Anda di halaman 1dari 7

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

No.1/SPMK-KUANTAR/III/2019
Tanggal : 28 Maret 2019
Mengenai:
PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGURUGAN DAN PEMADATAN
Untuk :
PROYEK PEMBANGUNAN POENDOK PESANTREN ISTIQOMAH MANDIRI ARJOMULYO

Pada hari ini Jumat, tanggal Dua Puluh Delapan bulan Tiga tahun Dua Ribu Sembilan Belas (28/03
/2019), sehubungan dengan Pelaksanaan Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan yang
bertandatangan dibawah ini:

Nama : Gunardi
Jabatan : Direktur
PT. Kuantar Dengan Cepat
Alamat : Kantor KDC Jl. Raya Puring KM. 4 RT/ RW 02/01 Banjareja Kec. Kwarasan

Untuk Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA. Dalam hal ini bertindak dan atas nama PT. Kuantar
Dengan Cepat.

Nama : ………………..
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : ………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
No Tlp : ……………………………….
Untuk Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. . Dalam hal ini bertindak dan atas nama PT.Maju Kena
Mundur Kena

PASAL 01
TUGAS DAN RUANG LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA dengan ini memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
dan sanggup melaksanakan tugas tersebut, yaitu Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan Proyek :
Pondok Pesantren Istiqomah Mandiri Arjomulyo di Kebumen – Jawa Tengah sesuai dengan
Surat Penawaran harga tanggal 28 Maret 2019, dan Hasil Negosiasi persetujuan bersama tanggal 5
April 2019.

Jenis Pekerjaan suplai dan pemasangan pekerjaan dengan kondisi penawaran:


1. PIHAK KEDUA harus bekerja sesuai dengan arahan dari PIHAK PERTAMA
2. Sebelum memulai pekerjaan, PIHAK KEDUA harus membuat dan memberikan contoh material
serta mock up dan shop drawing kepada PIHAK PERTAMA (untuk disetujui) sebagai dasar
pelaksanaan pekerjaan dan berkoordinasi dengan PIHAK PERTAMA
3. PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab untuk menyediakan tenaga kerja dan staff yang
bertanggung jawab dilapangan dalam jumlah yang mencukupi selama pelaksanaan di lapangan
(menyediakan : Project Manager, Engineering, Pelaksana, Tukang, operator alat berat, K3 dan
orang quary untuk pengawasan material)
4. Air kerja dan listrik kerja sebagai sarana pekerjaan disediakan oleh PIHAK KEDUA, semua
peralatan bantu lainnya disediakan oleh PIHAK KEDUA termasuk pemasangan dan
pembongkaran alat bantu selama pelaksanaan pekerjaan.
5. Kantor untuk staff, Bedeng Pekerja dan Gudang disediakan oleh PIHAK KEDUA.

6. Pekerja PIHAK KEDUA tidak diperbolehkan tinggal di dalam lingkungan proyek.


7. PIHAK KEDUA harus dapat bekerjasama dengan sub kontraktor lainnya dalam hal Pekerjaan
yang saling terkait, dibawah koordinasi dari PIHAK PERTAMA.

SPMK Proyek Pondok Pesantren Yayasan Istiqomah Arjomulyo


Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan
Page 1
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
8. Untuk kebaikan bersama, maka PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk memberikan Fee atau
tips berupa uang atau dalam bentuk lainnya kepada PIHAK PERTAMA (baik untuk Staff Pusat
ataupun Staff Proyek)
9. PIHAK KEDUA bersedia untuk mengikuti peraturan-peraturan tentang ISO dan K3 yang akan
disosialisasikan dan diterapkan dalam proyek ini dari pekerjaan yang saling terkait, dibawah
koordinasi dari PIHAK PERTAMA.
10. Pekerja PIHAK KEDUA harus mempunyai KTP ASLI (tidak boleh fotocopy) dan tidak boleh
dibawah umur dan tidak boleh berupa SIM. Jika melanggar dan terjadi sesuatu hal yang tidak
diinginkan, maka segala akibat kejadian tersebut akan menjadi tanggung jawab dan beban PIHAK
KEDUA.
11. PIHAK KEDUA wajib membuat laporan harian / mingguan dan bulanan. Dan laporan tersebut
dilampirkan pada saat pengajuan progress lapangan.
12. PIHAK KEDUA wajib melakukan review terhadap design dan metode pelaksanaan urugan dan
pemadatan untuk mendapat persetujuan dari konsultan, dan bertanggungjawab terhadap
keseluruhan system pengurugan dan pemadatan.

PASAL 02
JUMLAH DAN CARA PEMBAYARAN

Jumlah borongan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan perjanjian ini adalah:


Nilai Kontrak : Rp. 9.301.965.370,40-
PPN 10% : Rp. 930.196.537,04-
TOTAL : Rp. 10.232.161.907,44-
(Terbilang Sepuluh Milyar Dua ratus Tiga Puluh Dua Juta Seratus Enam Puluh Satu Ribu Sembilan
Ratus Tujuh Empat puluh Empat Rupiah)
Harga borongan ini bersifat Unit Price (Harga mengikat sampai proyek selesai).

A. Harga Borongan ini sudah termasuk:


1. Pajak – Pajak yang terkait, Biaya Pemeliharaan, Overhead, Resiko dan Keuntungan PIHAK
KEDUA.
2. Suplai dan Pemasangan di Lapangan
3. Astek dan Jamsostek
4. Biaya kuli turun material di proyek (include)
5. Kantor untuk staff, Gudang Material dan Bedeng Pekerja.
6. Realisasi volume pekerjaan dan dihitung ulang berdasarkan pekerjaan yang terlaksana di
lapangan.

B. Cara Pembayaran:
1. Pembayaran Pertama : Uang Muka 10 %, transfer via bank atau asuransi yang ditunjuk
PIHAK PERTAMA
2. Pembayaran kedua : Pembayaran selanjutnya berdasarkan back to back sesuai kontrak
dengan owner ( setelah ada pembayaran dari OWNER, maksimal 30 hari akan ada
pembayaran ke PIHAK KEDUA secara proporsional sesuai dengan nilai kontrak dan akan
dipotong pengembalian uang muka 5% (lima persen) dari Nilai Prosentase Phisik Pekerjaan
terhadap nilai Uang Muka dan Retensi 5% (lima persen) dari tiap-tiap pembayaran.

3. Pembayaran ketiga :Retensi 5% (lima persen) dibayarkan kepada PIHAK KEDUA. 360 (Tiga
Ratus Enam Puluh) hari sejak Serah Terima Berita Acara II (Kedua),

C. Syarat – syarat pembayaran :


Setiap penagihan harus melampirkan ;
1. Fotocopy SPMK ini.
2. Perhitungan volume bersama & mapping progress dan Berita Acara Asli presentasi dan
Berita Acara Pembayaran pekerjaan yang sudah ditanda tangani Project Manager (contoh
draft pembayaran terlampir)

SPMK Proyek Pondok Pesantren Yayasan Istiqomah Arjomulyo


Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan
Page 2
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
3. Berita Acara Serah Terima Pertama untuk progress 100%, dan Berita Acara Serah Terima
Kedua untuk tagihan Retensi 5%, yang ditandatangani kedua belah Pihak.
4. Kwitansi dan Faktur Pajak Asli.
5. Setiap penagihan tenggang waktu realisasi pembayaran adalah 30 (tiga puluh) hari setelah
kwitansi diterima.
6. Pada waktu penagihan Progress 100% (seratus persen), maka PIHAK KEDUA harus
menyerahkan : Surat Garansi Produk selama 15 tahun dari Verseidag German.
7. Jika ada pembayaran – pembayaran lain dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
diluar dari perjanjian – perjanjian yang tercantum di dalam SPMK ini, atau ada Klaim – Klaim
atau Benda – benda dari pihak lapangan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, maka
pembayaran tersebut harus dituangkan di dalam berita acara progress pembayaran
dengan disetujui kedua belah pihak dan tidak diperkenankan dibayarkan via Proyek dan
harus sepengetahuan Kantor Pusat PIHAK PERTAMA.

PASAL 03
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

1. PIHAK KEDUA harus memulai Pekerjaan pada tanggal 28 April 2019 PIHAK KEDUA harus
menyelesaikan tahapan pekerjaan sesuai dengan petunjuk dan Time Schedule yang telah
disetujui PIHAK PERTAMA. Dalam jangka waktu tersebut PIHAK KEDUA diwajibkan pula
menyelesaikan seluruh pekerjaan, kecuali ada penundaan dari PIHAK PERTAMA.

PASAL 04
PEKERJAAN TAMBAH KURANG / PERUBAHAN PEKERJAAN

1. Pekerjaan tambah kurang yang timbul selama masa pelaksanaan dan yang telah mendapat
persetujuan tulis dari PIHAK PERTAMA, akan dibuatkan Berita Acara Perubahan Pekerjaan.
2. Nilai pekerjaan tambah kurang adalah didasarkan oleh harga penawaran dengan unit price
mengikat yang tertera didalam SPMK ini, jika tidak ada pekerjaan tersebut di dalam SPMK ini,
maka akan dilakukan negosiasi langsung pada saat adanya instruksi perubahan dari PIHAK
PERTAMA.

PASAL 05
SANKSI DAN DENDA

1. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaan pemborongan sesuai dengan jangka
waktu pelaksanaan yang tercantum dalam Pasal 05 SPMK ini, maka untuk setiap hari
keterlambatan PIHAK KEDUA wajib membayar denda keterlambatan sebesar 1 0/00 (satu per
mil) per hari dari harga borongan, dengan maksimal denda sebesar 5% (lima persen) kepada
PIHAK PERTAMA.
2. Keterlambatan pekerjaan dikarenakan “keadaan” memaksa (Force Majeure) tidak dikenakan
denda dan PIHAK KEDUA wajib memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA keadaan Force
Majeure secara tertulis.
3. Jika denda keterlambatan telah mencapai 5% (lima persen) atau PIHAK KEDUA tidak dapat
melaksanakan schedule pekerjaan yang telah disepakati bersama maka PIHAK PERTAMA
berhak mengalihkan kontrak ke PIHAK KETIGA dan selisih harga akan ditanggung PIHAK
KEDUA.
4. PIHAK KEDUA tidak diperkenankan mengalihkan pekerjaan pada PIHAK LAIN. Dan PIHAK
KEDUA tidak boleh menghentikan pekerjaan secara sepihak, baik dengan sengaja maupun tidak
sengaja, maupun dengan alasan PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kesepakatan schedule
yang sudah tercantum di dalam SPMK ini tanpa alasan yang tidak jelas atau tidak dapat
dipertanggungjawabkan dan seandainya terjadi penghentian pekerjaan ini yang disebabkan oleh
masalah intern PIHAK KEDUA, maka segala resiko dan akibat dari kejadian ini, akan dibebankan
kepada PIHAK KEDUA. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kendala diatas, maka PIHAK
PERTAMA akan menunjuk PIHAK KETIGA sebagai pengganti pekerjaan PIHAK KEDUA, dan
semua biaya akan dibebankan kepada PIHAK KEDUA. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat

SPMK Proyek Pondok Pesantren Yayasan Istiqomah Arjomulyo


Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan
Page 3
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
memenuhi kendala diatas, maka PIHAK PERTAMA akan menunjuk PIHAK KETIGA sebagai
pengganti.
5. Material yang dikirim oleh PIHAK KEDUA harus sesuai dengan spesifikasi material yang sudah
disepakati bersama. Jika PIHAK KEDUA secara sengaja maupun tidak sengaja mengirimkan
material yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah disepakati bersama, maka PIHAK
PERTAMA berhak menolak atau tidak memberikan ijin pengerjaan kepada PIHAK KEDUA. Jika
PIHAK KEDUA masih tetap mengerjakannya, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk meminta
dibongkar dan diganti dan dipasang sesuai dengan spek material yang telah disetujui bersama.
Jika dalam realisasinya, ternyata PIHAK KEDUA belum melaksanakan hal tersebut, maka PIHAK
PERTAMA berhak untuk melakukan eksekusi baik dikerjakan oleh PIHAK PERTAMA atau
dikerjakan oleh PIHAK LAIN, dengan segala akibat dari pekerjaan ini akan menjadi tanggung
jawab dan beban PIHAK KEDUA.
6. Jika dalam pelaksanaan Check List pekerjaan bersama antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA, ditemukan adanya kegagalan kwalitas / kerusakan sebagai akibat dari tidak ada /
kurang / tidak sempurna nya bahan-bahan atau peralatan kerja maupun metode pelaksanaan
pekerjaan yang tidak sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang telah ditetapkan bersama, maka
PIHAK KEDUA wajib melakukan pelaksanaan perbaikan maupun penggantian ganti rugi atau
tambahan biaya dalam bentuk apapun, kecuali terbukti bahwa kerusakan – kerusakan tersebut
disebabkan oleh PIHAK PERTAMA atau PIHAK KETIGA.
7. Dalam hal adanya keterbatasan PIHAK KEDUA dalam melaksanakan / memperbaiki / mengganti
kegagalan kwalitas / kerusakan tersebut diatas, dalam batas waktu yang telah ditetapkan sesuai
dengan kesepakatan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
dapat melakukan perbaikan atau melakukan penggantian atas kegagalan kwalitas / kerusakan
tersebut setelah melakukan kesepakatan atas item dan biaya pekerjaan dengan PIHAK KEDUA
dan segala biaya yang timbul akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
8. Jika dalam kondisi tertentu, sesuai pasal-pasal tersebut diatas PIHAK PERTAMA menunjuk
PIHAK KETIGAuntuk melaksanakan sebagian atau semua lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA,
maka pembayaran kepada PIHAK KETIGA akan dibayarkan langsung oleh PIHAK PERTAMA
dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis PIHAK KEDUA yang nilainya akan
ditentukan dengan mengurangi Nilai Kontrak PIHAK KEDUA yang akan diperhitungkan dalam
progress pekerjaan.
9. Semua alat – alat kerja, bahan, tenaga kerja dan tenaga pengawas lapangan yang berhubungan
dengan pekerjaan tersebut diatas, disediakan dan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
10. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga kerja yang cakap, terampil dan berpengalaman yang
diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut di atas dan untuk itu :
11. PIHAK PERTAMA berwenang mengganti tenaga kerja yang ternyata tidak terampil atau tidak
berpengalaman dalam melaksanakan tugasnya.
12. PIHAK PERTAMA berwenang menambah / mengganti tenaga kerja apabila tidak memenuhi
target pekerjaan yang harus dilaksanakan.
13. Apabila PIHAK PERTAMA mempergunakan wewenangnya seperti tersebut di atas, maka segala
biaya resiko menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
14. Jika PIHAK KEDUA tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan waktu yang sudah
disepakati bersama disertai dengan teguran – teguran dari PIHAK PERTAMA, maka PIHAK
PERTAMA berhak untuk mengambil alih pekerjaan PIHAK KEDUA tersebut, baik dari segi
material atau upah dari pekerjaan tersebut. Dan besaran nilai material dan upah yang dikerjakan
oleh PIHAK PERTAMA tersebut akan dipotongkan kepada PIHAK KEDUA yang akan dituangkan
di dalam Berita Acara pengajuan progress pekerjaan.

PASAL 06
KEAMANAN DAN KEBERSIHAN

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersama – sama ikut bertanggung jawan atas keamanan
dan keselamatan kerja di dalam proyek. PIHAK KEDUA juga wajib menjaga agar pegawai dan
pekerjanya (buruh) tidak menimbulkan kesulitan / gangguan kepada penghuni persil di sekitarnya

SPMK Proyek Pondok Pesantren Yayasan Istiqomah Arjomulyo


Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan
Page 4
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
dan apabila hal ini terjadi, maka hal tersebut akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA
sepenuhnya.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan, serta mengumpulkan dalam satu
lokasi di dalam proyek / lapangan semua bahan – bahan / alat – alat yang tidak diperlukan lagi
dalam pelaksanaak pekerjaan. PIHAK KEDUA akan mengangkut keluar sampah dan puing (sisa –
sisa dari pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA). Jika PIHAK
KEDUA tidak melaksanakan ketentuan ini, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sesuai
dengan ketentuan yang akan berlaku di lapangan.
3. PIHAK KEDUA wajib menata kembali peralatan – peralatan, termasuk milik PIHAK PERTAMA
juga alat – alat yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA, sesuai dengan arahan PIHAK
PERTAMA.
4. PIHAK KEDUA wajib menjaga keutuhan peralatan yang disediakan oleh PIHAK PERTAMA.
5. Atas koordinasi PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA wajib turut memberi masukan, termasuk
memberikan proteksi yang dinilai wajar oleh kedua belah pihak, demi menjaga keutuhan hasil
pekerjaan PIHAK KEDUA di lapangan, demi menjaga kualitas pekerjaan PIHAK KEDUA hingga
diterimanya seluruh pekerjaan PIHAK PERTAMA oleh Pemberi Tugas.
6. PIHAK KEDUA harus dapat berkoordinasi dan berkerjasama dengan PIHAK KETIGA perihal
keamanan, kebersihan, dan peralatan, yang menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
7. PIHAK KEDUA harus memperhatikan SAFETY / KESELAMATAN dari pekerja – pekerja yang
bekerja di lokasi proyek. Safety / keselamatan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
8. PIHAK KEDUA harus menyediakan alat – alat keselamatan kerja untuk tiap pekerja, seperti : helm
proyek, sepatu proyek, safety belt, dll yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
9. PIHAK KEDUA harus dapat mengkoordinasikan dan memberi pengarahan kepada para
pekerjanya perihal : penurunan material dari atas truck maupun pengangkutan material ke lokasi
pemasangan.
10. Seandainya terjadi kecelakaan, yang mengakibatkan cederanya atau meninggalnya pekerja dari
PIHAK PERTAMA, PIHAK KEDUA atau PIHAK LAIN, yang disebabkan oleh kelalaian dan
keteledoran dari PIHAK KEDUA, maka segala akibat, resiko dan biaya dari kejadian tersebut akan
menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. PIHAK KEDUA wajib mengikutsertakan karyawan /
pekerjanya dalam jamsostek (Jamsostek menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA).
11. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka kami lampirkan juga sebanyak 7 halaman tentang
pekerjaan (K3) kebersihan, kerapihan dan ketertiban yang merupakan standarisasi PIHAK
PERTAMA. Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan ketentuan tersebut, maka PIHAK
PERTAMA akan memberikan sanksi kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 07
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

1. Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah setiap peristiwa atau keadaan diluar kekuasaan
para pihak yang mengakibatkan pemenuhan suatu hak atau kewajiban tidak dapat dilaksanakan.
2. Apabila selama pelaksanaan pekerjaan terjadi Force Majeure, maka PIHAK KEDUA berhak
mendapatkan dari PIHAK PERTAMA penyesuaian jangka waktu pelaksanaan.
3. Yang digolongkan sebagai Force Majeure adalah :
4. Bencana alam seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, tanah patah, angin topan, hujan badai,
sambaran kilat atau petir.
5. Kebakaran, ledakan, tertimpa pesawat terbang atau benda – benda angkasa yang jatuh.
6. Pemogokan umum, huru – hara dan pemberontakan.
7. PIHAK KEDUA harus segera memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA dalam
jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak terjadinya Force Majeure.
8. Jika batas waktu dalam Pasal 6 ayat 3 itu dilampaui, maka hak untuk meminta pertimbangan
akibat Force Majeure tersebut akan hilang.
9. PIHAK PERTAMA akan menjawab secara tertulis kepada PIHAK KEDUA selambat – lambatnya
7 (tujuh) hari kalender setelah pemberitahuan ini diterima.
10. Bila dalam waktu 7 (tujuh) hari tersebut PIHAK PERTAMA tidak memberi jawaban, maka
dianggap bahwa PIHAK PERTAMA menyetujui adanya Force Majeure tersebut.
11. Force Majeure tidak dapat dijadikan alasan unuk pembatalan SPMK ini oleh masing – masing
pihak.

SPMK Proyek Pondok Pesantren Yayasan Istiqomah Arjomulyo


Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan
Page 5
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
PASAL 08
MASA PEMELIHARAAN

1. Masa pemeliharaan dihitung sejak tanggal Berita Acara Penyerahan Pertama dari PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dalam keadaan baik dengan jangka waktu pemeliharaan
selama 100 ( Seratus ) hari.
2. Dalam masa pemeliharaan, pemeliharaan tetap menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA. Apabila
ada kerusakan – kerusakan selama masa pemeliharaan ini maka PIHAK KEDUA segera
mengadakan perbaikan / pembetulan dan penyempurnaan segala kekurangan, sehingga diterima
PIHAK PERTAMA, kecuali kerusakan akibat Force Majeure dan kerusakan akibat kesalahan
design PIHAK PERTAMA, bukan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.
3. Setelah masa pemeliharaan berakhir dan perbaikan – perbaikan telah dilaksanakan maka
penyerahan kedua dilakukan oleh PIHAK KEDUA dengan Berita Acara Penyerahan Kedua
4. Apabila masa pemeliharaan telah berakhir dan terjadi kerusakan – kerusakan maka segala biaya
ini terjadi kerusakan atas instalasi maupun unit yang telah terpasang, maka PIHAK KEDUA wajib
memperbaiki atau mengganti barang / peralatan yang rusak tersebut.
5. Apabila pada masa jaminan / pemeliharaan sebagaimana tersebut dimaksud dalam Ayat 1 Pasal
ini terjadi kerusakan atas instalasi maupun unit yang telah terpasang, maka PIHAK KEDUA wajib
memperbaiki atau mengganti barang / peralatan yang rusak tersebut.
6. Apabila PIHAK KEDUA tidak melakukan usaha perbaikan atau penggantian barang / peralatan
yang rusak sebagaimana dimaksud Ayat 2 Pasal ini sebagaimana mestinya, maka PIHAK
PERTAMA akan menyerahkan pelaksanaan perbaikan atau penggantian barang / peralatan
dimaksud kepada PIHAK LAIN tanpa persetujuan terlebih dahulu pada PIHAK KEDUA. Dan
segala biaya yang diperlukan untuk perbaikan dan / atau penggantian barang / peralatan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan ayat 3 Pasal ini, menjadi tanggung jawab PIHAK
KEDUA.

PASAL 09
PEMUTUSAN SURAT PERJANJIAN

1. PIHAK PERTAMA sepakat untuk mengesampingkan Pasal 1266 dan 1267 KUHP dan berhak
memutusakan SPMK ini secara sepihak tanpa perlu meminta perantaraan Pengadilan atau
Lembaga Hukum lainnya dengan pemberitaan secara tertulis dalam waktu 7 (tujuh) hari
sebelumnya, setelah dilakukan peringatan peringatan tertulis 3 (tiga) kali berturut – turut dari
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, dalam hal PIHAK KEDUA melakukan kesalahan
salah satu tindakan di bawah ini:
2. Setelah 7 hari terhitung sejak jatuh tanggal mulai pelaksanaan pekerjaan pada Surat Perintah
Kerja, belum memulai pelaksanaan pekerjaan.
3. Setelah diadakan pemerikasaan di lapangan secara langsung atau tidak langsung ternyata
menurut wakil PIHAK PERTAMA di lapangan (Project Manager) dianggap dengan sengaja
memperlambat penyelesaian pekerjaan.
4. Melakukan pelanggaran terhadap ketentuan – ketentuan yang telah ditetapkan dalam SPMK ini.
5. Terjadi keterlambatan sehingga telah mencapai denda keterlambatan maksimum seperti
termasuk dalam Pasal V SPMK ini.
6. Menurut PIHAK PERTAMA tidak mungkin dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan Pasal
1 dan Pasal V dalam SPMK ini.

PASAL 10
PERSELISIHAN

1. Jika terjadi perselisihan atas SPMK ini. Maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan
secara musyawarah untuk mufakat.
2. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah maka akan diselesaikan oleh suatu
“Panitia Pendamai”, yang berfungsi secara juri atau wasit, yang dibentuk dan diangkat oleh Para
Pihak yang terdiri dari :
a.Seorang wakil dari PIHAK PERTAMA sebagai anggota
b.Seorang wakil dari PIHAK KEDUA sebagai angota dan

SPMK Proyek Pondok Pesantren Yayasan Istiqomah Arjomulyo


Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan
Page 6
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
c. Seorang ahli sebagai ketua yang dipilih dan disetujui oleh para anggota yang telah dipilih dan
disetujui oleh Para anggota yang telah dipilih oleh Para Pihak
3. Jika keputusan panitia pendamai seperti disebutkan dalam Ayat 2 Pasal ini tidak dapat diterima
oleh salah satu pihak, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
Jakarta Timur.

PASAL 11
HAL LAIN – LAIN

1. Apabila proyek ini ternyata berhenti (dikarenakan salah satu sebab dari Pihak Pemilik Proyek atau
proyek dihentikan karena diluar kelalaian PIHAK PERTAMA maupun PIHAK KEDUA) maka
SPMK ini dianggap batal dengan kondisi sebagai berikut :
2. Apabila proyek berhenti sebelum PIHAK KEDUA mensuplai barang dan PIHAK PERTAMA sudah
membayar lunas semua uang muka, maka PIHAK KEDUA harus mengembalikan biaya yang
sudah dikeluarkan oleh PIHAK KEDUA.
3. Apabila proyek berhenti setelah PIHAK PERTAMA membayar lunas semua uang muka dan
sebagian barang sudah dikirim dan dikerjakan, maka PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan
mengadakan perhitungan (berdasarkan barang yang sudah terkirim dan dikerjakan di lapangan)

PASAL 12
PENUTUP
SPMK ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) asli bermaterai dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA berjanji akan mematuhi Pasal demi Pasal dari SPMK ini. Hal
– hal yang belum diatur dalam SPMK ini akan dibuat sebagai addendum tertulis terhadap SPMK ini.
Addendum ini akan merupakan bagian yang mengikat dan tak terpisahkan dari SPMK ini.

Demikian SPMK ini ditandatangani setelah dibaca dan dimengerti isinya oleh PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA pada hari dan tanggal tersebut dalam SPMK ini.

Kebumen, 10 Mei 2019

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA


PT. KUANTAR DENGAN CEPAT ……………………………………

GUNARDI ………………………..
DIREKTUR DIREKTUR UTAMA

SPMK Proyek Pondok Pesantren Yayasan Istiqomah Arjomulyo


Pekerjaan Pengurugan dan Pemadatan
Page 7
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai