Anda di halaman 1dari 11

EFEKTIVITAS PROGRAM KAKAO LESTARI DALAM

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT


PADA DESA NUSASARI KABUPATEN JEMBRANA
Angel Maria Kristina1), I Putu Dharmanu Yudartha2), Komang Adi Sastra Wijaya3)

1,2,3)Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana

Email: angelmariajuni@gmail.com 1), p_dharmanu@unud.ac.id2),


adisastrawijaya@fisip.unud.ac.id3)

ABSTRACT

The cocoa farming commodity in Indonesia is very high, as a country with the 5th largest cocoa
producer in the world, Indonesia can provide a global market so that it can help increase economic
income. The increase in the economy greatly affects the welfare of the community. Today one of
the problems of public welfare is poverty. Jembrana Regency as one of the largest cocoa
plantation producers in Bali is experiencing poverty problems, especially in Nusasari Village with
the use of Cocoa Natural Resources so the Cocoa Lestari program is formed. The Cocoa Lestari
Program certainly has various problems in its implementation process and its effectiveness is
very important. This study discusses the effectiveness of the sustainable cocoa program in
improving the welfare of Nusasari Village. This study uses a descriptive qualitative method.

Keywords: Effectiveness, Sustainable Cocoa Program, Nusasari Village

1. PENDAHULUAN Nusasakti, br. Anyarsari kauh, br. Anyarsari


kangin. (jembrana.kab.go.id, 2020). Dalam
Kabupaten Jembrana merupakan
data statistik sektoral angka kemiskinan
salah satu kabupaten di Bali yang masih
yang terdapat di desa Nusasari dalam 3
mengalami permasalahan di bidang
tahun terakhir sebanyak 400 jiwa yang mana
kesejahteraan masyarakat. Hal ini terbukti
br. Anyarsari Kauh mendominasi angka
dari angka kemiskinan di kabupaten
kemiskinan terbanyak
Jembrana menduduki urutan ke–4 pada
(statistiksektoral.jembrana.go.id, 2021).
jumlah penduduk miskin di Provinsi Bali
Desa Nusasari sebagai desa yang
(BPS, 2020). Salah satu daerah yang
mengalami permasalahan kesejahteraan
mengalami kemiskinan di Kabupaten
masyarakat berkaitan dengan kurangnya
Jembrana ialah Desa Nusasari. Desa
pengelolaan sumber daya manusia dalam
Nusasari adalah desa yang terletak di
membangun kecukupan kebutuhan yang
Kecamatan Melaya dengan luas 7,88 km2
menjadi tolak ukur kesejahteraan
yang terbagi dalam 5 banjar, yakni br.
masyarakat. Menanggulangi hal tersebut
Nusasari kaja, br. Nusasari kelod, br.
pemerintah Jembrana memanfaatkan salah

1
satu potensi sumber daya alam yakni sebanyak 355 Kwintal dengan luas lahan
Kakao. Sebagai Kabupaten dengan 183 Ha pada tahun 2021, dan dalam kurun
komoditas terbesar pada tanaman Kakao di waktu 5 tahun Desa Nusasari
Provinsi Bali, pemerintah membangun menyumbangankan sebanyak 182.3 ton
Koperasi petani khusus Kakao bernama produksi kakao, dan menjadi salah satu
Koperasi Kerta Semaya Samaniya yang desa penyumbang produktifitas kakao yang
terletak di Desa Nusasari, Kecamatan aktif (Statistiksektoral.jembranakab,2021).
Melaya, guna membantu meningkatkan
Gambar 1. 1 Produksi Komoditas
perekonomian dengan sifat kekeluargaan
Kakao Kabupaten Jembrana Tahun 2016-
(Hasil Wawancara, Ibu Agung
2020
Widiastuti,LSM Kalimajari, 2021).

Perkembangan sektor perkebunan


kakao di Kabupaten Jembrana yang
didukung sektor industri dan sektor jasa-jasa
lainya mampu menjadikan Kabupaten
Jembrana bersaing dengan dengan
kabupaten-kabupaten yang ada di Provinsi
Bali. Sektor perkebunan kakao di Kabupaten
Jembrana mempunyai potensi untuk
dikembangkan mengingat sumber daya
alam lokal dan kreativitas masyarakat pada
Sumber: Statistik sektoral Kabupaten
bidang perkebunan atau pertanian cukup
Jembrana, 2020
memberikan kontribusi pada peningkatan
pendapatan masyarakat serta mendukung Sebagai pilar perekonomian, koperasi
pembangunan daerah (Yaoand dan Munshi, merupakan badan usaha yang
2015). Produktifitas kakao Jembrana beranggotakan orang seorang atau badan
tertinggi di Bali menurut data BPS produksi hukum koperasi dengan melandaskan
kakao menurut Kabupaten/Kota di Provinsi kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
Bali pada tahun 2018-2020, sumbangan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
produktifitas pertanian kakao terbesar yang berdasar atas asas kekeluargaan
berada di Kabupaten Jembrana yakni menurut UU No 25 Tahun 1992. Pada awal
sebesar 8,556 ton produktifitas pertanian koperasi Kerta Semaya Samaniya berdiri,
kakao (BPS, 2020). Senada dengan hal Bapak Bupati Jembrana menginginkan
tersebut Jembrana dalam perkembangan seluruh petani kakao di Kabupaten
produktifitas pertanian kakao terus Jembrana tergabung menjadi anggota
meningkat setiap tahunya. Dalam 5 tahun koperasi dikarenakan tujuan berdirinya
terakhir, produktifitas kakao mencapai Koperasi Kerta Semaya Samaniya (KSS)
14,280.43 ton, dan pada Desa Nusasari yaitu untuk menciptakan lapangan

2
pekerjaan bagi warga, meningkatkan hukum. Program kakao lestari ini berdiri
produktivitas, dan kesejahteraan para petani membantu bagaimana pemeliharaan kakao
kakao yang menjadi anggota koperasi. yang baik hingga menjadi keberlanjutan
Dalam proses pembangunan koperasi sesuai dengan pemaknaan “lestari”, dan
mengalami kemundururan seiring diperkuat dengan adanya Peraturan Daerah
berjalannya koperasi yang diawali pada Kabupaten Jembrana Nomor 8 Tahun 2020
tahun 2006. Dan mulai adanya perintisan Tentang Perlindungan Dan Pengembangan
kembali yang diawali pada tahun 2011 Komoditas Kakao yang di sempurnakan dari
dengan keperihatinan Yayasan Kalimajari Peraturan Bupati Jembrana Nomor 43
dalam melihat potensi kakao yang ada di Tahun 2015. Pemanfaatan dan keseriusan
Jembrana sehingga tujuan dari Koperasi dalam menjalankan program Kakao Lestari
Kerta Semaya Samaniya dirintis kembali selama lebih dari 10 tahun mampu
guna membantu para pertani mewadahi menghantarkan produktifitas pertanian
hasil tani yang dikumpulkan untuk kakao Jembrana dalam mengekspor hasil
diperdagangkan secara luas (Hasil panen hingga manannegara, ini terbukti
Wawancara, Ibu Agung Widiastuti,LSM dengan adanya kerjasama dengan
sektor pertanian, 2021). pemerintah Kabupaten Jembrana, LPEI,
ICCRI, Universitas Udayana serta lembaga
Program kakao lestari ada mulai
lainya yang membantu mendorong
tahun 2011, pada proses pelaksanaannya
keberlanjutan program kakao lestari.
program kakao lestari di Desa Nusasari
Berjalannya Program Kakao Lestari
digagas oleh Koperasi Kerta Semaya
memberikan nuansa pembelajaran dalam
Samaniya yang di damping oleh Kalimajari.
proses pemberdayaan semakin riil dan kuat.
Dalam perkembangannya program Kakao
Perjalanan program ini, akhirnya mampu
Lestari dibawah pelaksanaan koperasi terus
mengantarkan posisi Koperasi Kerta
membantu memperkuat produksi pertanian
Semaya Samaniya sebagai program
kakao dan mendukung potensi petani kakao
pertama di Indonesia yang menempatkan
yang dapat berjalan dengan stabil yang
koperasi, sebagai pemegang sertifikat UTZ
berkelanjutan. Program ini nantinya akan
(certification holder) (Kalimajari, 2021).
bermuara sebagai pengolahaan biji kakao
yang di fermentasi. Secara mendalam Sebagai sebuah program yang
program ini membantu keberlanjutan menempatkan Koperasi sebagai aktor yang
pertanian kakao mulai hulu hingga hilir yang mengkordinir dan membantu
dijabarkan mulai dari pemeriharaaan kebun, perkembangan program sudah
bibit hingga media tanam serta bagaimana memenangkan predikat Desa Kakao Devisa
perawatan perkebunan kakao yang mampu (DEKADE) di desa Nusasari oleh LPEI dan
menciptakan rasa yang unik serta diawasi oleh pemerintah. Hal ini sangat
terfermentasi biji yang akan di jual kepada penting dalam melihat ke-efektifitasan
buyer, dan memperjuangkan payung program Kakao Lestari. Efektivitas ialah

3
ukuran berhasil tidaknya pencapaian tujuan komunikasi antar beberapa kelompok tani.
suatu organisasi mencapai tujuannya Kondisi tersebut menjadikan penelitian ini
(Mardiasmo, 2017). Dalam hal ini efektivitas penting untuk di telili mengingat banyaknya
program harus memenuhi indikator tantangan yang dihadapi oleh Koperasi
Keberhasilan Program, Keberhasilan Kerta Semaya Samaniya dalam
Sasaran, Tingkat Kepuasan Program, pengelolaan Program Kakao Lestari. Hal ini
Tingkat Output Dan Input Serta Pencapaian memerlukan perhatian yang serius guna
Tujuan Menyeluruh menurut Campbell J.P meningkatkan potensi sumber daya alam
(Dalam Mutiarin Dyah dan Zaenudin Arif, dan sebagai penunjang peningkatan
2014:97). Penelitian ini akan melihat perekonomian daerah.
bagaimana efektivitas koperasi bersama
Secara mendalam awal mula
dengan kalimajari dalam menjalankan
perkembangan program kakao lestari ini,
program kakao lestari sesuai dengan
membantu perekonomian yang dimana
indikator efektivitas program. Program
sebelum adanya sentuhan program kakao
Kakao Lestari menyandang predikat Desa
lestari terdahap pertanian dan koperasi
Kakao Devisa (DEKADE) di Desa Nusasari
kakao yag sebelumnya tidak membantu
dibawah pemantauan Koperasi Kerta
perekonomian dan perkembangan
Semaya Samaniya sejak tahun 2019,
pertanian kakao. Dan adanya stigma buruk
(jembranakab.go.id, 2019). Kendati
akan koperasi dan petani kakao yang sering
demikian dalam pelaksanaan program
mengalami keterpurukan dari awal
tersebut tidak terlepas dari berbagai
peroduksi hingga panen dan harga jual yang
tantangan. Pertama, dalam internal
relatif tidak sesuai dengan pengeluaran dan
kelembagaan pengarahan, kurangnya
pemeliharaan. Serta dari kacamata
wawasan petani kakao terhadap kesertaaan
kemiskinan, angka kemiskinan pada
anggota program yang terhubung menjadi
Kabupaten jembrana per tahun 2010 yakni
anggota koperasi. Kedua, diperlukannya
21,30 ribu jiwa dapat dilihat bahwa sebelum
pendanaan modal yang cukup besar untuk
adanya program tersebut angka kemiskinan
digunakan dalam menjalankan program.
lebih tinggi di banding tahun 2020 yakni
Ketiga, dari sisi eksternal terdapat beberapa
sebesar 12,60 ribu jiwa (BPS,2020).
anggota petani yang mengikuti program
Keberhasilan dalam menyandang predikat
melakukan aksi yang menyimpang
Desa Kakao Devisa (DEKADE) oleh LPEI
(peralihan fungsi lahan kakao) dan tidak
tahun 2019, Program Kakao Lestari yang di
sesuai focus pada program yang dapat
kelola Koperasi menjadikan penelitian ini
menghambat anggota lainnya. Keempat,
menarik untuk di bahas. Penelitian ini akan
perubahan iklim yang mempengaruhi
melihat bagaimana koperasi bersama
kualitas kakao yang dijalankan dalam
yayasan LSM, melakukan pemerhatian lebih
program. Terakhir, manajemen sumber
pada potensi daerah guna memberikan
daya manusia yang kurang sehingga dalam
kelangsungan pertumbuhan tananam kakao
pelaksanaan program terdapat kesalahan

4
terbaik untuk keberlanjutan kehidupan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
masyarakat. Selain itu, penelitian ini dapat
Hasil Temuan
menjadi perontohan pengelolaan program
kakao lestari bagi daerah-daerah lain yang a. Keberhasilan program
ada di Indonesia dan memiliki potensi
Dalam proses pelaksanannya,
daerah yang sama. Bertitik tolak dari
program Kakao Lestari mendapatkan
permasalahan diatas, maka peneliti tertarik
tantangan atau hambatan pada
untuk melakukan penelitian dengan judul
pelaksanannya yakni bagaimana program
“Efektivitas Program Kakao Lestari dalam
Kakao Lestari yang mengedepankan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
program Kakao Berkelanjutan dan bebas
Desa Nusasari Kabupaten Jembrana”
bahan kimia dari prosesnya yang
2. KAJIAN PUSTAKA mengandalkan produk dan pengolahaan
organik. Tantangan tersebut yakni dari
Upaya menganalisis permasalahan yang
faktor iklim dan cuaca yang sulit diprediksi
ada dalam penelitian ini maka digunakanlah
dan tidak bisa dihalangi dan pada proses
teori pengukuran efektivitas program
pemeliharaan tanaman yang membutuhkan
menurut Campbell J.P (Dalam Mutiarin,
perhatian yang sangat lebih, lalu tantangan
2014:97) yang terdiri dari 5 indikator
dari internal program yang dimana stigma-
penyelesaian.
stigma masyarakat petani kakao yang
3. METODE PENELITIAN beranggapan bahwa program Kakao Lestari
sangat rumit dan terlalu bertele-tele dengan
Penelitian ini mengunakan jenis
banayaknya larangan yang ada dalam
penelitian kualitatif dengan pendekatan
proses pemeliharaannya dan adanya trust
deskriptif. Unit analisis dalam penelitian ini
issue terhadap koperasi Kerta Semaya
ialah Koperasi Kertha Semaya Samaniya.
Samaniya (KSS) akan perkembangan
Penelitian ini menggunakan teknik
kesejahteraan petani kakao, disamping
purposive sampling, dengan informannya
murahnya hasil panen yang dibeli dan
adalah Kepala Koperasi Kertha Semaya
kurang menguntungan petani kakao
Samaniya, Kepala LSM Kalimajari, Anggota
sehingga program Kakao Lestari diawal
Program Kakao Lestari, Tokoh masyarakat
dengan tidak adanya kaingin bergabung dari
(Prebekel Desa Nusasari). Adapun
para petani kakao karena harga tawar yang
instrumen pendukung penelitian ialah
biasa dibeli tengkulak sangat murah.
pedoman wawancara, kamera, dan alat
perekam. Data dianalisis dengan reduksi Petani kakao yang bergabung dalam
data, penyajian data, dan penarikan program Kakao Lestari mengambarkan
kesimpulan. bagaimana mekanisme yakni pertama
diberikan pengarahan pemetaaan clone
tanaman kakao dan pengklasifikasian
varietas yang ada di perkebunan kakao,

5
pembuatan pupuk dan pestisida organik bagaimana program Kakao Lestari harus
yang sesuai dengan jenis dan varietas terus membangun agar permasalahan-
kakao yang ada serta adanya proses permasalahan internal mapun eksternal
pengolahan hasil panen kakao yakni yang dialami bisa di minimalisir, lalu
pengolahan biji kakao yang difermentasi kekuarangan selanjutnya ialah publikasi
sesuai dengan standar dan tahapan yang mengenai bagaiman program Kakao Lestari
diajarkan, pengolahan biji kakao fermentasi itu ada dan keinginan para anggota yang
membangun dan memberikan harapan akan memandang bahwa program kakao lestari
kesejahteraan petani kakao dengan sudah mencapi level tinggiyakni mamu
penjualan biji kakao dengan harga tawar menjual hasil panen hingga kemancanegara
yang sesuai dengan proses panjang namun baik masyarakat khususnya
pengelolaan dan pemeliharaan tanaman Jembrana tidak banyak yang mengetahui
kakao. apa itu program Kakao Lestari.

b. Keberhasilan sasaran c. Kepuasan terhadap program

Indikator Keberhasilan Sasaran Program Kakao Lestari di Desa


dipahami sebagai pemusatan perhatian Nusasari, disampaikan anggota program
anatara masukan (input) dan keluaran Kakao Lestari bahwa kepuasan terhadap
(output) yang mana ukuran seberapa tinggi program Kakao Lestari mengacapi angka
atau rendahnya output dengan input 90%, angka kepuasan yang sangat tinggi
program. Pemusatan input dan output yang diberikan oleh anggota program
program membantu pengambaran terhadap bagaimana program Kakao Lestari
keefektivitasan program yang dijalankan. untuk para anggota. Meski mendapatka
Dalam keberhasilan sasaran bagaimana angka persentase tinggi namun masih
subjek program yakni (petani kakao) bisa memiliki kekuarangan yang dirasakan yakni
bergabung sesuai dengan tujuan program pada kurangnya pertahian secara
Kakao Lestari. Pada aspek keberhasilan mengkhusus untuk anggota program yang
sasaran melibatkan bagaimana kesesuaian lain tidak hanya berfokus pada ketua subak
sasaran program terpenuhi dengan baik. abian tapi kepada para anggota lainnya
sehigga tidak menimbukan keemburuan
Dalam pemusatan tujuan, program
dalam keingian perhatian lebih. Lebih lanjut
Kakao Lestari di Desa Nusasari secara
Yayasan Kaliamajari terhadap kepuasan
umum digambarkan sudah sesuai namun
program yakni dilihat bagaimana
tidak semuanya terpenuhi, adanya
pencapaian yang didapatkan dan
kekurangan -kekurangan yang masih nyata
bagaimana feedback anggota program
dalam program Kakao Lestari, dalam skala
kepada koperasi sebagai pekasana program
perbandingan kekurangan yang dimiliki
dalam melihat kepuasan program. Yayasan
program Kakao Lestari yakni 2 dari skala 10.
kalimajari sebagai pendamping juga menilai
Dijabarkan kekurangan disini dilihat
bahwa adanya rasa syukur karena para

6
anggota sangat berkontribusi banyak dan Bantuan kerjasama dari berbagai
menyampaikan kepuasan mereka yang pihakdalammembantu penyokong fasilitas
sangat tinggi akan program Kakao Lestari dan pemodalan program kakao lestari serta
dalam kehidupan mayarakat petani Kakao dapat melakukan penjualan biji kakao
Desa Nusasari. Prebekel Desa Nusasari fermentasi kemancanegara sebagai buyer
dalam melihat tanggapan dari adanya internasional dan kepada buyer nasional
Program Kakao Lestari di Desa Nusasari (lokal).
terkhususnya untuk para petani kakao
e. Pencapaian tujuan menyeluruh
bahwa adanya program Kakao Lestari
sangat membantu para petani dan juga para Program Kakao Lestari sudah
petani memberikan komentar yang sangat mencapai sudah menapai visi dan misi
baik, Prebekel Desa Nusasari program yakni digambarkan bahwa
menyampaikan bahwa disamping pengambungan koperasi kakao dengan
tanggapan yang positif ada juga yang masih pemberdayaan petani kakao sebagai
belum optimal yakni dari petani kakao nya penguatan keberlanjutan produktifitas kakao
masih yang belum merasa puas, meskipun yang telah terjalin, pada misinya program
demikian kecenderungan tanggapan positif kakao lestari sudah mencapai 4 poin dimana
yang disampaikan dari pada tanggapan komitmen anggota yang masih samapai
negative akan program kakao lestari. saat ini terus di galakkan dengan baik,
penguatan posisi tawar harga biji kakao
d. Tingkat output dan input
(fermentasi), dorongan kerjasama anatar
Program Kakao Lestari dalam anggota program dengan fasilitator program
outputnya menghasilkan yakni 4 keluaran yang menakup semua aspek komponen
seperti (1) Kemampuan pelaksana program didalamnya. Program Kakao Lestari dalam
kakao lestari yakni koperasi KSS beserta hal ini sudah menapai 90% kesesuaian
Kalimajari sudah mampu memberdayakan antara visi, misi da tujuan program kakao
petani untuk bisa sesuai dengan tujuan ari lestari di bentuk, ditambah dengan adanya
program kakao lestari, (2) Bisa membangun pendampingan seara mendalam program
petani kakao untuk ikut bekerja sama kakao lestari dari fasilitator program.
dengan baik dari segi kerja sama tim dan Hubungan antara setiap komponenya
rasa kepemilikan yang sangat tinggi akan sangat baik dimaksud hubungan anggota
program kakao lestari, (3) Adanya paying program kakao lestari yakni petani kakao
hukum yang dimiliki program kakao lestari dengan pelaksana program baik itu pihak
yang didukung pemerintahan Kabupaten koperasi KSS mauoun Yayasan kalimajari
Jembrana dari segi pemberian regulasi akan yang telah berjalan dengan baik, selain
program Kakao Lestari yang tertuang dalam demikian hubungan program kakao lestari
Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana dengan pemerintah yakni baik pemerintahan
Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Perlindungan kabupaten Jembrana maupun
Dan Pengembangan Komoditas Kakao, (4) pemerintahan desa menyampaikan respon

7
yang positif yakni adanya Peraturan lebih tinggi kesesuaain pemusata tujuan
Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 8 program Kakao Lestari.
Tahun 2020 Tentang Perlindungan Dan
c. Kepuasan terhadap program
Pengembangan Komoditas Kakao.
Penyampaian masukan dari Prebekel Desa Kepuasan Program dari program
Nusasari akan adanya program yakni Kakao Lestari belum sepenuhnya dalam
sangat membantu masyatakat petani kakao. kategori puas, yang dimana terdapat
keluhan-keluhan yang disampaikan
Analisis Hasil Temuan
masyarakat petani kakao dari adanya
a. Keberhasilan program program Kakao Lestari. Meski demikian
bahwa program kakao lestari sejatinya
Keberhasilan Program sudah
sudah diterima masyarakat petani kakao
berjalan dengan baik dan memenuhi
dalam hal membangun pertanian kakao
keoptimalan dalam proses pelaksanaannya
yang lebih baik dengan catatan, pada
yang mengacu pada aspek proses yang
proses pelaksanaan sosialisasi harus
tergambarkan bagaimana program kakao
mengedepankan bagaimana perasaan
lestari bisa dapat berkembang dan berjalan
petani kakao untuk lebih di perhatikan dan
dengan baik sesuai degan cita-cita program
juga memupuk rasa toleransi yang tinggi
yakni kakao berkelanjutan dan adanya
serta memupuk kedasaran untuk tidak
keberhasilan memegang sertifikasi dan
terlalu berasa adanya ketimpangan
predikat Desa Devisa sektor Kakao, dan
perasaan antara satu dengan yang lainnya.
aspek mekanisme yang dilihat bahwa
tahapan program kakao lestari sudah d. Tingkat output dan input
tergambarkan seara baik dan ber-urut yang
Indikator Tinggkat Output dan Input
membantu bagaimana setiap komponen
program Kakao Lestari dapat dinyatakan
yang bisa tersentuh secara rata dan imbang
Efisien dimana banyaknya Output (keluaran)
tentu saja konsep keberlajutan dan Lestari
dari pada Input (masukan) yang ada pada
yang tetap di usung sebagai tonggak dan
program Kakao Lestari. Banyaknya output
dasar awal.
dapat menggambarkan bahwa program
b. Keberhasilan sasaran Kakao Lestari sudah berkembang dengan
baik dan pada proses pelaksanaannya juga
Indikator Keberhasilan Sasaran pada
sudah sesuai dengan ranah program.
program Kakao Lestari belum sepenuhnya
Efiensi program kakao lestari tentu juga
berjalan sesuai dengan pemusatan tujuan
sangat membantu program kakao lestari
program, dalam artian adanya kekurangan -
untuk kedepannya.
kekuarangan yang terjadi dalam program
Kakao Lestari. Meski belum sepenuhnya e. Pencapaian tujuan menyeluruh
berjalan sesuai namun jika dilihat perdata
Indikator Pencapaian Tujuan
Menyeluruh yang dilihat dari sesuaiannya

8
visi, misi, dan tujuan program Kakao Lestari 5. PENUTUP
yang terlihat bahwa program kakao lestari
Kesimpulan
sudah sesuai dengan visi misi, serta tujuan
programnya, adanya penjalinan hubungan a. Indikator Keberhasilan Program, dapat
yang sangat baik dari seri pemerintahan dikatakan optimal karena program kakao
Daerah dan juga Prebekel Desa Nusasari. lestari sudah mampu menjalankan
program dengan baik dan sejauh ini
Faktor Penghambat Program
program kakao lestari telah
1. Kurangnya Sumber Daya Manusia menghantarkan banyak prestasi serta
(SDM) terpenuhinya visi misi program kakao
2. Kurangnya publikasi program yang lestari. Keberhasilan program yang
menjadi rasa turunnya semangat dilihat dengan mampunya program
anggota kakao lestari menyangdang sertifikasi
3. Pendekatan sosialisasi yang belum UTZ Organic EU, dan USDA serta
sepenuhnya tercapai predikat Desa Devisa sebagai bentuk
penghargaaan atas berasilnya
Faktor Pendukung Program
mengekspor biji kakao fermentasi.
1. Adanya Peraturan Daerah terhadap b. Indikator Keberhasilan Sasaran, dapat
Program dikatakan belum sepenuhnya optimal
2. Tata Prosedural Program (Monitoring, karena belum sepenuhnya berjalan
Evaluasi, Kotak Pengaduan) sesuai dengan pemusatan tujuan
program, dalam artian adanya
Rekomendasi
kekurangan-kekuarangan yang terjadi
1. Terdapat beberapa rekomendasi yang dalam program Kakao Lestari. Meski
dapat peneliti berikan, sebagai berikut: belum sepenuhnya berjalan sesuai
2. Sumber daya manusia pada anggota namun jika dilihat per-data lebih tinggi
program Kakao Lestari di Desa Nusasari kesesuaain pemusatan tujuan program
perlu di perhatikan Kakao Lestari.
3. Pengoptimalan media dan advokasi c. Indikator Kepuasan Terhadap Program
pemerintah dalam pempublikasian sudah berjalan dengan baik namun
program terdapat masukan- masukan dari
4. Teknik pendekatan yang lebih khusus pelaksana program (anggota petani
terhadap anggota program yang memiliki kakao). Program kaka lestari secara
pengetahuan minim garis besar dari pelaksana program
5. Penggerakan dan penciptaan kerjasama sudah banyak yang mengatakan puas
terhadap akademisi yang lebih intens namun adanya masukan terhadap
dalam penciptaan pengukuraan cuaca program yakni perlunay peningkatan
dan iklim sosialisasi secara menyeluruh dan

9
mendekat terhadap setiap anggota b. Kepada Yayasan Kalimajari, dalam
masyarakat. pelaksanan program tentu harus
d. Indikator Tingkat Output dan Input dapat membantu memperkembangkan SDM
dikatakan sesuai, dilihat dari program anggota program agar terciptanya
kakaolestari yang dapat dikategorikan pemikiran yang maju. Hal ini dapat
efisien karena banyaknya output dilakukan dengan cara pembuatan
(keluaran) dari pada input (masukan). kegiatan pendegar terkait bagaimana
Tinggina output program kakao lestari menjalin dan melakukankomunikasi
dapat memperlihatkan bagaimana anatar anggota, pelaksana maupun
perkembangan baik yang ada di program pihak ketiga serta dengan
kakao lestari dan dalam proses menambahkan modul untuk pengertian
pelaksanaannya sudah sudah sesuai diri.
dengan ranah program. c. Kepada masyarakat Desa Nusasari
e. Indikator Tujuan Menyeluruh dapat (petani kakao) diharapkan agar mampu
dikatakan sudah terlaksana dengan baik, berpartisipasi dengan baik tanpa adanya
dilihat dari sesuaiannya visi, misi, dan persegesekananagar anggota dan tidak
tujuan program Kakao pada proses merugikan pelaksana program yang
pelaksanaanya, adanya penjalinan mana berperan menurunnya kesadaran
hubungan yang sangat baik dari seri diri akan komitmen program.
pemerintahan Daerah dan juga Prebekel d. Kepada Pemerintah Kabupaten
Desa Nusasari yang terlihat dari adanya Jembrana diharapkan untuk terus
komunikasi baik antara Prebekel dan membantu perkembangan media dan
adanya reguliasi yang dimuat oleh publikasi seputar program Kakao Lestari
Pemerintah Kabupaten Jembrana. sehingga sebagaibentuk daya tarik
maysarakat luar dan sebagai aset
Saran
daerah untuk lebih maju kedepannya.
Adapun saran yang dapat penulis e. Kepada peneliti lain diharapkan dapat
sampaikan terkait ini adalah sebagai berikut: mengembangkan penelitian ini sehingga
memperoleh temuan yang semakin
a. Kepada Koperasi Kerta Semaya
optimal sesuai dengan perkembangan
Samaniya diharapkan untuk terus dapat
zaman dan ilmu pengetahuan.
mengoptimalkan program Kakao Lestari
dari segi pensosialisan program kakao DAFTAR PUSTAKA
lestari. Hal ini dapat bertujuan sebagai
Sumber Buku
bentuk keperhatian pelaksana
programterhadap anggota program Steers Richard. M.. 2005. Efektivitas
sehingga semakin berkembangnya Organisasi (Terjemahan). Jakarta:
program Kakao Lestari. Erlangga

10
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pegawai pada Kantor Dinas
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Kependudukan dan Catatan Sipil
Bandung: Alfabeta. Kabupaten Tabanan. Diakses
pada laman
Sumber Jurnal atau Penelitian
https://www.neliti.com/publication
Akmel, J. E. (2018). Analisis Efektivitas s/165169/pengaruh-
Program Beras Miskin (RASKIN) implementasikearsipan-terhadap-
Dalam Meningkatkan efektivitas-kinerja-pegawai-pada-
Kesejahteraan Masyarakat kantor pada tanggal 29 Juni 2022
Perspektif Ekonomi Islam (Studi
Sumber Artikel
Kecamatan Sukarame Kota
Bandar Lampung) (Doctoral Jembranakab. 2019, Jembrana Miliki Desa
dissertation, UIN Raden Intan Devisa Sektor Kakao Pertama di
Lampung). Indonesia,
https://jembranakab.go.id/index.p
Amiruddin, M. (2014). Analisis Efektivitas
hp?module=detailberita&id=3110
Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Sumber Peraturan Perundang-
Dalam Meningkatkan Undangan
Kesejahteraan Masyarakat Desa
Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana
Balongmojo Mojokerto (Doctoral
Nomor 8 Tahun 2020 Tentang
dissertation, UIN Sunan Ampel
Perlindungan Dan
Surabaya).
Pengembangan Komoditas Kakao
Wismayanti, Kadek Wiwin Dwi. 2020.
Bupati Jembrana Provinsi Bali Peraturan
Efektivitas Program Badung Anti
Bupati Jembrana Nomor 43 Tahun
Kantong Plastik “BATIK” Berbasis
2015 Tentang Pengembangan
Kearifan Lokal dalam Upaya
Kawasan Tanaman Kakao
Mengurangi Sampah Plastik di
Kabupaten Jembrana
Kabupaten Badung (Studi kasus di
desa adat sempidi, kecamatan
mengwi, kabupaten badung).
Diakses pada laman
http://ejurnal.binawakya.or.id/inde
x.php/MBI/article/view/783 pada
tanggal 29 Juni 2022.

Yudharta, I Putu Dharmanu. 2016.


Pengaruh Implementasi Kearsipan
terhadap Efektivitas Kinerja

11

Anda mungkin juga menyukai