PENDAHULUAN
Mewakili sumber daya penting adalah salah satu isu yang masih dibahas.
Sumber daya yang autentik merupakan salah satu sumber daya yang sangat
penting bagi kehidupan dan sejarah negara serta penting bagi kepribadian bangsa.
mendapatkan bayaran, namun digunakan untuk tujuan lain seperti pelatihan dan
budaya. Sumber daya yang dapat diingat diperoleh sebagai produk terbuka yang
Sumber daya asli juga dapat dianggap sebagai sumber daya khusus karena
oleh pemerintah setempat. Hal ini sesuai Peraturan Republik Indonesia No. 11
sebagai suatu aset bersifat halus, luar biasa, tidak umum, terbatas dan tidak
dapat diingat memiliki karakteristik yang jelas dan tidak dapat ditiru serta
mempunyai jangka waktu hidup yang tidak terbatas. Sesuai dengan ketentuan
materiil, keabsahan suatu sumber daya yang dapat diverifikasi dapat ditunjukkan
dengan keabsahan dalam menjaga keberadaan sumber daya yang autentik tanpa
henti.
daya yang patut diperhatikan adalah sumber daya yang layak dengan harapan
1
hidup yang tidak terbatas yang dimiliki oleh otoritas publik sehingga harus tetap
hari.
sumber daya asli dan insentifnya untuk masa kini dan masa depan. Sesuai dengan
Perangkat Keras bagian 11, beberapa sumber daya warisan memberikan banyak
manfaat yang diharapkan kepada otoritas publik yang mengawasinya, terlepas dari
manfaat nilai yang dapat diverifikasi seperti potensi industri perjalanan, misalnya
standar serupa berlaku untuk sumber daya ini sebagai sumber daya tetap lainnya
Semua potensi ini harus muncul dalam laporan keuangan pemerintah daerah yang
merupakan hasil dari kegiatan khusus dan bertujuan untuk memberikan data
individu-individu yang terlibat erat dan juga sebagai alat untuk membantu
navigasi keuangan.
bahwa perincian moneter sering kali dianggap kurang memadai sebagai laporan
pelaksanaan keuangan (Rumini et al., 2019). Oleh karena itu, hingga saat ini
2
diskusi di kalangan pakar keuangan yang melihat pengakuannya sebagai sesuatu
yang memiliki warisan yang dapat diverifikasi, apakah sumber daya tersebut harus
dianggap sebagai sumber daya atau apakah sumber daya tersebut harus dianggap
dengan cara yang tidak terduga. Penjelasannya adalah tidak semua sumber daya
Terdapat banyak definisi yang dapat memahami sumber daya yang dapat
diverifikasi, namun tidak ada peraturan yang jelas atau definisi pembukuan yang
dapat memahami sumber daya yang autentik. Properti sumber daya yang dapat
pada konsep sumber daya dan juga konsep substansi yang menampungnya.
Karena adanya keterkaitan antara satu dengan yang lain, maka kedua kualitas ini
sumber daya yang dapat diingat adalah masih adanya diskusi tentang
mengkarakterisasi sumber daya yang patut dicatat sebagai sumber daya atau
pada tahap evaluasi adalah belum adanya model penilaian yang dapat
dimanfaatkan secara mendalam terhadap sumber daya asli yang diklaim. Jadi
penilaian sumber daya yang dapat diverifikasi di setiap negara memiliki model
3
Tahapan utama dalam mengawasi sumber daya yang dapat diverifikasi
adalah cara mengungkap sumber daya otentik dalam laporan moneter. Oleh
karena badan publik dalam hal ini bertindak sebagai unsur yang mengawasi dan
memelihara sumber daya yang ada, maka badan publik harus menyajikan laporan
masyarakat luas sesuai PSAP Nomor 07 Tahun 2010 tentang Asas Pembukuan
pusat yang tidak memerlukan legislatif daerah untuk memasukkan sumber daya
keuntungan potensial selain nilai aslinya bagi otoritas publik, standar serupa akan
diterapkan pada sumber daya tetap lainnya yang tampilannya akan diingat dalam
catatan moneter.
4
atau neraca. Aset bersejarah yang dimasukkan dalam neraca setidaknya
a. Nilai aset bersejarah yang tercatat pada awal periode laporan keuangan dan
Dengan asumsi kita melihat lebih gamblang kekhasan yang ada saat ini,
dari beberapa kajian yang lalu mengenai perlakuan pembukuan sumber daya
bersangkutan. norma. Oleh karena itu, keanehan ini menyinggung pencipta yang
Kawasan Sigi Biromaru, Rezim Sigi, Wilayah Sulawesi Tengah. Tempat ini
merupakan salah satu tempat wisata yang banyak dijadikan sebagai lokasi
kunjungan peninjauan oleh para pelajar dan mahasiswa baik yang berasal dari
Kota Palu maupun daerah lain, misalnya saja dengan melihat peninggalan-
peninggalan kuno seperti lesung batu dari jaman dahulu kala (tugu batu) sebagai
batu. Patung (menhir), Palaya (rumah adat), Buho (gudang), dan kuburan
5
Kehadiran sumber daya autentik yang memiliki kualitas imajinatif, sosial,
pencatatan yang tepat terhadap sumber daya berkesan tersebut. Selain pencatatan
sebagai salah satu bentuk pengendalian keberadaan sumber daya yang dapat
diingat mengingat setiap tahunnya selalu ada barang-barang lama yang hilang atau
rusak, pencatatan pembukuan juga diperlukan agar sumber daya yang dapat
diverifikasi yang diingat untuk salah satu sumber daya provinsi dapat
sehingga realitasnya dan situasi dengan sumber daya ini secara resmi jelas.
Lumpang Batu Vatunonju. Atas dasar pemikiran tersebut, para ilmuwan tertarik
masalah yang diangkat dalam penelitian ini yaitu bagaimana perlakuan akuntansi
6
1.3 Tujuan Penelitian
1. Penggunaan Hipotetis
sumber daya autentik. Terdapat dampak sudut pandang sosial dan dapat
terhadap sumber daya yang dapat diverifikasi yang dapat dijadikan bahan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
oleh otoritas publik berdasarkan evaluasi yang mendasari sumber daya yang dapat
sendiri telah diperkenalkan belum ditentukan lembar dan diingat untuk struktur
Contoh yang digunakan adalah hasil pertemuan, persepsi dan dokumentasi. Hasil
8
eksplorasi menunjukkan bahwa BPCB memandang sumber daya penting pada
Daya yang Dapat Diverifikasi (Konsentrasi Pada Tata Usaha Post Rotterdam
penting dalam laporan moneter. Titik fokus dari eksplorasi ini adalah untuk
Rotterdam adalah sumber daya tetap yang dapat diverifikasi dan dianggap sebagai
apapun, hal ini disebabkan belum adanya strategi yang jelas terkait dengan
fenomenologis sumber daya otentik di landmark kapal selam Surabaya”. Inti dari
9
di Surabaya Submarine Landmark. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa para
saksi memahami makna warisan sumber daya menurut sudut pandang model
sumber daya tetap. Temuan lainnya adalah bahwa sumber daya warisan yang
dapat dilihat dalam laporan aset adalah sumber daya yang diperoleh dari tiket
transaksi.
Agung Puri Buton)”. Tujuan dari eksplorasi ini adalah untuk mengetahui arti
ini. Dampak lanjutan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada arti pasti
dari sumber daya warisan. Hal ini ditunjukkan dengan keterbukaan sebagian besar
saksi yang pada umumnya menyandingkan makna yang dapat diverifikasi dari
Tabel 2. 1
Persamaan dan Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu
10
No Penelitian Terdahulu Persamaan Perbedaan
11
2.2 Landasan Teori
Sumber daya penting adalah sumber daya khusus yang memiliki nilai yang
dapat diverifikasi dan diklaim oleh suatu negara yang terkait erat dengan latar
belakang sejarah suatu negara. dimana sumber daya ini harus dilindungi dari
karena minat yang terus-menerus dari para pengumpul barang antik yang pada
yang berkesan adalah sumber daya tetap yang dimiliki atau dibatasi oleh otoritas
publik yang karena usia dan kondisinya, harus dilindungi oleh pedoman material
dari berbagai kegiatan yang dapat merugikan sumber daya yang layak. Standar
menyatakan bahwa suatu sumber daya dinyatakan sebagai sumber daya warisan
karena memiliki nilai sosial, alam, atau dapat diverifikasi. Sementara itu,
Monetary Revealing Norm (FRS) 30 (2009) mencirikan sumber daya yang dapat
diingat sebagai sumber daya tetap yang mempunyai nilai yang dapat diverifikasi,
12
a. Nilai kultural, lingkungan, pendidikan, dan sejarahnya tidak mungkin
pasar.
b. Peraturan dan hukum yang berlaku melarang atau membatasi secara ketat
c. Tidak mudah untuk tergantikan serta nilainya akan terus meningkat selama
antara lain:
kesepakatan.
13
waktu, terlepas dari apakah kondisi sumber daya tersebut
memburuk.
daya yang dapat diverifikasi adalah sumber daya tetap yang didelegasikan, sumber
daya autentik bersifat unik jika dibandingkan dengan sumber daya tetap lainnya
sehingga tidak dapat diperlakukan secara serupa. Oleh karena itu, diperlukan
Seperti yang dikemukakan oleh Agustini dan Putra, (2011) estimasi dan
evaluasi suatu sumber daya sejarah akan berdampak pada sumber daya di masa
depan. Meskipun sumber daya yang mudah diingat memenuhi standar sumber
daya tetap, hal ini tidak berarti bahwa semua sumber daya penting harus dicatat
dalam laporan fiskal. Ada dua sudut pandang yang harus dilihat dalam
fungsional). Sumber daya memiliki dua fungsi, yaitu sebagai bukti warisan
14
2. Sumber daya yang dapat diverifikasi tidak benar-benar untuk pelaksanaan
semacam ini merupakan sumber daya yang mempunyai nilai murni dan
semacam ini tidak perlu dianggap masih dalam Lembaran tetapi pada dasarnya
Sampai saat ini alasan yang digunakan untuk tidak menganggap sumber daya
warisan non-fungsional adalah sulitnya mendapatkan nilai yang kuat, hal ini
kenangan jika tidak ada informasi. atau catatan atau bukti yang menunjukkan
biaya pengadaan sumber daya penting, dengan asumsi bahwa nilai hibah Jika
pasal sulit untuk diputuskan, sumber daya yang dapat diverifikasi belum dapat
disimpan dalam lembar yang ditentukan dan ada pertimbangan biaya dan
keuntungan untuk mendapatkan ukuran nilai wajar sumber daya kenangan yang
diperoleh pada periode sebelumnya. Sementara itu, jenis sumber daya warisan
15
non-fungsional yang masih dapat diketahui dan belum ditetapkan adalah sumber
daya tanah dan bangunan asli yang diperoleh dalam jangka waktu yang sedang
berjalan. Hal ini sesuai dengan pengakuan bahwa sumber daya yang dapat
diverifikasi dapat dianggap sebagai sumber daya tetap yang belum ditentukan
biaya yang dapat diperkirakan dan direpresentasikan, maka pada saat itulah
sumber daya tersebut dapat dirasakan. Pengakuan sumber daya bergantung pada
substansi dan memiliki nilai serta biaya yang dapat diperkirakan dengan andal.
Meskipun sumber daya yang dapat diverifikasi adalah sumber daya tetap yang
yang dapat diverifikasi dalam laporan keuangan juga memiliki beberapa jenis.
Sesuai PSAP Nomor 07 Tahun 2010, sumber daya yang dapat diverifikasi
selain dari beberapa sumber daya yang dapat diverifikasi yang memberikan
kemungkinan keuntungan kepada otoritas publik selain nilai asli, sumber daya
tersebut diingat untuk akuntansi. laporan. Agar dapat dianggap sebagai sumber
daya tetap, berikut adalah aturan-aturan untuk sumber daya otentik yang harus
dipenuhi:
16
2. Biaya pengadaan dapat diperkirakan dan direpresentasikan
Norma pembukuan di setiap negara bersifat unik, hal ini berdampak pada cara
paling umum dalam memandang sumber daya otentik. Secara praktis, pengakuan
atas sumber daya yang dapat diverifikasi di setiap negara memiliki pandangan
yang berbeda-beda.
tunai yang perlu dipahami dan diingat setiap komponen laporan fiskal untuk
premis estimasi tertentu. Sesuai PSAP Nomor 07 Tahun 2010, masuk akal
mengenai estimasi sumber daya tetap. Sumber daya tetap dinilai berdasarkan
biayanya, jika menilai sumber daya tetap berdasarkan biaya berada di luar
kemungkinan, maka nilai sumber daya yang tepat bergantung pada nilai wajar
pada saat sumber daya tersebut diperoleh. Pencatatan dalam ikhtisar fiskal
menggunakan nilai autentik, yaitu perolehan nilai atau nilai wajar yang dirasakan
kualitas yang sama dengan sumber daya dapat diperlakukan setara dengan sumber
biaya yang terkait dengan suatu produk. Misalnya dengan memanfaatkan biaya
17
sebenarnya atau nilai wajar pada jam estimasi menjelang dimulainya pengakuan
suatu substansi harus melaporkan sumber daya yang dapat diverifikasi sebagai
sumber daya tetap yang substansial dan diperkirakan sesuai dengan estimasi
sumber daya tetap yang jelas. Sumber daya tetap dinilai berdasarkan biaya
substitusi dan harga penggunaan yang lebih rendah. Sementara itu, jenis sumber
beberapa kondisi, khususnya: jika terdapat peluang bisnis untuk sumber daya
yang sebanding, maka sumber daya tersebut dihargai pada periode yang lebih
rendah dan ada Jika tidak ada pasar untuk sumber daya yang sebanding, maka
sumber daya tersebut dihargai dengan menggunakan biaya substitusi, kecuali jika
sumber daya tersebut merupakan struktur atau sumber daya yang mudah diingat.
kenangan diingat sebagai sumber daya warisan fungsional, maka sumber daya
penting akan dihargai dengan menggunakan biaya asli atau nilai wajar pada saat
sumber daya. Untuk sementara, sumber daya warisan non-fungsional tidak dapat
diperlakukan setara dengan sumber daya lain karena pada perkiraan awal nilainya
pengadaan sumber daya yang tepat dikurangi devaluasi agregat. Dengan asumsi
18
terjadi keadaan yang memungkinkan revaluasi, sumber daya tetap diberikan
penyesuaian pada setiap catatan dan perhitungan nilai sumber daya yang layak.”
Tidak semua teknik devaluasi berlaku untuk sumber daya yang mudah diingat.
dua model, yaitu model revaluasi dan model biaya. Saat menggunakan model
biaya, biaya devaluasi harus dikurangkan untuk menentukan nilainya pada akhir
periode. Namun, karena sumber daya yang mudah diingat adalah sumber daya
yang disimpan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, maka devaluasi tidak
diterapkan. Strategi revaluasi diterapkan jika pada saat pengakuan sumber daya
penting tersebut memiliki nilai yang dapat diukur. Waktu revaluasi sumber daya
penting akan bergantung pada perubahan nilai wajarnya. Untuk sumber daya
kenangan yang tidak mengalami perubahan nilai wajar yang besar, revaluasi akan
diselesaikan setiap tiga atau lima tahun. Apabila penyesuaian nilai wajar sangat
keuangan, catatan atas laporan keuangan, dan wahyu tambahan yang terkait
dengan laporan keuangan. Fase terakhir dari beberapa proses pengakuan sumber
daya yang mengesankan adalah melaporkan sumber daya penting dalam laporan
moneter pemerintah. Hal tersebut tertuang dalam PSAP Nomor 07 Tahun 2010
19
1. PSAP No. 07 pasal 64 menyatakan bahwa otoritas publik tidak perlu
2. PSAP No.07 pasal 68 memberikan arti bahwa sumber daya yang dapat
4. PSAP No. 07 pasal 70 memahami bahwa hanya sedikit sumber daya yang
dapat diverifikasi yang juga memberikan manfaat lain bagi otoritas publik
publik dan lebih jauh lagi bagi daerah. Dewan dimulai dengan mengetahui arti
dari sumber daya penting. Setelah mengetahui pengertian sumber daya yang dapat
diingat, para ahli juga harus mengetahui ciri-ciri dan jenis sumber daya penting
yang diingat untuk model objek yang akan dianalisis sebanding dengan perlakuan
terhadap sumber daya pemerintah, khususnya sumber daya penting, terlepas dari
20
Ilmuwan berusaha memahami perbedaan pandangan para saksi yang
diajak bicara mengenai sumber daya yang dapat diverifikasi, dan bagaimana
Aset Bersejarah
Karakteristik Implementasi
Perlakuan
Akuntansi
Pengakuan
Pengukuran
Pengungkapan
Penyajian
21
BAB III
METODE PENELITIAN
yang terjadi bahkan cara melihat suatu keanehan, serta pendekatan para spesialis
dengan Tuhan, manusia, bahkan alam semesta Denzim dan Lincoln, (2009 ).
praktik lapangan, dapat dikatakan bahwa eksplorasi ini diingat karena pandangan
yang logis, namun lebih memandang bahwa semua keadaan dan hasil akhir adalah
informasi secara lugas pada sumbernya. Oleh karena itu, para ahli yang
didasarkan pada bukti, realitas, atau informasi sebagai tahap awal untuk
22
3.2 Metode Penelitian
subjektif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami kekhasan apa saja
yang mampu dimiliki oleh subjek penelitian, misalnya menurut sudut pandang
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dalam latar yang khas dan dengan
suatu tatanan pemikiran atau suatu kelompok peristiwa di masa sekarang. Maksud
dari eksplorasi grafis ini adalah membuat penggambaran, gambar atau kanvas
23
3.3 Rancangan Prosedur Penelitian
mana ilmuwan menggambarkan apa yang terjadi pada objek yang diteliti untuk
penelitian mengandung arti bahwa pasal dan tujuan tidak sepenuhnya ditetapkan
Gambar 3. 1
Lokasi Penelitian Taman Megalitik Vatunonju
Sumber : Dokumentasi Lapangan, 2022
3.3.2 Informan
Saksi adalah orang yang memberikan data. Dalam pemeriksaan subjektif,
saksi memberikan data dari atas ke bawah yang dibutuhkan oleh dokter spesialis.
24
perlakuan pembukuan sumber daya yang dapat diverifikasi jika dilihat dari sudut
1. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data utama yang diperoleh
responden yang memenuhi kriteria yaitu pihak pengelola Cagar Budaya Teman
Megalitik Vatunonjo
ini meliputi:
A. Persepsi
Persepsi adalah suatu proses yang teratur, sah, bertujuan dan waras dalam
memungkinkan saksi mata melihat dunia seperti yang dilihat oleh subjek
25
B. Wawancara
terbuka dan memperoleh tanggapan dan data yang lebih lengkap dan
makna suatu hal. Dalam wawancara dengan para saksi, para spesialis
C. Dokumentasi
yang berisi data spesifik yang diperoleh dari arsip-arsip yang tersusun.
hidup suatu unsur seperti file, arsip yang tersusun tanpa henti seperti foto
26
dan lain-lain. Catatan mempunyai nilai yang berharga karena dapat
3. Analisis Data
dua tahap, yaitu pada saat pengumpulan informasi dan setelah informasi
penting, mencari topik dan contoh serta membuang yang tidak diperlukan
27
memberikan gambaran yang jelas, dan memudahkan para ahli dalam
kelas, diagram alur, dan lain-lain. Dalam eksplorasi ini, para ilmuwan akan
apa yang terjadi di lapangan dan berguna untuk mengatur pekerjaan lebih
tujuan yang akan diambil oleh ilmuwan akan benar-benar bergantung pada
28
4. Legitimasi Informasi
Afifuddin (2009: 143). Sementara itu, Patton dalam Afifuddin, (2009: 143)
a. Triangulasi data
atau juga dengan mewawancarai lebih dari satu subjek yang memiliki
subjek yang berbeda. Pada teknik ini lebih ditekankan untuk menganalisis
apakah data yang diperoleh sudah valid, akurat, dan terpercaya. Perlu
29
adanya bukti melalui dokumentasi atau laporan hasil wawancara agar data
b. Triangulasi pengamat
dari pengamat diluar peneliti. Adaya pengamat diluar peneliti yang ikut
Sebaiknya pihak yang menjadi pengamat dalam hal ini adalah pembimbing
pendapat jika ada data yang perlu diperbaiki atau dilengkapi agar analisis
c. Triangulasi teori
Teknik keabsahan data yang berdasarkan pada perkiraan bahwa fakta yang
hanya dengan satu teori atau lebih banyak teori lainnya. Fakta yang
30
responden, melakukan pengamatan atau observasi serta perlu dilakukan
Dalam alur penelitian ini ada beberapa hal yang dilakukan oleh peneliti
31
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang menjadi objek penjelajahan ini terletak di Kota Watunonju, Daerah Sigi
Watunonju pertama mulai dari Sigimpu (yang sebenarnya Sigi) yang merupakan
Watunonju merupakan daerah terpencil dan sekitar saat itu kawasan Watunonju
belum dihuni oleh masyarakat. Masyarakat sekitar pada saat itu hidup
wawasan bercocok tanam mereka pada umumnya tinggal di wilayah yang tidak
rata.
Bagian yang tersisa di Vatunonju adalah lesung batu. Saat ini terdapat tiga
belas lesung batu yang berkumpul di satu taman. Peralatan batu ini konon pernah
digunakan oleh masyarakat zaman dahulu pada zaman batu atau zaman tugu batu.
Lumpang batu tersebut ditemukan oleh seorang ahli dari Belanda bernama Dr.
Kruyt pada tahun 1898. Lumpang Batu yang dalam bahasa Kaili disebut
Vatunonju, membesarkan nama kota ini. Selain itu, pada tahun 1972 seorang
penelitian di dekatnya. Hal ini kemudian dilanjutkan oleh ahli berikutnya yaitu
32
Dr. Herry Sukendar pada tahun 1975. Hasil penelitian ini berhasil menemukan
empat belas mortar batu. Kemudian mereka melindungi batu-batu tersebut dengan
membuat yayasan sosial di Watunonju pada tahun 1978 dan diperluas kembali
Selain itu, pada tahun 1983 Taman Arkeologi Vatunonju diprakarsai oleh
Pendeta Pesta Hariyati Subagyo sebagai objek yang dapat diverifikasi. Sejak saat
itu, kota Vatunonju secara resmi telah menjadi objek yang dapat diverifikasi dan
ahli arkeologi mulai bermunculan. Tempat liburan ini bisa dicapai dengan
kendaraan roda dua atau empat. Perjalanan menuju kawasan destinasi liburan ini
pemandangan dan udara pedesaan alami di Sulawesi Tengah yang masih terlihat
dalam tempat wisata terdapat baruga yang mampu menampung sekitar 50 orang
dan dua buah gampiri yang dilengkapi dengan fasilitas listrik. Kawasan dekat
makan di sekitar kawasan. Tempat wisata ini sering dijadikan sebagai lokasi
kunjungan review oleh mahasiswa baik dari Kota Palu maupun daerah lain.
menerima mahasiswa baru. Tak jarang, wisatawan dari luar negeri pun datang
33
4.1.2 Inventarisasi Lumpang Batu Vatu Nonju
Beberapa jenis Lumpang Batu Vatunonju yang menjadi objek wisata dapat dilihat
No Model Keterangan
Lumpang Batu ini tampak bersih
dan di rawat sebagai benda cagar
budaya yang pertama kali
1 ditemukan melalui kajian
goresan pena Dr. Kruyt.
34
No Model Keterangan
Lumpang Batu memikiki ciri dan
ukuran dengan panjang 57 cm,
lebar 45 cm, tinggi 20 cm dan
kedalaman lubang 5 cm dengan
diameter lubang 13 cm.
5
35
No Model Keterangan
Lumpang Batu ini memiliki
ukuran dengan panjang 60 cm,
lebar 38 cm, tinggi 39 cm dan
kedalaman lubang 13cm dengan
9
diameter lubang 18 cm. Untuk
ketinggian hancur lubang 5 cm
dengan diameter hancur lubang
13 cm.
Lumpang Batu ini memiliki
ukuran dengan panjang 65 cm,
lebar 48 cm, tinggi 29 cm
10
36
Berdasarkan Tabel 4.1, terlihat bahwa lesung batu di kota Vatu Nonju tampak
bersih dan dipelihara sebagai benda warisan sosial. Menurut Mardiah (2022), sisa-
sisa besar lesung batu Vatunonju merupakan salah satu jenis artefak yang
digunakan oleh orang-orang zaman dahulu sebagai alat untuk mengolah berbagai
jenis makanan atau memukul bahan makanan. Keistimewaan lain dari batu
lumping ini adalah sebagai tempat masyarakat mengadakan pesta kumpul untuk
kumpul. Saat ini, batu lumping Vatunonju dijadikan sebagai warisan sosial
Informan dalam penelitian ini dipilih dengan maksud agar informan dapat
Tabel 4. 2
Skenario Informan Penelitian
No Nama Jabatan/Instansi
1 Bpk. Moh. Nawir Dg Kepala Bidang Kebudayaan/Dinas Pendidikan dan
Mangala Kebudayaan Kabupaten Sigi
2 Kepala Seksi Administrasi & Pencatatan
Bpk. Erwin
Aset/Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Sigi
3 Bpk. Husen Pengelolah Taman Megalitik Vatunonju
4 Ibu Rika Pengunjung
37
Berdasarkan tabel situasi sumber di atas, maka terlihat bahwa dalam
penelitian ini para ilmuwan memilih tiga orang saksi dari berbagai komponen,
khususnya dari Pemerintahan Rezim Sigi untuk mengetahui siklus regulasi dan
perlakuan pembukuan terkait dengan sumber daya yang layak di Vatunonju. Batu
mortir, kemudian dari Tempat Rekreasi Para pengurus untuk mengetahui sistem
Lumpang Batu. Para ahli juga menyebutkan fakta yang dapat diamati melalui
persepsi. Sehingga dari ketiga sumber tersebut para ilmuwan bisa mendapatkan
38
eksplorasi ini. Latihan wawancara dilakukan berkali-kali yang dapat
39
kembali berkonsultasi dengan Pak Husen untuk melakukan
ini, para ilmuwan akan lebih mudah memahami apa yang terjadi di lapangan.
raksasa Vatunonju.
40
4.4.1 Praktik Pengakuan
layak sesuai PSAP 07 dengan alasan tidak memenuhi ukuran dalam Struktur
tidak dapat diperkirakan secara pasti sebagaimana dinyatakan pada poin nomor
dua dan tidak diharapkan untuk digunakan sebagaimana dinyatakan pada poin
nomor empat. Hal ini karena Lumpang Batu Vatunonju pada umumnya tidak
dianggap sebagai sumber daya yang layak, namun sebagai sumber daya yang
daya penting karena mempunyai nilai sosial sehingga sulit untuk sepenuhnya
Suatu aset juga dapat diakui apabila aset tetap tersebut memiliki
Pengakuan aset tetap akan sangat andal bila aset tetap telah diterima
atau diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya
berpindah. Apabila perolehan aset tetap belum didukung dengan bukti
secara hukum dikarenakan masih adanya suatu proses administrasi
yang diharuskan, maka aset tetap tersebut harus diakui pada saat
terdapat bukti bahwa penguasaan atas aset tetap tersebut telah
berpindah, misalnya telah terjadi pembayaran dan penguasaan atas
sertifikat tanah atas nama pemilik sebelumnya.
megalitik Lumpang Batu Vatunonju merupakan aset bersejarah yang belum diakui
secara andal karena belum ada penyerahan dari pihak Pemerintah Desa Vatunonju
kepada Pemerintah Kabupaten Sigi. Hal tersebut dijelaskan oleh informan saat
41
“Pada lokasi itu belum ada surat penyerahan kepada Pemerintah
Sigi, surat penyerahan dari desa kepada kami”
Penegasan Anda. Moh. Nawir Dg Mangala dan Pak Erwin dengan andal
daya tersebut tidak terdaftar sebagai sumber daya yang mempunyai tempat pada
peninjauan dari Social Legacy Master Group sehingga Divisi Utama dapat
dari peninjauan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Rezim
Sigi sangat memahami tata cara penerimaan sumber daya alam sesuai PSAP 07,
namun pelaksanaan pengakuan sumber daya alam belum bisa dilakukan karena
Saat ini, Pemerintah Daerah Sigi sedang mengurangi metode pemindahan hak
istimewa terhadap sumber daya tersebut, seperti yang ditunjukkan oleh data dari
wawancara.
“Tahun ini rencana kita akan tetapkan status pengakuan bahwa itu
disebut dengan situs vatunonju kabupaten sigi melalui penetapan
42
asset. Kami baru akan melakukannya tahun ini. Karena selama ini
belum pernah secara resmi ditetapkan sebagai aset pemda sigi.
Selanjutnya bagaimana caranya ditetapkan, nanti itu akan dibuat
oleh Tim Ahli Cagar Budaya dan kebetulan di sigi ini sudah ada dua
orang, kemudian mereka akan membuat surat rekomendasi kepada
Pak Bupati untuk ditetapkan menjadi situs kawasan watunonju
pemerintah Kabupaten Sigi. Jadi tahun ini targetnya itu di
vatunonju, bangga dan Kulawi”
terang bahwa Taman megalitik Lumpang Batu Vatunonju dalam beberapa waktu
kedepan secara resmi akan diakui menjadi aset milik Pemerintah Daerah
PSAP 07.
diperlakukan sama dengan aset tetap jika memiliki karaktersitik yang sama
dengan aset tetap. yaitu dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan
kos yang dilekatkan pada suatu objek. Misalnya dengan menggunakan historical
cost atau pun nilai wajar pada saat pengukuran diawal pengakuan aset bersejarah.
Akan tetapi asset bersejarah Lumpang Batu Vatunonju tidak memenuhi kriteria
aset tetap sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya karena tidak memiliki nilai
perolehan yang dapat ditaksir dan tidak dapat diidentifikasi historical cost atau
nilai wajar pada saat perolehan. Hal ini sesuai dengan informasi yang diperoleh
43
“Benda disana itu ada nilai pendidikannya, ada nilai budayanya dan
ada nilai sejarahnya, ada nilai ilmu pengetahuannya ada juga nilai
religinya jadi tidak bisa dihitung dengan uang itu dek. Jadi itu tidak
ternilai harganya”
Vatunonju tidak mempunyai nilai atau nilai wajar karena mempunyai kualitas
sosial sosial yang dapat dinilai. Hal ini menunjukkan bahwa sumber memahami
di Lumpang Batu Vatunonju, karena sumber daya yang dapat diverifikasi tidak
perlu diestimasi dalam kaitannya dengan nilai moneter. Sesuai PSAP 07,
dinyatakan bahwa dengan asumsi sumber daya penting digunakan untuk tugas
(sumber daya warisan fungsional, misalnya ruang kantor, maka sumber daya yang
dapat diingat akan dihargai dengan menggunakan biaya asli atau nilai wajar pada
saat pengadaan. dan perlakuan pembukuannya akan sama dengan sumber daya
tetap lainnya, namun karena sumber daya kenangan Lumpang Batu Vatunonju
termasuk dalam golongan sumber daya warisan non-fungsional, maka tidak dapat
disamakan dengan sumber daya lain di atas. dengan alasan bahwa pada estimasi
Commonly Perceived Bookkeeping (2012) Penilaian atas sumber daya yang dapat
diingat dapat menggunakan dua model yaitu model revaluasi dan model
44
model revaluasi diterapkan apabila pada saat pengakuan sumber daya kenangan
model metodologi tersebut karena nilai perolehannya sama sekali tidak jelas.
Aset bersejarah tidak harus disajikan dalam neraca namun aset tersebut
dalam PSAP 07 menerangkan aset bersejarah harus disajikan dalam bentuk unit,
dengan tanpa nilai. Hal ini karena aset tersebut belum secara resmi menjadi milik
“Kami dari dinas masih menunggu surat penyerahan dari Desa yang
menyerahkan Kawasan tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Sigi
supaya kami bisa masukkan listrik. Jadi kami bisa mencatat sebagai asset
itu harus diserahkan dulu”
“Jadi statusnya sekarang itu belum situs, masih ODCB artinya itu Objek
Diduga Cagar Budaya”
“Belum bisa itu kita catatakan karena belum resmi menjadi milik
pemerintah kabupaten sigi. Karena tadi itu pemdesnya belum
menyerahkan ke kita, jadi aturan ini belum dapat berlaku”
“Iya jadi ini masih berstatus sebagai ODCB dan memang belum tercatat
secara resmi”
45
Pernyataan dari Bapak. Moh. Nawir dan Bapak Erwin secara jelas
Vatunonju masih bertatus sebagai ODCB dan belum secara resmi menjadi situs
cagar budaya. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa belum ada
selama ini telah menerapkan PSAP 07 pada asset teteap lain, hal ini sesuai
aset dalam laporan keuangan. Artinya informan juga memahami bahwa aset
juga terbatas pada jasa honorarium kepada petugas (Bapak Husen). Pemerintah
belum bisa memberikan intervensi anggaran yang lebih selama asset tersebut
46
Lumpang Batu Vatunonju sangat membutuhkan fasilitas penerangan. Terkait
“Masuk, tapi yang dicatat bukan asetnya tapi honor pegawainya, pegawai
juru pelihara. karena itu ada di dalam DPA Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan”
proses administrasi yang dilakukan juga masih sangat minim. Peneliti tidak
secara sederhana karena tidak ada biaya karcis atau biaya lainnya yang
“Selama ini belum, karena regulasinya belum ada. Karena ini harus
ada perdanya dulu kalau mau ambil penerimaan retribusi dari sana.
Jadi orang disana bebas masuk”
Hasil wawancara pertama dan kedua Bapak Husen beberapa kali menyatakan :
“Iya dek, kadang ada beberapa pengujung yang datang berkunjung itu
memberi sedikit uang untuk kebersihan, padahal kita sama sekali tidak
memungut biaya”
“Di taman megalitik vatunonju itu di buka secara umum bagi yang ingin
berkunjung, kita tidak memakai sistem karcis”
“Untuk pencatatan itu sendiri kita tidak ada sistem catat karna biaya
yang di peroleh itu kita dapat dari pengujung yang berdatangan itupun
kita tidak memungut biaya sedikit pun dari pengujung. Kadang
pengunjung yang datang memberi sedikit kontribusi untuk kebersihan”
47
“Tergantung kebesaran hati para pengunjung. Tapi tidak menjadi
patokan berapa, silahkan seiklasnya. Jadi itu tidak masuk dalam
catatan. Karena kalau mau masuk buku catatan berarti sudah harus jadi
peraturan karena sudah retribusi itu namanya. Tapi ini kan belum ada
peraturannya”
Ibu Rika juga menyatakan :
“Soal biaya nda ada dek.dari awal saya kesini itu selalu gratis. Dulu
saya kira ada karcis, ternyata ini dibuka untuk umum”
Pernyataan dari ketiga informan tersebut konsisten bahwa Pemerintah
Kabupaten Sigi belum memungut retribusi dan biaya masuk ke area Taman
Megalitik Lumpang Batu Vatunonju gratis dan terbuka untuk umum sehingga
tidak ada praktik pencatatan keuangan yang ditemukan. Adapun peneliti hanya
menemukan catatan berupa buku tamu yang dapat dilihat pada gambar berikut :
Pada Gambar 4.1 diatas dapat dilihat bahwa catatan yang ditemukan oleh
peneliti hanya catatan buku tamu, tidak terdapat praktik pencatatan pembukuan
informasi dari pihak pengelolah bahwa selama ini tidak pernah dilakukan
pencatatan keuangan, karena tidak ada dana yang dikelolah pada Taman Megalitik
kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan namun laporan yang diberikan hanya
48
terkait situasi keamanan dan kondisi fasilitas, tidak ada laporan yang berhubungan
dan pengungkapan aset bersejarah taman megalitik lumpang batu vatunonju, maka
pencatatan tersebut belum dapat dilakukan karena masih terkendala pada proses
Asset lumpang batu vatunonju adalah asset bersejarah yang tidak dapat
diukur dengan nilai rupiah karena memiliki nila sosial budaya, sehingga tidak
dapat diberikan perlakuan akuntansi sama seperti aset tetap lainnya sebagaimana
sehingga tidak dapat diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan seperti
aset tetap lainnya. Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa Dinas
49
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
Kabupaten Sigi.
bersejarah yang tidak dapat diukur dengan nilai rupiah karena memiliki
aset lumpang batu vatunonju, sehingga tidak ada metode pengukuran yang
Kabupaten Sigi.
50
5.2 Saran
pemberian yang paling lazim atas sumber daya Taman Masif Vatunonju
Kota Loru, karena di Lumpang masih terdapat sumber daya yang dapat
51
sehingga hasil penelitian ini belum sepenuhnya maksimal untuk
52
DAFTAR PUSTAKA
Juliyanti, W., & K. Wibowo, Y. (2020). Accounting for heritage assets: Why and
how? (Literature study on cultural heritage in Indonesia). Jurnal
Akuntansi, Keuangan, Dan Manajemen, 2(1), 1–11.
53
Nazir. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia
Yin, R.K. (2014). Studi Kasus Desain & Metode. Jakarta : Rajawali Pers.
54
55