Anda di halaman 1dari 4

INFLUENZA

No. Dokumen : 058G/SOP_UKP/PU/2017


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 18 Mei 2017
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. SUPARDI
TERIGAS NIP. 198201152010011018
1. Pengertian Influenza adalah penyakit menular disebabkan oleh virus RNA dengan gejala
demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit
kepala, lemah badan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah–langkah penanganan dan tindak lanjut penderita
influenza.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 010 Tahun 2017 tentang Jenis Pelayanan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2015
5. Alat & 1. Alat tulis kantor
Bahan 2. Alat pemeriksaan medis dasar
3. Rekam medis pasien
4. Form rujukan internal jika diperlukan
5. Form rujukan tingkat lanjut jika terjadi komplikasi
6. Kertas resep
6. Langkah- 1. Menerima rekam medis, identifikasi, memanggil pasien sesuai urut pasien dan
langkah mempersilahkan pasien duduk
2. Anamnesis : demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi
dan badan, sakit kepala, lemah badan.
3. Pemeriksaan Fisik dan penunjang sederhana
a. Pemeriksaan Fisik : febris, rinore, mukosa hidung edema
b. Pemeriksaan penunjang: tidak diperlukan
4. Penegakan Diagnostik :
diagnosis klinis
a. Terjadi tiba-tiba/akut
b. Demam
c. Gejala saluran pernapasan seperti batuk, tidak ada lokasi spesifik dari
keluhan yang timbul
d. Terdapat penyakit serupa di lingkungan penderita
5. Penatalaksanaan
a. Tatalaksana influenza umumnya tanpa obat (self-limited disease )
b. Terapi simptomatik per oral
 Antipiretik.
Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4 x 500 mg/hari (10-15 mg/kgBB), atau
ibuprofen 3-4 x 200-400 mg/hari (5-10 mg/kgBB).
 Dekongestan, seperti pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6 jam)
 Antihistamin, seperti klorfeniramin 4-6 mg sebanyak 3-4 kali/hari, atau
difenhidramin, 25-50 mg setiap 4-6 jam, atau loratadin atau cetirizine 10
mg dosis tunggal (pada anak loratadin 0,5 mg/kgBB dan setirizin 0,3
mg/kgBB).
 Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila disertai batuk.
c. Konseling dan Edukasi
 Edukasi
(a) Edukasi terutama ditujukan untuk individu, keluarga dan orang-
orang terdekat dan lingkungannya. Penyebaran penyakit ini melalui
udara sehingga lingkungan rumah harus memenuhi persyaratan
rumah sehat, peningkatan higiene dan sanitasi lingkungan serta etika
batuk dan pemakaian masker
(b) Pencegahan
Imunisasi influenza, terutama bagi orang-orang risiko tinggi.
d. Diagnosis Banding : faringitis, tonsilitis, laringitis
e. Komplikasi : infeksi sekunder oleh bakteri, pneumonia
6. Tulis terapi dikertas resep, berikan ke pasien
7. Rujukan tingkat lanjut,bila tidak mampu ditangani
8. Surat keterangan sakit, bila diperlukan
9. Catat dalam rekam medis
7. Bagan Alir
Menerima rekam medis Memanggil pasien sesuai
urut pasien dan
mempersilahkan pasien
duduk

Anamnesa Reidentifikasi

Pemeriksaan Tentukan diagnosa


fisik medis sesuai standar
profesi

Penatalaksanaan YA
Dapat
ditangani

TIDAK

Tulis terapi di Rujukan tingkat


kertas resep lanjut,bila tidak mampu
ditangani

Surat keterangan
sakit bila diperlukan

Catat dalam rekam


medis

8. Hal-hal Kejujuran pasien dalam memberikan keterangan tentang keluhan penyakit


yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan umum
2. Ruang gizi
3. Ruang laboratorium
10. Dokumen Rekam medis pasien
terkait
11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
DAFTAR TILIK PENGKAJIAN AWAL KLINIS

No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah dokter menerima rekam medis yang sudah di
anamnesa paramedis?
2. Apakah dokter memanggil pasien sesuai urut?
3. Apakah dokter mempersilahkan pasien untuk duduk?
4. Apakah dokter mencocokkan identitas pasien dengan
rekam medis pasien?
5. Apakah dokter melakukan anamnesa ulang?
6. Apakah dokter melakukan pemeriksaan fisik?
7. Apakah dokter melakukan pemeriksaan penunjang bila
diperlukan?
8. Apakah dokter menetukan diagnosa medis sesuai
standar profesi?
9. Apakah dokter menentukan terapi sesuai diagnosa
medis ?
10. Apakah dokter melakukan tindakan medis diruang
tindakan bila diperlukan?
11. Apakah dokter memberikan rujukan tingkat lanjut bila
tidak mampu ditangani?
12. Apakah dokter memberikan surat keterangan sakit bila
diperlukan?
13. Apakah dokter menulis terapi di kertas resep dan
memberikannya kepada pasien?
14. Apakah dokter mencatat semua kegiatan direkam
medis?

NILAI :............

Auditor Pelaksana/Auditee

( …………………….) ( ……………...……..)

Anda mungkin juga menyukai