Anda di halaman 1dari 2

MELATIH KESABARAN DAN KETAKWAAN DENGAN BERPUASA

Yang terhormat, dewan juri yang arif nan bijaksana

Para panitia lomba yang semangatnya luar biasa dan para audiens semuanya.

Yang pertama marilah kita panjatkan puji syukur atas kehadirat The King of The King,

The Love of The World and The creator of everything in this universe is Allah SWT. Be
Qaulina Alhamdulillah

Sholawat beriringkan salam selalu tercurahkan kepada sang proklamator kemerdekaan yang
terkenal dengan sisttem dakwah mengajak bukan mengejek,, merangkul bukan memukul,,
mengkafahkan islam bukan mengkafirkan yang sudah islam.... Yaitu Nabi agung Muhammad
SAW.

Wahai Sahabat Da’i...

Salah satu nikmat terbesar yang Allah berikan kepada dipertemukannya kembali
dengan bulan yang sangat agung, bulan yang terbaik diantara bulan-bulan yang baik, yaitu
bulan suci Ramadhan, untuk merasakan kembali nikmat berpuasa. Dengan berpuasa, kita
semua bisa lebih mengerti arti dari seteguk air bagi tenggorokan yang haus dan sepiring nasi
bagi perut yang sedang lapar. Mengapa demikian?...... Karena Allah sedang menuntut kita
untuk bersabar. Bersabar untuk tidak minum, makan atau bahkan hal-hal yang dapat
membatalkan puasa. Maka dari itu, puasa dapat meningkatkan ketakwaan kita terhadap Allah
SWT. Sebagaimana Allah berfirman:

‫ٰٓي َاُّي َه ا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُنْو ا ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم الِّص َي اُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ ْي َن ِم ْن‬
‫َقْب ِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َّت ُقْو َۙن‬
Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).

Mengapa Allah menjadikan takwa sebagai tujuan pokok daripada puasa, mengapa bukan
lainnya?

Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam salah satu karyanya menjelaskan takwa
adalah pokok dari kesabaran. Orang yang sedang puasa dilatih untuk bertakwa kepada Allah
untuk taat kepada-Nya, baik di waktu rahasia maupun terbuka.

Dalam keadaan rahasia, bisa saja seseorang tidak taat kepada-Nya dengan cara tidak
puasa, namun di saat itulah ketakwaan dan keimanannya diuji oleh Allah. Bisakah dia
bersabar dan terus berpuasa hingga mencapai waktu berbuka; atau justru terbawa oleh rayuan
nafsu yang jelek, sehingga tidak bersabar dan berhenti puasa. Dengan berpuasa seseorang
akan semakin terdidik untuk semakin bertakwa kepada Allah dan taat kepada-Nya.

Wahai sahabat da’i...


Ketakwaan dan kesabaran merupakan dua komponen yang tidak bisa dipisahkan
dalam menjalani ibadah puasa. Keduanya merupakan konsekuensi dari adanya puasa itu
sendiri. Artinya, orang yang berpuasa sedang melatih dirinya untuk terus berada di jalan yang
telah sariat Islam tentukan, dengan tujuan menjalankan perintah-Nya dan berharap pahala
dari-Nya.

Karenanya, dalam beberapa riwayat Rasulullah menyebutkan bahwa puasa merupakan


separuh dari kesabaran. Nabi bersabda:

‫الَّصْو ُم ِنْص ُف الَّصْبِر‬


Artinya, “Puasa adalah separuh kesabaran.” (HR At-Tirmidzi dan Ahmad).

Syekh Abdurrauf Al-Munawi (wafat 1031 H) dalam salah satu karyanya mengatakan
bahwa puasa dan sabar memiliki kandungan yang sama. Sabar adalah memampukan diri
untuk mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi larangan-Nya,
sedangkan puasa adalah menahan keinginan hawa nafsu agar tidak menerobos hal-hal yang
diharamkan ketika puasa. (Al-Munawi, Faidhul Qadir Syarhil Jami’is Shagir, [Mesir,
Maktabah at-Tijariyah: 1356 H], juz III, halaman 372).

Sedangkan Syekh Waliyuddin Abu Abdillah At-Tibrizi (wafat 741 H) dalam kitabnya
mengatakan, alasan di balik puasa menjadi bagian dari kesabaran adalah karena sabar
merupakan upaya untuk mengajak diri sendiri dalam mengerjakan kewajiban dan menahan
dari perbuatan yang diharamkan.

Semoga kita termasuk orang-orang yang bisa mendapatkan keuntungan di bulan Ramadhan,
dan tidak termasuk orang-orang yang menyia-nyiakannya. Amin.

Yu paiten ketiban boto

Kukune njepat sambate loro

Cekap semanten atur kawulo

Menawi lepat kulo nyuwun pangapuro

Anda mungkin juga menyukai