Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Makna Puasa

DOSEN PEMBIMBING :
Dr.Mutiullah,S.Fil.I.M.Hum

Di susun :
MARTHA VANIA RAHAYU
NIM : 19108020072

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PRODI PERBANKAN SYARIAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ibadah puasa merupakan lahan bagi umat islam untuk
melatih dan meningkatkan kesadaran dam ketaatan dalam
beragama. Banyak di antara kita yang berpuasa,tanpa
menghayati makna dan maksud puasa,tanpa mengikuti petunjuk
dan pedoman yang harus di taati. Tiada yang di peroleh selain
rasa haus dan dahaga.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja keutamaan berpuasa?
2. Bagaimana jika puasa di tinjau dari sudut pandang ilmu
kesehatan?
3. Apa saja rahasia berpuasa?
4. Bagiamana derajat orang yang berpuasa?
5. Apa saja hikmah berpuasa?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui keutamaan berpuasa
2. Untuk mengetahui sudut pandang berpuasa jika di tinjau
dari ilmu kesehatan
3. Untuk mengetahui rahasia puasa
4. Untuk mengetahui derajat orang yang berpuasa
5. Untuk mengetahui hikmah dalam berpuasa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keutamaan Berpuasa
1. Niat puasa karena Allah,wajahnya akan di jauhkan dari
neraka selama 70 tahun
2. Puasa dan Al Quran memberi syafaat kepada para hamba di
hari kiamat
3. Orang yang berpuasa akan berada dalam surga dan memasuki
pintu dalam surga yang di namakan rayyan

B. Puasa Di Tinjau Dari Sudut Pandang Ilmu Kesehatan


Ibn Al Qayyim berkata, “Puasa memberi kekuatan luar
biasa menjaga anggota badan dari kontaminasi unsur unsur luar
yang merusak dan menguasai diri manusia. Selain itu puasa juga
mengosongkan unsur-unsur buruk bagi kesehatan. Puasa
mengontrol kesehatan hati dan anggota badan,serta
membiasakan diri bagi yang berpuasa untuk menahan hawa
nafsu.Ini adalah cara terbesar menuju ketakwaan”
Puasa sangat terkait dengan kesabaran yang di miliki oleh
orang yang sedang berpuasa. Orang yang sedang berpuasa
memiliki tingkat kesabaran khusus. Saat berpuasa,ia mampu
menahan segala sesuatu yang dapat membatalkan puasa.
Dunia kesehatan modern menemukan sebuah kenyataan
menarik,bahwa dengan pengendalian diri yang baik akan
mampu menjadi penopang kesehatan manusia. Misalnya,orang
yang sedang menghindarkan diri dari kemarahannya,ia
sebenarnya sedang menghindarkan diri dari pikiran yang
merusak kesehatannya.
Bukankah orang yang berpuasa sebisa mungkin menahan
marah dan hendaknya bersifat pemaaf? Dr.Egha Ramadhani
mengungkapkan,ada sebuah penelitian yang menggunakan
teknologi canggih. Orang yang tidak memaafkan bersesuaian
dengan hormon emosi negatif dan mengarah pada tingkat
kekentalan darah yang tinggi.

C. Rahasia Puasa
1. Mengurangkan kekuatan badaniah,mengurangkan makan dan
minum supaya dengannya tinggilah jiwa keikhlasan dan supaya
bertambahlah jiwa malakiyah yang bersifat dengan aneka
macam sifat keutamaan dan kesempurnaan
2. Bersifat dengan salah satu sifat Allah,yaitu tidak makan dan
minum dan menyerupakan diri dengan orang-orang
muqarrabin,yang menahan diri dari menuruti keinginan syahwat
keduniaan
3. Membiasakan diri dengan bersabar dalam kesukaran serta
menguatkan iradat dan cita-cita
4. Untuk mengingatkan bahwa kita adalah hamba Allah yang
sangat hina,yang amat membutuhkan makan dan minum
5. Menjaga diri dari jatuh ke dalam jurang dosa dan maksiat
6. Menggerakkan orang yang berpunya atau orang yang kaya
untuk menolong orang yang fakir dan miskin
7. Menghidupkan kekuatan pikiran dan kekuatan bashirah
(penglihatan mata hati)
Berkata Luqman kepada anaknya :
“Hai anakku,apabila perutmu telah penuh sesak dnegan
makanan,tidurlah pikiranmu,kelulah hikmah dan berhentilah
segala anggotamu dari beribadat kepada Allah dan hilanglah
kebersihan hati (jiwa) dan kehalusan pengertian,yang dengan
keduanyalah di peroleh nikmat bermunajat dan berbekasnya dzikir
pada jiwa” (Asrarusy Syari’a 1 : 136)

D. Derajat orang yang berpuasa


Orang yang berpuasa ada tiga thabaqat derajat :
a. Meninggalkan makan minum dan persetubuhan
b. Meninggalkan makan dan syahwat karena Allah dengan
mengharapkan ampunan dan surga atau terhindar dari neraka
c. Meninggalkan makan dan minum serta syahwat,bahkan
menahan hati dari segala yang lain dari Allah,karena semata
mata mengharapkan keridhaan-Nya saja
Golongan yang kedua dinamakan ahlul khusus dan golongan
yang ketiga dinamakan ahlul ma’rifah.
Ahlul khusus memelihara lidah dari berdusta dan
berbohong,sesudah menahan diri dari makan,minum,dan jima’
Ahlul ma’rifah memelihata hari dari segala rupa yang selain
dari Allah
Sepanjang hari orang yang berpuasa menahan nafsu makan
dan minum di waktu dia bersendiri,jauh dari penglihatan
manusia. Maka hal ini menjadi latihan bagi dlamirnya untuk
tidak mengerjakan sesuatu yang tidak di ridlai Allah dan
memelihara segala sesuatu yang tidak di ridlai Allah dan
memelihara segala amanah dan hak manusia,dan menjauhkan
segala sesuatu yang di benci Allah.
Dlamir yang sadar inilah yang sangat di perlukan masyarakat.
Mengingat hal ini,maka di antara kewajiban pemerintah
islam,ialah menangkap orang-orang islam yang merusakkan
kehormatan orang yang berpuasa,minum terang-terangan di
warung-warung dan sebagainya.
Ringkasnya puasa mempelajari makna sabar,makna
muqawamah menentang hawa nafsu,makna iradat dan makna
akhlaq,yang kesemuanya itu di cakup oleh makna taqwa. Taqwa
merupakan lautan yang besar, ke dalamnyalah di tuangkan
segala perangai ulama. Ayat mengikat puasa dengan taqwa dan
menjadikan taqwa hasil yang tabi’in bagi puasa. Lantaran itu
ayat mengharuskan kita mengerjakan puasa perut dan anggota
serta hati.
Serendah-rendah martabat puasa,ialah menahan diri dari
makan,minum,dan syahwat. Banyak orang yang
menyangka,bahwa bila mereka telah meninggalkan makan dan
minum dan syahwat,telah menyelesaikan kewajiban.
E. Hikmat Puasa
Sebenarnya hikmat puasa itu telah di terangkan Allah
dalam Al Qur’an-Nya,yaitu untuk menjadi tangga
taqwa,menjadi tangga yang menyampaikan kita kepada derajat
Muttaqin.
Hikmah berpuasa dalam islam adalah untuk menyiapkan
kita memperoleh taqwa,bukan sesuatu kepentingan Tuhan. Allah
mem-fardlukan puasa atas kita adalah :
a. Untuk menanamkan rasa sayang dan ramah kepada fakir
miskin,kepada anak yatim,dan kepada orang yang melarat
hidupnya
b. Untuk membiasakan jiwa memelihara amanah. Kita
mengetahui,bahwa puasa itu suatu amalan Allah yang berat
dan sukar. Maka apabila kita dapat memelihara amanah Allah
dengan sempurna terdidiklah kita untuk memelihara segala
amanah yang di pertaruhkan kepada kita
c. Untuk menyuburkan dalam jiwa kita kekuatan menderita
apabila kita terpaksa menderita dan untuk menguatkan
iradat,atau kehendak kita dan untuk meneguhkan azimah atau
keinginan dan kemauan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Melangkah memasuki gerbang puasa,berarti seseorang memasuki
gerbang latihan dan peningkatan kesadaran beragama.Banyak di antara orang
yang berpuasa tanpa menghayati maksud puasa. Berpuasa haruslah di lakukan
dengan hati yang ikhlas,dengan memperbanyak doa,semoga Allah SWT.
memberikan kelapangan kepada orang yang berpuasa serta di jauhkan dari sikap
ria,dan di jauhkan dari segala hal yang dapat mengurangi pahala seseorang
ketika berpuasa.
Daftar pustaka
1. Buku Pedoman Puasa karya Tengku Muhammad,penerbit PT.PUSTAKA
RIZKI PUTRA
2. Buku Dahsyatnya Puasa Daud karya Ahmad Rifai Rifan,penerbit PT
ELEX MEDIA KOMPUTINDO
Catatan Kaki
1. Tengku Muhammad,Pedoman Puasa (Semarang : PT Pustaka Putra 1999) hlm.363
2. Ahmad Rifai, Dahsyatnya Puasa Daud (Jakarta : PT Elex Media Komputindo
2018) hlm. 156

Anda mungkin juga menyukai