Syirat Raihan
Syirat Raihan
Judul :
BABAK 1
PROLOG :
Tidak lama sesudah pertjobaan jang sia-sia untuk membudjuk Havelaar wpaja mau menarik kembali
surat-suratnja atau mengchianati orang-orang malang jang pertjaja akan kemuliaan hatinja, pada suatu
hari Verbrugge masuk kedalam kamarnja. Laki1aki jang baik itu put jat seperti majat, dan dengan susah
pajah mengeluarkan kata-kata.
DIALOG :
Verbrugge :"Saja dari bupati, katanja, sungguh kedji, ...•.. tapi djangan buka rahasia saja !
Verbrugge : Berdjandjilah bahwa anda tidak abn mengumumkan apa jang akan saja katakan kepada
anda
BABAK 2
PROLOG :
Had malam. Tine sedang membatja diserambi dalam, dan Havelaar menggambar sebuah pola bordiran
Max ketjil menjusun kartu-kartu mendjadi gambar, dan marah-marah karena ia tidak dapat menemukan
"tubuh merah njonja itu"."
DIALOG :
Havelaar : "Apakah sekarang sudah baik begitu, Tine , lihat, palma itu sudah ku bikin lebih bes ar
sekarang, ...... itulah "tbe line of beauty" Hogarth
Tine : tjoba perlihatkan tjelanamu; ...... apa kau pakai ladjur jang dulu itu ?
Havelaar : "Di Den Haag, ketika Max sakit, dan kita terkedjut sekali karena dokter mengatakan bahwa
kepalanj;a lain ben ar bentuknja, dan perlu berhati-hati sekali supaja djangan mendesak ke otak
PROLOG :
Semata-mata tergantung dari tindak tanduk anda selandjutnja dalam djabatan itu apakah anda tetap
dapat dipertahankan dalam pemerintahan pangreh pradja. Dan dibawahnja tertjantum nama orang jang
"keradjinan, kepandaian dan kesetiaannja" oleh radja Belanda dikatakan dapat diandalkan, ketika
menandatangani pengangkatannja sebagai gubernur djenderal Hindia Belanda
DIALOG :
Havelaar : "Kita berangkat dari sini, Tine (sambil mengulurkan surat kepada verbrugge dan duclari)
Duclari : "Laknat, ...... saja melihat bangsat-bangsat dan pentjuripentjuri dalam pemerintahan disini, ......
mereka berangkat sebagai manusia terhormat dari sini, dan kepada anda mereka menulis surat seperti
itu
Havelar : "Tidak apa, gubemur djenderal itu manusia jang djudjur, ...... ia tentu kena tipu, meskipun ia
sebenarnja bisa mentjegah penipuan itu dengan lebih dulu mendengarkan saja.
Havelaar : "Benar, saja tahu. Di Ngawi bupatinja bertalian keluarga dengan istana Djokja; ...... saja kenal
Ngawi. Saja dua tahun di Bagelen, ...... di Ngawi saja harus melakukan jang serupa seperti disini,
Duclari : Tapi
Havelaar : "Tahukah anda mengapa saja harus ke Ngawi, dan bukan kedaerah jang lowong itu?
Dengarlah. Residen Madiun jang membawahi Ngawi itu adalah ipar residen Bantam sebelum residen
jang sekarang ini. Sudah saja katakan bahwa ditempat ini orang telah melakukan tindakan-tindakan jang
kedji sepandjang masa, bahwa bupati dahulu diberi teladan jang buruk ..... .
Havelaar : tine
Tine : ja max
Tine : "Max, kau tahu aku tak takut, djika bersama kau."
EPILOG :
Untuk mengabulkan permohonan berhenti itu di Bogor rupanja tidak begitu banjak diperlukan waktu
seperti untuk menentukan bagaimana menolak tuduhan Havelaar. Jang kemudian ini memerlukan
waktu sebulan, dan surat pemberhentian dalam beberapa hari sadja sudah tiba di Lebak.