Anda di halaman 1dari 4

Teknologi “KOPILIH SIAPA?


(Kotak Pemindai Inventaris Logistik Pemilih: Sarana Implementasi Adil Pilih Pemimpin
Negara)

“Karena memilih lewat pemilu, bukan seperti melempar dadu. Kita semua yang akan
menentukan, nasib Indonesia di masa depan.” (Najwa Shihab)
Sebuah kata bijak yang sederhana, namun sangat dalam makna dan filosofinya. Nasib
suatu negeri di masa depan tentu saja bergantung pada rakyat dan pemimpinnya. Rakyat haruslah
dapat memilih seorang kepala negara yang tepat dan bisa memimpin rakyatnya. Di Indonesia
menerapkan sistem demokrasi dalam memilih seorang kepala negara yaitu dengan melaksanakan
kegiatan pemilihan umum atau biasa disebut dengan pemilu. Pemilu dilaksanakan untuk
mewujudkan kedaulatan rakyat dan sangat membutuhkan logistik yang berupa kotak suara
karena berfungsi sebagai sarana untuk menyimpan surat suara pilihan rakyat agar terjamin
keorisinalitasnya. Namun, di zaman yang modern seperti sekarang ini, di Indonesia marak terjadi
isu-isu di dalam pemilu seperti adanya kecurangan dan kerusakan pada kotak suara.
Pada pemilu tahun 2019 ini, Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) mencatat ada 533
pelanggaran pidana yang 114 kasus sudah divonis pengadilan. Selain pelanggaran pidana,
Bawaslu juga mencatat 162 pelanggaran kode etik, 1.096 pelanggaran hukum lainnya, dan
12.138 pelanggaran administrasi. Di samping itu ada 148 aduan yang masih diproses dan 980
laporan dinyatakan bukan pelanggaran. Jumlah total pelanggaran, Bawaslu mencatat telah
menerima 15.052 aduan dan temuan.
Selain itu, dalam pemilu 2019 di Indonesia tercatat ada ratusan petugas KPPS (Kelompok
Penyelenggara Pemungutan Suara) yang meninggal dunia. Hal ini dapat dilihat dari berita yang
dirilis oleh cnnindonesia.com yang menyebutkan bahwa terdapat 554 orang, baik dari pihak
Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) maupun personel Polri.
Berdasarkan data KPU tanggal 4 Mei 2019 pukul 16.00 WIB, tercatat jumlah petugas KPPS
yang meninggal dunia sejumlah 440 orang dan petugas yang sakit 3.788 orang. Kemudian Abhan
selaku Ketua Bawaslu mengatakan sejumlah 92 orang anggota Panwaslu (Panitia Pengawas
Pemilu) yang terdiri dari 74 laki-laki dan 18 perempuan meninggal dunia. Sedangkan personel
Polri yang gugur pada tahap pengamanan pemilu 2019 sejumlah 22 orang. Hal ini berdasarkan
data yang disebutkan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Asep
Adi Saputra di Mabes Polri.
Berdasarkan permasalahan di atas, pada era digital saat ini dibutuhkan kotak suara
berbentuk teknologi yang mampu menjaga dan memantau serta dapat menghitung jumlah surat
suara agar tidak disalahgunakan untuk memanipulasi suara rakyat oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab. Maka dari itu, penulis memberikan sumbangsih ide melalui sebuah karya
yang berjudul Teknologi “KOPILIH SIAPA?” (Kotak Pemindai Inventaris Logistik Pemilih:
Sarana Implementasi Adil Pilih Pemimpin Negara) sebagai media antisipasi kecurangan logistik
pemilu di era digital. Teknologi KOPILIH SIAPA merupakan sebuah teknologi berbentuk seperti
kotak suara dalam pemilu yang didesain modis, inovatif, dan aplikatif dan berfungsi untuk
mencegah adanya kecurangan dan kerusakan pada kotak suara dengan menggunakan sensor PIR
(Passive Infra Red). Teknologi KOPILIH SIAPA juga menggunakan mikrokontroler atmega 328
yang berguna untuk mengatur dan menjalankan suatu fungsi atau sistem kerja dari teknologi ini.
Tujuan yang ingin dicapai penulis melalui teknologi KOPILIH SIAPA, yaitu:
1. Mengantisipasi adanya kecurangan dan kerusakan pada kotak suara pemilu.
2. Menciptakan sebuah teknologi yang mampu memberikan manfaat bagi masyarakat
maupun pemerintah di bidang politik.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari teknologi KOPILIH SIAPA, antara lain:
1. Memberikan informasi adanya kecurangan dan kerusakan pada kotaksuara pemilu.
2. Menciptakan pemilu yang jujur dan terhindar dari kecurangan.
3. Menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah.
4. Menjamin keorisinalan surat suara sehingga terpilihlah pemimpin sesuaidengan pilihan
rakyat.
Adapun komponen hard maupun soft yang dimiliki oleh teknologi KOPILIH SIAPA, antara
lain:
1. Battery Rechargeable Li-ion
Berfungsi sebagai sumber energi dari teknologi KOPILIH SIAPA. Teknologiini
menggunakan battery rechargeable li-ion karena dinilai lebih ringan, memiliki daya
tahan siklus yang tinggi, dan lebih ramah lingkungankarena tidak mengandung zat
berbahaya Cadmium. Selain itu, battery rechargeable li-ion juga menyediakan kapasitas
yang lebih tinggi sekitar 30% dibandingkan dengan baterai Ni-MH.
2. GPS Module
GPS module berfungsi untuk mengetahui posisi dari teknologi ini yang dapat dilihat
melalui UMK (User Monitoring KOPILIH).
3. COS-K (Color Scan KOPILIH)
Pada teknologi KOPILIH SIAPA sensor ini memiliki fungsi yakni men-scan surat suara
melalui warna yang dicetak dalam kolom foto kandidat. Warna yang dicetak dalam
kolom foto kandidat dibedakan agar sensor ini dapat dibedakan mana kandidat yang
dipilih. Sensor ini dapat mendeteksi ketajaman warna pada kertas bahkan pada saat kertas
dilipat-lipat sekalipun. Foto kandidat pada surat suara yang akan dipilih diarahkan pada
sensor ini agar dapat di-scan dan datanya akan disimpan oleh web server. Kemudian web
server akan mengirimkan notifikasi data kepada pemerintah pusat melalui UMK (User
Monitoring KOPILIH). Hal ini secara tidak langsung dapat membantu petugas KPPS
(Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara) dalam proses pemungutan suara.
4. Sensor PIR (Passive Infra Red)
Sensor ini merupakan salah satu komponen yang diletakkan di dalam teknologi KOPILIH
SIAPA dan berfungsi untuk memonitoring dan menangkap adanya pergerakan yang
mencurigakan terhadap teknologi kotak suara. Setelah itu, sensor PIR akan mengirimkan
data pergerakan kepada UMK (User Monitoring KOPILIH) melalui web server.
5. Web Server
Web Server merupakan tempat pertukaran data dari teknologi KOPILIH SIAPA dengan
UMK (User Monitoring KOPILIH). Web Server akan memberikan data tentang lokasi
keberadaan dan data tentang kinerja teknologi KOPILIH SIAPA. Sehingga memudahkan
pengguna untuk mengontrol KOPILIH SIAPA dari jauh.
6. UMK (User Monitoring KOPILIH)
UMK (User Monitoring KOPILIH) merupakan aplikasi dari teknologi ini yang berfungsi
untuk mengirimkan perintah dan mengontrol kinerja dari KOPILIH SIAPA. UMK dapat
mengontrol seluruh kinerja dari KOPILIH SIAPA dan melihat data dari sensor PIR
(Passive Infra Red). Apabila terdapat pergerakan yang mencurigakan di sekitar kotak
suara, seperti dirusak dengan sengaja, atau perbuatan lain yang bersifat merugikan, maka
secara otomatis akan muncul notifikasi tentang seluruh kondisi dari kotak suara melalui
data yang dikirim oleh sensor kepada web server. Nantinya, UMK akan dikendalikan
oleh pemerintah pusat dalam mengontrol kotak suara pemilu yang dikirimkan ke seluruh
pelosok negeri. Dengan adanya monitoring tersebut, maka dapat meminimalisir bahkan
mencegah adanya kecurangan dan kerusakan kotak suara pemilu.
Adapun cara menggunakan teknologi KOPILIH SIAPA adalah:
1. Membuka UMK pada smartphone.
2. Menghidupkan teknologi KOPILIH SIAPA melalui UMK.
3. Mulai melakukan controlling pada KOPILIH SIAPA dengan fitur yang disediakan oleh
UMK.
Kemudian, sistem kerja dari teknologi KOPILIH SIAPA adalah:
1. Teknologi KOPILIH SIAPA melakukan inisialisasi sensor PIR.
2. Sensor PIR mendeteksi ruangan pada kotak suara.
3. Sensor COS-K men-scan surat suara kemudian datanya akan disimpan oleh web server.
4. Teknologi KOPILIH SIAPA mulai mengirimkan data kepada UMK.
Untuk merealisasikan teknologi ini penulis akan bekerjasama dengan berbagai pihak,
diantaranya:
1. Lembaga Pendidikan (Sekolah)
Sebagai pendamping dan mentor pertama dalam perencanaan dan penyusunan awal ide
gagasan ini.
2. KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu)
KPU dan Bawaslu berperan penting dalam memberikan dukungan dan persetujuan agar
teknologi ini dapat direalisasikan pada saat pemilu sehingga tujuan dari gagasan ini dapat
terwujud.
3. Ahli IT
Sebagai mitra utama dalam proses pembuatan teknologi dan mempromosikan gagasan ini
sehingga dapat terwujud.
4. Masyarakat
Sebagai salah satu pihak penting dalam keikutsertaan terwujudnya teknologi ini.
Dalam menunjang terwujudnya teknologi KOPILIH SIAPA ini, penulis juga akan
melakukan beberapa langkah strategis diantaranya:
1. Penulis berkonsultasi dengan Lembaga Pendidikan (Sekolah) untuk membahas dan
merancang gagasan tersebut.
2. Penulis juga akan bekerjasama dengan ahli IT untuk meminta saran dan masukan dalam
proses pembuatan teknologi KOPILIH SIAPA.
3. Penulis bersama pihak sekolah menjalin komunikasi aktif dengan KPU dan Bawaslu
untuk meminta persetujuan dan dukungan guna merealisasikan teknologi KOPILIH
SIAPA.
4. Penulis juga berupaya untuk terus mencari mitra dari berbagai pihak termasuk
perusahaan pembuat teknologi yang ada di Indonesia.
Menurut pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa teknologi KOPILIH SIAPA
merupakan sebuah teknologi berwujud kotak suara yang didesain unik, kreatif, dan aplikatif serta
mampu menjaga dan memantau serta menghitung surat suara agar tidak disalahgunakan untuk
memanipulasi suara rakyat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Untuk dapat
merealisasikan teknologi KOPILIH SIAPA, penulis berharap dapat bekerjasama secara
maksimal dengan seluruh pihak yang terkait dalam menunjang terwujudnya teknologi ini.
DAFTAR PUSTAKA
Afif, Muhammad Thowil, dan Ilham Ayu Putri Pratiwi. 2015. Analisis Perbandingan Baterai Lithium-
Ion, Lithium-Polymer, Lead Acid dan Nickel-Metal Hydride pada Penggunaan Mobil Listrik –
Review. Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 6, No. 2.
CNN Indonesia. 2019. Total 554 Orang KPPS, Panwas dan Polisi Tewas di Pemilu 2019. Tersedia:
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20190507084423-32-392531/total-554-orang-kpps-panwas-
dan-polisi-tewas-di-pemilu-2019. [27 Oktober 2019, 11.43 WIB].
Tuasikal, Rio. 2019. Bawaslu Ungkap 533 Pelanggaran Pidana Selama Pemilu 2019. Tersedia:
https://www.voaindonesia.com/a/kpu-jamin-kualitas-dan-keamanan-kotak-suara-kardus/
4706835.html. [26 Oktober 2019, 09.40 WIB].
Wardhana, Lingga. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler Seri ATmega32 Simulasi, Hardware, Aplikasi.
Yogyakarta: Andi Offset.

Anda mungkin juga menyukai