Anda di halaman 1dari 4

DIABETES MELLITUS TIPE 2

No. Dokumen : 058D/SOP_UKP/PU/2017


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal terbit : 18 Mei 2017
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr. SUPARDI
TERIGAS NIP. 198201152010011018
1. Pengertian Diabetes Mellitus tipe 2 adalah kumpulan gejala yang ditandai oleh hiperglikemia
akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-
duanya
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah–langkah penanganan dan tindak lanjut penderita
DM.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Terigas Nomor 010 Tahun 2017 tentang Jenis
Pelayanan
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer tahun 2015
5. Alat& 1. Alat tulis kantor
Bahan 2. Alat pemeriksaan medis dasar
3. Rekam medis pasien
4. Form rujukan internal jika diperlukan
5. Form rujukan tingkat lanjut jika terjadi komplikasi
6. Kertas resep
6. Langkah- 1. Menerima rekam medis
langkah 2. Memanggil pasien sesuai urut pasien dan mempersilahkan pasien duduk
3. Reidentifikasi pasien
4. Anamnesis :
Keluhan khas :
a. Polifagia
b. Poliuri
c. Polidipsi
d. Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya
Keluhan tidak khas: lemah, kesemutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas),
gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulvae
pada wanita, luka yang sulit sembuh
5. Pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana
Pemeriksaan Fisik :
a. Penilaian berat badan
b. Mata : Penurunan visus, lensa mata buram
c. Extremitas : Uji sensibilitas kulit dengan mikrofilamen
Pemeriksaan Penunjang
a. Gula Darah Puasa
b. Gula Darah 2 jam Post Prandial
c. Urinalisis
d. EKG
6. Penegakan Diagnostik :
a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + GDS ≥ 200 mg/dL
b. Gejala Klasik DM + GDP ≥ 126 mg/dl.
c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa oral
(TTGO)> 200 mg/dL
7.Penatalaksanaan
a. Terapi medikamentosa
 OHO dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai
respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.
 Sulfonilurea: 15 –30 menit sebelum makan.
 Metformin : sebelum/pada saat/sesudah makan.
b. Konseling dan Edukasi
 Penyakit DM tipe 2 tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol
 Gaya hidup sehat harus diterapkan pada penderita misalnya olahraga,
menghindari rokok, dan menjaga pola makan.
 Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap minggu
8. Komplikasi
a. Akut :Ketoasidosis diabetik, Hiperosmolar non ketotik, Hipoglikemia
b. Kronik : Makroangiopati: Pembuluh darah jantung, Pembuluh darah perifer,
Pembuluh darah otak
c. Mikroangiopati: Pembuluh darah kapiler retina, pembuluh darah kapiler renal
d. Neuropati
e. Gabungan: Kardiomiopati, rentan infeksi, kaki diabetik, disfungsi ereksi
11. Tulis terapi dikertas resep, berikan ke pasien
12. Rujukan tingkat lanjut,bila tidak mampu ditangani
13. Surat keterangan sakit, bila diperlukan
14. Catat dalam rekam medis
7. Bagan Alir
Menerima rekam medis Memanggil pasien sesuai
urut pasien dan
mempersilahkan pasien
duduk

Anamnesa Reidentifikasi

Pemeriksaan Tentukan diagnosa


fisik medis sesuai standar
profesi

Penatalaksanaan YA
Dapat ditangani

TIDAK
Tulis terapi di Rujukan tingkat lanjut,
kertas resep,
berikan ke pasien

Surat keterangan
sakit bila diperlukan

Catat dalam rekam


medis
8. Hal-hal yang Kejujuran pasien dalam memberikan keterangan tentang keluhan penyakit
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan umum
2. Ruang gizi
3. Ruang laboratorium
10. Dokumen Rekam medis pasien
terkait
11. Rekaman
historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan diberlakukan
DAFTAR TILIK PENGKAJIAN AWAL KLINIS

No Kegiatan Ya Tidak
1. Apakah dokter menerima rekam medis yang sudah di
anamnesa paramedis?
2. Apakah dokter memanggil pasien sesuai urut?
3. Apakah dokter mempersilahkan pasien untuk duduk?
4. Apakah dokter mencocokkan identitas pasien dengan
rekam medis pasien?
5. Apakah dokter melakukan anamnesa ulang?
6. Apakah dokter melakukan pemeriksaan fisik?
7. Apakah dokter melakukan pemeriksaan penunjang bila
diperlukan?
8. Apakah dokter menetukan diagnosa medis sesuai standar
profesi?
9. Apakah dokter menentukan terapi sesuai diagnosa medis ?
10. Apakah dokter melakukan tindakan medis diruang tindakan
bila diperlukan?
11. Apakah dokter memberikan rujukan tingkat lanjut bila tidak
mampu ditangani?
12. Apakah dokter memberikan surat keterangan sakit bila
diperlukan?
13. Apakah dokter menulis terapi di kertas resep dan
memberikannya kepada pasien?
14. Apakah dokter mencatat semua kegiatan direkam medis?

CR :............%

Auditor Auditee

( …………………….) ( ……………...……..)

Anda mungkin juga menyukai