Anda di halaman 1dari 13

UPAYA KESEHATAN JIWA

1. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah yang didapatkan dari PKP dan SPM 2022 antara lain
sebagai berikut:

No. Indikator Targ Hasil Sasaran 1 Jumlah Hasil Cakupa GAP


kinerja et kegiatan tahun sasaran kegiata n
(pembilang) (penyebut) n total 1
tahun
1 2 3 4 5 6 7 8 9
II. UPAYA
KESEHATAN
JIWA
1. Persentase 100 Jumlah Jumlah 109 124 113,76 13,76%
ODGJ berat % ODGJ berat ODGJ berat %
yang di wilayah berdasarkan
mendapatkan kerja proyeksi
pelayanan kabupaten/k wilayah kerja
kesehatan ota yang kabupaten/k
jiwa sesuai mendapatka ota dalam
standar n pelayanan kurun waktu
kesehatan satu tahun
jiwa sesuai yang sama
standar
dalam kurun
waktu satu
tahun
Pelaksanaan upaya kesehatan jiwa di Puskesmas Kasihan I pada tahun 2022
sudah memenuhi target dengan melibatkan kerjasama lintas program dan lintas
sektor namun masih ada kendala sebagai berikut :

- Kurangnya kesadaran keluarga untuk memeriksakan pasien.


- Kurangnya pengetahuan keluarga dalam penanganan ODGJ.

Selain dari PKP 2022, identifikasi masalah juga didapatkan dari harapan dan
kebutuhan masyarakat (SDM).

No Jenis upaya Target Capaian Masalah


.
A. Harapan dan kebutuhan masyarakat (SDM/MMD)
1. Perilaku Masyarak Minimal Edukasi kepada masyarakat masih
masyarakat at satu kali kurang
yang
merasakan
kesedihan,
kehilangan,
hilang yang
berkelanjutan
tanpa tahu
sebabnya dan
belum
berkonsultasi
dengan
dokter/psikolo
g
2. Perilaku Masyarak Satu Skrining kesehatan jiwa ke masyarakat
masyarakat at kali/oran masih kurang
yang g
merasakan
perasaan
cemas/khawa
tir yang
berlebihan
tanpa tahu
sebabnya dan
tidak
berkonsultasi
B. PISPK
3. Penderita Masyarak 7,29% Kesadaran keluarga untuk penanganan
gangguan at ODGJ masih sangat rendah
jiwa
mendapatkan
pengobatan
dan
diterlantarkan
C. Temuan masalah dan arah kebijakan
1. Ada kasus Keluarga Masih ada ODGJ yang dipasung
pasung
2. Banyak Keluarga ODGJ banyak yang keluyuran
ODGJ yang
terlantar
3. Banyak Keluarga ODGJ sebagian kambuh,
ODGJ mengamuk,membikin kerusuhan di
kambuh dusun
pengobatan lain,merusak,mengganggu,membahay
tidak teratur akan orang lain

2. Penetapan prioritas masalah


Berdasarkan permasalahan yang diketahui maka dilakukan penentuan
prioritas masalah melalui metode USG.
No. Masalah Tingkat Tingkat Tingkat UxS Prioritas
urgensi keseriusan perkembangan xG
(U) (S) (G)
1. Kunjungan 3 4 4 11 I
masyarakat
untuk konsultasi
kesehatan jiwa
masih rendah
Pengetahuan
2. masyarakat 2 2 5 9 2
mengenai odgj
rendah.
Minimnya 3 2 3 8 3
3. kesadaran
keluarga terkait
pentingnya
kepatuhan
minum
obat,kebersiha
n diri dan
aktifitas
sederhana dari
odgj.
4. Adanya kasus 7
kejiawaan di 2 2 3 4
sekolah

3. Penentuan Penyebab Masalah

1. Kunjungan masyarakat untuk konsultasi kesehatan jiwa masih rendah. Diagram


tulang ikan “kunjungan konsultasi kesehatan jiwa masih rendah
manusia
Koordinator lintas metode
sektor kurang
SDM belum bisa
menjangkau semua kurangsosialisasi
wilayah kerja
puskesmas Kunjungan
masyarakat untuk
konsultasi jiwa masih
Sarana rendah
Dana kegiatan
penyuluhan terbatas
Daerah pinggiran kota, sosial
budaya sulit.(lebih suka curhat
lingkungan via medsos)
sarana

2. Masih ada ODGJ yang belum terdata serta kurangnya kunjungan pasien gangguan
jiwa

Tidak menetapkan
manusia metode
Kurangnya pemahaman metode
masyarakat tentang penyuluhan,kurangnya
kesehatan jiwa,kurangnya Kurangnya kerjasama melakukan penyuluhan
pemahaman klg shg masih lintas sektor melalui pendekatan Masih ada ODGJ yang
ada pasien gg jiwa yang di keluarga belum terdata serta
pasung kurangnya kunjungan
pasien gg jiwa ke
Tidak tersedianya Dana kegiatan puskesmas
leaflet ,brosur terbatas,buku
referensi yang
Pemahaman masyarakat tentang
kurang
kesehatan jiwa kurang

sarana lingkungan

3. Minimnya kesadaran keluarga terkait pentingnya kepatuhan minum bat ,kebersihan


dan aktifitas sederhana dari ODGJ. Diagram tulang ikan sbb
manusia metode

Keluarga tidak memiliki Sasaran family Minimnya kesadaran


waktu untuk memeriksakan gathering kurang tepat keluarga terkait
pasien karena alasan sibuk pentingnya kepatuhan
bekerja. minum obat ,kebersihan
diri,dan aktifitas
sederhana dari odgj
Leaflet gangguan Anggaran
jiwa kurang. belum di
optimalkan Sosial ekonomi penduduk
cenderung rendah,stigma buruk
tentang pasien
sarana lingkungan odgj;(bersosialisasi kembali di
masyarakat.)

4. Adanya kasus kejiwaan di sekolah Diagram tulang ikan sbb;

manusia metode
Di temukan kasus gg jiwa di
sekolah.guru tidak Penyuluhan sehat jiwa
menangani kasus dengan di sekolah belum
tepat.korban kekerasan optimal
cenderung tidak mau masuk
sekolah. Adanya kasus
kejiwaan di sekolah

Anggaran
Leaflet sehat jiwa
belum ada Pelaporan secara aktif dari guru
di sekolah belum
ada di sekolah terkait kasus kejiwaan
belum optimal.
sarana lingkungan
CARA PEMECAHAN MASALAH KESEHATAN JIWA

NO Prioritas masalah Penyebab Alternatif Penyelesaian


masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
1. Kunjungan masyarakat Metode:sosialis 1. penyuluhan. 1. penyuluhan
untuk konsultasi kesehatan asi kurang 2. Pembuatan /konseling.
jiwa masih rendah Manusia: leaflet. 2.pembagian
-koordinator leaflet di
lintas sektor fasilitas
kurang. /posyandu.
-SDM belum
bisa
menjangkau
wilayah kerja
puskesmas.
Sarana:
-leaflet belum
tersedia
Dana:
Dana
puskesmas
terbatas.
Lingkungan:
-daerah wilayah
puskesmas
pinggiran
kota,sosial
budaya
sulit,(lebih suka
curhat lewat
medsos)
2. Masih ada odgj yang belum Metode: 1. Penyuluhan 1. PHN
terdata serta kurangnya Kurangnya 2. skrining 2. Skrining
kunjungan pasien melakukan /padukuhan
gangguan jiwa ke penyuluhan 3. Konseling
puskesmas melalui psikolog
pendekatan klg.
-tidak
menetapkan
metode
penyuluhan.
Manusia:
Kurang
kerjasama
lintas sektor-
kurangnya
pemahaman
masyarakat
tentang
kesehatan jiwa.
-kurangnya
pemahaman
klg sehingga
ada pasien
gangguan jiwa
yang di pasung.
Sarana:
Tidak
tersedianya
leaflet dan
brosur
Dana:anggaran
terbatas.
Lingkungan:
Pemahaman
masyarakat
tentang
kesehatan jiwa
kurang.
3. Minimnya kesadaran klg Metode: 1. Pelatihan 1. Pelatihan
terkait pentingnya -sasaran family care giver care giver
kepatuhan minum gathering 2. PHN ODGJ.
obat ,kebersihan diri,dan kurang tepat. 3. Pemberdaya 2. PHN
aktifitas sederhana dari Manusia: an kader jiwa di 3. Monitoring
ODGJ Klg tidak padukuhan. minum obat
memiliki waktu 4. Pengobatan rutin oleh kader
untuk ODGJ sesuai dusun
memeriksakan standar posyandu.
pasien karena 4. Monitoring
alasan sibuk aktifitas.
bekerja. 5. Pengobatan
-klg tidak ODGJ sesuai
memeriksakan standar
ODGJ di
pelayanan
kesehatan.
Sarana:
-leaflet
gangguan jiwa
belum ada.
Dana:
-anggaran
belum
dioptimalkan.
Lingkungan:
Sosial ekonomi
penduduk
cenderung
rendah.
-stigma buruk
tentang pasien
ODGJ(bersosia
lisasi kembali di
masyarakat)
4. Adanya kasus kejiwaan di Metode: 1. penyuluhan 1.penyuluhan
sekolah. Penyuluhan kesehatan jiwa kader jiwa
sehat jiwa di 2.pelatihan remaja
sekolah belum kader jiwa 2.refreshing
optimal. kader jiwa.
A
Manusia:
Ditemukan
kasus kejiwaan
di sekolah.
-guru tidak
menangani
kasus kejiwaan
dengan tepat.
-korban
kekerasancend
erung tidak
mau masuk
sekolah.
Sarana:
Leaflet sehat
jiwa di sekolah
belum ada.
Lingkungan:
Pelaporan
secara aktif dari
guru di sekolah
terkait kasus
kejiwaan belum
optima.
RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN JIWA TAHUN 2024

UPAYA INDIKATO
N TARGET PENANGGUN MITRA SUMBE
KESEHATA KEGIATAN TUJUAN SASARAN SDM WAKTU ANGGARAN R
O SASARAN G JAWAB KERJA R DANA
N KINERJA
meningkatka psikolog, Kader
n dokter, kesehatan
pengetahuan perawat, jiwa
dan kader jiwa 20 kasus
PHN Keluarga Januari
Kesehatan ketrampilan Koordinator Tranport jiwa
1 Kesahatan dengan 20 kasus s/d BOK
Jiwa merawat Jiwa petugas dikunjung
Jiwa ODGJ Desember
pasien, i
memotivasi
keluarga
melatih kader 52 kader psikolog, transport,
keterampilan kesehatan kesehata dokter, narasumber
kader dalam jiwa n jiwa perawat Kader , atk,
Refreshing melakukan Koordinator konsumsi 52 kader
kesehatan Februari BOK
kader jiwa deteksi dini Jiwa terlaih
jiwa
gangguan
jiwa
Pelatihan membimbing keluarga psikolog, kader transport,
caregiver keluarga ODGJ, dokter, kesehatan narasumber
ODGJ dengan kader perawat, jiwa , atk,
pasien OdgJ kesehatan kader jiwa konsumsi 30
30
dalam jiwa Koordinator keluarga
keluarga Juni BOK
merawat dan Jiwa dan kader
dan kader
melakukan terlatih
pengawasan
minum obat
Deteksi melakukan masyarakat 200 psikolog,
200
dini jiwa di deteksi dini orang dokter, Januari Pengadaan
Koordinator Masyaraka orang di
masyarakat gangguan perawat s/d format BOK
Jiwa t skreening
jiwa Desember skreening
jiwa
Deteksi dini meningkatka sekolah psikolog,
di sekolah n angka dokter, Januari Pengadaan
penemuan Koordinator perawat,
100 % Sekolah s/d format BOK
kasus jiwa programme Desember skreening
r UKS
Penyuluha meningkatka psikolog, transport,
n n dokter, narasumber
kesehatan pengetahuan perawat , atk,
jiwa dan konsumsi
kepada kesadaran Koordinator Masyaraka Maret,
masyarakat masyrakat Masyarakat 2 kali 2 kali BOK
jiwa t Agustus
mengenai
pentingnya
kesehatan
jiwa
Pengobata Pasien psikolog,
n ODGJ ODGJ dokter,
sesuai mendapatka perawat Januari
Pasien Koordinator
standar n 100 % s/d 100 %
ODGJ jiwa
pengobatan Desember
yang sesuai

Anda mungkin juga menyukai