MANAJEMEN RESTAURANT PENGAMPUH : Dr. Wim Johannes Winowatan, S.Sos., M.Pd
KELOMPOK 6 : DHIMAS MUHAMMAD AGUS SALMON FAIRUZ ARKAN AKSAN RIADI
MANAJEMEN TATA HIDANGAN
POLITEKNIK PARIWISATA MAKASSAR TAHUN AJARAN 2023/2024 Hal-Hal yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Strategi Penetapan Harga Sebelum Anda menetapkan harga menu, ada beberapa aspek dari Food Cost yang harus dipertimbangkan. Food Cost adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi satu porsi makanan atau minuman. Biaya-biaya tersebut seperti biaya peralatan, utilitas, gaji karyawan, aset tetap, bahan baku, dan masih banyak lagi. Anda harus secara cermat dan konsisten memerhatikan aspek-aspek ini karena perubahan dari aspek-aspek ini juga dapat memengaruhi harga menu Anda. o Biaya Langsung (Direct Cost). Bahan-bahan baku yang Anda beli langsung untuk satu set menu serta porsi makanan yang Anda jual ke pelanggan termasuk dalam jenis biaya ini. o Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost). Biaya ini adalah hal-hal yang Anda bayarkan selain untuk bahan baku utama set menu Anda. Hal-hal tersebut adalah bagian dari restoran yang berfungsi menambah nilai dan kualitas restoran Anda – dekorasi meja, tanaman hias, dan lainnya. o Biaya Overhead. Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan dan menunjang aktivitas operasional restoran Anda. Jenis biaya tersebut sama seperti biaya pemasaran, biaya iklan, dan lainnya. o Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung. Sebenarnya, biaya ini adalah bagian dari Biaya Tidak Langsung. Misalnya, jika terdapat pesanan khusus dalam partai besar, Anda perlu membayar upah ekstra bagi koki yang mengerjakan pesanan tersebut. Penentuan biaya bisa didasarkan pada waktu sampai pesanan diselesaikan atau jumlah porsi pesanan khusus tersebut. o Food Cost yang bersifat fluktuatif. Terdiri dari apa yang Anda bayar untuk bahan-bahan makanan yang bisa berubah seiring dengan pergantian musim dan kondisi ekonomi. o Biaya Pelayanan (Service Cost). Biaya ini dapat menaikkan atau menurunkan harga menu Anda tergantung pada jenis restoran. Misalnya, Anda dapat membebankan Biaya Pelayanan lebih sedikit di restoran berjenis kasual karena Anda tidak memberikan pelayanan khusus seperti di restoran berbintang lima. Namun jika Anda membuka restoran berbintang lima atau bergaya Perancis atau Itali, bebankan biaya lebih untuk jenis pelayanan yang Anda berikan. Ingat, jangan memberi Biaya Pelayanan yang berlebihan – pastikan biayanya sesuai dengan kualitas pelayanan Anda. o Batasan Harga (Pricing Boundaries). Ini diperlukan untuk mengetahui jumlah harga terendah dan tertinggi yang dapat Anda bebankan untuk setiap set menu Anda. Misalnya, jika Anda ingin memberikan tambahan item seperti topping dan semacamnya, Anda harus menghitung agar satu set menu dan tambahan item tersebut tetap berada di batas margin keuntungan yang Anda terapkan. Strategi & Metode Penetapan Harga Berikut beberapa strategi atau metode penetapan harga menu makanan yang bisa Anda coba: o Tentukan Harga dengan Membagi HPP dengan Persentase Margin yang Ditentukan Misalnya, Anda membeli 1 Kg ayam dengan harga per gramnya Rp50, sehingga total biaya pembelian Anda adalah Rp50.000. Katakanlah Anda menggunakan 100 gram ayam per porsi suatu menu, maka biaya dari penggunaan ayam untuk satu porsi menu adalah Rp5.000 (Rp50 x 100 gram). Lakukan ini untuk setiap gram dari bahan baku lainnya. Asumsikan ditambah dengan bumbu masak, sayur, minyak goreng, dan sebagainya, maka total HPP satu porsi suatu menu Anda adalah Rp9.000 Kemudian, Anda bisa membagi HPP tersebut dengan persentase yang ditentukan. Persentase margin rata-rata di sebagian besar restoran adalah sekitar 25-35%. Jika Anda menggunakan 30%, Anda bisa menerapkan satu porsi menu tersebut dengan harga Rp 30.000 (Rp 9.000/30%). Tentunya, Anda bebas menentukan persentase margin sesuai dengan rencana bisnis dan anggaran Anda.
o Bandingkan dengan Harga yang Diterapkan Kompetitor
Dengan opsi ini, Anda mempertimbangkan harga pasar umum yang ditentukan oleh kompetitor Anda. Anda memiliki beberapa pilihan strategi saat penetapan dan menentukan harga dalam menu pada bisnis restoran dengan cara ini: 1. Harga sama dengan pesaing. Jika Anda dan kompetitor menjual menu yang sejenis, harga yang diterapkan di restoran Anda pun sama. 2. Harga sedikit lebih rendah. Ini membantu Anda menarik pelanggan lebih banyak di pasar yang sama dengan kompetitor Anda. Namun, Anda harus memerhatikan dan menjaga secara tegas dan konsisten terkait kualitas menu yang Anda berikan kepada pelanggan. 3. Harga sedikit lebih tinggi. Secara tidak sadar, ini akan menarik pelanggan yang mencari kualitas menu yang lebih tinggi. o Mempertimbangkan Faktor “Tidak Terduga” dan “Fluktuasi Pasar” dalam Penentuan Persentase Margin Opsi ini merupakan improvisasi dari opsi pertama. Dalam praktiknya, ada saja kondisi di mana bahan baku kadaluwarsa atau terbuang secara tidak sengaja. Dan terdapat juga perubahan harga bahan baku dan faktor eksternal lain di pasaran secara fluktuatif. Anda bisa menakar pertimbangan-pertimbangan tersebut dalam suatu persentase. Misalnya, jika Anda memutuskan persentase margin dari Food Cost sejumlah 35%, dan Anda menakar persentase faktor-faktor tersebut sejumlah 5%, maka Anda bisa menggunakan angka 30% (35% – 5%) untuk menentukan harga menu. 5% bisa dikatakan persentase toleransi yang Anda terapkan dan 35% adalah batas maksimum persentase margin yang diharapkan dari satu penjualan menu. o Menetapkan Harga Menu Berdasarkan Penawaran dan Permintaan Pasar Jika restoran Anda berada di tempat yang sangat strategis dan berada di kota yang rata-rata pendapatan per kapita setiap penduduknya tinggi, Anda dapat menggunakan strategi penetapan harga yang lebih tinggi untuk menu pada bisnis restoran Anda. Lokasi yang strategis membantu meningkatkan permintaan karena Anda menyediakan kebutuhan primer penduduk tersebut: makanan. Jika permintaan lebih besar dari penawaran, penerapan harga yang lebih tinggi akan menjadi wajar. Jika Anda menawarkan menu-menu dan suasana yang unik serta jenis menu Anda ternyata sangat diminati, Anda dapat menerapkan harga menu yang lebih tinggi. Opsi ini jelas mengharuskan Anda untuk berkenalan dengan pasar Anda lebih dekat – tentunya dengan riset pasar mendalam dan kecocokan target pelanggan dengan jenis restoran yang Anda buat.
Pengendalian hasil penjualan dan system penerimaan
Pengendalian hasil penjualan dan sistem penerimaan mesin penghitungan merupakan dua aspek yang penting dalam bisnis, terutama dalam konteks penjualan dan keuangan. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya: o Pengendalian Hasil Penjualan: Pengendalian hasil penjualan adalah proses mengelola dan mengawasi semua aspek penjualan suatu perusahaan untuk memastikan keberhasilan dan keefektifan operasional. Beberapa komponen yang terkait dengan pengendalian hasil penjualan meliputi: - Manajemen Persediaan: Memastikan ketersediaan barang yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan tanpa terlalu banyak stok yang tidak terjual. - Manajemen Harga: Menetapkan harga produk atau layanan yang sesuai dengan pasar dan mengoptimalkan margin keuntungan. - Pemasaran dan Promosi: Merencanakan dan mengelola strategi pemasaran dan promosi untuk meningkatkan penjualan. - Pelacakan Penjualan: Memantau penjualan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan untuk mengidentifikasi tren dan peluang. - Manajemen Pelanggan: Menjaga hubungan baik dengan pelanggan, memberikan layanan pelanggan yang baik, dan memastikan kepuasan pelanggan. - Analisis Data Penjualan: Menggunakan data penjualan untuk membuat keputusan strategis, seperti menentukan produk yang paling laku, memprediksi permintaan, dan menyesuaikan stok.
o Sistem Penerimaan Mesin Penghitungan:
Sistem penerimaan mesin penghitungan adalah sistem otomatis yang digunakan untuk menghitung dan mencatat transaksi keuangan, terutama transaksi penjualan. Sistem ini dapat mencakup berbagai komponen, seperti: - Kasir Otomatis: Mesin kasir yang menghitung jumlah pembayaran pelanggan dan mengeluarkan tanda terima atau faktur. - Pencatatan Transaksi: Sistem ini mencatat semua transaksi penjualan, termasuk produk yang dibeli, jumlah, harga, dan metode pembayaran. - Integrasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak: Sistem ini dapat diintegrasikan dengan perangkat keras seperti scanner kode batang, printer struk, dan perangkat pembayaran elektronik (misalnya, kartu kredit dan mobile payment). - Pelacakan Persediaan: Sistem ini juga dapat terhubung dengan persediaan untuk mengurangi stok otomatis saat produk dijual. - Pelaporan Keuangan: Sistem ini dapat menghasilkan laporan keuangan otomatis, termasuk laporan penjualan harian, mingguan, atau bulanan. Sistem penerimaan mesin penghitungan membantu meningkatkan akurasi dan efisiensi proses penjualan, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan memudahkan pelacakan dan analisis data penjualan. Penggunaan teknologi dalam sistem penerimaan juga dapat mempercepat transaksi dan meningkatkan kepuasan pelanggan.