Detik Edu Home
Detik Edu Home
Home
Sekolah
Perguruan Tinggi
Beasiswa
Edutainment
Seleksi Masuk PT
Detikpedia
Foto
Video
Infografis
Indeks
search
Most Popular
Peringkat Universitas
Bank Soal
detikEdu
DetikPedia
Studi: Kekerasan pada Guru Tak Efektif jika Diatasi dengan Skors atau DO Murid
Novia Aisyah - detikEdu
Sabtu, 25 Nov 2023 15:00 WIB
Colour backlit image of the silhouette of a woman with her hands pressed against a
glass window. The silhouette is distorted, and the arms elongated, giving an alien-
like quality. The image is sinister and foreboding, with an element of horror. It
is as if the woman is trying to escape from behind the glass. Horizontal image with
copy space. Foto: iStock
Daftar Isi
Jakarta -
Kekerasan di sekolah dapat dilakukan oleh siapa saja terhadap siapa saja, tak
terkecuali dari murid kepada guru. Menurut sebuah studi yang diterbitkan belum lama
ini oleh American Psychological Association, hukuman semacam skorsing tidaklah
efektif.
Kesimpulan tersebut didapat dari para guru yang terlibat dalam penelitian. Para
guru menilai, skorsing atau mengeluarkan murid adalah cara paling tidak efektif
untuk mengatasi kekerasan murid terhadap guru. Sebaliknya, strategi terbaiknya
adalah upaya pencegahan, misalnya konseling untuk siswa bermasalah dan memperbaiki
iklim atau situasi di sekolah.
Baca juga:
Itjen Kemendikbud: Anak Boleh Mendapatkan Sanksi Fisik Saat Pembelajaran, Asal....
Baca juga:
Konseling dalam Dunia Pendidikan, Bukan Sekadar Curhat dengan Guru BK
ADVERTISEMENT
"Guru adalah ahli di lapangan, dan hasil penelitian kami menunjukkan bahwa mereka
percaya bahwa strategi pencegahan adalah strategi yang paling berhasil di sekolah,
daripada mengecualikan anak-anak yang bermasalah," ujar Andrew Perry, penulis utama
studi, dikutip dari Science Daily.
Kekerasan terhadap guru bisa lebih tinggi jika disiplin yang diterapkan dalam
bentuk alienasi. Hal tersebut lantaran tindakan skorsing atau mengeluarkan dari
sekolah membuat siswa semakin marah dan menyebabkan lebih banyak kekerasan, kata
rekan penulis studi Eric Anderman, profesor psikologi pendidikan di Ohio State
University.
"Mengeluarkan siswa tersebut tidak membuat sekolah lebih aman dalam jangka
panjang," kata Anderman.
"Dan hal ini tentu saja tidak mengatasi masalah mendasar yang menyebabkan perilaku
kekerasan tersebut," imbuhnya.
Data untuk penelitian ini berasal dari survei web yang dilakukan pada tahun 2020-
2021 terhadap 4.471 guru pra-K hingga kelas 12 dari seluruh Amerika Serikat.
Secara umum, semakin efektif strategi guru dalam mengatasi kekerasan, semakin
sedikit kekerasan yang mereka laporkan terhadap diri mereka sendiri, kata Perry.
Secara keseluruhan, hasil penelitian menunjukkan pengalaman guru sejalan dengan
hasil penelitian sebelumnya, yakni skorsing dan mengeluarkan siswa tidak membantu
membuat sekolah lebih aman, kata Anderman.
"Ada beberapa orang yang berpikir bahwa jawaban atas kekerasan di sekolah adalah
dengan mengeluarkan anak-anak nakal dari sekolah, tetapi data kami menunjukkan
bahwa para guru berpendapat bahwa hal itu tidak berhasil," kata Anderman.
"Ini adalah pendekatan proaktif yang dapat digunakan sekolah untuk mencoba
mengurangi dan mencegah peristiwa kekerasan sebelum terjadi," kata Perry.
Pendekatan pencegahan ini serupa dengan pendekatan yang digunakan oleh tenaga
kesehatan masyarakat untuk mencegah penyakit dan masalah kesehatan kronis.
"Para ahli kesehatan masyarakat tahu bahwa membayar biaya tes yang dapat
mengidentifikasi masalah kesehatan sejak dini lebih mudah dan lebih murah daripada
membayar biaya pengobatan di kemudian hari," kata Anderman.
"Sekolah dapat mengambil pelajaran dari hal ini untuk mencegah kekerasan,"
pungkasnya.
Baca juga:
Ini Pentingnya Pembelajaran Keterampilan Emosional di SD bagi Siswa
Penelitian ini merupakan bagian dari kerja Satuan Tugas American Psychological
Association untuk Kekerasan Terhadap Guru dan Personil Sekolah. Rekan penulis lain
dalam penelitian ini berasal dari Center for Justice Innovation, Rutgers
University, DePaul University, University of California, Los Angeles, University of
North Carolina at Chapel Hill and the University of California, Berkeley.
Simak Video "Siswa Bacok Guru di Demak Divonis 2,5 Tahun Bui di LPKA Kutoharjo"
(nwk/nwk)
guru
kekerasan
sekolah
siswa
Rekomendasi untuk Anda
detikEdu
Arkeolog Temukan Gadis 1.200 Tahun Lalu Ini Dikubur Telungkup, Mengapa?
detikFood
Netizen Ini Makan Seharian Diatur Puan Maharani, Ini Menunya!
Sepakbola
Ronaldo Ukir Sejarah, Lewati Rekor Gol Josef Bican
detikFood
4 Toko Kopi Legendaris di Bandung yang Bertahan hingga 1 Abad
Rekomendasi Lainnya
Berita Terkait
Ikrar Guru Indonesia, Janji Para Guru untuk Mencerdaskan Bangsa
Hari Guru Nasional 2023, 20 Puisi Ini Bisa Dipersembahkan untuk Guru
Cara Membuat Surat Izin Sekolah yang Benar dan Contohnya
Pidato Perpisahan Nadiem di Peringatan Hari Guru 2023, Singgung Hapus UN
Bereskan Masalah Honorer, Jokowi Kejar Target Guru PPPK Tembus 1 Juta 2024
img-alt
part of img-alt
Redaksi
Pedoman Media Siber
Karir
Kotak Pos
Info Iklan
Privacy Policy
Disclaimer
Baca artikel detikedu, "Studi: Kekerasan pada Guru Tak Efektif jika Diatasi dengan
Skors atau DO Murid" selengkapnya
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7055950/studi-kekerasan-pada-guru-tak-
efektif-jika-diatasi-dengan-skors-atau-do-murid.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/