obat, kemudian melakukan desinfektan
dengan kapas alkohol :
1. Leher botol/ ampul sebeium digergaji
2. Karet penutup flakon ( botol obat )
6. Spuit diisi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan
7. Mengatur posisi klien.
8. Permukaan kuiit yang disuntik didesinfektan dengan alkohol.
9. Menenangkan kulit
10. Memasukan jarum tegak lurus (25 -90°) pada permukaan kulit.
11. Menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC), bila tidak ada darah, obat
dimasukkan perlahan-lahan sedangkan IV kalau ada darah harus
dimasukan secara perlahan.
12. Setelah obat masuk semua, jarum dicabut, bekas tusukan jarum
ditekan dengan kapas alkohol.
13. Cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi dan mencatat di status
UNIT Rawat Jalan, Rawat Inap, UGD
TERKAIT

INJEKSI INTRA MUSKULAR

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.075.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Injeksi intramuskuler adalah suntikan kedalam jaringan otot, dilakukan


pada otot pangkal lengan, otot paha bagian luar ( 1/3 tengah paha
PENGERTIAN
sebelah luar), atau pada otot bokong (1/3 bagian atas dari spina illiaca
anterior superior atau s.i.a.s sampai cogsigeus).
Memberikan obat melalui suntikan ke jaringan otot secara tepat dan
TUJUAN
benar sesuai program pengobatan.
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan.
Persiapan Alat :
1. Jarum dan spuit steril
2. Kapas alkohol 70%
3. Obat-obatan injeksi
4. Bengkok
5. Sarung tangan (untuk kasus infeksius/menular)

Persiapan Pasien
1. Mengidentifikasi pasien
PROSEDUR
2. Mengkaji riwayat alergi
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
4. Memberikan kesempatan kepada psien untuk bertanya
5. Menyiapkan lingkungan
6. Mengobservasi reaksi pasien

Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menyiapkan dosis obat
4. Menentukan lokasi tusukan
5. Menghapus hama lokasi tusukan
6. Menusuk jarum injeksi dengan sudut 90 derajat
7. Melakukan aspirasi
8. Memasukkan obat-obatan perlahan-lahan
9. Mencabut jarum
10. Melakukan pengurutan
11. Membereskan alat-alat
12. Mencuci tangan

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


1. Tepat dosis
2. Tepat lokasi suntikan
3. Tekhnik aseptik
4. Respon pasien
UNIT Rawat Jalan, UGD, RANAP
TERKAIT

INJEKSI INTRA CUTAN

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.076.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Memasukkan obat melalui suntikan kedalam jaringan kulit yang


PENGERTIAN dilakukan pada lengan bawah bagian dalam atau tempat lain yang
dianggap perlu.
1. Melakukan uji coba obat tertentu
2. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat
TUJUAN dilakukan dengan cara suntikan intra cutan.
3. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu
(misalnya tuberculin test).
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan.
Persiapan Alat :
1. Jarum steril
2. Spuit streril
3. Kapas alkohol 70%
4. Alat tulis
5. Kartu obat
6. Piala ginjal
7. Sarung tangan (untuk kasus infeksius/menular)

Persiapan Pasien :
1. Mengidentifikasi pasien
2. Mengkaji riwayat alergi
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
4. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
5. Menyiapkan lingkungan
PROSEDUR 6. Mengobservasi pasien
Langkah-langkah :
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Menentukan lokasi suntikan
4. Menghapus hama lokasi tusukan
5. Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 15 derajat
6. Memasukkan obat perlahan-lahan
7. Mencabut jarum
8. Tidak dilakukan pengurutan
9. Melingkari batas pinggir gelembung dengan pen atau alat tulis(skin
test, tes tuberkulin)
10. Membereskan alat-alat
11. Mencuci tangan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan :


Tepat dosis, tepat lokasi suntikan,teknik aseptik, respon pasien.
UNIT Rawat Jalan, UGD
TERKAIT
INJEKSI SUB CUTAN

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.077.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Memberikan obat melalui suntuikan dibawah kulit yang dilakukan pada


PENGERTIAN lengan atas sebelah luar, pada bagian luar daerah badan dan ditempat
lain yang dianggap perlu.
Memberikan obat melalui suntikan dibawah kulit dengan tepat dan
TUJUAN
benar sesuai program pengobatan.
1. Pelaksanaan dilakukan oleh petugas yang terampil
KEBIJAKAN
2. Penyuntikan dengan menggunakan spuit sekali pakai
Persiapan alat :
1. Bak semprit
2. Spuit steril 1 cc
3. Obat suntikan
4. Kapas desinfektan
5. Bengkok
6. Alat tulis / buku suntikan

Prosedur:
1. Memberitahukan/menjelaskan tindakan pada pasien/keluarga pasien
2. Mencuci tangan.
3. Membawa alat kepada nasien
PROSEDUR 4. Menyiapkan lingkungan
5. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
6. Mengatur posisi pasien
7. Menentukan dan menghapus hamakan/ disinfektan lokasi suntikan.
8. Menusukkan jarum suntik dengan sudut 15°-20°
9. Memasukkan obat beriahan-lahan sampai terjadi gelembung putih
dalam kulit kemudian jarum dicabut
10. Merapikan pasien dan alat
11. Mendokumentasikan hasil tindakan

Hal-hal yang diperlukan:


1. Daerah suntikan jangan dimasage
2. Jenis obat yang diberikan disesuaikan dengan reaksi suntikan
UNIT RAJAN, UGD, RANAP
TERKAIT

INJEKSI INTRA VENA

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.078.06.12 00 1/1
Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Memberikan obat melalui suntikan kedalam pembuluh darah vena yang


PENGERTIAN
dilakukan pada vena anggota gerak.
Memberikan obat melalui suntikan pembuluh darah vena dengan tepat
TUJUAN
dan benar sesuai program pengobatan.
KEBIJAKAN Memenuhi kebutuhan pengobatan dan membantu proses penyembuhan.
Persiapan Alat :
1. Jarum dan spuit steril
2. Kapas alkohol 70%
3. Obat-obat injeksi
4. Perlak
5. Pengikat pembendung
6. Bengkok
7. Plester
8. Sarung tangaan untuk kasus infeksius/menular

Persiapan Pasien:
1. Mengidentifikasi pasien
PROSEDUR
2. Memberitahu dan menjelaskan kepada pasien mengenai tindakan
yang akan dilakukan
3. Mengobservasi reaksi pasien

Langkah-langkah:
1. Mencuci tangan
2. Memakai sarung tangan ( untuk kasus infeksius/menular)
3. Menyiapkan dosis obat
4. Menentukan lokasi tusukan
5. Meletakkan perlak kecil dibawah lengan yang akan dilakukan
punksi
6. Melakukan pembendungan
7. Menghapus hama lokasi tusukan
8. Menusukkan jarum injeksi dengan sudut 15-30 derajat
9. Melakukan aspirasi
10. Pembendungan dilepas
11. Memasukkan obat perlahan
12. Mencabut jarum
13. Menekan bekas tusukan jarum dengan kapas alkohol kalau perlu
diplester
14. Membereskan alat-alat
15. Mencuci tangan
16. Mengobservasi reaksi obat

Hal-hal yang perlu dinerhatikan :


Tepat dosis, tepat lokasi suntikan, tekhnik aseptik.
UNIT Rawat Jalan, UGD, RANAP
TERKAIT

MENYIAPKAN INSTRUMEN OPERASI

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.084.06.12 00 1/1

Ditetapkan oleh :
STANDAR Direktur RS
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Persiapan instrument secara cermat dan teliti sesuai kebutuhan dan jenis
PENGERTIAN operasi akan memperlancar jalannya operasi (Disiapkan satu hari se
belumnya )
a. Mencegah terjadinya ketidak lengkapan instrument.
b. Mempermudah persiapan operasi.
TUJUAN
c. Memperlancar jalannya operasi.
d. Menjamin sterilitas
KEBIJAKAN Menyiapkan instrumen operasi harus memperhatikan teknik steril.
1. Siapkan.
a. Tray atau Mayo.
b. Doek
c. Kasa.
d. Instrument sesuai kebutuhan.
e. Jarum jahit.
2. Siapkan instrument di mayo untuk operasi I dan di Tray untuk
operasi
berikutnya.
3. Buka laken pembungkus mayo / tray.
4. Beri alas mayo / tray dengaan doek rapat 1 buah.
5. Lipat doek kecil menjadi 8 bagian dan taruh diatas mayo / tray
PROSEDUR posisi 1/3
bagian bawah.
6. Susun instrument sesuai aturan pemakaian dengan ujung-ujungnya
tepat
pada lipatan doek
7. Taruh / bungkus kasa dan jarum jahit secukupnya.
8. Tutup kembali atas instrument dengan doek rapat dan tutup dengan
pembungkus tray / mayo
9. Beri lebel dengan autoclave tape, cantumkan tanggal, bulan dan
tahun.
10. Beri nama diluar bungkusan meliputi nama set, kamar operasi,
tanggal dan nama personil yang menyiapkan.
11. Bawa bungkusan instrument keruang steriiisasi untuk disterilkan.
UNIT OK
TERKAIT

PEMBERIAN RASA AMAN DAN NYAMAN KEPADA PASIEN

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.085.06.12 00 1/1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
PROSEDUR Direktur RS
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Suatu tindakan yang di lakukan kepada pasien yang dilakukan operasi


PENGERTIAN meliputi informasi yang sejelas-jelasnya tentang penyakitnya termasuk
resiko-resiko operasi agar pasien merara aman dan nyaman.
Agar pasien meraka aman dan nyaman menghadapi tindakan operasi
TUJUAN
sehingga diharapkan operasi dapat berjalan dengan lancar.
Pemberian rasa aman dan nyaman dilakukan petugas dalam setiap
KEBIJAKAN tindakan yang akan dilakukan agar pasien mengetahui segala tindakan
yang akan dilakukan guna penyembuhan penyakit.
1. Melakukan penyuluhan kepada pasien meliputi penyakitnya,
tindakan yang akan dilakukan, kountungan dan kerugian bila di
lakukan operasi.
2. Memberi pengertian sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan
pasien
3. Penyuluhan di mulai sejak pasien datang (IGD, Pol. Terkait) dan
Ruang rawat inap yang dilakukan oleh dokter maupun perawat yang
bertugas.
4. Melakukan kunjungan pra bedah satu hari sebelumnya ( sore hari)
PROSEDUR
oleh anggota tim bedah ( Dokter bedah, Dokter anestesi, Perawat
bedah dan Perawat anestesi).
5. Menyapa / ucapkan salam pada pasien sewaktu tiba dikamar
persiapan dengan penuh perhatian agar pasien tidak merasa
sendirian.
6. Menanda tangani surat porsetujuan pembedahan oleh pasien
sendiri /keluarga dengan Dokter penanggung jawab dan saksi-saksi.
7. Membimbing pasien untuk berdo'a sebelum dilakukan pembiusan.
8. Mengucapkan selamat tidur saat pasien mulai di lakukan pembiusan.
UNIT UGD, Bagian Anestesi, Kamar Operasi dan Pasien
TERKAIT

MENYIAPKAN PASIEN YANG AKAN PULANG

No.Dokumen No.Revisi Halaman


KEP.086.06.12 00 1/1
STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh :
PROSEDUR Direktur RS
OPERASIONA 7 JUNI 2021
L
dr. Nur Setyawan E.

Menyiapkan pasien yang akan pulang karena sudah sembuh atau tidak
PENGERTIAN
memerlukan perawatan lagi di rumah sakit
Menyiapkan pasien untuk kembali kepada keluarganya,dengan
TUJUAN menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui oleh pasien dan keluarganya
sehubungan dengan penyakit
Menyiapkan pasien yang akan pulang dilakukan pada pasien yang
KEBIJAKAN dinyatakan sembuh boleh istirahat dirumah,pasien yang sudah parah dan
tidak ada harapan dan pasien pulang paksa
1. Perawat memberi tahu pasien/keluarga bahwa pasien boleh pulang.
2. Menyiapkan obat-obatan surat-surat yang diperlukan.
3. Perawat memberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu
diperhatikan dan di lakukan oleh pasien di rumah,misal tindakan
PROSEDUR perawatan,obat-obat yang diminum,pengaturan diit makanan,waktu
kontrol
4. Perawat memberikan dorongan moril supaya pasien dan keluarga
menerima kenyataan misal sudah sembuh tetapi tubuhnya cacat atau
pasien yang sudah boleh pulang tetapi tidak dapat disembuhkan.
UNIT Rawat Inap
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai