Anda di halaman 1dari 10

CONTOH BUDAYA SEKOLAH

Budaya Sekolah
BAGIKAN

SMP Muhammadiyah 1 Depok mempunyai pandangan hidup yang diakui bersama oleh warga
sekolah, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam kegiatan dan
pembiasaan di sekolah. Budaya dapat dilihat sebagai perilaku, nilai-nilai, sikap hidup dan cara hidup
untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus untuk memandang persoalan dan
memecahkannya. Hal itulah yang disebut budaya sekolah yang terus dikembangkan. Oleh karena
itu suatu budaya secara alami akan diwariskan oleh satu generasi kegenerasi berikutnya.
Kultur sekolah yang positif adalah kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Nilai-
nilai yang dikembangkan adalah moral dan semangat untuk belajar dan terus belajar dikalangan
peserta didik. Pembelajaran yang turut dikembangkan adalah pembelajaran yang merangsang
berfikir aktif, kreatif dan inovatif serta positif. Diantara budaya postif di SMP Muhammadiyah 1
Depok adalah:
1. Kebiasaan Hidup Bersih
Kebersihan adalah sebagian dari iman, peserta didik di SMP Muhammadiyah 1 Depok dibiasakan
melaksanaka budaya hidup bersih mulai dari yang terlihat seperti pakaian maupun perilaku seperti
membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
2. Sikap Disiplin
Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong
oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar. SMP
Muhamamdiyah 1 Depok masuk pukul 07.00 WIB jadi peserta didik harus datang lebih awal yaitu
pukul 06.45 untuk melaksanakan sholat dhuha bersama dan ini merupakan bagian dari pembinaan
disiplin di SMP Muhammadiyah 1 Depok. peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Depok mempunyai
semboyan tertib organisasi, tertib ibadah, dan tertib prestasi.
3. Bertanggungjawab
Perbuatan yang dilakukan oleh setiap individu yang berdasarkan atas kewajiban maupun panggilan
hati seseorang, yaitu sikap yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki sifat kepedulian
dan kejujuran yang sangat tinggi. Hal ini dipupuk melalui pembelajaran yang dilaksankan di kelas
maupun program-program sekolah seperti kemah, bakti sosial, mapun tugas diluar sekolah.
4. Budaya Malu
Perasaan tidak enak karena tidak melakukannya, bukan menjadi anak pemalu tetapi harus percaya
diri. Tetapi peserta didik malu jika tidak sholat berjamaah, malu jika terlambat sekolah, malu jika
tidak mengaji, malu jika tidak mengerjakan tugas.
5. Budaya Sholat Berjama‟ah
Budaya shalat berjamaah dilaksanakan saat kegiatan solat dhuha, dhuhur dan asar. Hal ini untuk
memupuk rasa kedisiplinan dan sesuai dengan syariat mendapatkan pahala yang lebih banyak serta
sarana untuk menertibkan peserta didik.
6. Budaya Tolong Menolong
Sangat penting dilaksanakan untuk memupuk rasa kepedulian. Kakak-kakak pengurus IPM
Melaksanakan kegiatan seperti infaq jumat, takziah, baksos, dan penggalangan dana untuk saudara
yang tertimpa musibah.
7. Budaya Berpakaian Muslim/ Muslimah
Untuk memberikan pelajaran pada peserta didik dalam menutup aurat baik yang putra terlebih bagi
yang putri agar mengerti hak dan kewajiban sebagai seorang muslim dan muslimah.
8. Budaya Membaca/ Literasi
Menjadi salah budaya yang terus dikembangkan di SMP Muhammadiyah 1 Depok apalagi dengan
adanya dunia digital. Peserta didik diminta untuk rajin membaca baik buku maupun secara online
dengan baik agar tidak terpengaruh dengan berita hoaks.
9. Semangat Belajar
SMP Muhammadiyah melaksanakan pembelajaran secara variatif dengan melihat gaya belajar
peserta didik baik itu audio, visual, maupun kinestetis. Dengan memanfaatkan teknologi smartphone
dan media sosial hal ini mendorong para peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Depok untuk terus
semangat belajar atau belajar sepanjang hayat.

Budaya Sekolah
BAGIKAN

SMP Muhammadiyah 1 Depok mempunyai pandangan hidup yang diakui bersama oleh warga
sekolah, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai yang tercermin baik dalam kegiatan dan
pembiasaan di sekolah. Budaya dapat dilihat sebagai perilaku, nilai-nilai, sikap hidup dan cara hidup
untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus untuk memandang persoalan dan
memecahkannya. Hal itulah yang disebut budaya sekolah yang terus dikembangkan. Oleh karena
itu suatu budaya secara alami akan diwariskan oleh satu generasi kegenerasi berikutnya.
Kultur sekolah yang positif adalah kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Nilai-
nilai yang dikembangkan adalah moral dan semangat untuk belajar dan terus belajar dikalangan
peserta didik. Pembelajaran yang turut dikembangkan adalah pembelajaran yang merangsang
berfikir aktif, kreatif dan inovatif serta positif. Diantara budaya postif di SMP Muhammadiyah 1
Depok adalah:
1. Kebiasaan Hidup Bersih
Kebersihan adalah sebagian dari iman, peserta didik di SMP Muhammadiyah 1 Depok dibiasakan
melaksanaka budaya hidup bersih mulai dari yang terlihat seperti pakaian maupun perilaku seperti
membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
2. Sikap Disiplin
Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong
oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar. SMP
Muhamamdiyah 1 Depok masuk pukul 07.00 WIB jadi peserta didik harus datang lebih awal yaitu
pukul 06.45 untuk melaksanakan sholat dhuha bersama dan ini merupakan bagian dari pembinaan
disiplin di SMP Muhammadiyah 1 Depok. peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Depok mempunyai
semboyan tertib organisasi, tertib ibadah, dan tertib prestasi.
3. Bertanggungjawab
Perbuatan yang dilakukan oleh setiap individu yang berdasarkan atas kewajiban maupun panggilan
hati seseorang, yaitu sikap yang menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki sifat kepedulian
dan kejujuran yang sangat tinggi. Hal ini dipupuk melalui pembelajaran yang dilaksankan di kelas
maupun program-program sekolah seperti kemah, bakti sosial, mapun tugas diluar sekolah.
4. Budaya Malu
Perasaan tidak enak karena tidak melakukannya, bukan menjadi anak pemalu tetapi harus percaya
diri. Tetapi peserta didik malu jika tidak sholat berjamaah, malu jika terlambat sekolah, malu jika
tidak mengaji, malu jika tidak mengerjakan tugas.
5. Budaya Sholat Berjama‟ah
Budaya shalat berjamaah dilaksanakan saat kegiatan solat dhuha, dhuhur dan asar. Hal ini untuk
memupuk rasa kedisiplinan dan sesuai dengan syariat mendapatkan pahala yang lebih banyak serta
sarana untuk menertibkan peserta didik.
6. Budaya Tolong Menolong
Sangat penting dilaksanakan untuk memupuk rasa kepedulian. Kakak-kakak pengurus IPM
Melaksanakan kegiatan seperti infaq jumat, takziah, baksos, dan penggalangan dana untuk saudara
yang tertimpa musibah.
7. Budaya Berpakaian Muslim/ Muslimah
Untuk memberikan pelajaran pada peserta didik dalam menutup aurat baik yang putra terlebih bagi
yang putri agar mengerti hak dan kewajiban sebagai seorang muslim dan muslimah.
8. Budaya Membaca/ Literasi
Menjadi salah budaya yang terus dikembangkan di SMP Muhammadiyah 1 Depok apalagi dengan
adanya dunia digital. Peserta didik diminta untuk rajin membaca baik buku maupun secara online
dengan baik agar tidak terpengaruh dengan berita hoaks.
9. Semangat Belajar
SMP Muhammadiyah melaksanakan pembelajaran secara variatif dengan melihat gaya belajar
peserta didik baik itu audio, visual, maupun kinestetis. Dengan memanfaatkan teknologi smartphone
dan media sosial hal ini mendorong para peserta didik SMP Muhammadiyah 1 Depok untuk terus
semangat belajar atau belajar sepanjang hayat.

Melaksanakan Tata Tertib Sekolah

Di setiap sekolah pastinya ada tata tertib yang harus dipatuhi oleh
setiap siswa. Tata tertib berfungsi sebagai pembatas antara yang
boleh dan tidak boleh dan antara yang baik dan tidak baik bagi
warga sekolah.

Sekolah membuat tata tertib untuk disepakati dan dijalankan


bersama. dengan melaksanakan dan menaati tata tertib maka
situasi di sekolah akan berjalan dengan tertib dalam waktu yang
lama. Program sekolah juga jadi berjalan sesuai dengan aturan
main. Kebiasaan positif ini harus terus berkembang hingga menjadi
karakter.

Hal yang Dapat Dilakukan untuk Mengajarkan Menjaga Kebersihan pada Siswa

Diperlukan generasi yang sadar akan lingkungan dan bisa mengajak orang lain untuk lebih peduli
terhadap lingkungan. Guru dan orang tua memiliki peran penting untuk mengajarkan kebersihan
lingkungan pada anak sejak dini.

KejarpenaEpin Supini
2. Cinta Kebersihan dan Lingkungan

Penanaman rasa cinta kebersihan adalah budaya positif yang harus


dimiliki setiap siswa. Di sini, cinta kebersihan artinya menjaga
kebersihan terhadap diri sendiri dan juga terhadap lingkungan
sekolah.

Kebersihan terhadap diri sendiri bertujuan untuk membentuk pribadi


siswa yang sehat dan jiwa yang kuat. Siswa juga akan dapat
mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik setiap harinya.

Untuk rasa cinta kebersihan terhadap lingkungan sekolah, siswa


dapat membuat jadwal piket membersihkan kelas dan halaman
sekolah supaya bersih. Dengan lingkungan sekolah yang bersih,
maka akan tercipta udara segar dan belajar jadi nyaman.

3. Kejujuran

Karakter kejujuran juga sangat penting untuk ditanamkan di


lingkungan sekolah, bukan hanya untuk siswa, tetapi guru juga
sebagai tenaga pengajar. Kejujuran adalah investasi yang berharga
terciptanya komunikasi dan hubungan yang sehat antar manusia.

Dampak positif dari menjadi manusia yang jujur ada untuk berbagai
sisi kehidupan. Apalagi di masa sekarang di mana kejujuran mahal
harganya. Karakter ini harus sudah dibangun dan ditanamkan sejak
usia dini. Menjadi orang yang dipercaya orang lain adalah hal yang
sangat indah untuk dimiliki seseorang.

4. Religius

Dengan menanamkan karakter religius sejak usia dini, maka akan


jadi langkah awal menumbuhkan sikap dan perilaku keberagamaan
pada siswa. Upaya penanaman nilai religius harus disesuaikan
dengan tingkat perkembangan siswa. Misalnya di tahap masa
kanak-kanak, mereka ada di tahapan meniru dari yang dilihat dan
didengar.

Yang bisa dilakukan oleh sekolah adalah dengan membiasakan


berdoa sebelum memulai kegiatan dan selalu bersyukur kepada
Tuhan YME. Peran guru sangatlah penting di sini untuk jadi teladan,
pengingat, dan sebagai contoh untuk melaksanakan kegiatan
bersifat religius.

5. Kepedulian

Sikap peduli adalah tindakan yang selalu ingin memberi bantuan


kepada orang lain yang membutuhkan bantuan. Kepedulian siswa
dapat ditanamkan di sekolah melalui berbagai cara, misalnya
dengan menjenguk dan mengumpulkan uang dari teman-teman saat
ada teman sekelas atau guru yang sakit. Dengan memiliki
kepedulian dalam diri siswa sejak dini, maka mereka akan disenangi
oleh banyak teman dan jadi terbiasa untuk saling tolong menolong.

6. Sifat Toleransi

Sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) dengan semboyan “Bhineka


Tunggal Ika” dengan segala keberagaman yang ada di dalamnya.
Karena itulah sangat penting untuk memiliki sifat toleransi antar
sesama. Di sekolah pastinya berkumpul siswa dan guru dari
berbagai agama dan suku. Contoh hal yang bisa dilakukan untuk
menyongsong sifat toleran adalah dengan tidak memaksakan
pendapat sendiri kepada orang lain dan saling menghargai
perbedaan dengan sesama.

5 Cara Toleransi Keberagaman Dapat Dimasukkan dalam Kurikulum Sekolah

Dalam menghadapi keberagaman yang ada, diperlukan paradigma baru yang yang lebih toleran, yaitu
paradigma pendidikan multikultural. Hal ini penting karena akan mengarahkan anak didik untuk bersikap
dan berpandangan toleran
KejarpenaDian Kusumawardani
7. Sikap Nasionalis

Sikap nasionalis atau cinta tanah air dapat diimplementasikan


dengan cara berpikir dan bertindak untuk menaruh kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan kelompok.
Karakter ini dapat ditanamkan dengan pelaksanaan upacara
bendera dan menghormati tokoh bangsa. Sikap ini akan
meningkatkan rasa cinta terhadap bangsa.

Itulah 7 budaya positif di sekolah yang bisa diterapkan untuk


membangun karakter siswa lebih baik. Tentunya masih banyak
budaya-budaya lainnya yang tidak boleh ditinggalkan dan harus
diajarkan di sekolah sejak dini seperti budaya sekolah adiwiyata,
budaya literasi dan lainnya. Dengan menerapkan budaya positif ini
secara konsisten dan dengan sebaik mungkin, maka akan
melahirkan generasi Indonesia yang bukan hanya cerdas, tetapi
berkarakter baik.

Anda mungkin juga menyukai