Anda di halaman 1dari 2

Petaka Sistem Kebut Semalam

Namaku Reza, tapi bolehlah dipanggil Jeromenya SMP Nusa Bangsa. Ya, karena aku
punya kemampuan berhitung Matematika paling cepat di kelasku saat ini. Selain pelajaran
Matematika, aku juga cukup pintar di mata pelajaran lainnya. Tidak mengherankan bukan jika
aku selalu masuk peringkat lima besar di kelas sejak duduk di Sekolah Dasar.
Selain jago Matematika, aku juga jago bermain game online. Tapi meskipun aku rajin
bermain game online, aku selalu menyempatkan waktu mengerjakan PR dari guruku. Aku juga
masih sempat membantu ibu jika diminta tolong. Jadi, tidak mengherankan jika ibu tidak pernah
memarahiku meskipun aku sering bermain game online.
Senin depan di sekolah akan diadakan Penilaian Akhir Semester (PAS). Tapi karena aku
berfikir aku adalah siswa yang cukup pintar dan juga rajin mengerjakan PR. Aku memutuskan
untuk belajar dengan sistem kebut semalam. Hal ini bukan tanpa alasan, karena di hari Sabtu dan
Minggunya aku akan mengikuti turnamen game online.
Jadwal PAS di hari Senin adalah Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama. Saat
mengerjakan soal Bahasa Indonesia aku masih merasa tenang karena bisa mengerjakan semua
soalnya. Tapi saat mengerjakan soal Pendidikan Agama, aku merasa kaget karena banyak soal
yang tidak bisa kujawab. Begitupun di hari selanjutnya, banyak soal PAS dari berbagai mata
pelajaran yang tidak bisa kukerjakan selain Matematika.
Hari ini tepat dua minggu setelah PAS. Dan hari ini adalah hari dimana raportku akan
dibagikan. Persis seperti dugaanku, ya nilai-nilaiku anjlok luar biasa. Ibuku juga kaget
mengetahui nilai-nilaiku semester ini. Hanya nilai Matematiku saja yang masih bagus dan
sisanya zonk. Aku juga tidak masuk dalam lima besar. Bahkan terlempar jauh hampir di paling
belakang. Aku sungguh menyesal dan takut sampai dirumah ibu akan marah.
Sesaat setelah sampai di rumah sebelum ibu memarahiku, aku minta maaf terlebih dahulu
kepada ibuku. Lalu ibu bertanya mengapa nilaiku bisa sampai sangat anjlok. Aku akhirnya
menceritakan detail kronologinya. Hingga ibu akhirnya menasehatiku agar aku lebih bijak dalam
membagi waktu. Kata ibu aku boleh bermain game online, tetapi itu sebagai hiburan bukan suatu
kegiatan yang justru mengganggu tugas utamaku untuk belajar.
Pesan yang dapat diambil dari cerita ini adalah lebih bijaklah dalam menggunakan waktu.
Menggunakan waktu untuk mencari hiburan juga diperkenankan, tapi jangan sampai waktu kita
gunakan untuk mencari hiburan, justru mengakibatkan tugas utama kita terkesampingkan.

Anda mungkin juga menyukai