Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN RADIOLOGI KONVENSIONAL THORAX

Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 1 dari 2


RUMAH SAKIT UMUM 10 Desember 2018
BHAKTI RAHAYU DENPASAR

Nomor Dokumen: Ditetapkan oleh:


1203/RSBR.DPS/AP/XII/ 2018 Direktur RSU Bhakti Rahayu Denpasar
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(S P O)
dr. Made Sukanegara

PENGERTIAN 1. Radiologi konvensional adalah sarana penunjang medis yang memberikan


layanan pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X yang dapat mem-
bantu proses diagnosis penyakit.
2. Thorax adalah bagian tubuh atas manusia yakni dada.
3. AP adalah antero posterior bidang sagittal atau bidang imajiner yang
membentang dari depan ke belakang dan dari atas kebawah. Bidang ini
membagi tubuh menjadi bagian anterior (depan) dan posterior (belakang).
4. PA adalah postero anterior bidang sagittal atau bidang imajiner yang
membentang dari belakang ke depan dan dari bawah keatas. Bidang ini
membagi tubuh menjadi bagian posterior (belakang) dan anterior (depan).
5. Lateral adalah posisi pasien miring
6. CP adalah Central Point yakni titik focus objek
7. CR adalah Central Ray yakni titik focus arah sinar
8. FFD adalah Focus Film Distance yakni jarak antara sumber sinar ter-
hadap kaset/film.

TUJUAN Sebagai acuan dalam pemeriksaan Radiologi Konvensional Thorax di Unit


Radiologi Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar
KEBIJAKAN SK Direktur RS Bhakti Rahayu nomor 377/RSBR.DPS.SK/VI/2015 tentang
kebijakan pelayanan radiologi yang berlaku di RSU Bhakti Rahayu
Denpasar
PROSEDUR 1. Pasien/perawat menyerahkan form pemeriksaan rontgen dan petugas
wajib memeriksa identitas pasien dan permintaan pemeriksaan yang
dilakukan benar.
2. Jelaskan kepada pasien perihal pemeriksaan yang akan dilakukan dan
estimasi jumlah ekspose yang dilakukan.

Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar


PEMERIKSAAN RADIOLOGI KONVENSIONAL THORAX

Tanggal Terbit: Revisi:00 Halaman 2 dari 2


RUMAH SAKIT UMUM 10 Desember 2018
BHAKTI RAHAYU DENPASAR

3. Posisikan Pasien dalam posisi duduk di dekat meja pemeriksaan.


4. Pemeriksaan thorax dilakukan sesuai klinis dengan proyeksi AP/PA sesuai
prosedur dasar. Pemilihan proyeksi AP/PA dilakukan sesuai dengan
kondisi pasien dan klinis. Terdapat juga proyeksi lateral sebagai posisi
tambahan.
a. Proyeksi AP/PA
- Ukuran kaset : 35 X 35
- Posisi pasien : berbaring di meja pemeriksaan atau berdiri.
- Posisi Objek : untuk proyeksi AP, punggung pasien menempel
pada kaset, kedua tangan jauhkan dari area dada. Untuk proyeksi
PA maka dada depan pasien menempel pada kaset. Letakkan ke-
dua tangan di atas crista iliaka dan kedua siku menghadap ke de-
pan. Untuk proyeksi AP/PA selalu berikan aba kepada pasien un-
tuk menarik nafas panjang dan ditahan.
- CR : Tegak lurus vertical terhadap kaset
- CP : pyokesi AP pada pertengahan jugular notch dan processus
xipoideus dan proyeksi PA pada pertengahan scapula
- FFD : 120 cm
b. Proyeksi Lateral
- Ukuran kaset : 30 x 40
- Posisi pasien : berbaring di meja pemeriksaan atau berdiri.
- Posisi Objek : posisi tubuh pasien miring dengan sisi dada yang
sakit dapat menempel pada kaset. Berikan aba-aba kepada pasien
untuk menarik nafas panjang dan ditahan.
- CR : tegak lurus horizontal terhadap kaset.
- CP : bawah scapula.

UNIT TERKAIT Unit Radiologi

Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar

Anda mungkin juga menyukai