Anda di halaman 1dari 6

PENYUSUNAN RENCANA USULAN KEGIATAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

PELAYANAN KESEHATAN JIWA


UPTD PUSKESMAS BANGGAI
TAHUN 2023

I. ANALISIS SITUASI
Perencanaan pelayanan Kesehatan Jiwa melalui serangkaian proses perencanaan dari awal
analisis situasi hingga lahir jenis kegiatan dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK). Analisis situasi
adalah mengumpulkan dan memproses data kesehatan yang ada dari beberapa hal yang
mempengaruhi data Kesehatan dan juga capaian kinerja pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Dalam hal ini, data yang diperoleh berasal dari :
1. Asupan masyarakat (SMD, MMD, Kotak saran, umpan balik pelayanan dan sebagainya)
2. Data Capaian Kinerja Pelayanan UKM tahun sebelumnya
3. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan
4. Pedoman Pelaksanaan dari Kemenkes (Permenkes), Dinas Kesehatan Propinsi dan Kabupaten
5. Data PIS-PK
6. Data Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas
7. Data khusus

A. Data SMD dan MMD


Sebagian besar masyarakat meminta agar tetap dilakukan pelayanan kesehatan jiwa di
posbindu dan juga di sekolah.
Masyarakat juga meminta agar dilakukan penjaringan atau screening sasaran yang tidak
mendapatkan pelayanan Kesehatan jiwa.
B. Data capaian kinerja pelayanan Kesehatan Jiwa tahun 2022

N0. INDIKATOR TARGET SASARAN CAPAIAN KETERANGAN

Persentase penyandang gangguan jiwa yang


1. 30% 147 Orang 10%
memperoleh layanan di puskesmas

Persentase penduduk usia >15 tahun dengan


2. resiko masalah kesehatan jiwa yang mendapat 30% 2359 Orang 12%
skrinning
Persentase ODGJ berat yang mendapat pelayanan
3. 100% 45 Orang 33,33%
kesehatan jiwa sesuai standar

Puskesmas
Jumlah penyalahgunaan NAPZA yang
4. 2 Kasus 2 kasus 0 belum
mendapatkan medis pelayanan rehabilitasi
berstatus IPWL

C. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan


Persentase ODGJ berat yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa sesuai standar 100%
D. Pedoman Pelaksanaan
1. Tata Kelola Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Jiwa, Kementrian Kesehatan RI 2021
2. Petunjuk Teknis Pencegahan dan Pengendalian Gangguan Mental Emosional, Kementrian
Kesehatan RI 2021
3. Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama,
Kementrian Kesehatan RI 2020
4. Pedoman Pencegahan dan Penanganan Bunuh Diri
5. Permenkes No. 54 tahun 2017 tentang Penanggulangan Pemasungan pada ODGJ
E. Data PIS-PK
IKS di wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai tahun 2022 adalah…..
Keluarga Sehat :
Keluarga Pra-sehat :
Keluarga Tidak Sehat :
Tabel 12 Indikator PIS-PK di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Banggai tahun 2022
(Kalo ada data dari PIS-PK, kalo boleh dalam bentuk table)
Diambil yang sesuai dengan pelayanan program saja.
Data bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap %.
Pada indikator IKS tidak berkaitan langsung dengan pelayanan kesehatan Jiwa.
F. Data Umpan Balik Masyarakat
Masyarakat meminta agar melakukan penanganan Kesehatan jiwa terhadap ODGJ yang tidak
terawat.
II. IDENTIFIKASI MASALAH
INDIKATOR KINERJA PELAYANAN KESEHATAN JIWA TAHUN 2022
INDIKATOR KINERJA
NO TARGET CAPAIAN KESENJANGAN MASALAH
PELAYANAN IMUNISASI

Persentase penyandang Pelayanan penyandang


gangguan jiwa yang gangguan jiwa di
1 30% 10% 20% Puskesmas belum
memperoleh layanan di mencapai target
puskesmas

Persentase penduduk
usia >15 tahun dengan
resiko masalah Skrinning kesehatan jiwa
2 30% 12% 18% belum mencapai target
kesehatan jiwa yang
mendapat skrinning

Persentase ODGJ berat


Pelayanan pasien ODGJ
yang mendapat
3 100% 33,33% 66,67% Berat sesuai standar belum
pelayanan kesehatan
mencapai target
jiwa sesuai standar
Jumlah penyalahgunaan
NAPZA yang Puskesmas belum berstatus
4 2 Kasus 0 0
mendapatkan medis IPWL
pelayanan rehabilitasi
III. PERUMUSAN MASALAH
Proses analisa penyebab masalah dengan menggunakan Fish Bone Analysis

LINGKUNGAN
METODE
Stigma masyarakat
terhadap pasien ODGJ
Tidak dilaksanakannya
Kunjungan Rumah Pasien
Kurangnya pengetahuan
ODGJ
dan kesadaran masyarakat
tentang Kesehatan jiwa
Belum optimalnya
Kurangnya kepedulian koordinasi, konsolidasi
keluarga terhadap DANA dengan masyarakat
pasien ODGJ mengenai pasien ODGJ

Rendahnya pelaporan Tidak tersedianya Belum optimalnya


masyarakat terkait anggaran dana dalam skrinning kesehatan
penemuan pasien kegiatan kunjungan jiwa di masyarakat
ODGJ di masyarakat rumah

MASIH
RENDAHNYA
CAPAIAN
KESEHATAN JIWA
Penyediaan obat
KESWA yang
Belum semua petugas
belum maksimal
Kesehatan mendapatkan
Kurangnya pelatihan kesehatan jiwa
Puskesmas belum berstatus kerjasama dan NAPZA
IPWL (Instansi Penerima lintas sektor
Wajib Lapor)

SARANA/ MANUSIA
PRASARANA
IV. PENETAPAN PRIORITAS MASALAH
NO MASALAH U S G TOTAL
Pelayanan pasien ODGJ Berat sesuai standar belum
1 5 5 4 100
mencapai target
Pelayanan penyandang gangguan jiwa di Puskesmas
2 5 4 4 80
belum mencapai target
3 Skrinning kesehatan jiwa belum mencapai target 5 5 4 100

V. PENETAPAN CARA PENYELESAIAN MASALAH


PRIORITAS ALTERNATIF PEMECAHAN
NO MASALAH PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN MASALAH YANG KETERANGAN
(MASING-MASING) MASALAH DIPILIH
1 Pelayanan pasien Tidak dilaksanakannya Melakukan Screaning
ODGJ Berat sesuai Kujungan Rumah kunjungan kesehatan jiwa
standar belum Pasien ODGJ rumah pasien pada anak
mencapai target ODGJ sekolah dan
remaja
Kurangnya kerjasama Rapat kemitran
lintas sektor dengan lintas
sektor

Rendahnya pelaporan Advokasi,


masyarakat terkait sosialisasi, dan
penemuan pasien promosi
ODGJ di masyarakat
Kesehatan jiwa
kepada
pemangku
kepentingan dan
masyarakat

2 Pelayanan Kurangnya kepedulian Memberikan


penyandang keluarga terhadap informasi dan
gangguan jiwa di pasien ODGJ Edukasi tentang
Puskesmas belum Kesehatan jiwa
mencapai target

Keluarga tidak Memotivasi


memeriksa ODGJ di keluarga untuk
pelayanan kesehatan rutin kontrol di
sarana
kesehatan
3 Skrinning kesehatan Belum optimalnya Screaning
jiwa belum skrinning kesehatan kesehatan jiwa
mencapai target jiwa di masyarakat pada anak
sekolah dan
remaja

Anda mungkin juga menyukai