Oleh :
Kelompok 6
Fauziah Nur Rahmah 2282133076, Indri Lutfiah 2282133096, Achmad Sidik An
Nabiil 2282133100, Taqiyatul Adhwa Elhakimi 2282133101.
ABSTRAK :
Pasar modal mengalami transformasi signifikan seiring dengan perkembangan
industri keuangan digital atau fintech, di mana struktur pendanaan kontrak investasi
kolektif menjadi poin fokus utama. Artikel ini menyoroti peran krusial investasi
kolektif, seperti dana investasi dan reksa dana, dalam memberikan akses yang luas
terhadap berbagai kelas aset dan strategi investasi bagi para investor. Keunggulan
struktur ini terletak pada diversifikasi, likuiditas, dan profesionalisme pengelolaan dana,
menjadikannya opsi menarik bagi mereka yang mengincar potensi keuntungan sambil
meminimalkan risiko. Fintech memberikan pengaruh positif dengan memperbaiki
struktur pendanaan kontrak investasi kolektif melalui inovasi teknologi keuangan,
memfasilitasi aksesibilitas, transparansi, dan efisiensi dalam manajemen dana investasi.
Berbagai platform fintech membuka pintu bagi partisipasi investor dalam investasi
kolektif, dan artikel ini merinci temuan terkini dari jurnal-jurnal berakreditasi untuk
memberikan pemahaman mendalam mengenai evolusi struktur pendanaan ini serta
dampaknya terhadap pasar modal. Dengan fokus pada cara fintech mempercepat
perubahan paradigma investasi kolektif, penelitian ini bertujuan memberikan wawasan
tentang kontribusi fintech terhadap perkembangan pasar modal secara keseluruhan.
Kata kunci : Pasar Modal, Fintech, Kontrak Investasi Kolektif
PENDAHULUAN :
Dalam era yang terus berkembang dengan pesat, pasar modal menjadi pusat
perhatian bagi para pelaku ekonomi, investor, dan pemerhati keuangan. Dinamika pasar
modal telah bertransformasi secara signifikan, terutama dengan munculnya industri
keuangan digital atau fintech yang mengubah cara tradisional kita memandang dan
berpartisipasi dalam investasi. Salah satu aspek yang menjadi fokus utama dalam
perkembangan pasar modal saat ini adalah struktur pendanaan kontrak investasi
kolektif.
Investasi kolektif, yang seringkali diwakili oleh dana investasi, reksa dana, dan
bentuk-bentuk lainnya, telah menjadi instrumen yang semakin populer di kalangan
investor. Mekanisme ini memungkinkan investor untuk menggabungkan sumber daya
mereka untuk mencapai tujuan investasi bersama, membuka pintu akses ke berbagai
kelas aset dan strategi investasi yang mungkin sulit diakses secara individu.
Struktur pendanaan kontrak investasi kolektif menawarkan keunggulan dalam
hal diversifikasi, likuiditas, dan profesionalisme pengelolaan dana. Dengan beragamnya
instrumen investasi yang dapat diakses melalui kontrak investasi kolektif, investor
memiliki kesempatan untuk meraih potensi keuntungan yang lebih tinggi, sekaligus
meminimalkan risiko melalui alokasi aset yang cermat.
Perkembangan fintech turut memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan
struktur pendanaan kontrak investasi kolektif. Inovasi teknologi keuangan telah
memfasilitasi aksesibilitas, transparansi, dan efisiensi dalam manajemen dana investasi.
Berbagai platform fintech telah muncul, menawarkan solusi yang memungkinkan
investor untuk berpartisipasi dalam investasi kolektif dengan cara yang lebih sederhana
dan terukur.
Melalui tulisan ini, kita akan menjelajahi lebih dalam struktur pendanaan
kontrak investasi kolektif, mengeksplorasi peran fintech dalam mengubah lanskap
investasi, dan membahas implikasi jangka panjang dari evolusi ini terhadap pasar modal
secara keseluruhan. Dengan merujuk pada jurnal-jurnal berakreditasi, kita dapat
menggali lebih dalam penelitian dan temuan terkini yang menjadi dasar bagi
pemahaman mendalam mengenai struktur pendanaan kontrak investasi kolektif di era
fintech.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan sebuah studi pustaka atau Library Research, dimana
data diperoleh melalui penelusuran berbagai artikel review yang berhubungan dengan
Pasar Modal dan Kontrak Investasi Kolektif. Metode penelitian ini ialah penelitian
kepustakaan yang menggali data dari bermacam sumber literatur, dan penelitian ini
difokuskan pada analisis deskriptif dengan menggambarkan data, lalu menganalisis
serta membahasnya sehingga data yang diperoleh bisa diinterpretasikan dengan jelas.
PEMBAHASAN
Pasar Modal
Pasar modal/Capital Market merupakan salah satu pasar keuangan dana jangka
panjang, jika dilihat dalam arti sempit ialah pasar yang konkrit. Instrumen keuangan
yang digunakan di pasar modal umumnya antara lain saham, obligasi, dan reksadana.
Dalam arti sempit lainnya adalah pasar modal yaitu suatu tempat dalam apengertian
fisik yang terorganisasi tempat efek diperdagangkan yang disebut Bursa Efek. Bursa
Efek adalah tempat sistem yang terorganisasi untuk mempertemukan seorang penjual
dan seorang pembeli efek yang harus dilakukan secara langsung atau melalui wakilnya.
Bursa Efek berfungsi untuk memberi perlindungan kontitusi pasar dan menciptakan
harga efek yang wajar melalui mekanisme suatu permintaan dan penawaran.
Pasar modal saat ini mengalami transformasi teknologi yang cukup siginifikan,
khususnya yang terjadi pada generasi milenial. Dalam perubahan teknologi memberikan
manfaat yang cukup besar bagi para investor agar lebih mudah diakses dan menarik
banyak investor lainnya. Transformasi pasar modal didorong oleh beberapa alasan
seperti peningkatan populasi kelas menengah, dampak pandemi COVID-19, dan
pesatnya perkembangan tekonologi digital. Namun hal ini menghadirkan peluang dan
tantangan, termasuk dalam perubahan pola pikir masyarakat yang awalnya menabung
menjadi berinvestasi, serta perlunya adaptasi terhadap perkembangan teknologi yang
masif di era digital.
Transformasi pasar modal merupakan proses berkelanjutan yang memerlukan
upaya berkelanjutan untuk meningkatkan literasi dan inklusi, meningkatkan keamanan
siber, dan mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten. Singkatnya,
transformasi pasar modal melibatkan tekonologi, lalu adanya peningkatan pendidikan,
dan penyesuaian strategi bisnis dapat menjamin stabilitas dan pertumbuhan pasar modal
yang jauh lebih baik.
Sejauh ini transformasi pasar modal mengalami beberapa tantangan dalam
perkembangan untuk menyosong transformasi digital. Tantangan pertma, terkait dengan
literasi dan inklusi yang amsih rendah di pasar modal, atau belum mencapai 10%.
Kemudian, risiko keamanan SDM yang mempuni dan berdaya saing di bidang teknologi
informasi. Kedua, tidak kalah penting dalam big data saat di satu sisi kita mengamankan
siber, dan mitigasi segala risiko-risiko yang mungkin bisa diperkecil ruangnya.
Lembaga pengawasan keuangan OJK mengeluarkan beberapa kebijakan untuk
merespon sejumlah tantangan transformasi digital di sektor pasar modal, seperti
menerbitkan regulasi di sektor perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non bank
(IKNB) yang bertujuan untuk menigkatkan tata kelola teknologi informasi, manajemen
risiko, ketahanan dan keamanan siber, pengelolaan dan perlindungan data, dan lainnya.
Selain itu, menerbitkan regulasi untuk memberikan kemudahan bagi pelaku sektor jasa
keuangan (SJK), menerapkan supervisory technology (Suptech), dan regulatory
technology (Regtech).
Tugas dan Manfaat Bursa Efek
Tugas bursa efek yaitu sebagai berikut:
a. Tempat penyedia semua sarana perdagangan efek
b. Membuat peraturan yang berkaitan dengan kegiatan bursa
c. Mengusahakan likuiditas instrumen
d. Menahan praktik-praktik yang dilarang di bursa (insider trading, kolusi,
pembentukan harga yang tidak wajar, dan sebagainya)
e. Menyebarluaskan informasi bursa
f. Melahirkan instrumen dan jasa baru.
Manfaat adanya bursa efek yaitu sebagai berikut:
a. Tempat menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha
sekaligus memungkinkan alokasi sumber dan secara optimal.
b. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya
diverifikasi
c. Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.
d. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah
e. Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profeksionalisme, berusaha
menciptakan iklim yang sehat
f. Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.
g. Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyai
prospek
h. Alternatif investasi yang memberikan suatu potensi keuntungan dengan risiko
yang dapat diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi
investasi.
i. Membuka keterbuakaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosia
KESIMPULAN
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah suatu bentuk investasi di mana
sejumlah orang berkumpul untuk mengumpulkan uang secara bersama-sama. Ide
utamanya adalah bahwa dengan menggabungkan dana mereka, mereka dapat
berinvestasi dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan instrumen
pasar uang lainnya.
Dengan munculnya teknologi finansal (Fintech), kontrak investasi kolektif dapat
dilakukan dengan cara yang lebih mudah dan cepat. Platform Fintech terbaru dapat
membantu memecahkan masalah yang mungkin terjadi dalam kontrak investasi kolektif,
seperti masalah transfer dana, pencatatan transaksi, dan masalah privasi data. Selain itu,
platform Fintech juga dapat memberikan akses instan ke produk investasi serta
membantu investor dalam memonitor keuangan mereka.
Dulu, kontrak investasi kolektif dilakukan secara manual dengan cara
mengirimkan uang melalui transfer bank atau mengisi formulir investasi yang diminta
oleh perusahaan manajer investasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, layanan
kontrak investasi kolektif semakin berkembang dan dapat dilakukan dengan mudah
serta cepat melalui platform Fintech.
DAFTAR PUSTAKA
Meilanda, I. (2010). Penerapan nilai pasar wajar efek dalam portofolio reksa dana
berbentuk kontrak investasi kolektif (Doctoral dissertation, Universitas Indonesia.
Fakultas Hukum).
Sya’ban, G. A., Rika Nur Amelia, Ummul Karomah, Achmad Ferdian Afrizal, & Eny
Latifah. (2023). PERAN AKUNTASI SYARIAH DALAM MENINGKATKAN
MINAT INVESTOR PADA PERUSAHAAN BERBASIS SYARIAH. Journal
Economics Technology And Entrepreneur, 2(01 Maret), 396–405.
AGUSTINA, RISDA; KHOIRIYAH, Rahmawati. ANALISIS KINERJA
REKSADANA SYARIAH MENGGUNAKAN RASIO CAGR (COMPOUNDED
ANNUAL GROWTH RATE), DRAWDOWN RATIO, EXSPENSE RATIO
DAN TOTAL AUM (ASSET UNDER MANAGEMENT) PADA APLIKASI
BIBIT TAHUN 2020-2021. 2023.
PERWIRA, Aldebaran Yudha. Eksistensi fintech syariah di Indonesia. Jurnal Hukum
Ekonomi Islam, 2018, 2.1: 32-43.
AZIZ, Fadhil Abdul. PENERIMAAN DAN PENGGUNAAN APLIKASI INVESTASI
PENDEKATAN UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE AND USE OF
TECHNOLOGY (UTAUT)(Studi Kasus Investor Ajaib di Priangan Timur). 2023.
ASRIL, Juli. Aspek Hukum Reksadana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Dalam
Hukum Positif Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi
(MEA), 2018, 2.3: 233-253.